• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh perhatian orang tua, kesiapan belajar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh perhatian orang tua, kesiapan belajar"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, KESIAPAN BELAJAR, KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, DAN KOMUNIKASI

INTERPERSONAL GURU DENGAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII

DI SMPN 33 PADANG

JURNAL

Oleh:

Yunita Mairani 12090249

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG 2016

(2)

HALAⅣIAN PERSETU∫

UAN JURNAL

Pellgaruil Perhatian Orang■.ua,Kesiapall Belajar,lKompetensi FFOfeSional Guruぅ da駐 鶏 貫難unilttlsl lntcrPelosOnal Guru dcngttn Sisl曹 婁TeFhadap l賢sil

Belttar IPs Terpadu KelasヽIII DiSⅣPN 33 Padang

\Tomq

l\ t'iv't

Program S'"urli lnstitusi

Yunita市lairani

12090249

Pcndidik鐘l Ekonol■1

Seko]ah Tinggi Kcgtlrttm dtt limu Pendidikttl(STKIP) Pむ滋 Sumttcra Barat

Pad銀

.  Juni 2016

ilisetujui 0ieh:

Ъlanda l」tal・li,SE,MBA,

Niengctahui:

Kctua PIograln Studi I〕cndidikan llkonol■:

S′J`

KIP PGRI S壼

1lutera 3ごat

1)

Pelllbil■bint li

(3)

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, KESIAPAN BELAJAR, KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

GURU DENGAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII

DI SMPN 33 PADANG Oleh :

Yunita Mairani

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Jl. Gunung Pangilun No. 1, Padang Sumatra Barat

Email :yunitamairani95@gmail.com

Sri Wahyuni, M.Pd dan Hayu Yolanda Utami, SE, MBA Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar

Jl. Gunung Pangilun No. 1, Padang Sumatra Barat Abstract

This study aimed to examine the effect of parents' attention, readiness to learn, professional competence of teachers, and the teachers and students interpersonal communication on the results of the Integrated social studies class VIII SMPN 33 Padang. Results of the study: 1) the results of the sample group of parents fisherman, there is positive and significant correlation between parents' attention to the learning outcomes of students with tcount (3.509) > ttable (1,989). The results of the sample group of parents employed, there is positive and significant correlation between parents' attention to the learning outcomes of students with tcount (2.689)> ttable (1,989). The results of the sample group of parents of civil servants, there is positive and significant correlation between parents' attention to the learning outcomes of students with tcount (3.537)> ttable (1,989). 2) the results of the sample group of parents fisherman, there is positive and significant correlation between the readiness of learning on student learning outcomes with tcount (2.194)> ttable (1,989). The results of the sample group of parents employed, there is positive and significant correlation between the readiness of learning on student learning outcomes with tcount (3.599)> ttable (1,989). The results of the sample group of parents of civil servants, there is positive and significant correlation between the readiness of learning on student learning outcomes with tcount (3.464)> ttable (1,989).

3) the results of the sample group of parents fisherman, there is positive and significant correlation between the professional competence of teachers to student learning outcomes with tcount (2.631)>

ttable (1,989). The results of the sample group of parents employed, there is positive and significant correlation between the professional competence of teachers to student learning outcomes with tcount (7.671)> ttable (1,989). The results of the sample group of parents of civil servants, there is positive and significant correlation between the professional competence of teachers to student learning outcomes with tcount (9.672)> ttable (1,989). 4) the results of the sample group of parents fisherman, there is a positive and significant influence interpersonal communication between teachers and students to the learning outcomes of students with tcount (3.629)> ttable (1,989). The results of the sample group of parents employed, there is a positive and significant influence interpersonal communication between teachers and students to the learning outcomes of students with tcount (2.607)> ttable (1,989). The results of the sample group of parents of civil servants, there is a positive and significant influence interpersonal communication between teachers and students to the learning outcomes of students with tcount (2.249)> ttable (1,989). 5) there is positive and significant correlation between parents' attention, readiness to learn, professional competence of teachers, and interpersonal communication teachers and students together on learning outcomes Integrated Social Science class VIII student at SMPN 33 Padang Fcount (75.045)> Ftable (2 , 48). The amount of variables influence parents 'attention, readiness to learn, teachers' professional competence and interpersonal komunikasin teachers and students to the learning outcomes Integrated Social Science class VIII SMPN 33 Padang is equal to 78.80% and the remaining 21.20% influenced by other factors not included in this research.

(4)

Keywords: Attention Parents, Readiness Learning, Professional Competence Teacher, Teacher Interpersonal Communication with Students and Learning Outcomes

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perhatian orang tua, kesiapan belajar, kompetensi profesional guru, dan komunikasi interpersonal guru dengan siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII di SMPN 33 Padang. Hasil penelitian: 1) hasil dari kelompok sampel orang tua nelayan, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa dengan nilai thitung (3,509) > ttabel (1,989). Hasil dari kelompok sampel orang tua wiraswasta, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa dengan nilai thitung(2,689) > ttabel(1,989). Hasil dari kelompok sampel orang tua PNS, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa dengan nilai thitung (3,537) > ttabel (1,989). 2) hasil dari kelompok sampel orang tua nelayan, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kesiapan belajar terhadap hasil belajar siswa dengan nilai thitung(2,194) >

ttabel (1,989). Hasil dari kelompok sampel orang tua wiraswasta, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kesiapan belajar terhadap hasil belajar siswa dengan nilai thitung(3,599) > ttabel(1,989).

Hasil dari kelompok sampel orang tua PNS, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kesiapan belajar terhadap hasil belajar siswa dengan nilai thitung (3,464) > ttabel(1,989). 3) hasil dari kelompok sampel orang tua nelayan, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar siswa dengan nilai thitung(2,631) > ttabel(1,989). Hasil dari kelompok sampel orang tua wiraswasta, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar siswa dengan nilai thitung(7,671) > ttabel(1,989). Hasil dari kelompok sampel orang tua PNS, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar siswa dengan nilai thitung (9,672) > ttabel(1,989). 4) hasil dari kelompok sampel orang tua nelayan, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara komunikasi interpersonal guru dengan siswa terhadap hasil belajar siswa dengan nilai thitung (3,629) > ttabel(1,989). Hasil dari kelompok sampel orang tua wiraswasta, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara komunikasi interpersonal guru dengan siswa terhadap hasil belajar siswa dengan nilai thitung (2,607) > ttabel (1,989). Hasil dari kelompok sampel orang tua PNS, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara komunikasi interpersonal guru dengan siswa terhadap hasil belajar siswa dengan nilai thitung (2,249) > ttabel(1,989).

5) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara perhatian orang tua, kesiapan belajar, kompetensi profesional guru, dan komunikasi interpersonal guru dengan siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII di SMPN 33 Padang dengan Fhitung (75,045) > Ftabel(2,48).

Besarnya pengaruh variabel perhatian orang tua, kesiapan belajar, kompetensi profesional guru, dan komunikasin interpersonal guru dengan siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang yaitu sebesar 78,80% dan sisanya 21,20% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Perhatian Orang Tua, Kesiapan Belajar, Kompetensi Profesional Guru, Komunikasi Interpersonal Guru dengan Siswa, dan Hasil Belajar

(5)

PENDAHULUAN

Semakin pesatnya perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini sehingga banyaknya generasi muda yang menuntut untuk semakin maju, responsif dan memiliki mobilitas tinggi dalam berpikir maupun bertindak, sehingga dapat berpartisipasi aktif dalam proses reformasi dan globalisasi. Berbagai kemajuan dalam peradaban manusia sampai saat ini tidak pernah lepas dari dunia pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia, baik individu maupun kelompok, baik jasmani dan rohani maupun kematangan dalam berfikir. Hal ini tentunya beralasan, karena melalui pendidikan dapat tercapai output sumber daya manusia yang mampu mengoptimalkan berbagai sumber daya yang ada dimanfaatkan dalam kehidupan.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran dan

mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan melalui perbaikan kurikulum, sarana prasarana, bahkan pengembangan dan pengadaan materi pelajaran serta pendidikan bagi guru dan tenaga pendidik lainnya.

Dalam dunia pendidikan, menilai merupakan salah satu kegiatan yang tidak dapat ditinggalkan. Menilai merupakan salah satu proses belajar dan mengajar. Kegiatan menilai bidang akademik di sekolah dapat dilakukan dengan adanya tugas individu, ulangan dan ujian. Dengan kegiatan tersebut dapat diketahui sejauh mana hasil belajar seorang siswa.

Penelitian dilakukan pada kecamatan Lubuk Begalung yang terdiri dari 3 sekolah menengah pertama, SMPN 33 Padang yang memiliki total nilai UN yang rendah pada siswa kelas VIII yang di terima pada tahun ajaran 2015/2016. Dapat sama-sama kita lihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Daftar Nilai Ujian Nasional Siswa Kelas VIII TP 2015/2016 No Nama Sekolah Kelas Jumlah Siswa Total Nilai

1 SMPN 17 Padang VIII 276 225,33

2 MTSN Parak Lawas Padang VIII 241 190,01

3 SMPN 33 Padang VIII 158 178,05

Sumber : Guru Ekonomi kelas XI SMA PGRI 1 Padang

Rendahnya hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Slameto (2003:54-72) “faktor-faktor yang menentukan pencapaian hasil belajar yaitu faktor intern dan faktor eksterns”. Slameto (2003:54-72) menjelaskan adapun faktor intern yang berasal dari dalam diri yang meliputi kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, kesiapan, dan cara belajar. Faktor ekstern yang berasal dari luar diri yang meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Setelah dilakukan pengamatan wawancara pada tanggal 2 Februari 2016 dengan 20 orang siswa di SMPN 33 Padang, terkait dengan perhatian orang tua yang masih rendah dimana orang tua kurang peduli akan hasil belajar anaknya. Hal ini tentu akan membuat siswa kurang semangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu masih banyak siswa di SMPN 33 Padang kurang memiliki kesiapan dalam proses belajar mengajar. Dimana kompetensi profesional guru SMPN 33 Padang kurang bagus, masih adanya guru yang tidak

menyampaikan materi dan menjelaskan dengan baik. Kompetensi profesional yang dimiliki oleh guru akan dapat mempengaruhi hasil belajar yang akan diperoleh oleh siswa tersebut. Selain itu komunikasi interpersonal guru dengan siswa kurang bagus, dikarenaka hubungan komunikasi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan di depan kelas, tetapi juga dilakukan diluar jam pelajaran yang bersifat dua arah.

Dengan adanya fakta di lapangan dan teori yang terdapat pada latar belakang masalah di atas maka peneliti tertarik meneliti tentang “Pengaruh Perhatian Orang Tua, Kesiapan Belajar, Kompetensi Profesional Guru, dan Komunikasi Interpersonal Guru dengan Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Di SMPN 33 Padang.”

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat deskriptif dan asosiatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 33 Padang yaitu pada

(6)

kelas VIII. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2016. Adapun yang menjadi populasi yang akan diteliti adalah seluruh siswa SMPN 33 Padang kelas VIII yang berjumlah 158 orang. Mengingat jumlah populasi yang cukup besar, maka pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified random sampling maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 86 orang siswa.

ANALISIS DATA 1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara umum masing-masing variabel yang diteliti yaitu Perhatian Orang Tua (X1), Kesiapan Belajar (X2), Kompetensi Profesional Guru (X3), Komunikasi Interpersonal Guru dengan Siswa (X4) dan HasilBelajar Siswa(Y) dengan menyajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi, kemudian dilakukan analisis persentase, mean, standar deviasi dan koefisien variabel serta memberikan interpretasi analisis tersebut.

2. Uji Persyaratan Analisis

Sebelum model diestimasi maka dilakukan uji persyaratan analisis sebagai berikut:

1) Uji Normalitas

2) Uji Heteroskedastisitas 3) Uji Multikolonieritas 4) Uji Autokorelasi 3. Uji Hipotesis

1) Uji t 2) Uji F

HASIL PENELITIAN

Setelah melakukan penelitian terhadap 86 orang siswa mengenai perhatian orang tua, kesiapan belajar, kompetensi profesional guru, dan komunikasi interpersonal guru dengan siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII di SMPN 33 Padang, maka secara terperinci hasil data variabel dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:

Tabel 2. Hasil Regresi Menurut Kelompok Sampel

No Variabel

Kelompok Sampel Orang Tua Nelayan

Kelompok Sampel Orang Tua Wiraswasta

Kelompok Sampel Orang Tua PNS Nilai

Koefisien thitung R² Nilai

Koefisien thitung R² Nilai

Koefisien thitung R² 1 Perhatian

Orang Tua 0.238 3.509 0.851 0.075 2.689 0.988 0.090 3.537 0.990 2 Kesiapan

Belajar 0.158 2.194 0.851 0.167 3.599 0.988 0.144 3.464 0.990 3

Kompetensi Profesional Guru

0.071 2.631 0.851 0.230 7.671 0.988 0.240 9.672 0.990

4

Komunikasi Interpersonal Guru dengan Siswa

0.198 3.629 0.851 0.053 2.607 0.988 0.046 2.249 0.990 Sumber: Olahan Data Primer (Peneliti) SPSS, 2016

Model persamaan regresi linear berganda menurut kelompok sampel orang tua Nelayan yang dapat dituliskan dari hasil tersebut adalah sebagai berikut:

Y= a + bı Xı + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e Y= -13,318+0,238X1+0,158X2+0,071X3

+0,198X4+e

Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa:

1. Nilai konstanta sebesar -13,318 berarti tanpa adanya pengaruh dari variabel bebas maka nilai variabel terikat nilainya hanya sebesar -13,318 satuan.

Hal ini berarti bahwa apabila variabel bebas nilainya nol (perhatian orang tua, kesiapan belajar, kompetensi profesional guru, dan komunikasi interpersonal guru dengan siswa) maka nilai variabel hasil belajar hanya sebesar -13,318.

(7)

2. Koefisien regresi variabel perhatian orang tua (X1) sebesar 0,238 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa, apabila nilai variabel perhatian orang tua meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatan hasil belajar sebesar 0,238 dalam setiap satuannya.

Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

3. Koefisien regresi variabel kesiapan belajar (X2) sebesar 0,158 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif kesiapan belajar terhadap hasil belajar siswa, apabila nilai variabel kesiapan belajar meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkat hasil belajar sebesar 0,158 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

4. Koefisien regresi variabel kompetensi profesional guru (X3) sebesar 0,071 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar siswa, apabila nilai variabel kompetensi profesional guru meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkat hasil belajar sebesar 0,071 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

5. Koefisien regresi variabel komunikasi interpersonal guru dengan siswa (X4) sebesar 0,198 yang bertanda positif.

Hal ini berarti adanya pengaruh positif komunikasi interpersonal guru dengan siswa terhadap hasil belajar siswa, apabila nilai variabel komunikasi interpersonal guru dengan siswa meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkat hasil belajar sebesar 0,198 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Model persamaan regresi linear berganda menurut kelompok sampel orang tua Wiraswasta yang dapat

dituliskan dari hasil tersebut adalah sebagai berikut:

Y= a + bı Xı + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e Y= -1,347+ 0,075X1 + 0,167X2 + 0,230X3 + 0,053X4+ e

Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa:

1. Nilai konstanta sebesar -1,347 berarti tanpa adanya pengaruh dari variabel bebas maka nilai variabel terikat nilainya hanya sebesar --1,347 satuan.

Hal ini berarti bahwa apabila variabel bebas nilainya nol (perhatian orang tua, kesiapan belajar, kompetensi profesional guru, dan komunikasi interpersonal guru dengan siswa) maka nilai variabel hasil belajar hanya sebesar -1,347.

2. Koefisien regresi variabel perhatian orang tua (X1) sebesar 0,075 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa, apabila nilai variabel perhatian orang tua meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatan hasil belajar sebesar 0,075 dalam setiap satuannya.

Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

3. Koefisien regresi variabel kesiapan belajar (X2) sebesar 0,167 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif kesiapan belajar terhadap hasil belajar siswa, apabila nilai variabel kesiapan belajar meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkat hasil belajar sebesar 0,167 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

4. Koefisien regresi variabel kompetensi profesional guru (X3) sebesar 0,230 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar siswa, apabila nilai variabel kompetensi profesional guru meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkat hasil belajar sebesar

(8)

0,230 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

5. Koefisien regresi variabel komunikasi interpersonal guru dengan siswa (X4) sebesar 0,053 yang bertanda positif.

Hal ini berarti adanya pengaruh positif komunikasi interpersonal guru dengan siswa terhadap hasil belajar siswa, apabila nilai variabel komunikasi interpersonal guru dengan siswa meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkat hasil belajar sebesar 0,053 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Model persamaan regresi linear berganda menurut kelompok sampel orang tua PNS yang dapat dituliskan dari hasil tersebut adalah sebagai berikut:

Y= a + bı Xı + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e Y= -2,002+ 0,090X1 + 0,144X2 + 0,240X3 + 0,046X4+ e

Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa:

1. Nilai konstanta sebesar -13,318 berarti tanpa adanya pengaruh dari variabel bebas maka nilai variabel terikat nilainya hanya sebesar -13,318 satuan.

Hal ini berarti bahwa apabila variabel bebas nilainya nol (perhatian orang tua, kesiapan belajar, kompetensi profesional guru, dan komunikasi interpersonal guru dengan siswa) maka nilai variabel hasil belajar hanya sebesar -13,318.

2. Koefisien regresi variabel perhatian orang tua (X1) sebesar 0,090 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa, apabila nilai variabel perhatian orang tua meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatan hasil belajar sebesar 0,090 dalam setiap satuannya.

Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

3. Koefisien regresi variabel kesiapan belajar (X2) sebesar 0,144 yang

bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif kesiapan belajar terhadap hasil belajar siswa, apabila nilai variabel kesiapan belajar meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkat hasil belajar sebesar 0,144 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

4. Koefisien regresi variabel kompetensi profesional guru (X3) sebesar 0,240 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar siswa, apabila nilai variabel kompetensi profesional guru meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkat hasil belajar sebesar 0,240 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

5. Koefisien regresi variabel komunikasi interpersonal guru dengan siswa (X4) sebesar 0,046 yang bertanda positif.

Hal ini berarti adanya pengaruh positif komunikasi interpersonal guru dengan siswa terhadap hasil belajar siswa, apabila nilai variabel komunikasi interpersonal guru dengan siswa meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkat hasil belajar sebesar 0,046 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

PEMBAHASAN

1. Hasil dari Kelompok Sampel Orang Tua Nelayan

a) Pengaruh Perhatian Orang Tua (X1) Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMPN 33 Padang

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa perhatian orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,238 dan

(9)

nilai thitung sebesar 3,509 > ttabel sebesar 1,989, sedangkan nilai signifikan 0,001 <

α 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini berarti bahwa semakin baik perhatian orang tua maka akan semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas VIII SMPN 33 Padang, begitu juga sebaliknya apabila perhatian orang tua tidak ada maka hasil belajar yang diperoleh oleh siswa juga tidak akan baik.

b) Pengaruh Kesiapan Belajar (X2) Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMPN 33 Padang

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa kesiapan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini dapat dilihat pada Tabel yang menyatakan bahwa diperoleh nilai koefisien sebesar 0,158 dan nilai thitung sebesar 2,194 > ttabel

sebesar 1,989 dengan nilai signifikan 0,033 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kesiapan belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini berarti bahwa semakin baik kesiapan belajar maka akan semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas VIII SMPN 33 Padang, begitu juga sebaliknya apabila kesiapan belajar tidak baik maka hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas juga tidak akan baik.

c) Pengaruh Kompetensi Profesional Guru (X3) Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMPN 33 Padang

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa kompetensi profesional guru berpengaruh positif dan

signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini dapat dilihat pada Tabel yang menyatakan bahwa diperoleh nilai koefisien sebesar 0,071 dan nilai thitung

sebesar 2,631 > ttabel sebesar 1,989 dengan nilai signifikan 0,012 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini berarti bahwa semakin baik kompetensi profesional guru maka akan semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas VIII SMPN 33 Padang, begitu juga sebaliknya apabila kompetensi profesional guru tidak baik maka hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas juga tidak akan baik.

d) Pengaruh Komunikasi Interpersonal Guru dan Siswa (X4) Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMPN 33 Padang

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa komunikasi interpersonal guru dengan siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa diperoleh nilai koefisien sebesar 0,198 dan nilai thitung sebesar 3,629 > ttabel sebesar 1,989 dengan nilai signifikan 0,001 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara komunikasi interpersonal guru dengan siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini berarti bahwa semakin baik komunikasi interpersonal guru dengan siswa maka akan semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas VIII SMPN 33 Padang, begitu juga sebaliknya apabila komunikasi interpersonal guru dengan siswa tidak baik maka hasil belajar yang

(10)

diperoleh oleh siswa kelas juga tidak akan baik.

2. Hasil dari Kelompok Sampel Orang Tua Wiraswasta

a) Pengaruh Perhatian Orang Tua (X1) Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMPN 33 Padang

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa perhatian orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,075 dan nilai thitung sebesar 2,689 > ttabel sebesar 1,989, sedangkan nilai signifikan 0,018 <

α 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini berarti bahwa semakin baik perhatian orang tua maka akan semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas VIII SMPN 33 Padang, begitu juga sebaliknya apabila perhatian orang tua tidak ada maka hasil belajar yang diperoleh oleh siswa juga tidak akan baik.

b) Pengaruh Kesiapan Belajar (X2) Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMPN 33 Padang

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa kesiapan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini dapat dilihat pada Tabel yang menyatakan bahwa diperoleh nilai koefisien sebesar 0,167 dan nilai thitung sebesar 3,599 > ttabel

sebesar 1,989 dengan nilai signifikan 0,003 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kesiapan belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII

SMPN 33 Padang. Hal ini berarti bahwa semakin baik kesiapan belajar maka akan semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas VIII SMPN 33 Padang, begitu juga sebaliknya apabila kesiapan belajar tidak baik maka hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas juga tidak akan baik.

c) Pengaruh Kompetensi Profesional Guru (X3) Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMPN 33 Padang

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa kompetensi profesional guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini dapat dilihat pada Tabel yang menyatakan bahwa diperoleh nilai koefisien sebesar 0,230 dan nilai thitung

sebesar 7,671 > ttabel sebesar 1,989 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini berarti bahwa semakin baik kompetensi profesional guru maka akan semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas VIII SMPN 33 Padang, begitu juga sebaliknya apabila kompetensi profesional guru tidak baik maka hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas juga tidak akan baik.

d) Pengaruh Komunikasi Interpersonal Guru dan Siswa (X4) Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMPN 33 Padang

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa komunikasi interpersonal guru dengan siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa diperoleh nilai koefisien sebesar 0,053 dan

(11)

nilai thitung sebesar 2,607 > ttabel sebesar 1,989 dengan nilai signifikan 0,021 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara komunikasi interpersonal guru dengan siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini berarti bahwa semakin baik komunikasi interpersonal guru dengan siswa maka akan semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas VIII SMPN 33 Padang, begitu juga sebaliknya apabila komunikasi interpersonal guru dengan siswa tidak baik maka hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas juga tidak akan baik.

3. Hasil dari Kelompok Sampel Orang Tua PNS

a) Pengaruh Perhatian Orang Tua (X1) Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMPN 33 Padang

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa perhatian orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,090 dan nilai thitung sebesar 3,537 > ttabel sebesar 1,989, sedangkan nilai signifikan 0,004 <

α 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini berarti bahwa semakin baik perhatian orang tua maka akan semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas VIII SMPN 33 Padang, begitu juga sebaliknya apabila perhatian orang tua tidak ada maka hasil belajar yang diperoleh oleh siswa juga tidak akan baik.

b) Pengaruh Kesiapan Belajar (X2) Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMPN 33 Padang

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa kesiapan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini dapat dilihat pada Tabel yang menyatakan bahwa diperoleh nilai koefisien sebesar 0,144 dan nilai thitung sebesar 3,464 > ttabel sebesar 1,989 dengan nilai signifikan 0,005 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kesiapan belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini berarti bahwa semakin baik kesiapan belajar maka akan semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas VIII SMPN 33 Padang, begitu juga sebaliknya apabila kesiapan belajar tidak baik maka hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas juga tidak akan baik.

c) Pengaruh Kompetensi Profesional Guru (X3) Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMPN 33 Padang

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa kompetensi profesional guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini dapat dilihat pada Tabel yang menyatakan bahwa diperoleh nilai koefisien sebesar 0,240 dan nilai thitung sebesar 9,672 > ttabel sebesar 1,989 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini berarti bahwa semakin baik kompetensi profesional guru maka akan semakin baik pula hasil belajar yang

(12)

diperoleh oleh siswa kelas VIII SMPN 33 Padang, begitu juga sebaliknya apabila kompetensi profesional guru tidak baik maka hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas juga tidak akan baik.

d) Pengaruh Komunikasi Interpersonal Guru dan Siswa (X4) Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMPN 33 Padang

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa komunikasi interpersonal guru dengan siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa diperoleh nilai koefisien sebesar 0,046 dan nilai thitung sebesar 2,249 > ttabel sebesar 1,989 dengan nilai signifikan 0,044 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara komunikasi interpersonal guru dengan siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini berarti bahwa semakin baik komunikasi interpersonal guru dengan siswa maka akan semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas VIII SMPN 33 Padang, begitu juga sebaliknya apabila komunikasi interpersonal guru dengan siswa tidak baik maka hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas juga tidak akan baik.

4. Pengaruh Perhatian Orang Tua, Kesiapan Belajar, Kompetensi Profesional Guru dan Komunikasi Interpersonal Guru dan Siswa (X4) secara Simultan Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMPN 33 Padang

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui perhatian orang tua, kesiapan belajar, kompetensi profesional guru, dan komunikasi interpersonal guru dengan siswa secara simultan berpengaruh terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hal ini

dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai Fhitung(75,045) >

dari Ftabel (2,48), sehingga H0 ditolak dan Haditerima.

Selain itu, berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi diperoleh nilai R square sebesar 0,788 yang artinya 78,80% perubahan pada variabel dependen (hasil belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (perhatian orang tua, kesiapan belajar, kompetensi profesional guru, dan komunikasi interpersonal guru dengan siswa) sedangkan sisanya sebesar 21,20% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hal ini berarti bahwa semakin baik perhatian orang tua, kesiapan belajar, kompetensi profesional guru, dan komunikasi interpersonal guru dengan siswa maka akan semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa, begitu juga sebaliknya apabila perhatian orang tua, kesiapan belajar, kompetensi profesional guru, dan komunikasi interpersonal guru dengan siswa tidak baik, maka hasil belajar yang diperoleh oleh siswa juga tidak akan baik.

Dari hasil penelitian perhatian orang tua, kesiapan belajar, kompetensi profesional guru, dan komunikasi interpersonal guru dengan siswa berada pada kategori baik, dilihat dari frekuensi perhatian orang tua, kesiapan belajar, kompetensi profesional guru, dan komunikasi interpersonal guru dengan siswa yaitu rata-rata variabel perhatian orang tua sebesar 4,39%, rata-rata variabel kesiapan belajar sebesar 4,36%, rata-rata variabel kompetensi profesional guru sebesar 4,05%, dan rata-rata variabel komunikasi interpersonal guru dengan siswa sebesar 4,42%. Hal ini berarti menunjukkan bahwa perhatian orang tua berada dalam kategori baik, kesiapan belajar berada dalam kategori baik, kompetensi profesional guru berada dalam kategori baik, dan komunikasi interpersonal guru dengan siswa berada dalam kategori baik. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa perhatian orang tua,

(13)

kesiapan belajar, kompetensi profesional guru, dan komunikasi interpersonal guru dengan siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa.

Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat diupayakan dengan meningkatkan perhatian orang tua, kesiapan belajar, kompetensi profesional guru, dan komunikasi interpersonal guru dengan siswa.

Menurut Sukmadinata (2003), hasil belajar bukan hanya berupa penguasaan pengetahuan, tetapi juga kecakapan dan keterampilan dalam melihat, menganalisis dan memecahkan masalah, membuat rencana dan mengadakan pembagian kerja, dengan demikian aktivitas dan produk yang dihasilkan dari aktivitas belajar ini mendapatkan penilaian. Penilaian tidak hanya dilakukan tertulis, tetapi juga secara lisan dan penilaian perbuatan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Pendidikan dan pengajaran dapat dikatakan berhasil apabila perubahan-perubahan yang tampak pada siswa merupakan akibat dari proses belajar mengajar yang dialaminya yaitu proses yang ditempuhnya melalui program dan kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam proses pengajarannya. Berdasarkan hasil belajar siswa, dapat diketahui kemampuan dan perkembangan sekaligus tingkat keberhasilan pendidikan dalam melakukan proses belajarnya.

Menurut (Slameto, 2003:54-72), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu 1) Faktor Internal, yaitu faktor yang terdiri atas: kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, kesiapan, dan cara belajar. 2) Faktor Eksternal, yaitu faktor yang terdiri atas;

keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Menurut Sukmadinata (2003:162) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah 1) faktor-faktor dalam diri individu. 2) faktor-faktor lingkungan.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil regresi dari kelompok sampel orangtua nelayan, perhatian orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII SMPN 33 Padang yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,238. Nilai koefisien ini signifikan, karena nilai thitung sebesar 3,509 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,989. Artinya apabila perhatian orang tua meningkat sebesar satu satuan. Maka hasil belajar akan meningkat pula sebesar 0,238 satuan. Sedangkan hasil regresi dari kelompok sampel orangtua wiraswasta, perhatian orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII SMPN 33 Padang yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,075. Nilai koefisien ini signifikan, karena nilai thitung sebesar 2,689 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,989. Artinya apabila perhatian orang tua meningkat sebesar satu satuan. Maka hasil belajar akan meningkat pula sebesar 0,075 satuan, dan hasil regresi dari kelompok sampel orangtua PNS, perhatian orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII SMPN 33 Padang yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,090. Nilai koefisien ini signifikan, karena nilai thitung sebesar 3,537 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,989. Artinya apabila perhatian orang tua meningkat sebesar satu satuan. Maka hasil belajar akan meningkat pula sebesar 0,090 satuan.

2. Hasil regresi dari kelompok sampel orangtua nelayan, kesiapan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII SMPN 33

(14)

Padang yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,158. Nilai koefisien ini signifikan, karena nilai thitung sebesar 2,194 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,989. Artinya apabila kesiapan belajar meningkat sebesar satu satuan. Maka hasil belajar akan meningkat pula sebesar 0,158 satuan. Sedangkan hasil regresi dari kelompok sampel orangtua wiraswasta, kesiapan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII SMPN 33 Padang yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,167. Nilai koefisien ini signifikan, karena nilai thitung sebesar 3,599 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,989. Artinya apabila kesiapan belajar meningkat sebesar satu satuan. Maka hasil belajar akan meningkat pula sebesar 0,167 satuan. dan hasil regresi dari kelompok sampel orangtua PNS, kesiapan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII SMPN 33 Padang yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,144. Nilai koefisien ini signifikan, karena nilai thitung sebesar 3,464 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,989.

Artinya apabila kesiapan belajar meningkat sebesar satu satuan. Maka hasil belajar akan meningkat pula sebesar 0,144 satuan.

3. Hasil regresi dari kelompok sampel orangtua nelayan, kompetensi profesional guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII SMPN 33 Padang yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,071. Nilai koefisien ini signifikan, karena nilai thitung sebesar 2,631 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,989.

Artinya apabila kompetensi profesional guru meningkat sebesar satu satuan. Maka hasil belajar akan meningkat pula sebesar 0,071 satuan.

Sedangkan hasil regresi dari kelompok sampel orangtua wiraswasta, kompetensi profesional guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII SMPN 33 Padang yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,230. Nilai koefisien ini signifikan, karena nilai thitung sebesar 7,671 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,989. Artinya apabila kompetensi profesional guru meningkat sebesar satu satuan. Maka hasil belajar akan meningkat pula sebesar 0,230 satuan. dan hasil regresi dari kelompok sampel orangtua PNS, kompetensi profesional guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII SMPN 33 Padang yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,240. Nilai koefisien ini signifikan, karena nilai thitung sebesar 9,672 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,989. Artinya apabila kompetensi profesional guru meningkat sebesar satu satuan. Maka hasil belajar akan meningkat pula sebesar 0,240 satuan.

4. Hasil regresi dari kelompok sampel orangtua nelayan, komunikasi interpersonal guru dengan siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII SMPN 33 Padang yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,198. Nilai koefisien ini signifikan, karena nilai thitung sebesar 3,629 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,989. Artinya apabila komunikasi interpersonal guru dengan siswa meningkat sebesar satu satuan. Maka hasil belajar akan meningkat pula sebesar 0,198 satuan.

sedangkan hasil regresi dari kelompok sampel orangtua wiraswasta, komunikasi interpersonal guru dengan siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII SMPN

(15)

33 Padang yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,053. Nilai koefisien ini signifikan, karena nilai thitung sebesar 2,607 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,989. Artinya apabila komunikasi interpersonal guru dengan siswa meningkat sebesar satu satuan. Maka hasil belajar akan meningkat pula sebesar 0,053 satuan.

dan hasil regresi dari kelompok sampel orangtua PNS, komunikasi interpersonal guru dengan siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII SMPN 33 Padang yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,046. Nilai koefisien ini signifikan, karena nilai thitung sebesar 2,249 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,989. Artinya apabila komunikasi interpersonal guru dengan siswa meningkat sebesar satu satuan. Maka hasil belajar akan meningkat pula sebesar 0,046 satuan.

5. Perhatian orang tua, kesiapan belajar, kompetensi profesional guru, dan komunikasi interpersonal guru dengan siswa secara simultan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII SMPN 33 Padang. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Fhitung

regresi perhatian orang tua, kesiapan belajar, kompetensi profesional guru, dan komunikasi interpersonal guru dengan siswa terhadap hasil belajar sebesar 75,045 > dari nilai Ftabel 2,48, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.

Persentase pengaruh variabel perhatian orang tua, kesiapan belajar, kompetensi profesional guru, dan komunikasi interpersonal guru dengan siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII SMPN 33 Padang yaitu sebesar 78,80%, sedangkan sisanya 21,20% dijelas oleh sebab-sebab lain yang ada di luar penelitian.

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu siswa yang ditunjukan kepada:

1. Variabel perhatian orang tua, dimana tingkat capaian responden paling rendah yaitu pada indikator menemani dan mendampingi anak saat belajar, sebaiknya orang tua lebih menyediakan waktu untuk anaknya ketika dalam belajar sehingga anak lebih bersemangat lagi. Dengan rutinnya orang tua menemani dan mendampingi anak saat belajar akan dapat meningkatkan hasil belajarnya.

2. Variabel kesiapan belajar, dimana tingkat capaian responden paling rendah yaitu pada indikator memiliki motivasi, kepada siswa SMPN 33 Padang agar lebih meningkatkan kesiapan dalam proses pembelajaran karena apabila siswa tersebut memiliki kesiapan dalam belajar maka proses pembelajaran akan lebih lancar.

Kesiapan belajar bisa dilakukan dengan meningkatkan motivasi untuk belajar karena motivasi juga akan mempengaruhi hasil belajar.

3. Variabel kompetensi profesional guru, dimana tingkat capaian responden paling rendah yaitu pada indikator menguasai bahan ajar, sebaiknya sekolah memberikan pelatihan kepada guru bidang studi agar lebih menguasai bahan ajar dengan cara mengikuti pelatihan sesuai dengan keahliannya. Sedangkan untuk tingkat capaian responden tertinggi adalah mengelola kelas harus dipertahankan agar hasil belajar anak terus meningkat.

4. Variabel komunikasi interpersonal guru dengan siswa, dimana tingkat capaian responden paling rendah yaitu pada indikator dukungan, sebaiknya guru harus lebih memberikan dukungan terhadap siswa, seperti

(16)

memberikan masukan terhadap cara belajar yang baik untuk menunjang hasil belajar sehingga siswa lebih bersemangat lagi dalam proses belajar mengajar.

5. Penelitian selanjutnya, diharapkan hasil belajar ini dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan membahas hal yang sama pada tempat lain. Selanjutnya, bagi peneliti yang ingin meneliti tentang hasil belajar siswa pada tempat yang sama disarankan mengaitkan variabel, yang lain dari variabel perhatian orang tua, kesiapan belajar, kompetensi profesional guru, dan komunikasi interpersonal guru dengan siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Dalyono. (2010). Psikologi Pendidikan.

Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukmadinata, N. S. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh parsial dari variabel pengalaman mengajar X3 diperoleh dengan nilai thitung sebesar 4.580, dengan demikian thitung > ttabel 4.580 > 2.028 dan nilai signifikan sebesar 0.000 <