• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar (ipa)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar (ipa)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR (IPA) BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP PGRI 4 PADANG

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

E-JURNAL

OLEH:

LIZA NOVITRI NIM. 08010188

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)
(3)

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR (IPA) BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP PGRI 4 PADANG

Oleh:

Liza Novitri, Siska Nerita, Annika Maizeli

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat Liza.novitri@yahoo.co.id

Abstract

Education in family environment take role in doing informal education in this parent has responsibility in education their children. The success of children in having education can’t be reached easily without parent support. There are some factors influence it like internal and external factor. One of external factor was parent attention. The type of this research was descriptive with purpose to know parent attention level with science studying result (Biology) student class VII Semester II SMP PGRI 4 Padang year 2014/2015. The population of this research was all student class VII SMP PGRI 4 Padang consist of 2 classes year 2014/2015 and sample was taken all from each class by total sampling way.

So that sample from research was 54 students. Free variable from this research was parent attention and linked variable from this research was science student studying result (biology). The result of research was gotten from motivation was given in increasing children study 62,42% provide place and studying tool 74,31% managing schedule and study activity 73,29%, guide in studying 55,25% and guide in attitude 63,43% with good criteria. Coefficient correlation rhitung 9,43 and to test meaning coefficient correlation can be gotten thitung 0,76 meanwhile ttabel 1,684, So thitung<ttabel. So that can be conclude that there was relation but it was not significant between parent attention with science studying result (Biology) student class VII SMP PGRI 4 Padang.

Keyword : Science Studying Result, Education and studying result.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan proses interaksi antara siswa dengan guru yang mendorong terjadinya suatu proses pembelajaran. Belajar merupakan proses perubahan dalam perilaku, pengetahuan, serta sikap. Proses belajar mengajar ditandai dengan adanya pemberian dorongan yang diberikan kepada siswa yaitu dapat berupa latihan, pengalaman, motivasi, bimbingan, serta layanan. Selain guru di sekolah orang tua juga memiliki kewajiban yang sama dalam memberikan dorongan tersebut. Hal yang perlu dilakukan orang tua dalam memberikan dorongan terhadap hasil belajar anak yaitu membimbing dan menemani anak belajar di rumah karena perhatian orang

tua sangat berpengaruh sekali terhadap hasil belajar anak di sekolah.

Menurut Slameto (2010:54) faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal meliputi: faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Faktor psikologis meliputi : faktor intelegensi, perhatian, minat, bakat, dan motivasi. Faktor eksternal meliputi : faktor keluarga, sekolah dan faktor masyarakat. Faktor keluarga meliputi : cara mendidik, suasana keluarga, pengertian orang tua, keadaan sosial ekonomi keluarga, dan latar belakang keluarga. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006 :236), pada dasarnya terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor ini

(4)

ada yang berasal dari dalam diri siswa dan ada yang berasal dari luar diri siswa.

Pendidikan di lingkungan keluarga berperan penting dalam melaksanakan pendidikan informal. Dalam hal ini orang tua mempunyai tanggung jawab dalam mendidik anak-anaknya terutama di rumah. Namun belum semua orang tua menyadarinya. Hal ini dapat dilihat dari sikap dan perilaku orang tua yang menyerahkan sepenuhnya mengenai pendidikan anaknya kepada pihak sekolah khususnya tenaga pengajar untuk dapat menciptakan atau membuat anak-anak mereka menjadi siswa yang berprestasi. Namun kenyataan yang ada, hasil belajar IPA yang diperoleh anak yang satu dengan yang lainnya, tidaklah sama meskipun mereka dididik dan dibina oleh tenaga pengajar yang sama dengan materi yang sama pula. Disinilah sebagian orang tua kurang menyadari bahwa lingkungan keluarga merupakan salah satu pusat pendidikan yang mampu memperbaiki keberhasilan pendidikan khususnya hasil belajar IPA yang diperoleh anak.

Dimyati dan Mudjiono (2006: 7) menyatakan belajar merupakan tindakan siswa yang kompleks. Menurut Sudjana (2002: 107) “ belajar adalah proses berfikir “. Belajar berfikir menekankan kepada proses mencari dan menemukan penetahuan melalui interaksi antara individu dengan lingkungan. Belajar tidak hanya menekankan pada materi pelajaran, tetapi juga mengutamakan kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa belajar adalah proses perubahan.

Dalyono (2010: 210) menyatakan bahwa perubahan – perubahan tidak hanya perubahan tingkah laku lahir tetapi juga perubahan batin, tidak hanya perubahan yang dapat diamati, tetapi juga perubahan yang tidak dapat diamati.

Perubahan tersebut bukan perubahan yang negatif, tetapi perubahan yang positif, yaitu perubahan yang menuju ke arah kemajuan atau kearah perbaikan.

Rendahnya hasil belajar IPA siswa diduga karena adanya hambatan-hambatan yang dialami oleh siswa. Hambatan yang dimaksud dapat berupa faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa) maupun faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar

diri siswa) seperti fasilitas belajar, perhatian orang tua dan kebiasaan belajar. Berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran dan prestasi belajar siswa diantaranya adalah siswa sebagai individu, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Berdasarkan hasil observasi penulis dengan guru IPA (Biologi) SMP PGRI 4 Padang, penulis mendapatkan informasi bahwa SMP PGRI 4 Padang memiliki Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75. Pada umumnya siswa kelas VII masih banyak yang tidak tuntas. Berdasarkan data hasil belajar biologi ujian semester I Tahun 2014/2015 siswa kelas VII, diperoleh rata-rata siswa kelas VII I (75,32), VII 2 (70,88).

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis telah melakukan penelitian dengan judul : “Hubungan Perhatian Orang Tua Dengan Hasil Belajar IPA (Biologi) Siswa Kelas VII SMP PGRI 4 Padang Tahun Pelajaran 2014/2015.

Rendah nya hasil belajar IPA siswa diduga karena adanya hambatan-hambatan yang dialami oleh siswa. Hambatan yang dimaksud dapat berupa faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa) maupun faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) seperti fasilitas belajar, perhatian orang tua dan kebiasaan belajar. Berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran dan prestasi belajar siswa diantaranya adalah siswa sebagai individu, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas. penelitian ini dibatasi pada faktor lingkungan keluarga, khususnya tentang perhatian orang tua dan hubungannya dengan hasil belajar IPA (Biologi) siswa kelas VII SMP PGRI 4 Padang.

Maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar IPA biolog siswa kelas VII SMP PGRI 4 Padang .

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan dilakukan di SMP PGRI 4 Padang pada

(5)

bulan Oktober tahun pelajaran 2014/2015, yang berjumlah 54 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Total Sampling yaitu pengambilan sampel dari seluruh anggota populasi . Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil sebanyak 54 dari dua kelas.Teknik pengolahan data dengan menggnakan rumus nilai persentase menurut purwanto.

Keterangan :

NP : Nilai persentase yang dicari R : Skor yang diperoleh SM : Skor maksimum

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penyebaran angket diperoleh skor perhatian orang tua dari masing- masing responden. Skor perhatian orang tua dinyatakan sebagai variabel X dan hasil belajar IPA biologi siswa dinyatakan sebagai variabel Y.

Tabel 1. Hubungan Perhatian Orang Tua Siswa Kelas VII SMP PGRI 4 Padang

Variabel Sub variabel Indikator ∑ % Kriteria

Bentuk perhatian dan partisipasi yang diberikan oleh orang tua

Memberi

kan motivai pada anak dalam pembelajaran

Motivasi yang diberikan dalam meningkatkan belajar anak

62,42% Baik

Menyediakan fasilitas belajar

Menyediakan tempat dan peralatan belajar

74,31 % Baik

Memberitahu bagaimana cara mengatur jadwal kegiatan belajar

Mengatur jadwal belajar dan jadwal kegiatan belajar

73,92 % Baik

Membimbing dalam belajar

Bimbingan dalam belajar

55,25 % Cukup Baik Bimbingan dalam

berperilaku

Bimbingan dalam berperilaku

63,54 % Baik

Rata-rata 65,88 % Baik

Untuk mengetahui adanya hubungan perhatian orangtua dengan hasil belajar maka dicari nilai koefisien kolerasi dengan rumus koefesien product moment (lampiran5).

Besarnya koefisien korelasi antara nilai X dan Y adalah0,24. Kemudian untuk melihat persentase sejauh mana pengaruh variabel X (perhatian orang tua) terhadap variabel Y (hasil belajar) digunakan rumus koefisien determinasi (P), sehingga didapat nilai sebesar 0,057 %. Hal ini menunjukkan adanya sumbangan perhatian orangtua siswa kelasVII SMP PGRI 4 Padang terhadap hasil belajar sebesar 0,057 %.

Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y dilakukan uji t untuk mengetahui apakah koefisien korelasi berarti atau tidak. Dari perhitungan didapat

nilai = 0,41 sedangkan =1,645.

Jadi < , maka disimpulkan adanya hubungan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar IPA (biologi) siswa kelas VII SMP PGRI 4 Padang yang tidak signifikan.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan adanya hubungan antara perhatian orangtua dengan hasil belajar IPA(biologi) siswa semester II tahun pelajaran 2014/2015 kelas VII SMP PGRI 4 Padang yang tidak signifikan, karena berdasarkan pengisian angket 62,42%, 74,31%, 73,92% dengan kriteria baik, 55,25% dengan kriteria cukup baik dan 63,54% dengn kriteria baik sesuai dengan klasifikasi yang di kemukakan oleh Riduwan. Hal ini terlihat dari adanya hubungan antara perhatian orangtua dalam memberikan motivasi terhadap anaknya,

(6)

menyediakan fasilitas belajar, mengatur jadwal kegiatan belajar, memberikan bimbingan dalam belajar dan bimbingan dalam berperilaku.

Pada subvariabel pertama, memberikan motivasi pada anak dalam pembelajaran, terdiri dari satu indikator yaitu motivasi yang diberikan dalam meningkatkan belajar anak (62,42 % dengan kriteria baik).

Dalam hal ini orang tua memotivasi, mendorong dan memberi semangat kepada anaknya dalam belajar, dengan motivasi yang di berikan oleh orang tua anak dapat menunjukkan tanggung jawabnya yaitu dengan rajin belajar. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari jawaban yang diberikan oleh siswa bahwa rata-rata siswa menjawab bahwa adanya motivasi yang di berikan orang tua dalam meningkatkan hasil belajar anak, menyediakan tempat dan peralatan belajar, mengatur jadwal dan kegiatan belajar, bimbingan dalam belajar dan bimbingan dalam berprilaku masih cukup baik. Hal ini sesuai dengan fungsi motivasi menurut (Sadirman,2011:85) mengatakan bahwa motivasi mendorong manusia untuk berbuat dan melakukan sesuatu,dimana motivasi mendorong dan berperan sebagai motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan di kerjakan.

Indikator yang kedua yaitu menyediakan tempat dan peralatan belajar (74,31% dengan kriteria baik), orang tua menginginkan anaknya betah dan nyaman dalam belajar dalam upaya meningkatkan hasil belajar anaknya. Dalam proses pembelajaran jika tanpa adanya sarana pembelajaran yang dibutuhkan anak dalam belajar, maka kegiatan belajar anak tidak dapat berjalan dengan lancar. (Dimyati dan Mujiono, 2006:238) menyatakan bahwa “lengkapnya sarana dan prasarana belajar merupakan kondisi pembelajaran yang baik”.

Indikator yang ketiga yaitu mengatur jadwal dan kegiatan belajar (73,92% degan kriteria baik). Jadwal juga berpengaruh terhadap hasil belajar. Dengan tersedianya waktu belajar yang cukup akan dapat memberi kemudahan untuk menguasai materi pelajaran anaknya dirumah supaya berhasil dalam belajar.

Indikator yang keempat yaitu membimbing dalam belajar, dengan indikator bimbingan dalam belajar (55,25 % dengan criteria cukup baik). Dalam proses belajar mengajar sangat dibutuhkan bimbingan dari orang tua. Dengan adanya bimbingan tersebut anak dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi sehingga anak dapat belajar dengan efisien. Maka dari itu berdasarkan hasil pengisian angket maka bimbingan dalam belajar ini masih sangat minim sekali dari orang tua siswa.maka hasil yang di peroleh masih cukup.

Indikator yang kelima yaitu bimbingan dalam berperilaku,dengan indikator bimbingan dalam berperilaku (63,54 % dengan criteria baik).dengan adanya bimbingan berprilaku dari orang tua merupakan dasar bagi anak untuk memperoleh pendidikan selanjutnya, sebagaimana yang di kemukakan oleh (Slameto, 2010:61) menyatakan bahwa

“keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia”.

Anak yang mendapatkan perhatian dari orang tuanya maka hasil belajarnya akan meningkat. Hal ini dikarenakan anak yang mendapatkan pengawasan dan bimbingan dari orang tua dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi dapat menunjang kelancaran belajarnya. Orang tua mengenali kesulitan yang dapat mengatasi kesulitan belajar. Seperti yang dikemukakan oleh Ahmadi (2008:85) menyatakan bahwa”orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anak- anaknya, acuh tak acuh dan tidak memperhatikan kemajuan anaknya dan kesulitan anaknya dalam belajar.

Rendahnya hasil belajar siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor.

Slameto (2010:54) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang menentukan pencapaian hasil belajar yaitu faktor internal (yang berasal dari diri siswa) dan faktor eksternal (yang berasal dari luar diri siswa).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa setiap siswa tidak memiliki tingkat kecerdasan yang sama, minat yang sama, dan

(7)

belajar yang sama sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa juga tidak akan sama.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapatnya hubungan tetapi tidak signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar IPA (Biologi) siswa kelas VII SMP PGRI 4 Padang dengan rata-rata sebesar 65,86%.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi.2008. Psikologi Belajar. Rineka Cipta Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Dalyono. 2010. Psikologi Penelitian. Jakarta.

Rineka Cipta.

Sadirman, 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, Nana.2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMPN 31 PADANG Oleh Sri