• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KB IMPLANT DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN GANGGUAN MENSTRUASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KB IMPLANT DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN GANGGUAN MENSTRUASI "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KB IMPLANT DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN GANGGUAN MENSTRUASI

DI DESA BENJOT KABUPATEN CIANJUR

Pebriani Pauziah1, Oktarina Sri Iriani 2, Yeti Hernawati 3.

Program Studi Sarjana Kebidanan, STIKES Dharma Husada Bandung 2023 email: pebrianipauziah@gmail.com

Program Studi Sarjana Kebidanan, STIKES Dharma Husada Bandung 2023 email: oktarinasri@gmail.com

Program Studi Sarjana Kebidanan, STIKES Dharma Husada Bandung 2023 email: yetihernawati@stikesdhb.ac.id

Abstract

Implants are contraceptive devices implanted under the skin that release a progestin similar to the natural female hormone progesterone. this will affect the working mechanism of the hormone so that it affects the menstrual cycle and excessive bleeding. In addition, it facilitates the conversion of carbohydrates and sugar into fat, so that a lot of fat accumulates under the skin and can stimulate the appetite control center in the hypothalamus, causing acceptors to eat more than usual and reduce physical activity, which can lead to weight gain. This study aims to determine the relationship between the duration of KB Implant use and increased body weight and menstrual disorders. This research method uses a cross sectional approach.

The sample of this research is 75 people with total sampling technique. The instrument in this research is a questionnaire. Data analysis used the chi-square statistical test. The results of the study showed that 72% of the respondents used Implant KB (Implanon) in Desa Benjot with a duration of use > 1 year, and a small proportion of 28% were new KB implant acceptors, namely 3-1 years. The results of the bivariate test found that there was a relationship between the length of time using Implants with increased body weight and menstrual disorders with a p value = 0.0000 (p=<0,05). It is recommended for midwives to provide KIE to increase physical activity and maintain diet.

Keywords: Length of use of implanted birth control, body weight, menstrual disorders Literature: 29, 2014-2023

Abstrak

Implant adalah alat kontrasepsi yang ditanam dibawah kulit yang melepaskan progestin mirip dengan hormon progesterone natural wanita. hal ini akan mempengaruhi mekanisme kerja hormon sehingga mempengaruhi siklus menstruasi dan pengeluaran darah yang berlebih. Selain itu mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga lemak banyak yang tertumpuk di bawah kulit dan dapat merangsang pusat pengendali nafsu makan yang ada di hipotalamus menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari biasanya dan menurunkan aktifitas fisik akibatnya dapat menyebabkan berat badan bertambah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama penggunaan KB Implant dengan peningkatan berat badan dan gangguan menstruasi. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 75 orang dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Instrument pada penelitian ini adalah kuessioner. Analis data menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukan Akseptor KB Implan (Implanon) di Desa Benjot sebagian besar 54 orang (72%) responden dengan lama penggunaan >1 tahun, dan Sebagian kecil 21 orang (28%) merupakan akseptor kb implant baru yaitu 3-1 tahun. Hasil uji bivariat didapatkan ada

(2)

hubungan lama penggunaan KB Implan dengan peningkatan berat badan dan gangguan menstruasi dengan p value= 0,0000 (p=<0,05). Disarankan kepada bidan untuk memberikan KIE untuk meningkatatkan aktivitas fisik dan menjaga pola makan

Kata kunci: Lama penggunaan KB Implan, Berat Badan, Gangguan Menstruasi Kepustakaan: 29, 2014-2023

I. PENDAHULUAN

Salah satu upaya pemerintah dalam mengendalikan jumlah penduduk adalah dengan melaksanakan program Keluarga Berencana (KB) bagi Pasangan Usia Subur (PUS). Selain mengendalikan jumlah penduduk, program KB juga bermanfaat untuk mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua seperti yang tercantum dalam Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan 3 yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan penduduk di segala usia dengan indicator meningkatkan Contraceptive Prevalence Rate (CPR). Metode KB hormonal yang paling dominan digunakan oleh peserta KB, sedangkan penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang relatif masih rendah di kalangan wanita PUS 1.

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah

“Bagaimana Hubungan Lama Penggunaan KB Implant dengan Peningkatan Berat Badan dan Gangguan Menstruasi di Desa Benjot Kabupaten Cianjur”

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama penggunaan KB implant dengan peningkatan berat badan dan gangguan menstruasi

II. TINJAUAN PUSTAKA

Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sperma yang menyebabkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah untuk menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat dari pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma. Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bertujuan untuk menjarangkan kehamilan, merencanakan

jumlah anak dan meningkatkan keluarga untuk memberikan perhatian dan Pendidikan yang maksimal pada anak 9.

2.1. Format Tampilan Dokumen

Artikel diketik rapi pada satu sisi ukuran kertas A4 dengan lebar batas-batas tepi (margin) adalah 2 cm untuk batas atas, bawah dan kanan, sedang kiri adalah 3,0 cm.

2.2. Ukuran Huruf

Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman, ukuran 12 dan setiap kata asing dicetak miring (italic).

III. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, design penelitian ini survei analisis korelasi yaitu untuk mengetahui mengapa terjadinya peningkatan berat badan dan gangguan menstruasi pada aksepor KB implant. Kemudian menganalisis hubungan antara lama penggunaan KB implant terhadap peningkatan berat badan dan gangguan menstruasi 26.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 menunjukan bahwa sebagian besar 69,337% responden akseptor KB Implan dengan lama penggunaan >1 tahun, dan Sebagian kecil 30,67% merupakan akseptor kb implant baru yaitu 3-1 tahun

Tabel 4.2 menunjukan bahwa lebih dari setengah responden 73,33% akseptor KB Implan mengalami kenaikan berat badan, dan sebagian kecil 26,67% tidak mengalami kenaikan berat ba

Tabel 4.3 menunjukan bahwa pada akseptor dengan lama berKB > 1 tahun cenderung mengalami amenorea, disbanding lama ber-KB 3bulan-1tahun, pada gangguan

(3)

menstruasi spotting terlihat bahwa akseptoe KB <1 tahun cenderung mengalami gangguan spotting, pada gangguan polimenorea terlihat bahwa akseptor <1 tahun lebih cenderung mengalami gangguan polimenorea disbanding > 1tahun,pada gangguan oligomenorea terlihat bahwa gangguan menstruasi lebih cenderung dijumpai pada akseptor Kb <1 tahun, pada akseptor KB >1 tahun rata-rata pernah mengalami gangguan menstruasi amenorea, spotting, polimenorea, oligomenorea.

Tabel 4.4 menunjukan bahwa pada akseptor kb implam 3-1 tahun sebanyak 73,9%

mengalami kenaikan berat badan dan 26,1%

tidak mengalami kenaikan berat badan, sedangkan pada akseptor kb implant dengan lama penggunaan >1 tahun sebanyak 73,1 mengalami kenaikan berat badan dan 26,7%

tidak mengalami kenaikan berat badan.

Hasil uji statistic chi square di dapatkan nilai p value = 0.000 maka dapat disimpulkan ada hubungan lama penggunaan KB Implan dengan kenaikan Berat Badan

Tabel 4.5 menunjukan bahwa pada akseptor KB implant dengan lama penggunaan 3-1 tahun sebanyak 82,6% mengalami gangguan menstruasi dan 17,4% tidak mengalami gangguan menstruasi, sedangkan pada akseptor KB Implan dengan lama penggunaan >1 90,4% mengalami gangguan menstruasi dan 9,6% tidak mengalami gangguan menstruasi

Hasil uji statistic chi square di dapatkan nilai p value = 0.000 maka H0 ditolak dapat disimpulkan ada hubungan lama penggunaan KB Implan dengan gangguan mesntruasi

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan : Akseptor KB Implant di Desa Benjot sebagian besar 54 orang (69,337% )dengan lama penggunaan >1 tahun, Akseptor KB Implant di Desa Benjot lebih dari setengahnya yaitu 50 orang(73,33%) menglami kenaikan berat badan. Akseptor KB Implant di Desa Benjot

> 1 tahun rata-rata pernah mengalami gangguan menstruasi amenorea, spotting, polimenorea, dan oligomenorea. Ada hubungan lama penggunaan KB Implan dengan kenaikan Berat Badan dengan hasil uji statistic di dapatkan nilai p value = 0.0000. Ada hubungan lama penggunaan KB Implan dengan gangguan menstruasi dengan hasil uji statistic di dapatkan nilai p value = 0.0000.

Saran : Diharapkan supaya informasi dari hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk Bidan, supaya bidan dapat memberikan informasi bahwa ibu akseptor kb implant harus lebih meningkatkan aktivitas fisik (olahraga) dan lebih menjaga pola makan

VI. DAFTAR PUSTAKA

[1] Misrina and R. Amelia Putri,

“Hubungan Peningkatan Berat Badan Dan Perubahan Siklus Haid Dengan Pemakaian Kontrasepsi Implant Pada Akseptor Kb Di Wilayah Kerja Puskesmas Jeunieb Kabupaten Bireuen,”

J. Healthc. Technol. Med., vol. 6, no. 2, p. 923, 2020.

[2] Y. L. Wardani, “Hubungan Lama Pemakaian Kontrasepsi Implan Dengan Kenaikan Berat Badan Pada Ibu Akseptor Implan Di Pmb Rifatul Khusnia Pujon,” vol. 627, no. 1, pp. 1–

27, 2019.

[3] Kementerian kesehatan RI, Profil Kesehatan Indonesia 2021. 2021.

[4] DPPKB PPPA, “Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018.” Cianjur, 2018.

[5] B. Ambarita and D. S. Butarbutar,

“Prevalensi Gangguan Menstruasi Pada Akseptor Implan,” J. Ilmu Keperawatan, vol. 2, no. 1, pp. 8–13, 2022,

[6] Y. H. M and Yuliawati, “Pengaruh

(4)

penggunaan kontrasepsi implant terhadap peningkatan berat badan dan hypertensi di kabupaten lampung timur,” Kesehatan, pp. 88–93, 2013.

[7] P. K. Wardani, H. Ifayanti, and S. D.

Nurrofiqoh, “Hubungan Lama Pemakaian Alat Kontrasepsi Hormonal Dengan Gangguan Siklus Menstruasi Dan Peningkatan Berat Badan Pada Wanita Usia Subur Di Pmb Wiwit Setiyorini Desa Varia Agung Lampung Tengah Tahun 2019,” Homepage, vol. 1, no. 1, pp. 15–24, 2019.

[8] H. Haslan and I. Indryani, “Hubungan Penggunaan KB Implant dengan Berat Badan dan Siklus Haid Akseptor KB,” J.

Ilm. Kesehat. Sandi Husada, vol. 9, no.

1, pp. 347–352, 2020.

[9] A. L. Megasari, Kartini, I. Suriati, C. S.

Hutomo, Farming, and N. B. Argahen, Pelayanan Kontrasepsi, Cetakan I.

Padang: Global Eksekutif Teknologi, 2022.

[10] L. Weni, M. Yuwono, and H. Idris,

“Determinan Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Pada Akseptor Kb Aktif Di Puskesmas Pedamaran,” Contag. Sci. Period. J.

Public Heal. Coast. Heal., vol. 1, no. 01, 2019.

[11] D. Nani, Fisiologi Manusia Siklus Reproduksi Wanita, Cetakan I. Jakarta:

Penebar Swadaya Group, 2018.

[12] Ni Putu Sri Haryati et al., KB dan Pelayanan Kontrasepsi, Cetakan I.

Tanggerang: Media Sains Indonesia, 2023.

[13] K. French, Kesehatan Seksual, Cetakan I. Bandung: Bumi Medika, 2022.

[14] R. P. Rasyd, “Efektivitas antihipertensi pada pasien yang menggunakan kontrasepsi implan di puskesmas lamasi,” vol. 7, no. 2, pp. 175–179, 2021.

[15] D. C. Wenang and A. C. Noviana,

“Perubahan Siklus Menstruasi Pada Akseptor KB Suntik Depo Medroksiprogesteron Asetat (DMPA) Dan Implan Di Wilayah Kerja Puskesmas Karanan Kabupaten Trenggalek,” J. Ilm. Kedokt. Wijaya Kusuma, vol. 6, no. 1, p. 8, 2018.

[16] S. Prawitasari, Clinical Decission Making Series Obstetric Ginekologi, Cetakan I. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2021.

[17] N. L. P. R. A. Agustina, “Gambaran Karakteristik Akseptor Kontrasepsi Implant Di Puskesmas Wilayah Kota Denpasar,” J. Chem. Inf. Model., vol.

53, no. 9, pp. 1689–1699, 2020.

[18] D. E. Martini and D. Rachmawati,

“Lama Penggunaan Implant terhadap Siklus dan Periode Menstruasi,” Media Komun. Ilmu Kesehat., vol. 12, no. 01, pp. 38–44, 2020.

[19] L. M. Sety, “Jenis Pemakaian Kontrasepsi Hormonal Dan Gangguan Menstruasi Di Wilayah Kerja Puskesmas,” Politeh. Kesehat. Tanjung Karang, vol. 5, no. 1, pp. 60–66, 2014.

[20] Aldo Febriananto Kurniawan,

“Pengaruh Olahraga Terhadap Keteraturan Siklus Menstruasi Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang Tahun,”

Kesehatan, vol. 1, pp. 9–29, 2016.

[21] S. B. Musmiah, N. R. Y, and Saefudin, Selamat Datang Masa Remaja, Cetakan I. Yogyakarta: Deepbuplish Publiser, 2019.

[22] L. A. Dayanti, “Penatalaksanaan Spotting Padaakseptorsuntik 3 Bulan Di Bpm Hj.Musdalifah,S.St.M.,Kes Sepuluh,” Angew. Chemie Int. Ed. 6(11), 951–952., pp. 10–27, 2021.

[23] F. Mustafid, “Perbedaan Kejadian Spotting Bleeding Antara Penggunaan Kb Iud Dengan Cyclofem Di Kota Madiun,” Publ. Ilm., pp. 3–17, 2019.

[24] M. Dewi, “Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Implant Dengan Kenaikan Berat Badan Di Puskesmas Panga Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2018,” pp.

1–25, 2018.

[25] S. Rahma, A. Mursyidah, and Y. Y.

Rauf, “Kadar Gula Darah Pengguna Kontrasepsi Hormonal,” vol. 1, no. 2, pp. 73–84, 2019.

[26] A. Rianto, Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan, Cetakan II.

Yogyakarta: Nuha Medika, 2018.

[27] A. Suraiya, H. Windayanti, A.

Manasika, and P. Rimbawati, “Literatur

(5)

Review : Penggunaan KB Implant Progestin terhadap Kenaikan Berat Badan pada Akseptor KB,” vol. 1, no. 2, pp. 723–729, 2022.

[28] H. Aziz, S. Dinengsih, and R.

Choirunnisa, “Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kenaikan Berat Badan Akseptor KB di Klinik Medisca Cimanggis Depok Jawa Barat Tahun 2020,” J. Ilm. Kesehat. dan Kebidanan, vol. IX, no. 2, 2020.

[29] A. Kb, D. I. Pmb, and E. Palembang,

“Hubungan Pengguna Kb Implant Dengan Berat Badan Dan Siklus Haid Akseptor,” vol. 2, pp. 7–12, 2022.

[30] Y. Kartika and S. Ronoatmodjo,

“Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dan Obesitas Pada Wanita Usia Subur Di Indonesia: Analisis Data Ifls 5 Tahun 2014,” J. Kesehat. Reproduksi, vol. 10, no. 2, pp. 101–110, 2020.

Referensi

Dokumen terkait

0.48 I was asking for help from my caregivers during pain 0.46 Labor pain becomes more intense 0.46 The severity of my labor pain was less than I had heard 0.45 I had enough