• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN POLA KONSUMSI, ASUPAN GIZI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA PEGAWAI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN POLA KONSUMSI, ASUPAN GIZI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA PEGAWAI "

Copied!
90
0
0

Teks penuh

HUBUNGAN KONSUMSI, ASUPAN MAKANAN, DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP STATUS GIZI PEGAWAI PELAYANAN SELAMA WAKTU. Hubungan Pola Konsumsi, Asupan Gizi Dan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Pegawai Dinas Perkim Pada Masa Pandemi Covid 19 HUBUNGAN KONSUMSI, ASUPAN MAKANAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PEGAWAI DEPARTEMEN PERKIM.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pola konsumsi, asupan gizi dan aktivitas fisik dengan status gizi. Dari hasil uji bivariat didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pola konsumsi, asupan gizi dan aktivitas fisik dengan status gizi (p = > 0,05).

Tabel  1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Subyek Penelitian ..........................
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Subyek Penelitian ..........................

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Identifikasi Masalah
  • Pertanyaan Penelitian
  • Tujuan Penelitian
    • Tujuan Umum
    • Tujuan Khusus
  • Hipotesis
  • Manfaat Penelitian

Pembatasan aktivitas di luar ruangan yang diterapkan pada masa pandemi Covid-19 dapat menyebabkan perubahan gaya hidup masyarakat yang signifikan berupa perubahan aktivitas fisik dan pola makan yang ditandai dengan berkurangnya atau meningkatnya aktivitas fisik dan pola asupan (Karina Belinda, 2020). Aktivitas fisik dan asupan makanan harus dikontrol secara bersamaan untuk meningkatkan antibodi untuk melawan virus (Ayseli et al. 2020). Pembatasan aktivitas di luar ruangan yang diterapkan pada masa pandemi Covid-19 dapat menyebabkan perubahan gaya hidup masyarakat yang signifikan berupa perubahan aktivitas fisik dan pola makan yang akan ditandai dengan berkurangnya atau meningkatnya aktivitas fisik dan pola asupan (Karina Belinda, 2020) .

Adakah hubungan antara pola konsumsi, asupan gizi dan aktivitas fisik dengan status gizi pegawai kantor Perkim pada masa pandemi Covid 19? Tujuan umum penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara pola konsumsi, asupan gizi dan aktivitas fisik dengan status gizi pegawai kantor Perkim Sofifi pada masa pandemi covid 19.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Status Gizi
  • Pola Konsumsi
  • Asupan Gizi
  • Aktifitas Fisik
  • Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi
  • Penelitian Terkait
  • Kerangka Teori
  • Kerangka Konsep

Penentuan pola konsumsi makanan harus memperhatikan nilai gizi makanan dan kecukupan zat gizi yang dianjurkan. Banyaknya makanan yang dikonsumsi juga menjamin terpenuhinya nutrisi yang dibutuhkan tubuh (Agnes Grace, 2017). Konsumsi makanan yang dimaksud adalah khusus untuk zat gizi tertentu, makanan tertentu atau kelompok makanan tertentu (Thamaria, 2017).

Petugas melakukan analisis energi dan zat gizi berdasarkan data hasil recall konsumsi pangan sehari (24 jam) secara manual maupun komputerisasi. Status gizi (status gizi) adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan tubuh akan zat gizi.

Gambar  2. Kaitan Asupan Gizi dan Status Gizi (Holil M, et al 2017) a.  Gizi Seimbang
Gambar 2. Kaitan Asupan Gizi dan Status Gizi (Holil M, et al 2017) a. Gizi Seimbang

METODE PENELITIAN

  • Desain, Waktu dan Tempat
  • Populasi dan Sampel
  • Instrumen Penelitian
  • Jenis dan Pengumpulan data
  • Definisi Operasional
  • Alur penelitian/prosedur penelitian
  • Analisis data
  • Persetujuan etik

Berdasarkan rumus tersebut, sampel yang dibutuhkan adalah 81 sampel ditambah kemungkinan drop out 10%, jumlah minimal sampel yang dibutuhkan adalah 88 sampel dibulatkan menjadi 90 sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dimana setiap unsur populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Pengisian kuesioner biodata awal yang meliputi nama, tanggal lahir, jenis kelamin, umur, alamat kemudian dilanjutkan dengan data antropometri yang meliputi berat badan, tinggi badan dan IMT.

Dengan kuesioner aktivitas fisik, kami mengetahui aktivitas fisik dan jenis aktivitas fisik responden yang dilakukan setiap hari dengan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). 1) Informasi identitas subjek meliputi nama, tempat, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, berat badan, tinggi badan, dan IMT. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dan wawancara menggunakan google form dan whatsapp call, kemudian meninjau hasil kuisioner responden yang terdiri dari status gizi, aktivitas fisik, FFQ, food recall - 2 x 24 jam dan biodata karyawan. Gerakan fisik yang menimbulkan kontraksi otot dilakukan oleh responden pada saat istirahat dan waktu luang (Murbawani, 2017).

Mets-menit/minggu aktivitas fisik sedang = 4 x durasi aktivitas sedang/hari (menit) x frekuensi aktivitas sedang -/minggu (hari). Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis SPSS dalam penelitian ini menggunakan 2 jenis analisis yaitu analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui proporsi variabel yang berbeda yaitu jenis kelamin, umur, berat badan, tinggi badan, aktivitas fisik dan status gizi.

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel yaitu variabel bebas yang diyakini mempengaruhi variabel terikat, kemudian dilakukan terhadap dua variabel untuk mengetahui ada tidaknya hubungan atau asosiasi. Untuk menjaga kerahasiaan informasi dari responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pendataan. Selain itu, lembar pendataan dimusnahkan oleh peneliti dengan cara dibakar setelah kurun waktu dua tahun.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Gambaran umum tempat penelitian
  • Data Univariat
  • Data bivariat

8 responden (8,9%) dengan status gizi buruk diketahui memiliki asupan energi cukup, 20 (22,2%) dengan status gizi normal memiliki asupan energi cukup, 6 (6,7%) dengan asupan energi cukup. status gizi yang lebih baik. Diketahui bahwa responden dengan asupan energi tinggi terdapat 2 responden (2,2%) dengan status gizi buruk, 5 responden (5,6%) dengan asupan energi tinggi dengan status gizi normal, 1 responden (1,1%) dengan asupan energi tinggi. dengan status gizi yang lebih baik. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan energi dengan status gizi.

1 responden (1,1%) dengan status gizi rendah diketahui memiliki asupan karbohidrat yang cukup, dan 4 responden (4,4%) dengan status gizi normal memiliki asupan karbohidrat yang cukup. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan karbohidrat dengan status gizi. Hasil analisis hubungan asupan protein dengan status gizi menunjukkan bahwa dari 90 responden diketahui asupan protein terlalu rendah, 1 responden (1,1%) berstatus gizi buruk, 2 responden memiliki asupan protein kurang (2). 0,2%) dengan status gizi normal.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan protein dengan status gizi. Hasil analisis hubungan asupan lemak dengan status gizi menunjukkan bahwa dari 90 responden diketahui asupan lemaknya kurang, terdapat 1 responden (1,1%) dengan status gizi kurus, terdapat 3 responden yang memiliki asupan lemak lebih rendah (3,3%) dengan status gizi normal. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan lemak dengan status gizi.

Hasil analisis hubungan pola konsumsi dengan status gizi menunjukkan terdapat pola konsumsi yang cukup, terdapat 3 responden (3,3%) dengan status gizi kurang, terdapat 3 responden yang memiliki pola konsumsi cukup (3,3%) dengan status underweight overfeeding. . Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pola konsumsi dengan status gizi. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan status gizi.

Tabel  1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Subyek Penelitian  Karakteristik  Frekuensi (f)  Persentase (%)  Usia
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Subyek Penelitian Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%) Usia

Pembahasan

  • Hubungan Asupan Energi Dengan Status Gizi
  • Hubungan Asupan Karbohidrat Dengan Status Gizi
  • Hubungan Asupan Protein Dengan Status Gizi
  • Hubungan Asupan Lemak Dengan Status Gizi
  • Hubungan Pola Konsumsi Dengan Status Gizi
  • Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi

Berdasarkan hasil survei Dinas Perkim Sofifi Provinsi Maluku Utara diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki asupan karbohidrat yang kurang, 52 responden (57,8%) berstatus gizi normal. Hasil uji Spearman menunjukkan nilai p = 0,578 > 0,05, sehingga dapat dikatakan tidak ada hubungan antara asupan karbohidrat dengan status gizi. Hasil uji ini tidak sesuai dengan Siti, dkk (2018) antara asupan karbohidrat dengan status gizi (p = 0,001, r = 0,27). Kita dapat melihat bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara asupan energi dan status gizi. .

Berdasarkan hasil penelitian di kantor Perkim Sofifi Provinsi Maluku Utara didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki asupan protein berlebih sebanyak 44 responden (48,9%) dengan status gizi normal. Hasil uji Spearman menunjukkan p-value = 0,303 > 0,05, sehingga dapat dikatakan tidak ada hubungan antara asupan protein dengan status gizi. Berdasarkan hasil penelitian di kantor Perkim Sofifi Provinsi Maluku Utara didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki asupan lemak berlebih, 39 responden (43,3%) dengan status gizi normal.

Hasil uji Spearman menunjukkan p-value = 0,300 > 0,05 sehingga dapat dikatakan tidak ada hubungan antara asupan lemak dengan status gizi. Berdasarkan hasil penelitian di kantor Perkim Sofifi Provinsi Maluku Utara didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki pola makan lebih dari 56 responden (62,2%) dengan status gizi normal. Hasil penelitian ini tidak sependapat dengan penelitian (Ulandari et al., 2019) tidak kurang dari 26,2% responden dengan pola makan rendah memiliki status gizi normal.

Berdasarkan hasil penelitian di Dinas Perkim Sofifi Provinsi Maluku Utara diketahui sebagian besar responden memiliki aktivitas fisik sedang, 24 responden (26,7%) dengan status gizi normal. Hasil uji statistik menunjukkan p value = 0,682 > 0,05, sehingga dapat dikatakan tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi. Hasil ini sesuai dengan penelitian (ade, et al 2016) Tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi (p=0,592), dan juga sesuai dengan penelitian (Reni, 2016) masing-masing berdasarkan uji statistik yang menunjukkan adanya tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan status gizi dengan nilai p = 0,304.

Keterbatasan Penelitian

KESIMPULAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Bagi peneliti lain diharapkan dapat menyelidiki faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi status gizi karyawan yang tidak ditemukan dalam penelitian ini. Saya akan memberikan informasi kepada staf Perkim Office mengenai penelitian ini dan mendorong kesediaan Anda untuk menjadi responden penelitian saya dan untuk mengisi kuesioner penelitian terlampir. Jika Anda setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, Anda dapat dengan bebas mengundurkan diri dari penelitian ini kapan saja.

Penelitian ini tentang hubungan antara pola konsumsi, asupan gizi dan aktivitas fisik dengan status gizi pegawai Perkim Sofifi pada masa pandemi Covid 19. Pada minggu pertama hari pertama, Anda akan diberikan penjelasan mengenai penelitian ini terlebih dahulu dan mengisi formulir persetujuan sebagai persetujuan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Pada penelitian ini tidak terdapat efek samping kesehatan, namun kuesioner yang harus diisi sendiri oleh responden dapat menimbulkan kebosanan dalam proses pengisian.

Pada penelitian ini akan diberikan souvenir yaitu ovo/go-pay senilai 10.000 sebagai tanda terima kasih telah berpartisipasi dalam penelitian ini. Semua informasi yang dikumpulkan mengenai identitas Anda dan hasil yang diperoleh dalam survei ini akan dirahasiakan. Sebagai responden dalam penelitian ini, subjek harus mengikuti aturan atau petunjuk yang telah ditetapkan secara tertulis di atas.

Informasi mengenai identitas responden dan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bersifat rahasia dan data hanya akan digunakan untuk analisis data. Pada penelitian ini akan diberikan souvenir yaitu ovo/go-pay senilai 10.000 sebagai tanda terima kasih telah berpartisipasi dalam penelitian ini. Ibu/siswa dapat menghubungi penanggung jawab kajian ini Mutia Bin Syeh Abubakar dengan no.

Setelah mendapat informasi tentang penelitian yang akan dilakukan mahasiswa Program Studi Gizi Fakultas Kesehatan Universitas Binawan Jakarta bernama Mutia Bin Syeh Abubakar berjudul “Hubungan Pola Konsumsi, Asupan Gizi dan Aktivitas Fisik Pada Pegawai Dinas Perkim Selama Covid 19 pandemi”, mengatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. Saya sangat memahami bahwa penelitian ini tidak akan berdampak negatif bagi saya, oleh karena itu saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

Tabel  3. Food Recal 24 JamWaktu Makan Menu
Tabel 3. Food Recal 24 JamWaktu Makan Menu

Gambar

Tabel  1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Subyek Penelitian ..........................
Gambar  1. Kriteria IMT dewasa menurut WHO  a)  Gizi Normal
Gambar  2. Kaitan Asupan Gizi dan Status Gizi (Holil M, et al 2017) a.  Gizi Seimbang
Gambar  3. Kerangka Teori  Sumber : Modifikasi Agnes A (2017), Wahyu S (2018)
+6

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pembahasan hasil analisis dalam penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagi berikut: 1). Pengaruh positif dan signifikan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan terhadap seluruh data yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai