• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan persepsi diri dengan upaya pengendalian rasa

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan persepsi diri dengan upaya pengendalian rasa"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi: Hubungan antara persepsi diri dengan upaya pengendalian rasa lapar pada pasien diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Madurejo. Judul Skripsi: Hubungan antara persepsi diri dengan upaya pengendalian rasa lapar pada pasien diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Madurejo. Hubungan konsep diri dengan upaya pengendalian rasa lapar pada penderita diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Madurejo.

Latar Belakang

Komplikasi akut pada penderita diabetes melitus tipe 2 dapat berupa komplikasi hipoglikemia (gula darah rendah), hiperglikemia (kadar gula darah tinggi), kerusakan saraf (neuropati), kerusakan ginjal (nefropati), kerusakan mata (retinopati), penyakit jantung koroner ( PJK), stroke, hipertensi atau tekanan darah tinggi, penyakit pembuluh darah perifer, gangguan hati, penyakit paru-paru, gangguan pencernaan dan infeksi (Gerald, 2019). Bagaimana mengatur pola makan pada penderita diabetes melitus tipe 2, mengatur waktu makan (sesuai jadwal), mengimbanginya dengan pola makan yang sehat, rutin melakukan aktivitas fisik (olahraga) jika tidak terkontrol akan menyebabkan kadar gula (glukosa) darah, atau bahkan mengalami komplikasi pada saraf, stroke, penyakit jantung koroner dan kerusakan pada ginjal (Anggraeni & Alfarizi, 2018). Diabetes melitus tipe 2 menyebabkan seseorang mengalami polidipsia (rasa haus yang berlebihan), poliuria (sering buang air kecil) dan polifagia (sering merasa lapar) (Kemenkes, 2018).

Rumusan Masalah

Penyebab polifagia pada penderita diabetes melitus tipe 2, buang air kecil terus menerus dapat menyebabkan kalori terbuang percuma dan rasa lapar akan terus datang (Notoatmodjo, 2017). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni ​​& Hermawati (2017) tentang persepsi pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien diabetes melitus tipe 2 didapatkan bahwa penatalaksanaan diet nutrisi pada pasien diabetes melitus tipe 2 akan berhasil jika pasien mematuhi diet dengan baik. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan antara persepsi diri dengan upaya pengendalian rasa lapar pada pasien diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Madurejo”.

Tujuan Penelitian .1 Tujuan Umum .1 Tujuan Umum

Tujuan Khusus

Mengidentifikasi upaya pengendalian rasa lapar pada pasien diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Madurejo. Analisis hubungan persepsi diri dengan upaya pengendalian rasa lapar pada penderita diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Madurejo.

Manfaat

Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan informasi penting tentang hubungan harga diri dengan upaya manajemen rasa lapar pada pasien diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Madurejo. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang cukup jelas kepada penulis selanjutnya dan memberikan wawasan tentang hubungan antara persepsi diri dengan upaya penatalaksanaan rasa lapar pada pasien diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Madurejo.

Relevansi Penelitian

Diabetes Mellitus

  • Definisi Diabetes Mellitus
  • Klasifikasi Diabetes Mellitus
  • Definisi Diabetes Tipe 2
  • Etiologi Diabetes Mellitus Tipe 2
  • Manifestasi Klinik
  • Patofisiologi Diabetes Mellitus Tipe 2
  • Penatalaksanaan
  • Komplikasi

Sebaliknya, tidak aktif secara fisik akan meningkatkan risiko diabetes tipe 2 (Suyono, 2011). Penderita diabetes tipe 2 memproduksi terlalu sedikit insulin, sehingga gula menumpuk di dalam darah (Agoes et al, 2013). Fungsi sel beta pankreas yang tidak tepat juga menjadi penyebab diabetes tipe 2 (Perkeni, 2020).

Persepsi Diri .1 Definisi .1 Definisi

  • Macam – Macam Persepsi Diri
  • Proses Terjadinya Persepsi
  • Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
  • Alat Ukur Persepsi diri
  • Definisi
  • Alat Ukur Upaya Pengendalian Rasa Lapar

Persepsi keteraturan berobat yang dirujuk penelitian ini adalah persepsi responden terhadap berobat sesuai anjuran dokter. Upaya penatalaksanaan diabetes tipe 2 pada penelitian ini adalah pengaturan pola makan atau pola makan, olahraga/aktifitas fisik, dan kepatuhan minum obat responden dengan menggunakan kuesioner dengan alat ukur dan kadar gula darah responden dengan akses rekam medis. Kadar gula darah pada penelitian ini merupakan data dari rekam medis yang diperoleh dari responden setelah dilakukan upaya pengendalian diabetes tipe 2.

Pengukuran konsep diri dapat dilakukan dengan cara wawancara atau pemberian angket/pertanyaan yang menanyakan atau membuat pernyataan mengenai isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden (Notoatmodjo, 2010). Skala pengukuran konsep diri dapat menggunakan skala Likert, item pernyataan berdasarkan aspek konsep diri yang terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan negatif (Sugiyono, 2016). Skala konsep diri menggunakan pilihan lima pilihan jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (KS), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS) (Budiman, 2018).

Upaya pengendalian rasa lapar adalah upaya untuk mengubah kebiasaan makan, mengendalikan kebiasaan ngemil dan makan, bukan karena lapar, tetapi karena ingin menikmati makanan dan memperbanyak aktivitas fisik dalam aktivitas sehari-hari (Sugondo, 2015). Pengukuran upaya pengendalian rasa lapar dapat dilakukan dengan melakukan wawancara atau memberikan kuisioner/pertanyaan yang menanyakan atau memberikan pernyataan mengenai isi materi yang akan diukur dari subjek atau responden penelitian (Wahyuni, 2017). Cara mengukur upaya pengendalian rasa lapar dengan memberikan pertanyaan atau pernyataan kemudian mengevaluasinya (Sugiyono, 2016).

Alat ukur upaya pengendalian kelaparan menggunakan skala Likert, item pernyataan berdasarkan aspek upaya pengendalian kelaparan yang terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan negatif (Sugiyono, 2016).

Hubungan Persepsi Diri dengan Pengendalian Rasa Lapar Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Diabetes Mellitus Tipe 2

Mengonsumsi makanan seperti karbohidrat/gula, protein, lemak dan energi berlebih dapat menjadi faktor risiko awal terjadinya diabetes melitus tipe 2. Penderita diabetes tipe 2 tetap diperbolehkan makan seperti orang normal, namun harus bisa mengontrol jadwal makan keduanya. , jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi (Al Khusaini & Sodik, 2018).

Kerangka Teori

Kerangka Konseptual

Hipotesis

Metode Penelitian

Tempat Penelitian

Waktu Penelitian

Desain Penelitian

Kerangka Kerja

Populasi, Sampel .1 Populasi

Sampel

Teknik Sampling

Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel .1 Identifikasi Variabel

Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu yang sedang didefinisikan, yang memungkinkan peneliti untuk melakukan pengamatan atau pengukuran yang cermat terhadap suatu objek atau fenomena.

Instrumen Penelitian

Kuesioner ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya oleh peneliti sebelumnya, dimana hasil seluruh pertanyaan valid, sehingga kuesioner dapat digunakan untuk pengumpulan data.

Pengumpulan dan Pengolahan Data .1 Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Pengolahan data adalah data yang belum diolah karena data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data tidak memberikan informasi, sehingga data tidak dapat disajikan, sehingga dilakukan analisis terlebih dahulu. Data yang terkumpul merupakan data kualitatif dan kuantitatif yang perlu dibaca kembali untuk menentukan apakah dapat dijadikan bahan analisis atau tidak (Notoatmodjo Coding.

Analisis Data

Analisis Univariat

Analisis Bivariat

Etika Penelitian

Bab ini akan memaparkan hasil penelitian dan membahas tentang hubungan persepsi diri dengan upaya pengendalian rasa lapar pada penderita diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Madurejo.

Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Kerja Puskesmas Madurejo Kelurahan Madurejo

Hasil Penelitian

Data Umum

Data Khusus

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak memiliki pengendalian lapar yang cukup yaitu 17 responden Analisis hubungan persepsi diri dengan upaya pengendalian kelaparan pada penderita diabetes tipe 2 di tempat kerja Puskesmas Madurejo. Berdasarkan Tabel 4.7 hasil analisis hubungan persepsi diri dengan upaya pengendalian rasa lapar pada pasien diabetes tipe 2 di ruang kerja Puskesmas Madurejo diperoleh hasil uji statistik Rank Spearman yaitu p-value 0,139, dimana p-value > 0,05 yang artinya tidak ada hubungan antara persepsi diri dengan pengendalian rasa lapar.

Tabel 4.6 Pengendalian Rasa Lapar Pada Diabetes Mellitus Tipe 2
Tabel 4.6 Pengendalian Rasa Lapar Pada Diabetes Mellitus Tipe 2

Pembahasan

Upaya Pengendalian Rasa Lapar pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Madurejo

Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama pengendalian rasa lapar pada penderita diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Madurejo sebagian besar memiliki pengendalian rasa lapar yang kurang yaitu 56,7%, sebagian kecil dalam kategori cukup 33,3. % dan 10,0% baik. Hal ini didukung oleh Wahyu (2020) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar pasien diabetes melitus tidak menjaga pola makannya, dalam penelitian Darmita (2019) juga menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden memiliki kontrol rasa lapar yang buruk. Pola hidup sehat sangat efektif dan murah untuk mengendalikan risiko diabetes melitus dan mengurangi risiko komplikasi, salah satunya adalah pengendalian rasa lapar (Rusdianingseh, 2020).

Upaya pengendalian rasa lapar adalah upaya mengubah kebiasaan makan, mengendalikan kebiasaan ngemil dan didukung dengan lebih banyak aktivitas fisik dalam aktivitas sehari-hari (Sugondo, 2015). Pengendalian rasa lapar merupakan bagian dari upaya pengendalian gaya hidup pada pasien diabetes melitus tipe 2 (Nuraini, 2019). Penderita diabetes melitus tipe 2 yang tidak dapat mengontrol rasa lapar dapat menyebabkan penyakit diabetes menjadi semakin tidak terkontrol akibat peningkatan kadar gula darah, yang tentunya menimbulkan berbagai komplikasi yang dapat berujung pada kematian (Rusdianingseh & Bistara, 2020).

Pada penderita diabetes tipe 2, rasa lapar dapat dikendalikan dengan cara makan sedikit tetapi sering, memperhatikan kebutuhan nutrisi dan batasan gula, minum obat (insulin) agar gula terserap optimal dan tidak menimbulkan rasa lapar, serta banyak minum air putih. (Soyo et al, 2016). Menurut peneliti upaya pengendalian rasa lapar yang kurang pada penderita diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Madurejo dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia dan pekerjaan. Sebagian besar responden yang memiliki kontrol lapar yang kurang termasuk dalam kategori dewasa akhir dan responden yang tidak bekerja.

Jumlah makan per hari, kontrol gula darah secara teratur, dan kepatuhan terhadap anjuran dokter harus ditinjau kembali agar pasien dapat melakukan diet dengan baik sehingga pengendalian rasa lapar lebih baik.

Menurut peneliti dalam penelitian ini, persepsi diri tidak memiliki hubungan dengan pengendalian rasa lapar dikarenakan beberapa faktor yang mempengaruhi kedua variabel tersebut seperti usia, pekerjaan, tingkat pendidikan, dan data menunjukkan bahwa beberapa pasien dengan persepsi positif masih memiliki pengendalian rasa lapar yang kurang. Sebagian besar pasien memiliki kontrol kelaparan yang buruk karena usia, pekerjaan, jenis kelamin dan pendidikan. Persepsi diri pasien diabetes melitus berhubungan dengan upaya pasien dalam diet, aktivitas sehari-hari dan rutin minum obat.

Sedangkan pengendalian rasa lapar pada dasarnya dipengaruhi oleh adanya rangsangan seperti melihat makanan yang enak, sehingga tidak berhubungan dengan persepsi diri pasien terkait penyakit diabetes melitus.

Keterbatasan Penelitian

Kesimpulan

Saran

  • Bagi Puskesmas Madurejo
  • Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan
  • Bagi peneliti selanjutnya
  • Bagi masyarakat

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan ilmu dan pengetahuan oleh masyarakat khususnya bagi penderita diabetes melitus tipe 2 agar dapat meningkatkan persepsi diri menjadi positif terutama dalam menjaga pola makan yang tidak benar, dan diharapkan pasien dapat mengontrol rasa lapar terutama dalam menentukan jumlah makanan yang dikonsumsi. Strategi terapi untuk pasien diabetes melitus tipe 2 dengan Hba1c sangat tinggi: Apakah insulin satu-satunya pilihan. Andriyanto, G., Maliya, A (2017) Pengaruh Pendidikan Kesehatan Perawatan Kaki Diabetik Terhadap Pengetahuan Perawatan Kaki Pada Diabetes Mellitus Di RSUP Dr.

Hubungan aktivitas fisik dengan gula darah puasa pada penderita diabetes melitus tipe II di DR. Profil Pasien Komplikasi Diabetes Mellitus Tipe 2 (DM-2) yang Dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung, Bali Tahun 2018. Energi, Karbohidrat, Serat, Beban Glikemik, Olahraga dan Glukosa Darah pada Pasien Mellitus Tipe 2.

Faktor risiko diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Citangkil dan Puskesmas Pulo Merak Kotacilegon. 2019) Asuhan keperawatan pada pasien diabetes tipe 2 dengan masalah situasional dengan harga diri rendah di RSUD Dr. Harjono, Ponorogo. Diunduh dari Http://Www.Who.Int/Mediacentre/Factsheets/Fs312/En/. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan diet pada pasien diabetes tipe 2.

Dengan hormat, saya adalah mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Cendekia Medika Pangkalan Bun. Saat ini saya sedang melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui “Hubungan konsep diri dengan upaya pengendalian rasa lapar pada pasien diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Madurejo”.

Pengendalian rasa lapar

Lampiran 3 Izin Penelitian dari STIKes Borneo Scholar Medika Izin Penelitian dari STIKes Borneo Scholar Medika. Lampiran 4 Surat Tanggapan Izin Penelitian dari Puskesmas Madurejo Surat Tanggapan Izin Penelitian dari Puskesmas Madurejo.

Tabel Frekuensi Data
Tabel Frekuensi Data

Gambar

Tabel 1.1 Relevansi Penelitian
Gambar  2.1  Kerangka  Konseptual  Hubungan  Persepsi  Diri  Dengan  Upaya  Pengendalian  Rasa  Lapar  Pada  Penderita  Diabetes  Mellitus  Tipe  2  Di  Wilayah  Kerja  Puskesmas Madurejo.
Gambar 3.1   Kerangka Konseptual Hubungan Persepsi Diri Dengan Upaya Pengendalian  Rasa  Lapar  Pada  Penderita  Diabetes  Mellitus  Tipe  2  Di  Wilayah  Kerja  Puskesmas Madurejo
Gambar  4.1  Kerangka  Kerja  Hubungan  Persepsi  Diri  Dengan  Upaya  Pengendalian  Rasa  Lapar  Pada  Penderita  Diabetes  Mellitus  Tipe  2  Di  Wilayah  Kerja  Puskesmas Madurejo
+7

Referensi

Dokumen terkait

Based on the research findings, the researcher found the results as follows; 1 there are two kinds of learning objectives, namely general learning objectives and specific learning