• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KONJUNGSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT MAJEMUK

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KONJUNGSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT MAJEMUK "

Copied!
81
0
0

Teks penuh

Hubungan antara penguasaan konjungsi dengan kemampuan menulis kalimat majemuk bertingkat siswa kelas VII SMP Negeri 25 Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara penguasaan konjungsi dengan kemampuan menulis kalimat majemuk bertingkat pada siswa kelas VII SMP Negeri 25 Makassar.

Latar Belakang

Berdasarkan kedudukan kalimat-kalimat pembentuknya, kalimat majemuk dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Oleh karena itu, penguasaan konjungsi dan kemampuan menulis kalimat majemuk bertingkat sangat diperlukan siswa dalam kemampuan menulis kalimat.

Rumusan Masalah

Hal inilah yang menarik penulis melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana penguasaan konjungsi dan kemampuan menulis kalimat majemuk bertingkat pada siswa SMPN 25 Makassar dengan judul “Hubungan Penguasaan Konjungsi dengan Kemampuan Menulis Kalimat Majemuk Berjenjang” .

Tujuan Penelitian

Manfaat penelitian

Pengertian Menulis

Menulis adalah proses kreatif mengungkapkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya, menceritakan, membujuk, dan menghibur. Secara sederhana, menulis sebagai keterampilan berbahasa adalah kemampuan seseorang untuk mengkomunikasikan ide, perasaan, dan pemikirannya kepada orang atau pihak lain dengan menggunakan media tulis. Menulis dapat diartikan sebagai kegiatan mengungkapkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampaiannya (Tarigan, 1986:15).

Menurut Djago Tarigan, menulis berarti ungkapan gagasan, gagasan, pendapat atau pikiran dan perasaan secara tertulis. Sumarno (2009:5) juga mengemukakan pendapatnya tentang menulis yaitu penempatan simbol-simbol grafis yang mewakili suatu bahasa yang dipahami orang lain. Dalam bukunya, Atar Semi mengungkapkan bahwa konsep menulis adalah proses kreatif pemindahan ide ke dalam simbol-simbol tertulis.

Berdasarkan beberapa pendapat menurut para ahli tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah kegiatan berupa pengungkapan ide/gagasan dengan kemampuan yang kompleks melalui kegiatan produktif aktif berupa lambang huruf dan angka secara sistematis sehingga dapat dipahami oleh orang lain.

Tujuan Menulis

Seorang penulis dapat menyampaikan informasi melalui tulisannya, seperti wartawan di surat kabar, tabloid, majalah, atau media massa cetak lainnya. Seseorang yang membaca informasi di koran tentang anak terlantar dapat tergerak untuk memberikan bantuan.

Manfaat Menulis

Dengan menulis dimana hasil tulisan kita dipublikasikan oleh media atau diterbitkan oleh penerbit, kita akan mendapatkan kepuasan batin karena tulisan tersebut dianggap bermanfaat bagi orang lain, selain itu kita juga mendapatkan royalti (harga) yang membantu kita secara ekonomi. Menulis dimana tulisan kita dibaca oleh banyak orang (mungkin puluhan, ratusan, ribuan, bahkan jutaan) membuat penulis semakin populer dan dikenal oleh masyarakat pembaca. Pemikiran di atas menunjukkan bahwa manfaat menulis adalah membangkitkan rasa ingin tahu, mencari referensi, kegiatan menulis, mengurangi tingkat ketegangan dan stres serta bermanfaat bagi orang lain.

Manfaat menulis yang dijelaskan oleh Hernowo di atas adalah mengatasi kebodohan yang berarti manfaat menulis sering kali sebagai penulis akan mengetahui letak kesalahan penulisan yang penulis tulis, mengelola keyakinan yang menghambat dan tidak tepat, mengendalikan rasa takut, memperbaiki perasaan kekurangan diri. -menghormati dan menghilangkan rasa gengsi.

Tahap-Tahap Menulis

Merevisi berarti memperbaiki, bisa berupa menambah atau mengurangi lebih, menambah informasi pendukung, mempertajam susunan kata, mengubah urutan gagasan pokok tulisan, menghilangkan informasi yang tidak relevan, dan sebagainya. Kegiatan pada tahap penyuntingan adalah mempertimbangkan kembali kesalahan dan kelemahan draf kasar dengan meninjau keakuratannya dengan gagasan utama, tujuan penulisan, pembaca potensial, dan kriteria publikasi.

Jenis-Jenis Menulis

Menurut Suparno, ada dua jenis karangan deskripsi, yaitu karangan deskriptif tentang orang dan karangan deskriptif tentang tempat. Dalam penelitian ini, peneliti memilih esai deskripsi tempat karena tema yang dibahas adalah “Pengalaman”, sehingga melalui esai deskriptif ini siswa dapat mendeskripsikan tempat dengan jelas. Eksposisi berasal dari kata exhibition yang berarti membuka, dapat juga diartikan sebagai tulisan yang bertujuan untuk menceritakan, membicarakan, menggambarkan atau menjelaskan sesuatu atau suatu peristiwa.

Karangan argumentatif juga merupakan bentuk retorika yang berusaha mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka percaya dan bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan penulis. Persuasi adalah tulisan yang bermaksud mempengaruhi orang lain secara persuasif. Selain logika, emosi juga memegang peranan penting. Rosyadi mengklaim bahwa esai persuasif adalah esai yang membujuk pembaca atau orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai keinginan penulis.

Tulisan persuasif dimaksudkan agar orang lain (pendengar atau pembaca) yakin, yakin dan yakin terhadap data, fakta dan informasi yang disampaikan.

Pengertian Kalimat

Jenis-jenis kalimat majemuk

Kalimat majemuk majemuk adalah gabungan dari beberapa kalimat sederhana yang unsur-unsurnya sama atau jika ditulis sekali menjadi unsur yang sama. Jika ada beberapa kalimat tunggal yang memiliki unsur yang sama, maka kalimat tunggal tersebut digabungkan menjadi kalimat majemuk dengan cara menulis atau menyebutkan unsur yang sama satu kali. Kalimat majemuk yang tercipta dari proses penggabungan tersebut disebut kalimat majemuk majemuk (KMR), misalnya benteng dibombardir, dibom berkali-kali dan diratakan dengan tanah.

Artinya, dapat juga digunakan kata penghubung lain yang sesuai dengan isi dari setiap kalimat yang digabungkan. Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat dengan pola hubungan yang tidak seimbang, bagian yang kedudukannya lebih tinggi disebut klausa utama sedangkan bagian yang kedudukannya lebih rendah disebut klausa bawahan. Kalimat luas bertingkat adalah kalimat yang terbentuk dari dua klausa yang digabungkan menjadi satu.

Subklausa pada kalimat (a) adalah Jika ingin melihat Taman Mini Indonesia Indah dan pada kalimat (b) adalah jika hujan di pagi hari; kalimat utama (a) adalah bahwa Anda bisa datang ke Jakarta dan kalimat utama (b) adalah bahwa saya akan sulit untuk datang ke kantor.

Kerangka Pikir

Berikutnya adalah keterampilan membaca dan menulis, baik keterampilan yang diperoleh anak di pendidikan formal maupun di sekolah. Untuk mencapai hasil yang baik dalam menyimak, berbicara, membaca dan menulis, pembelajaran bahasa Indonesia harus diajarkan dengan baik sesuai dengan standar isi. Keberhasilan seorang guru dalam keempat kegiatan pembelajaran tersebut sangat tergantung pada kompetensi atau kemampuan guru tersebut, antara lain penguasaan teori, konsep, metodologi, teknik, media dan penilaian pembelajaran menyimak, berbicara, membaca dan menulis.

Siswa sering kali kurang menguasai dan memahami konjungsi dalam menyusun kalimat, meskipun setiap hari di sekolah pasti akan menjumpai kegiatan menulis dan membaca, baik membaca buku pelajaran maupun menulis kalimat. Kalimat adalah satuan bahasa yang relatif dapat berdiri sendiri, memiliki pola intonasi akhir dan terdiri dari klausa. Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk.

Kalimat sederhana adalah kalimat yang terdiri dari satu kalimat dari satu komponen S-P, dan kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua kalimat atau lebih.

Hipotesis

Lokasi Penelitian

Definisi Operasional Variabel

Kemampuan menulis merupakan suatu keterampilan, kemampuan menyusun kalimat atau kemampuan menulis bukanlah bawaan dari seseorang melainkan diperoleh melalui belajar.

Populasi dan Sampel 1. Populasi

VII-D 31

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Hasil Penelitian

Berdasarkan tabel di atas, terlihat nilai tertinggi yang dicapai siswa dalam penguasaan konjungsi adalah 90, dan nilai terendah. Sedangkan nilai tertinggi kemampuan menulis kalimat majemuk bertingkat siswa adalah 90 dan nilai terendah 60. 2 diatas diketahui kemampuan menulis kalimat majemuk berjenjang siswa kelas VII SMP 25 Negeri Makassar dengan nilai 22 siswa sebagai contoh dan data yang disebutkan yaitu nilai tertinggi sampai nilai tertinggi terendah yang dicapai setiap siswa berdasarkan hasil ujian tengah.

Analisis penguasaan konjungsi (x) dan kemampuan menulis kalimat majemuk bertingkat siswa kelas VII SMP Negeri 25 Makassar. Berdasarkan hasil analisis data penguasaan konjungsi sebagai variabel (x) dan kemampuan menulis kalimat majemuk bertingkat sebagai variabel (y), dapat diketahui bahwa ada hubungan antara penguasaan konjungsi dengan kemampuan menulis kalimat majemuk bertingkat pada siswa kelas VII SMP Negeri 25 Makassar. Diketahui r hitung r tabel (0,423) dengan demikian hubungan antara penguasaan konjungsi dengan kemampuan menulis kalimat majemuk bertingkat siswa kelas VII SMP Negeri 25 Makassar berdasarkan perhitungan statistik product moment menunjukkan bahwa r hitung adalah lebih besar dari r tabel.

Sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis (Hi) diterima, yang berarti (antara X dan Y) terdapat korelasi positif antara penguasaan konjungsi dengan kemampuan menulis kalimat majemuk bertingkat.

Pembahasan

Selain itu, siswa VII SMP Negeri 25 Makassar termasuk kategori tinggi dalam hal tingkat kemampuan menulis kalimat majemuk bertingkat. Hal ini dikarenakan nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 75,38 yang berada pada interval 70-85, sehingga menunjukkan bahwa kemampuan menulis kalimat majemuk bertingkat siswa kelas VII SMP Negeri 25 Makassar masuk dalam kategori tinggi. Hubungan antara penguasaan konjungsi dengan kemampuan menulis kalimat majemuk berjenjang siswa kelas VII SMP Negeri 25 Makassar, melalui analisis data korelasi product moment.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara penguasaan kata sambung dengan kemampuan menulis kalimat majemuk bertingkat siswa kelas VII. kelas SMP Negeri 25 Makassar. Kemampuan menulis kalimat majemuk bertingkat siswa kelas VII SMP Negeri 25 Makassar dapat dipengaruhi oleh tingkat penguasaan konjungsi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang hubungan penguasaan kata sambung dengan kemampuan menulis kalimat majemuk bertingkat siswa kelas VII. kelas SMP Negeri 25 Makassar.

Artinya terdapat hubungan yang positif antara penguasaan konjungsi dengan kemampuan menulis kalimat majemuk bertingkat siswa kelas VII SMP Negeri 25 Makassar yang rata-ratanya cukup tinggi.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian diketahui nilai r-hitung sebesar 0,18846 lebih besar dari r-tabel yaitu sebesar 0,423 pada taraf signifikansi 5%. Maka dapat dikatakan bahwa kemampuan menulis kalimat majemuk bertingkat juga mencapai rata-rata tingkat yang cukup tinggi. Oleh karena itu, saran, koreksi dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak terutama dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga karya yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi para peminat/peneliti bahasa, bagi sesama mahasiswa pecinta bahasa, dan yang terpenting bagi penulis sendiri. 2011 Journal of Indonesian and our quest for knowledge http://infointan.blogspot.com/2011/09/soal-soal-training-kalimat. Jika dipelihara dengan baik, lingkungan ini dapat menciptakan masyarakat yang sehat, aman, damai jasmani dan rohani.

Kami berharap laporan ini bermanfaat bagi kami dan pembaca kami Tautan dalam kalimat di atas adalah. Radiasi ponsel berdampak buruk bagi kesehatan, terutama anak-anak, ( .... ) Hasil penelitian belum konklusif. Beberapa daerah di Kalteng masih diselimuti kabut asap (….), pemerintah telah menurunkan hujan buatan untuk mengurangi ketebalan kabut.

Gambar II
Gambar II

Gambar

Gambar II
Gambar III
Gambar VII

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara: (1) penguasaan kosakata dan kemampuan menulis teks deskripsi; (2) motivasi membaca dan kemampuan menulis

Instrumen untuk mengumpulkan data adalah tes keterampilan menulis teks eksposisi, tes penguasaan kalimat efektif, dan angket keaktifan menulis.Teknik analisis

Alhamdulillah saya panjatkan puji syukur ke hadirat Allah, Tuhan yang Mahaesa, atas karunia rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tesis yang

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara penguasaan kosakata dan motivasi membaca dengan kemampuan menulis eksposisi siswa SMAN 1 Jogonalan

Hubungan antara Penguasaan Diksi dan Minat Menulis dengan Kemampuan Menulis Teks Eksposisi pada Siswa Kelas X MAN Surakarta Tahun Pembelajaran 2014/2015..

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.. Hubungan Penguasaan Kalimat Efektif dan Kosakata dengan Kemampuan Menulis Hasil Wawancara Siswa Kelas X SMA Negeri 1

¨··· Ýò Õ»®¿²¹µ¿ Þ»®°·µ·®òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò íí Üò л²¹¿¶«¿²

Tujuan penelitian ini yaitu (1) Untuk mengetahui hubungan antara penguasaan unsur intrisik puisi dengan kemampuan menulis puisi, (2) Untuk mengetahui hubungan