• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN KEPATUHAN IBU TERHADAP PEMBERIAN SUPLEMEN VITAMIN A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN KEPATUHAN IBU TERHADAP PEMBERIAN SUPLEMEN VITAMIN A "

Copied!
49
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu adakah hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kepatuhan ibu dalam memberikan suplemen vitamin A pada anak usia dini pada tahun 2020.

Manfaat Penelitian

Batasan Masalah

TINJAUAN PUSTAKA

  • Pengertian
  • Defenisi Suplementasi Vitamin A
  • Peran Vitamin A
  • Defisiensi Vitamin A
  • Angka Kecukupan Vitamin A
  • Tingkat Pengetahuan Ibu
    • Pengertian Pengetahuan
    • Tingkat Pengetahuan
    • Faktor-faktor Yang Mempegaruhi Pengetahuan
  • Kepatuhan
    • Defenisi Kepatuhan
    • Faktor-faktor Yang MepengaruhiKepatuhan

Perubahan sifat dan fungsi sel tersebut merupakan salah satu ciri kekurangan vitamin A yang dapat terjadi pada setiap tahap perkembangan tubuh, seperti pada tahap pembentukan sperma dan sel telur, pembuahan, dan pembentukan struktur. Sel yang mengalami diferensiasi paling jelas adalah sel epitel khusus, terutama sel goblet, yaitu sel kelenjar yang mensintesis dan mengeluarkan mukus atau lendir (Jannah, 2011). Pada saluran pernapasan bagian atas, sel-sel epitel terus-menerus membersihkan lendir, sehingga benda asing yang mungkin masuk dapat terbawa keluar.

Jika terjadi infeksi, sel goblet akan mengeluarkan lebih banyak lendir sehingga mempercepat pembuangan mikroorganisme tersebut (Jannah, 2011). Vitamin A dosis tinggi 200.000 SI setiap 4–6 bulan dianjurkan untuk mencegah defisiensi vitamin A pada anak di bawah lima tahun (balita) (Almatsier, 2012). Defisiensi vitamin A dapat berupa defisiensi primer akibat kurangnya konsumsi, atau defisiensi sekunder akibat gangguan penyerapan dan penggunaan dalam tubuh, peningkatan kebutuhan, atau gangguan konversi karoten menjadi vitamin A.

Defisiensi vitamin A sekunder dapat terjadi pada mereka yang menderita defisiensi energi protein (PEM), penyakit hati, alfa beta-lipoproteinemia, atau malabsorpsi akibat defisiensi asam empedu. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan rabun senja, perubahan mata, infeksi, perubahan kulit, gangguan pertumbuhan dan keratinisasi sel pengecap di lidah sehingga menyebabkan penurunan nafsu makan dan anemia (Jannah, 2011). Gejala akibat konsumsi vitamin A berlebihan pada orang dewasa antara lain sakit kepala, pusing, rasa lelah, rambut rontok, kulit kering, kurang nafsu makan atau anoreksia, dan nyeri tulang.

Semakin tinggi pendidikan ibu maka akan semakin mudah mencerna informasi tentang manfaat mengonsumsi suplemen vitamin A dan bahayanya tidak mengonsumsi kapsul vitamin A (Fuadi, 2013). Pengetahuan tentang suplemen vitamin A dan manfaatnya menjadi salah satu faktor yang mendorong ibu untuk patuh memberikan suplemen vitamin A pada balita (Achadi, 2013). Bahkan, jika pengetahuannya rendah, kemungkinan besar mereka akan menolak memberikan kapsul vitamin A pada balita. balita terutama jika merasakan adanya efek samping yang mengganggu (Prapitasari, 2013). Motivasi yang baik dalam pemberian suplemen vitamin A adalah keinginan untuk menjaga kesehatan mata dan menjaga kesehatan balita, namun keinginan tersebut biasanya hanya pada tahap rekomendasi dari ahli kesehatan, bukan berdasarkan keinginan sendiri.

Semakin baik motivasi maka akan semakin patuh ibu dalam memberikan suplemen vitamin A pada anaknya yang masih kecil, karena motivasi merupakan keadaan internal manusia seperti keinginan dan harapan yang mendorong individu untuk berperilaku guna mencapai tujuan yang diinginkan (Budiarni, 2012 ). Apabila tenaga kesehatan memberikan motivasi untuk memberikan suplemen vitamin A, maka konsumsi suplemen vitamin A akan lebih mudah tercapai. Namun jika tenaga kesehatan sedikit atau tidak ada sama sekali, hal ini dapat mengakibatkan para ibu tidak memberikan suplemen tersebut kepada anaknya.

Ibu seringkali lupa memberikan suplemen vitamin kepada anaknya secara rutin bahkan berhenti memberikannya jika tidak ada dukungan dari keluarga (Wiradyani, 2013). Dukungan sangat penting bagi ibu karena suplemen vitamin A harus dikonsumsi (Achadi, 2013) Upaya yang dilakukan dengan mengikuti peran keluarga sebagai faktor dasar penting di sekitar ibu dengan memberdayakan anggota keluarga khususnya laki-laki untuk mendukung bantuan ibu dalam meningkatkan kepatuhan mereka Berikan suplemen vitamin A kepada anak Anda.

METODE PENELITIAN

  • Metode Pengumpulan Data
  • Teknik Pengolahan Data
  • Analisa Data
  • Kerangka Konsep
  • Defenisi Operasional

Penelitian ini dilakukan dalam bentuk studi pustaka dengan topik hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan dukungan suami dalam pemberian suplemen vitamin A pada balita tahun 2020. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa kepatuhan terhadap persyaratan responden mengenai suplemen vitamin A pada balita pemberian kapsul vitamin A pada balita ada yang patuh dan tidak patuh (12,8%) (Kusumanti, 2018). Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai P = 0,000 (P ≤ 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang vitamin A dengan pemberian vitamin A pada balita di wilayah desa Kuantan Sako tahun 2016.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pengetahuan ibu yang memiliki anak kecil tentang vitamin A masih kurang, sebagian besar responden belum menghormati pemberian kapsul vitamin A pada anak kecil dalam 1 tahun. Artinya terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang vitamin A dengan kepatuhan ibu dalam memberikan kapsul vitamin A pada bayi usia 12 – 59 bulan di Puskesmas Rowosari Semarang (Cahyaningrum, 2017). Penelitian ini sejalan dengan penelitian Putri (2014) yang berjudul Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Kepatuhan Pemberian Vitamin A Pada Bayi di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta, 2014.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, mayoritas responden patuh dalam memberikan vitamin A pada anaknya. Hal ini berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang vitamin A yaitu 17 responden. Hal ini menunjukkan adanya korelasi karena nilai sig kurang lebih < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Hα diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang vitamin A dengan ketepatan pemberian vitamin A pada balita di Desa Sruwohrejo Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo. Penelitian ini mendukung penelitian Ellistya Dwina Putri yang berjudul Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Kepatuhan Pemberian Vitamin A pada Balita di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta Tahun 2014 dan Tyas Fajria Agustyani yang berjudul Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Vitamin A pada Balita di Polindes Singosari Mojosongo Boyolali pada tahun 2012 bahwa tingginya tingkat pengetahuan mempengaruhi kepatuhan ibu dalam memberikan vitamin A pada balita (Kusumanti, 2018).

Peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk menguji variabel lain yang berhubungan dengan pemberian suplemen vitamin A pada balita. Hubungan Tingkat Pengetahuan Vitamin A Ibu Dengan Kepatuhan Ibu Dalam Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita Usia 12 s/d 59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Rowosari Semarang. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Vitamin A Dengan Pemberian Vitamin A Pada Balita Di Desa Kuantan Sako Tahun 2016.

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Vitamin A Dengan Ketepatan Pemberian Vitamin A Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sruwohrejo Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo. 2010) “Hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemberian vitamin A pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kota Tembilahan”. Judul Proposal: Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Kepatuhan Ibu dalam Pemberian Suplemen Vitamin A pada Balita Tahun 2020 Panduan berdasarkan hari/tanggal Materi panduan Ditandatangani oleh dosen pembimbing.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Univariat

Mayoritas ibu tidak memberikan vitamin A yaitu 56 responden (69,1%) (Fithriyana, 2018) Berdasarkan data cakupan pemberian kapsul vitamin A yang diperoleh dari dinas kesehatan diketahui bahwa Puskesmas Rowosari menduduki peringkat keempat terendah dari 37 puskesmas yang ada di seluruh kota semarang yaitu 87,36% (Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2014). Jumlah bayi pada tahun 2015 di Puskesmas Rowosari sebanyak 2403 bayi dan banyak yang mendapat kapsul vitamin A. Pengetahuan ibu tentang vitamin A terbanyak adalah sebanyak responden dibandingkan dengan pengetahuan kurang dan baik (Cahyaningrum Frida, 2017).

Pengetahuan ibu tentang Vitamin A sebagian besar tergolong rendah yaitu sebanyak 52 responden (64,2%) (Fithriyana Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa responden mempunyai tingkat pengetahuan baik dan buruk tentang Vitamin A. Kusumanti, 2018). Diketahui sebagian besar responden tidak patuh dalam memberikan kapsul vitamin A pada balita usia 12 – 59 bulan, karena banyak responden yang mematuhi pemberian kapsul vitamin A pada balita dalam 1 tahun terakhir sebanyak responden (Cahyaningrum, 2017).

Analisa Bivariat

Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai POR = 7,792 yang berarti ibu dengan pengetahuan tinggi mempunyai kemungkinan 7,792 kali lebih besar untuk memberikan vitamin A pada anaknya dibandingkan ibu dengan pengetahuan rendah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Meliana, 2010) di Tembilahan yang menunjukkan bahwa lebih dari 70% ibu tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang vitamin A. Secara statistik ditemukan signifikan bahwa pengetahuan berhubungan dengan vitamin A. Cakupan Kesadaran seseorang akan pentingnya vitamin A pada balita terlihat dari pengetahuan yang dimilikinya, salah satu penyebab terjadinya masalah kekurangan vitamin A adalah perilaku atau sikap ibu yang tidak memberikan vitamin A pada anaknya. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang maka perhatian terhadap pentingnya pemberian vitamin A juga semakin besar (Fithriyana, 2018).

Sedangkan responden yang memiliki pengetahuan baik dan cukup sebagian besar patuh dalam pemberian kapsul vitamin A yaitu sebanyak responden. Pada penelitian ini dilakukan uji statistik menggunakan hubungan antara pengetahuan ibu tentang vitamin A dengan kepatuhan ibu. Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Vitamin A. Pada Taman Kanak-Kanak, tingkat pengetahuan tentang Vitamin A. Berdasarkan data di atas, hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik, 17 responden (43,6%) benar dalam pemberian vitamin A 17 responden (100,0%), tidak benar dalam pemberian vitamin A 17 responden (77,3%), pemberian vitamin A yang tidak tepat 5 responden (22,7%).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Ellistya Dwina Putri, responden mempunyai tingkat pengetahuan yang hampir sama, 14 responden (46,7%) memiliki tingkat pengetahuan rendah, 16 responden (53,3%) memiliki tingkat pengetahuan tinggi. Dengan kebutuhan 500 µg/hari, maka setiap pemberian akan memenuhi kebutuhan vitamin A untuk 5-6 bulan berikutnya, sehingga jadwal pemberian vitamin A bulan Februari dan Agustus berjarak tepat 6 bulan (Tarly, 2012). Apabila pemberian vitamin A tidak sesuai jadwal, lebih dari jadwal yang ditentukan atau tidak diberikan maka akan menyebabkan VAC dan kemungkinan ISPA dan jika vitamin A diberikan sebelum jadwal akan menyebabkan kelebihan vitamin. A, akibat yang tertulis pada poin (j. Akibat kelebihan vitamin A) (Kusumanti, 2018).

Berdasarkan studi literatur, dapat disimpulkan hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan ibu dengan kepatuhan ibu dalam pemberian suplemen vitamin A. Melakukan upaya promotif dan preventif untuk mengatasi permasalahan pemberian suplemen Vitamin A dengan mengundang ahli gizi untuk memberikan informasi dan edukasi khususnya mengenai hambatan. Hubungan Pengetahuan Dengan Konsumsi Vitamin A Pada Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas IV Koto Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam Tahun 2012.

2011. Pengaruh pemberian suplemen vitamin terhadap perubahan status gizi (Bb/U) balita dibawah garis merah (Bgm) di wilayah kerja Puskesmas Kambat Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Hst) Tahun 2010 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Dukungan Suami dalam Memberikan ASI Eksklusif pada Anak Bayi Usia 6-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang.

Referensi

Dokumen terkait

4 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth Ibu Calon Responden di tempat Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Prodi S-1 Gizi STIKes Perintis Padang : Nama : Tika