• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)HUBUNGAN POLA PROFESIONAL GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMAN 1 SUKAMAJU KECAMATAN SUKAMAJU KAB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)HUBUNGAN POLA PROFESIONAL GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMAN 1 SUKAMAJU KECAMATAN SUKAMAJU KAB"

Copied!
181
0
0

Teks penuh

(1)HUBUNGAN POLA PROFESIONAL GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMAN 1 SUKAMAJU KECAMATAN SUKAMAJU KAB. LUWU UTARA. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Ujian untuk Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Teknologi Pendidikan fakultas keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Makassar. Oleh: MUSDALIPAH NIM: 10531 2016 13. JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2017.

(2)

(3)

(4) MOTTO DAN PERSEMBAHAN Bertindak tenang lebih menenangkan, Menjadi diri sendiri lebih menyenangkan Believe in yourself, And Believe ALLAH. Karya ini untukmu ayahanda dan almarhumah ibunda tercinta, sembah sujud putrimu mengharap ridhomu semoga diberikan ilmu yang bermanfaat. Karena do’amu pula aku mampu meraih cita-cita impian. Karya ini untukmu saudara(i) karib sahabat dan keluarga besar saya. Keluarga sangat memberi arti bagiku, aku bisa mendapatkan sesuatu yang tidak akan saya dapatkan ditempat lain. Karya ini untuk almamater, kawan-kawan dan semua yang telah memberi warna dalam kehidupan diri ini. Semoga Allah swt. Senantiasa merangkul mereka dalam cinta-Nya. Amin.... vi.

(5) ABSTRAK Musdalipah. 2017. Hubungan pola profesional guru dengan prestasi belajar siswa di SMAN 1 Sukamaju Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara. Skripsi. Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Penddikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Dr. H. Bahrun Amin, M.Hum dan pembimbing II Drs. H. M. Hanis Nur, M.Si. Masalah utama dalam penelitian ini yaitu adakah hubungan pola profesional guru dengan prestasi belajar siswa di SMAN 1 Sukamaju Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara. Kajianya dilatar belakangi oleh rendahnya mutu pendidikan di Indonesia salah satunya faktornya adalah minimnya tenaga pengajar yang profesional yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di SMAN 1 Sukamaju Kabupaten Luwu Utara. SMAN 1 Sukamaju Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara tersebut dijadikan sumber data untuk mendapatkan potret dan jawaban hubungan pola profesional guru dengan prestasi belajar siswa di SMAN 1 Sukamaju Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara. Datanya diperoleh dengan cara observasi, angket, dan dokumentasi. Semua data dianalisis dengan analisis statistik deskriptif dengan rumus product moment. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Tingkat profesionalisme guru SMAN 1 Sukamaju diperoleh mean yaitu 126,55. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa variable profesionalisme guru dalam kategori cukup yaitu pada interval 0,40 – 0,70. (2) Prestasi siswa diperoleh mean yaitu 64,94 dari 60 siswa. (3) Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan ada hubungan pola profesional guru dengan prestasi belajar siswa di SMAN 1 Sukamaju Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara, dengan rumus product moment yang menunjukkan nilai r adalah 0,524. Kemudian hasil tersebut dikonfirmasikan dengan harga r tabel pada taraf signifikansi 5% maupun 1% untuk jumlah responden 33 dalam taraf sigifikansi 5% = 0,254 dan taraf signifikansi 1% = 0,330. Kata kunci : Pola Profesional Guru, Prestasi Belajar Siswa. vii.

(6) KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan. atas kehadirat Allah Swt, yang telah. melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Hubungan Pola Profesional Guru dengan Prestasi Belajar Siswa di SMAN 1 Sukamaju Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara ”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh penulis untuk melaksanakan ujian akhir demi mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar. Mengingat kemampuan penulis dan keterbatasan penulis sebagai manusia biasa, maka penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat diselesaikan seperti dalam keadaan sekarang tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini dengan penuh rendah hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan pernyataan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Teruntuk orang-orang yang teramat berarti selama penulis menjadi mahasiswa. Untuk Ayahanda Raldi dan Ibunda Rami (Alm), yang telah berjuang, berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik, dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu selama ini. 2. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE.,MM., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar beserta jajarannya.. viii.

(7) 3. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., PhD., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah beserta jajarannya. 4. Andi Adam, S.Pd.,M.Pd., Ketua Jurusan Teknologi Pendidikan. 5. Aliem Bahri, S.Pd, M.Pd., Sekretaris Jurusan Teknologi Pendidikan. 6. Mustaqim Muhallim, S.Ag., Penasehat Akademik. 7. Dr. H. Bahrun Amin, M.Hum dan Drs. H. M. Hanis Nur, M.Si., Pembimbing I dan Pembimbing II yang senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 8. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis di berbagai mata kuliah dari awal hingga akhir studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar; 9. Seluruh pegawai akademik Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Muhammadiyah. Makassar. kakanda. Nasir,. S.Pd.,M.Pd.,. Akram,. S.Pd.,M.Pd., dan Rusmawati, S.Pd., yang selalu memberikan pelayanan terbaiknya. 10. Kakakku tersayang Puspa Hantika, Ida Rosida, S.Pd., Fitriani, SE dan Adikku tersayang Dinda serta keluarga sepupu Adi Siswanto, ST. (Ancong), Ichal Saputra., S.Pd., Apnianti., S.Pd., Yuyun Sri Rahayu, S.Pd, Ayu Seila, S.Pd, dan Ratna yang selama ini hadir memberi inspirasi, keceriaan dan kebahagiaan bagi penulis. 11. Teruntuk Keluarga besar Teknologi Pendidikan A 2013 : Ria, Misda, Yusriati, Merry, Nurkaya, Sucy, Aris, Ratna, Erna wati, Ayhu, Athun, Isra, Hasanah, Asrul, Qomaria, Tati, Amri, Sulhayana, Juriati, Ma’rifa, Alam,. ix.

(8) Dian, dan Chacha yang selalu hadir mewarnai perjalanan hidup penulis, menawarkan begitu banyak jasa sejak penulis berstatus maba hingga detikdetik terakhir perjalanan akademik. 12. Kepada keluarga besar Himatekpen Kakanda Haeruddin (Ebenk), Ashar, Darni, Enol, Ardi, Ismail, Adlan, Zulkifli, Ammang, Fahri, Chaidir, Qalby, Irwan, Asnur, Amal, Sa’aduddin (Puko), Thio, Rauddin, Adhli, Adi, Rakib, Adinda Ridu, Syamsuddin, Usman Septi, Anti, Nurul, Uni, Wahida, dan Purnama yang telah memberi masukan dan saran serta keceriaan bagi penulis. 13. Kepada Kepala sekolah, guru, dan staf SMAN 1 Sukamaju yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian. 14. Seluruh warga Kabupaten Luwu Utara khususnya warga Desa Tamboke Kecamatan Sukamaju yang tak dapat penulis sebutkan namanya yang telah membantu penulis beserta pihak-pihak yang ikut andil dalam membantu sehingga skripsi tersebut dapat terselesaikan. Meskipun ucapan itu tidak akan cukup untuk membalas semua yang telah diberikan kepada penulis, semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya, Amin.. Makassar, Penulis. Musdalipah. x. Agustus 2017.

(9) DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i. LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii. PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iii. SURAT PERNYATAAN ................................................................................ iv. SURAT PERJANJIAN ................................................................................... v. MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................. vi. ABSTRAK ....................................................................................................... vii. KATA PENGANTAR..................................................................................... viii. DAFTAR ISI.................................................................................................... xi. DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii. DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xvi. BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1. A. Latar Belakang ...................................................................................... 1. B. Rumusan Masalah ................................................................................. 6. C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6. D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6. BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 8. A. Kajian Pustaka....................................................................................... 8. 1. Penelitian yang Relevan ................................................................. 8. 2. Pola Profesional Guru .................................................................... 9. 3. Prestasi Belajar............................................................................... 20. xi.

(10) xii. 4. Hubungan Pola Profesional Guru dengan Prestasi Belajar Siswa. 26. B. Kerangka Pikir ...................................................................................... 37. C. Hipotesis................................................................................................ 38. BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 39. A. Jenis Penelitian...................................................................................... 39. B. Populasi dan Sampel ............................................................................. 40. C. Prosedur Penelitian................................................................................ 41. D. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 42. E. Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 45. F. Teknik Analisis Data............................................................................. 47. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................... 51. A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 51. 1. Gambaran Umum Sekolah SMAN 1 Sukamaju.............................. 51. 2. Deskripsi Data dan Analisis Data ................................................... 53. B. Pembahasan........................................................................................... 72. 1. Pengujian Hipotesis dan Interpretasi Data ...................................... 72. BAB V SIMPULAN DAN SARAN................................................................ 75. A. Simpulan .............................................................................................. 75. B. Saran...................................................................................................... 76. DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 78 LAMPIRAN.

(11) DAFTAR TABEL Tabel. Halaman. 3.1 Keadaan Populasi Siswa .............................................................................. 40 3.2 Sampel Penelitian......................................................................................... 41 3.3 Indikator Guru Profesional........................................................................... 43 3.4 Nilai “r” Product Moment............................................................................ 48 4.1 Keadaan Siswa SMAN 1 Sukamaju ............................................................ 52 4.2 Data Statistik Deskriptif Pola Profesional Guru .......................................... 53 4.3 Kategori Data Pola Profesional Guru........................................................... 54 4.4 Hasil Angket Guru Hadir Setiap Jadwal Pelajaran ...................................... 55 4.5 Hasil Angket Guru Datang tepat Waktu saat Proses Pembelajaran akan Dimulai ................................................................................................ 55 4.6 Hasil. Angket. Guru. Mampu. Membuat. Rencana. Program. Pembelajaran (RPP) ..................................................................................... 56 4.7 Hasil Angket Sebelum Memulai Pelajaran Guru Menjelaskan Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai dalam Pembelajaran ................................ 56 4.8 Hasil Angket Guru Mampu Menjelaskan Materi Pelajaran dengan Baik .............................................................................................................. 57 4.9 Hasil Angket Guru dalam Menyampaikan Bahan Pembelajaran Mampu Memberikan Contoh yang Mudah dimengerti................................ 57 4.10 Hasil Angket Guru Menjelaskan Materi Pembelajaran dengan Jelas sehingga Mudah dipahami Siswa................................................................. 58. xiii.

(12) xiv. 4.11 Hasil Angket Guru Mampu Menjawab dengan Jelas Pertanyaan yang Diberikan Siswa dalam Proses Kegiatan Pembelajaran............................... 58 4.12 Hasil Angket Guru Mampu Membangkitkan. Motivasi Kepada. Siswa ........................................................................................................... 59 4.13 Hasil Angket Guru Mendorong Siswa untuk Bekerja Sama dalam Kelompok Kerja Siswa ................................................................................ 59 4.14 Hasil Angket Guru Memberikan Appersepsi Kepada Siswa ....................... 60 4.15 Hasil Angket Guru Menggunakan Metode Mengajar yang Bervariasi........ 60 4.16 Hasil Angket Guru Mengkoordinasi / Mengatur Kegiatan – Kegiatan yang dilaksanakan oleh Siswa, misalnya Kegiatan Diskusi, Belajar Kelompok, Piket, Dll ................................................................................... 61 4.17 Hasil Angket Guru Menggunakan Alat Bantu Pengajaran .......................... 61 4.18 Hasil Angket dalam Kegiatan Pembelajaran, Guru Mampu Menggunakan Alat Peraga ........................................................................... 62 4.19 Hasil Angket Guru Mampu Mengatur dan Mengubah Suarana Kelas ........ 62 4.20 Hasil Angket Guru Mengatur Kerapihan Tata Ruang Kelas Terlebih Dahulu serta Kesiapan Siswa untuk Belajar ................................................ 63 4.21 Hasil Angket Guru Memberikan Teguran. Bagi Siswa yang. Mengganggu Kegiatan Pembelajaran .......................................................... 63 4.22 Hasil Angket Guru Mampu Mengatur Peserta Didik .................................. 64 4.23 Hasil Angket Guru Mengalami Kesulitan dalam Mengatur Kelas .............. 64 4.24 Hasil Angket Guru Memberi Reward dan Sanksi pada Siswa .................... 65.

(13) xv. 4.25 Hasil Angket Guru Memberikan Masukan, Perhatian, Nasihat, dan Sikap Tanggap terhadap Masalah ................................................................ 65 4.26 Hasil Angket Guru Memberi Pujian Kepada Siswa yang Taat pada Peraturan Kelas ............................................................................................ 66 4.27 Hasil Angket Guru Memberikan Hadiah didepan Kelas terhadap Siswa yang Berprestasi ................................................................................ 66 4.28 Hasil Angket Guru Memberikan Pujian Kepada Siswa Ketika Menjawab Pertanyaan Dengan Tepat .......................................................... 67 4.29 Hasil Angket Guru Memberikan Pujian Kepada Siswa yang Menyelesaikan Tugas Tepat Waktu............................................................. 67 4.30 Hasil Angket Guru Mampu Membuat dan Mengkoreksi Soal .................... 68 4.31 Hasil Angket Guru Mengulas Kembali Materi yang Dianggap Sulit bagi Siswa .................................................................................................... 68 4.32 Hasil Angket Guru Memberikan Hasil Penilaian (Raport).......................... 69 4.33 Hasil Angket Guru Memberikan Kesempatan Kepada Siswa untuk Memperbaiki Hasil Tes yang Rendah .......................................................... 69 4.34 Data Statistik deskriptif Prestasi belajar siswa ............................................ 70 4.35 Kategori Data Prestasi Belajar Siswa........................................................... 71.

(14) DAFTAR GAMBAR. 2.1 Bagan Kerangka Pikir .................................................................................. 38. xvi.

(15) BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang Proses. pendidikanmerupakan. proses. yang. dengansengajadilaksanakansemata-matabertujuanuntukmencerdaskanbangsa. Melalui. proses. pendidikan,. akanterbentuksosok-. sosokindividusebagaisumberdayamanusia yang akanberperanbesardalam proses pembangunanbangsadan. Negara.. Pendidikanmerupakanfaktorutamadalampembentukkanpribadimanusia.Pendidikan sangatberperandalammembentukbaikatauburuknyapribadimanusiamenurutukuran normatif.Menyadariakanhaltersebut, pemerintahsangatseriusmenanganibidangpendidikan, sebabdengansistempendidikan yang baikdiharapkanmunculgenerasipenerusbangsa yang. berkualitasdanmampumenyesuaikandiriuntukhidupbermasyarakat,. berbangsadanbernegara. SebagaimanadalamUndang-undang tentangSistemPendidikanNasional. Bab. RI. No. II. 20 Pasal. Tahun 3. 2003 bahwa:. PendidikanNasionalberfungsimengembangkankemampuandanmembentukwatakse rtaperadabanbangsa. yang. bermartabatdalamrangkamencerdaskankehidupanbangsa, bertujuanuntukberkembangnyapotensipesertadidik agar menjadimanusia yang berimandanbertaqwakepadaTuhan. Yang. MahaEsa,. berakhlakmulia,. mandiridanmenjadiwarga Negara yang demokratissertabertanggungjawab. 1. sehat,.

(16) 2. Dalam. menghadapi. tuntunan. situasi. perkembangan. zaman. dan. pembangunannasional, sistem pendidikan nasional harus dapat dilaksanakan secara tepat gunadan hasil guna dalam berbagai aspek dimensi,jenjang dan tingkat pendidikan.Keadaan semacam itu pada gilirannya akan menuntut para pelaksana dalam bidangpendidikan diberbagai jenjang untuk mampu menjawab tuntutan tersebut melaluifungsi-fungsinya sebagai guru. Guru memegang peranan yang sangat penting danstrategis dalam upaya membentuk watak bangsa dan mengembangkan potensisiswa dalam kerangka pembangunan pendidikan di Indonesia. Tampaknyakehadiran guru hingga saat ini bahkan sampai akhir hayat nanti tidak akan pernahdapat digantikan oleh yang lain, terlebih pada masyarakat Indonesia yangmultikultural dan multibudaya, kehadiran teknologi tidak dapat menggantikan tugas-tugas guru yang cukup kompleks. Dalamduniapendidikan, merupakansalahsatufaktor. keberadaanperandanfungsi yang. guru. sangatsignifikan.. Guru. merupakanbagianterpentingdalam proses belajarmengajar, baik di jalurpendidikan formal,. informal. maupunnonformal.. dalamsetiapupayapeningkatankualitaspendidikan. di. Olehsebabitu, tanah. air,. guru. tidakdapatdilepaskandariberbagaihal yang berkaitandenganeksistensimereka. Dalam. proses. belajarmengajarseorang. guru. memilikifungsisangatstrategisuntukpembentukankarakterdankepribadiansiswa. Proses. belajarmengajar. yang. adalahadanyaperubahanpadaaspekkognitif,. diharapkanseorang. guru. afektifdanpsikomotoriksiswa,. sehinggapekerjaaninitidakdapatdilakukanselainseorang. guru. yang.

(17) 3. memenuhistandarprofesional,. haltersebutbertujuan. agar. proses. danhasilbelajarmengajarterlaksanasecara optimal. Secaraumum. guru. dikatakanprofesionalapabilaseorang. mempunyaikemampuanmengajardibuktikandengancaramengajar ijazahataugelarkependidikan,. yang. guru baik,. perencanaandalampembelajarandalamhaliniadalah. RPP danpelatihan-pelatihan yang disesuaikandengankebutuhanpendidikan. Kebutuhan akan guru guru profesional yang memiliki kompetensi tinggi semakin mendesak sejalan dengan tuntutan para guru terhadap kapasitas mereka untuk menjadi manajer kelas yang profesional. Berarti selain melakukan tugas pendidikan guru juga melaksanakan tugas manajemen. Kompetensi guru yang tinggi untuk melakukan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas menjadi salah satu kemampuan profesional. Apalagi pada era globalisasi yang semakin maju tanpa didukung oleh manusia yang berkualitas, suatu Negara akan tertinggal jauh, begitu pula dengan lembaga pendidikan. Mengajarpadahakekatnyaadalahmembimbingaktivitasbelajarpesertadidik. Aktifitaspesertadidikdalambelajarsangatdiperlukan belajarmenjadiefektifdandapatmencapaihasil. agar yang. optimal.Agar. dapatmengajarsecaraefektif, guru harusmeningkatkankesempatanbelajarbagisiswa (kuantitas) danmeningkatkanmutu (kualitas) mengajarnya. Kesempatanbelajarpesertadidikdapatditingkatkandengancaramengajar yang tepatwaktunya. Hal iniberartikesempatanbelajarmakinbanyakatau optimal dan guru menunjukkankeseriusandalammengajarsehinggadapatmembangkitkanminatdanmo.

(18) 4. tivasisiswauntukbelajar.Semakinbanyaksiswaaktifdalambelajarmakintinggilahkem ungkinanprestasibelajar yang dicapainya. Sebaliknyasemakinbanyaksiswa yang pasifmakakemungkinanprestasibelajarakanmenurunAdapununtukmeningkatkanpr ofesionalisme guru dalammengajarhendaknya guru maumerencanakan program pengajarandarisilabus yang telahdisesuaikandengan Program Semester danatau Program. Tahunandansekaligusmampu. pula. melaksanakannyadalambentukpengelolaankegiatanbelajarmengajar. Bila perubahan. guru. berhasilmelaksanakandenganbaik, yang. akantampakperubahan-. berartipadapesertadidik,. antara. timbulsikappositifdalambelajarnyadanprestasibelajarnyameningkat.. Bagi. sendirikeberhasilantersebutakanmeningkatkan percayadiridansemangatmengajar. yang. lain guru rasa. tinggi.. Hal. inimerupakanketerampilandasarmengajar yangperludibinadandikembangkansehinggaiamenjadi. guru. yang. benar-. benarkreatifdanberprofesidalambidangkeguruan. Permasalahan pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masih rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang pendidikan. Rendahnya mutu pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah proses pembelajaran yang belum mampu menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas. Hasil belajar yang diharapkan adalah prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses kegiatan belajar mengajar. Prestasi belajar dapat ditunjukkan melalui nilai yang diberikan oleh seorang guru dari jumlah bidang studi yang telah dipelajari oleh.

(19) 5. peserta didik. Salah satu tugas sekolah dalam kontek ini adalah memberikan pembelajaran kepada siswa. Mereka harus memperoleh kecakapan dan pengetahuan dari sekolah, selain mengembangkan pribadinya. Pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada siswa yang merupakan proses pembelajaran itu dilakukan guru di sekolah. Kurang kompetennya seorang guru dalam penyampaian bahan ajar, secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap hasil dari pembelajaran. Karena proses pembelajaran tidak hanya dapat tercapai dengan keberanian, melainkan faktor utamanya adalah kompetensi yang ada dalam pribadi seorang guru. Dalam UU No. 14 Tahun 2005 dinyatakan bahwa kualifikasi guru diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana (S1) dan Diploma empat (D IV) dengan program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi. Namun, guru hanya memahami instruksi tersebut sebagai formalitas untuk memenuhi tuntutan kebutuhan yang sifatnya administratif, sehingga kompetensi guru profesional dalam hal inti tidak menjadi prioritas utama. Dengan pemahaman tersebut, kontibusi untuk siswa menjadi kurang diperhatikan bahkan terabaikan. Minimnya tenaga penagajar dalam suatu lembaga pendidikan juga memberi celah bagi. seorang guru. untuk. mengajar. yang tidak sesuai. dengan. keahliannya.Serta minimnya kesadaran bagi sebagian guru untuk mendisiplinkan dirinya sebagai tenaga pengajar yang profesional akan berimbas kepada siswa sebagai anak didik tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Padahal siswa ini adalah sasaran pendidikan yang dibentuk melalui bimbingan, keteladanan,.

(20) 6. bantuan, latihan, pengetahuan yang maksimal, kecakapan, keterampilan, nilai, sikap yang baik dari seorang guru. Maka hanya dengan guru profesional hal tersebut dapat terwujud secara utuh, sehingga akan menciptakan kondisi yang menimbulkan kesadaran dan keseriusan dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian, apa yang disampaikan seorang guru akan berpengaruh terhadap hasil pembelajaran. Sebaliknya, jika hal di atas tidak terealisasi dengan baik, maka akan berakibat ketidak puasan dan rendahnya prestasi belajar siswa. Dari. uraian. latar. belakangdiatas,. makapenulistertarikuntukmengkajimengenai“HubunganPolaProfesional denganPrestasiBelajarSiswa. di. SMAN. Guru 1. SukamajuKecamatanSukamajuKabupatenLuwu Utara”. B. RumusanMasalah Sehubungandenganuraianpadalatarbelakangdiatas, makarumusanmasalahdalampenelitianiniadalah:. ”Apakah. ada. hubungan. antaraPolaProfesional Guru dengan PrestasiBelajarSiswa?”. C. TujuanPenelitian 1. Untukmemperoleh data tentangpola professional guru. 2. Untukmemperoleh data tentangprestasibelajarsiswa. 3. Untukmemperolehdata. tentanghubunganpola. professional. denganprestasibelajarsiswa. D. ManfaatPenelitian Hasilpenelitianinidiharapkandapatbergunasebagaiberikut:. guru.

(21) 7. 1. SecaraTeoritis a. Memberikankontribusiakademisdalamupayapeningkatandanpengemba nganilmupengetahuankhususnya. di. bidangkeprofesionalanlembagapendidikan. b. Bagipeneliti, sebagaibahanlatihandalammemecahkansuatupermasalahansecarailmiah . 2. Secarapraktis a. Bagisekolah,. Denganadanyapenelitianini,. memberikanmasukan. agarselalumembudayakansikap professional di lingkungansekolah. b. Bagi. guru,. Membukacakrawalaberfikir. guru-guru. dalamusahameningkatkankemampuanpesertadidikdengansikapkeprofe sionalannya. c. Bagisiswa,. Siswasemakintermotivasidalam. sehinggaprestasibelajarsiswasemakin baik.. proses. pembelajaran,.

(22) 8. BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Pustaka 1.. Penelitian yang Relevan Penelitian ini membahas mengenai hubungan pola professional guru. dengan prestasi belajar siswa di SMAN 1 Sukamaju. Berdasarkan eksplorasi peneliti, banyak penelitian yang berkaitan dengan professional guru, diantaranya adalah: Humaeroh pada fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (2010) dengan judul skripsinya “Hubungan antara Kompetensi Profesional Guru dengan Prestasi Belajar Siswa di SMP Negaeri 2 Legok Tangerang”. Dalam penelitiannya dijelaskan bahwa kompetensi professional guru dibagi menjadi dua ruang lingkup yaitu umum dan khusus. Kompetensi guru secara umum terdiri dari menerapkan landasan kependidikan baik secara filosofi, psikologi dan sosiologis, sedangkan secara khusus meliputi, memahami standar nasional pendidikan, menguasai materi, mengelola program pembelajaran, mengelola kelas, menggunakan media, menguasai landasan kependidikan, melaksanakan perkembangan peserta didik, menampilkan keteladanan, serta mengembangkan teori dan konsep pembelajaran individu. Nurjannah fakultas Tarbiyah (2010) dengan judul skripsinya “Pengaruh Profesionalisme Guru terhadap Prestasi siswa pada Mata Pelajaran Al Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah Se Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal” dalam skripsinya dijelaskan bahwa pada prinsipnya setiap guru harus disupervisi secara periodic dalam melaksanakan tugasnya..

(23) 9. Hanif hidayat fakultas Teknik (2012) dengan judul skripsinya “ Pengaruh Kompetensi Profesional Guru, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru Otomotif SMK Negeri Se-kabupaten Sleman” dalam skripsinya menjelaskan tentang konsep kompetensi profesional guru merupakan kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi kemampuan guru dalam penguasaan bahan kajian akademik, penelitian ilmiah dan penyususnan karya ilmiah, pengembangan 32 profesi, serta pemahaman wawasan dan landasan pendidikan. Sehingga memungkinkan guru untuk membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Perbedaannya, dalam penelitian ini lebih difokuskan pada pola atau system dan cara kerja professional guru yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa. Sedangkan pada penelitian di atas, hanya focus terhadap kualitas guru. Adapun persamaan dengan penelitian saya, yaitu ketiga – tiganya judul membahas professional guru. 2.. Pola Profesional Guru. a.. Pola Secara Bahasa pola dapat diartikan sebagai sistem, cara kerja atau bentuk. (struktur) yang tetap. Sedangkan menutut istilah Pola artinya bentuk atau model yang bisa dipakai untuk membuat atau untuk menghasilkan sesuatu. Dari kedua pengertian di atas, maka pola dapat diartikan sebagai cara kerja yang telah terbentuk dan terstruktur dan dapat difungsikan dalam membuat sesuatu..

(24) 10. b.. Profesional Profesional adalah orang yang memiliki profesi atau pekerjaan yang. dilakukan dengan memiliki kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh kepada nilai moral yang mengarahkan serta mendasari perbuatan. Atau definisi dari profesional adalah orang yang hidup dengan cara mempraktekan suatu keterampilan atau keahlian tertentu yang terlibat dengan suatu kegiatan menurut keahliannya. Jadi dapat disimpulkan profesional yaitu orang yang menjalankan profesi sesuai dengan keahliannya. Surya dkk, (2003:45) mengartikan bahwa profesional mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengan profesinya. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa profesional merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan atau dididik untuk melaksanakan pekerjaan tersebut yang menganggap keahlian ini sebagai suatu yang harus diperbaharui secara terus menerus dengan memanfaatkan kemajuan – kemajuan yang terdapat dalam ilmupengetahuan.. Profesional ialah seseorang yang memiliki tiga hal pokok yang ada didalam dirinya, yang diantaranya meliputi: 1) Skill, yang artinya orang tersebut harus benar-benar ahli di bidangnya. 2) Knowledge, yang artinya orang tersebut harus dapat menguasai, minimalnya berwawasan mengenai ilmu lain yang berkaitan dengan bidangnya..

(25) 11. 3) Attitude, yang artinya bukan hanya pintar, akan tapi harus memiliki etika yang diterapkan didalam bidangnya.. c.. Ciri-ciri professional Adapun ciri ciri dari profesional yang diantaranya sebagaimana di bagian. bawah ini: 1) Memiliki kemampuan dan pengetahuan yang tinggi. 2) Memiliki kode etik. 3) Memiliki tanggung jawab profesi serta integritas yang tinggi. 4) Memiliki jiwa pengabdian kepada masyarakat. 5) Memiliki kemampuan yang baik dalam perencanaan program kerja. 6) Menjadi anggota organisasi dari profesinya.. d.. Guru Guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya ( mata pencahariannya ). mengajar. Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 Pasal 2, guru dikatakan sebagai tenaga profesional yang mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu.. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan.

(26) 12. merancang program pembelajaran, serta mampu menata dan mengelola kelas agar siswa dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.. Mengutip pendapat Laurance & Jonathan dalam bukunya This is Teaching( hlm. 10) : “Teacher is profesional person who conducts classes” ( guru adalah seorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola sekolah). Sementara menurut Jean & Morris dalam Foundation of Teaching, an Introduction to Modern Educational, ( hlm. 141 ) : “Teacher are those persons who consciously direct the experiences and behavior of and individual so that educatoin takes places”. Artinya, guru adalah mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku dari seorang individu sehingga dapat terjadi (Uno, 2007). Berdasarkan. pengertian. diatas,. bahwa. guru. merupakan. pendidik. profesional,membimbing, mengarahkan pengalaman dan mempunyai kemampuan dalam menata hingga tujuan proses pendidikan tercapai.. e.. Status, Peran, dan Tugas Guru Dalam melaksanakan tugas, status guru, sebagai berikut: 1) Guru sebagai PNS atau pegawai swasta yang memiliki Surat Keputusan mengajar. 2) Guru sebagai profesi ( ibu Profesi ) karena melahirkan banyak profesi. 3) Guru sebagaisocial leadership, guru dianggap serbatahu, teladan, dan sumber pengetahuan..

(27) 13. Menurut Pidarta (1997, hal:26), peranan guru / pendidik, antara lain (1) sebagai manajer pendidikan atau pengorganisasian kurikulum; (2) sebagai fasilitator pendidikan; (3) pelaksana pendidikan; (4) pembimbing dan supervisor; (5) penegak disiplin; (6) menjadi model perilaku yang akan ditiru siswa; (7) sebagai konselor; (8) menjadi penilai; (9) petugas tata usaha tentang administrasi kelas yang diajarnya, (10) menjadi komunikator dengan orang tua siswa dengan masyarakat; (11) sebagai pengajar untuk meningkatkan profesi secara berkelanjutan; (12) menjadi anggota organisasi profesi pendidikan. Tampubolon (2001, hal:27) peran guru bersifat multidimensional, yang mana guru menduduki peran sebagai (1) orang tua, (2) pendidik atau pengajar, (3) pembimbing atau manajer (4) produsen atau pelayanan, (5) pembimbing atau fasilitator, (6) motivator atau stimulator, dan (7) peneliti atau narasumber. Peran tersebut dapat bergradasi menurun, naik, atau tetap sesuai dengan jenjang tuntutannya. Efektivitas dan efesiensi belajar individu di sekolah sangat bergantung kepada peran guru.Syamsuddin (2003) mengemukakan bahwa "dalam pengertian pendidikan secara luas, seorang guru yang ideal seyogianya dapat berperan sebagai berikut. 1) Konservator (pemelihara) sistem nilai yang merupakan sumber norma kedewasaan. 2) Inovator (pengembang) sistem nilai ilmu pengetahuan. 3) Transmitor (penerus) sistem-sistem nilai tersebut kepada siswa. 4) Transformator (penerjemah) sistem-sistem nilai tersebut melalui penjelmaan dalam pribadinya dan perilakunya, dalam proses interaksi dengan sasaran didik..

(28) 14. 5) Organisator (penyelenggara) terciptanya proses edukatif. yang dapat. dipertanggungjawabkan, baik secara formal (kepada pihak yang mengangkat dan menugaskannya) maupun secara moral (kepada sasaran didik, serta Tuhan yang menciptakannya).. Di lain pihak, Surya (1997, hal:27) mengemukakan tentang peranan guru di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Di sekolah,guru berperan sebagai perancang pembelajaran, pengelola pembelajaran, penilai hasil pembelajaran siswa, pengaruh pembelajaran dan pembimbing siswa. Dalam keluarga, guru, berperan sebagai pendidik dalam keluarga (family educator).Sementara itu di masyarakat, guru berperan sebagai pembina masyarakat (sosial developer), penemu masyarakat (sosial inovator), dan agen masyarakat (sosial agent). Dalam hubungannya dengan aktivitas pembelajaran dan administrasi pendidikan, guru berperan sebagai berikut: 1) Pengambil inisiatif, pengarah, dan penilai pendidikan. 2) Wakil masyarakat di sekolah, artinya guru berperan sebagai pembawa suara dan kepentingan masyarakat dalam pendidikan. 3) Seorang pakar dalam bidangnya, yaitu menguasai bahan yang harus diajarkannya. 4) Penegak disiplin, yaitu guru harus menjaga agar para siswa melaksanakan disiplin. 5) Pelaksana administrasi pendidikan, yaitu guru bertanggung jawab agar pendidikan dapat berlangsung dengan baik. 6) Pemimpin generasi muda, artinya guru bertanggung jawab untuk mengarahkan perkembangan siswa sebagai generasi muda yang akan menjadi pewaris masa depan..

(29) 15. 7) Penerjemah kepada masyarakat, yaitu berperan untuk menyamapaikan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat.. f.. Kewajiban dan Hak Guru Kewajiban merupakan segala sesuatu yang harus dilaksnakan, sedangkan. hak merupakan dampak dari sesuatu yang telah dilaksnakan sebagai sebuah profesi, guru memilki kewajiban dan hak yang diatur dalam undang-undang. Berikut akan diuraikan kewajiban dan hak guru menurut undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. 1. Kewajiban Guru Kewajiban guru adalah melayani pendidikan khususnya di sekolah melalui kegiatan mengajar, mendidik, dan melatih, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, menyiapkan generasi bangsa kita agar mampu hidup di dunia yang sedang menunggui mereka.Agar tujuan itu dapat dicapai. Menurut UUGD No. 14. Tahun 2005,kewajiban guru sebagai berikut. a. Memiliki kualifikasi akademik yang berlaku (S-I atau D-IV) b. Memiliki kompetensi pedagogik, yang meliputi: 1) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; 2) Pemahaman terhadap siswa; 3) Pengembangan kurikulum atau silabus; 4) Perancangan pembelajaran; 5) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;.

(30) 16. 6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran; 7) Evaluasi hasil pembelajaran; 8) Pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. c. Memiliki kompetensi kepribadian, yang meliputi: 1) Beriman dan bertakwa; 2) Berakhlak mulia; 3) Arif dan bijaksna 4) Demokratis, mantap, berwibawa, stabil, dewasa, jujur, dan sportif; 5) Menjadi teladan bagi siswa dan masyarakat; 6) Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri; 7) Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan d. Memiliki kompetensi sosial, yang meliputi: 1) Berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun; 2) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; 3) Bergaul. secara. efektif. dengan. siswa,sesama. pendidik,. tenaga. kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali siswa; 4) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku; 5) Menerapakan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan..

(31) 17. e. Memiliki kompetensi profesional, yang meliputi; 1) Mampu menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/ atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu; 2) Mampu menguasai konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang revelan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan /atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu. f.. Memiliki sertifikat pendidik. g.. Sehat jasmani dan rohani,serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.. h.. Melaporkan pelanggaran terhadap peraturan satuan pendidikan yang dilakukan oleh siswa kepada pemimpin satauan pendidikan.. 2. Hak Guru Hak Guru adalah hak untuk memperoleh gaji, hak untuk pengembangan karier, hak untuk memperolehn kesejahteraan, dan hak untuk memperoleh perlindungan hukum, baik dalam melaksanakan tugas baik dalam memperoleh hak-hak mereka. Berikut hak-hak guru menurut UUGD No.14 Tahun 2005. a) Mengikuti kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik bagi bagi guru yang memiliki kualifikasi akademik S-I atau D-IV. b) Memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial..

(32) 18. c) Mendapat tunjangan profesi, tunjangan fungsional, dan subsidi tunjangan fungsional bagi gurun yang memenuhi persyaratan. d) Mendapat penghargaan dalam bentuk tanda jasa, kenaikan pangkat,prestasi kerja luar biasa baiknya, kenaikan jabatan,uang atau barang, piagam, dan/atau bentuk penghargaan lain. e) Mendapatkan penghargaan bagi guru yang gugur dalam melaksnakan tugas pendidikan. f) Memberikan penilaian hasil belajar dan menentukan kelulusan kepada siswa. g) Memberikan sanksi kepada siswa yang melanggaraturan. h) Mendapat perlindungan dalam melaksanakan tugas dalam bentuk rasa aman dan jaminan keselamatan. i) Berserikat dalam organisasi profesi guru. j) Kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan. k) Kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik. dan. kompetensinya,. untuk. memperoleh. pelatihan. dan. pengembangan profesi dalam bidangnya. l) Berhak untuk memperoleh cuti.. g.. Guru, Kinerja, Dan Kesejahteraannya Kinerja. merupakan. faktor. yang. paling. menentukan. kualitas. pembelajaran.Dengan demikian, peningkatan mutu pendidikan kualitas kinerja guru perlu mendapatkan perhatian utama dalam penetapan kebijakan.Kualitas kinerja dipengaruhi oleh beberapa faktor yang amat kompleks dan menunjukkan.

(33) 19. apakah pembinaan dan pengembangan profesional dalam satu pekerjaan berhasil atau gagal. Menurut Coilquitt (Pusat Penelituian kebijakan dan Inovasi Pendidikan, Balitbang, kemdiknas,2010) 1. Kinerja dalam tugas, baik rutin maupun non rutin yang disebut tugas adaptif; 2. Kinerja yang disebut dengan perilaku kewarganegaraan (citizenship behavior), yaitu perilaku sukarela yang dikerjakan seorang yang tidak termasuk tugasnya, tetapi mempunyai sumbangan terhadap pencapaian organisasi, degan menunjukkan kerja yang melampaui tugas normal tanpa mengharapkan imbalan karena kecintaannya terhadap organisasinya; 3. Perilaku negatif yang menganggu ketercapaian tujuan organisasi,seperti sabotase, korupsi, menghamburkan sumber daya, gosip, pelecehan, dan penyalahgunaan kewenagan. Sertifikasi guru merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu guru yang dibarengi dengan peningakatan kesejahteraan guru. Guru yang lulus uji sertifikat guru akan diberi tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok sebagai bentuk upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru. Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun. bagi. guru. yang. berstatus. non-. pegawai. negeri. sipil. (non-. PNS/swasta).Dengan peningkatan mutu dan kesejahteraan guru, diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan..

(34) 20. 2.. Prestasi Belajar. a.. Pengertian Prestasi Belajar Istilah prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu prestasi. danbelajar.Istilah prestasi di dalam Kamus Ilmiah Populer (Adi Satrio, 2005:467) didefinisikan sebagai hasil yang telah dicapai.Aunurrahman dalam bukunya Belajar dan Pembelajaran(2011), bahwa belajar merupakan suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.. Adapun yang dimaksud dengan prestasi belajar atau hasil belajarmenurut Muhibbin Syah, sebagaimana yang dikutip oleh Abu MuhammadIbnu Abdullah (2008) adalah “taraf keberhasilan peserta didik atau santri dalammempelajari materi pelajaran di sekolah atau pondok pesantren yangdinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenaisejumlah materi pelajaran tertentu”.. Dalam. Kamus. Besar. Bahasa. Indonesia,. bahwa. yang. dimaksud. denganprestasi belajar adalah “penguasaan pengetahuan atau keterampilan yangdikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atauangka nilai yang diberikan oleh guru”.Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasibelajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu kegiatan atau usahayang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alatatau tes tertentu..

(35) 21. Selanjutnya Winkel mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatubukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukankegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya".. Sedangkan menurut S. Nasution prestasi belajar adalah:“Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni:kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurangmemuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketigakriteria tersebut”.. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasibelajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima,menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam prosesbelajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkatkeberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakandalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami prosesbelajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakanevaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi ataurendahnya prestasi belajar siswa.. b.. Jenis-jenis Prestasi Belajar Prestasi belajar pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkandapat. dicapai setelah seseorang belajar. Menurut Ahmad Tafsir (2008: 34-35),hasil belajar atau bentuk perubahan tingkah laku yang diharapkan itumerupakan suatu target atau tujuan pembelajaran yang meliputi 3 (tiga) aspek, yaitu:.

(36) 22. 1) tahu, mengetahui(knowing); 2) terampil melaksanakan atau mengerjakan yang ia ketahui itu(doing); dan 3) melaksanakan yang ia ketahui itu secara rutin dan konsekwen(being). Adapun menurut Benjamin S. Bloom, sebagaimana yang dikutip olehAbu Muhammad Ibnu Abdullah (2008), bahwa hasil belajar diklasifikasikanke dalam tiga ranah yaitu: 1) ranah kognitif (cognitive domain); 2) ranah afektif (affective domain); dan 3) ranah psikomotor (psychomotor domain). Untuk mengungkap hasil belajar atau prestasi belajar pada ketigaranah tersebut di atas diperlukan patokan-patokan atau indikator-indikatorsebagai penunjuk bahwa seseorang telah berhasil meraih prestasi pada tingkat tertentu dari ketiga ranah tersebut. Dalam hal ini Muhibbin Syah (2008: 150) mengemukakan bahwa: kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.. Pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai indikator indikator prestasi belajar sangat diperlukan ketika seseorang akan menggunakan alat dan kiat evaluasi. Menurut Muhibbin Syah (2008: 150), urgensi pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai jenis-jenis prestasi belajar dan indikator-indikatornya adalah bahwa pemilihan dan pengunaan alat evaluasi akan menjadi lebih tepat, reliabel, dan valid..

(37) 23. c.. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan,maka. perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain: 1. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri siswa itusendiri, diantaranya: a) Kecerdasan/intelegensi Kecerdasan adalah factor yang sangat besar pengaruhnyaterhadap kemajuan belajar anak.Kemampuan ini sangat ditentukanoleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkankecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan yang dihadapinya. b) Bakat Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimilikiseseorang sebagai kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai denganapa yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto bahwa “bakat dalam halini lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berartikecakapan, yaitu mengenai kesanggupankesanggupan tertentu".Oleh karena itu, pengertian tentang bakat adalah halyangjuga menentukan dalam suksesnya belajar. c) Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikandan mengenai beberapa kegiatan. Bahan pelajaran yang menarik minat/keinginan anak akandapat. dipelajari. oleh anak dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya,.

(38) 24. bahanyang. tidak. sesuai. dengan. minat/kinginan. anak. pasti. tidak. dapatdipelajari dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. d) Motivasi Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena haltersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untukmelakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalahbagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikianpula dalam kegiatan belajar mengajar sorang anak didik akan berhasiljika mempunyai motivasi untuk belajar. Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadidua macam yaitu: 1) Motivasi instrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber daridalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untukmelakukan sesuatu pekerjaan belajar. 2) Sedangkan motivasi ekstrinsikdimaksudkan dengan motivasi yang datangnya dari luar diri seseorangsiswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan belajar. e) Kemampuan-kemampuan kognitif Tidak dapat dipungkiri bahwa sekarang pengukuran kognitif masih diutamakan untuk menentukan keberhasilan belajar seseorang. Sedangkan aspek afektif dan psikomotorik lebih bersifat pelengkap dalam menentukan derajat keberhasilan belajar anak disekolah..

(39) 25. 2. Faktor Eksternal Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasibelajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu: a) Keadaan Keluarga Faktor ini meliputi faktor orang tua, suasana rumah, dan keadaan ekonomi keluarga. Keluarga merupakan lingkungan terkecildalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan.Dalam hal ini Hasbullah mengatakan: “Keluarga merupakanlingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga. inilahanak. pertama-tama. mendapatkan. pendidikan. dan. bimbingan,sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi pendidikan anak ialahsebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidupkeagamaan.” b) Keadaan Sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yangsangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karenaitu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yanglebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran,hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. c) Lingkungan Masyarakat Lingkungan di sekitar kita banyak mempengaruhi sikap, danperilaku masingmasing individu, seperti pola berfikir, bertindak,berbicara, sikap, gaya bahasa, watak dan lain sebagainya, lingkunganpendidikan terdiri dari rumah tangga (orang tua), sekolah dan lingkungan lainnya..

(40) 26. Dari semua faktor diatas, penulis lebih mengarahkan pada faktor eksternal yakni pada lingkungan sekolah yang didalammya guru profesional itu akan ditunjukkan. Dalam hal ini, seorang guru akan memiliki kompetensi yang baik dan profesional diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan munculnya siswa yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi faktor – faktor yang menjadi penghambat proses belajar siswa.. 3.. Hubungan Pola Profesional Guru dengan Prestasi Belajar Siswa. a. Pengertian Pola Profesional Guru. Profesionalisme guru merupakan kondisi,arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pembelajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang menjadi mata pencaharian.. Menurut Surya (2005), guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Selain itu, juga ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya.. Pola profesional guru adalah sistem atau cara kerja profesional seorang guru yang terstruktur untuk menjalankan tugasnya sebagai pendidik.. Dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dijelaskan prinsip profesional seorang guru yaitu:.

(41) 27. 1. Profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaankhusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagaiberikut: a) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme; b) memiliki komitmen untuk meningkatkan mutupendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia; c) memiliki kualifikasi akademik dan latar belakangpendidikan sesuai dengan bidang tugas; d) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai denganbidang tugas; e) memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugaskeprofesionalan; f) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denganprestasi kerja; g) memiliki. kesempatan. untuk. mengembangkankeprofesionalan secara. berkelanjutan dengan belajarsepanjang hayat; h) memiliki. jaminan. perlindungan. hukum. dalammelaksanakan tugas. keprofesionalan; dan i) memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenanganmengatur halhal yang berkaitan dengan tugaskeprofesionalan guru. 2. Pemberdayaan profesi guru atau pemberdayaan profesidosen diselenggarakan melalui pengembangan diri yangdilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidakdiskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggihak. asasi. manusia, nilai keagamaan, nilai kultural,kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi..

(42) 28. b. Perlunya Guru Profesional Dalam pendidikan, guru adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih, dan pemimpin yang dapat menciptakan iklim belajar yang menarik, memberi rasa aman, nyaman dan kondusif dalam kelas.. Keberadaannya di tengah-tengah siswa dapat mencairkan suasana kebekuan, kekakuan, dan kejenuhan belajar yang terasa berat diterima oleh para siswa. Kondisi seperti itu tentunya memerlukan keterampilan dari seorang guru, dan tidak semua mampu melakukannya. Menyadari hal itu, maka penulis menganggap bahwa keberadaan guru profesional sangat diperlukan.. Guru yang profesional merupakan faktor penentu proses pendidikan yang bermutu. Untuk dapat menjadi profesional, mereka harus mampu menemukan jati diri dan mengaktualkan diri. Pemberian prioritas yang sangat rendah pada pembangunan pendidikan selama beberapa puluh tahun terakhir telah berdampak buruk yang sangat luas bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.. Setiap guru diharapkan untuk pandai-pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa agar mencapai keberhasilan belajar (kinerja akademik) sebagaimana telah ditetapkan dalam sasaran kegiatan pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai konsekuensinya tugas dan tanggung jawabnya menjadi lebih kompleks. Perluasan tugas dan tanggung jawab tersebut membawa konsekuensi timbulnya fungsifungsi khusus yang menjdi bagian integral dalam kompetensi profesionalisme keguruan yang disandang para guru. Menanggapi kondisi tersebut, Muhibbin Syah mengutip pendapat Gagne bahwa setiap guru berfungsi sebagai:.

(43) 29. 1) Designer of intruction (perancang pengajaran) 2) Manager of intruction (pengelola pengajaran) 3) Evaluator of student learning (penilai prestasi belajar siswa).. Tidak dapat dipungkiri bahwa memang tidak mudah merumuskan dan menggambarkan profil seorang guru profesional.Suciptoardi menegaskan bahwa guru itu adalah sebuah profesi. Sebagai profesi, memang diperlukan berbagai syarat, dan syarat itu tidak sebegitu sukar dipahami, dipenuhi, kalau saja setiaporang guru memahami dengan benar apa yang harus dilakukan, mengapa ia harus melakukannya dan menyadari bagaimama ia dapat melakukannya dengan sebaik-baiknya, kemudian ia melakukannya sesuai dengan pertimbangan yang terbaik. Dengan berbuat demikian, ia telah berada di dalam arus proses untuk menjadi seorang profesional, yang menjadi semakin professional.. Menanggapi kembali mengenai perlunya seorang guru yang profesional, penulis berpendapat bahwa guru profesional dalam suatu lembaga pendidikan diharapkan akan memberikan perbaikan kualitas pendidikan yang akan terhadap prestasi belajar siswa.Dengan perbaikan kualitas pendidikan dan peningkatan prestasi belajar, maka diharapkan tujuan pendidikan nasional akan terwujud dengan baik.. Dengan demikian, keberadaan guru profesional selain untuk mempengaruhi proses belajar mengajar, guru profesional juga diharapkan mampu memberikan mutu pendidikan yang baik sehingga mampu menghasilkan siswa yang berprestasi. untuk mewujudkan itu, perlu dipersiapkan sedini mungkin melalui.

(44) 30. lembaga atau sistem pendidikan guru yang memang juga bersifat profesional dan memeliki kualitas pendidikan dan cara pandang yang maju.. c. Aspek-aspek Kompetensi Guru Profesional Dalam pembahasan profesionalisme guru ini, selain membahas mengenai pengertian profesionalisme guru, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan mengenai kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang profesional. Karena seorang guru yang profesional tentunya harus memiliki kompetensi profesional. Dalam buku yang ditulis oleh E. Mulyasa (2008:75), Kompetensi yang harus dimiliki seorang guru itu mencakup empat aspek sebagai berikut:. 1. Kompetensi Pedagogik Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemapuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.. 2. Kompetensi Kepribadian Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia..

(45) 31. 3. Kompetensi Profesional Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c dikemukakan bahwa yang dimaksud kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing pesrta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.. 4. Kompetensi Sosial Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir d dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserte didik, dan masyarakat sekitar.. Berdasarkan pemahaman dari uraian-uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa mutu guru dapat diramalkan dengan tiga kriteria yaitu: presage, process dan product yang unsur-unsurnya sebagai berikut: a. Kriteria presage (tanda-tanda kemampuan profesi keguruan) yang terdiri dari unsur sebagai berikut: 1) Latar belakangpre-service dan in-service guru. 2) Pengalaman mengajar guru. 3) Penguasaan pengetahuan keguruan. 4) Pengabdian guru dalam mengajar..

(46) 32. b. Kriteria process (kemampuan guru dalam mengelola dan melaksanakan proses belajar mengajar) terdiri dari: 1) Kemampuan guru dalam merumuskan Rancangan Proses Pembelajaran (RPP). 2) Kemampuan guru dalam melaksanakan (praktik) mengajar di dalam kelas. 3) Kemampuan guru dalam mengelola kelas. c. Kriteria product (hasil belajar yang dicapai peserta didik-peserta didik) yang terdiri dari hasil-hasil belajar peserta didik dari bidang studi yangdiajarkan oleh guru tersebut.. Ahmad Sabri (1992:16) dalam buku yang ditulis oleh Yunus Namsa mengemukakan pula bahwa untuk mampu melaksanakan tugas mengajar dengan baik, guru harus memiliki kemampuan profesional, yaitu terpenuhinya 10 kompetensi guru, yang meliputi:. a. Menguasai bahan meliputi: 1) Menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah, 2) Menguasai bahn pengayaan/penunjang bidang studi. b. Mengelola program belajar mengajar, meliputi : 1) Merumuskan tujuan intsruksional, 2) Mengenal dan dapat menggunakan prosedur instruksional yang tepat, 3) Melaksanakan program belajar mengajar, 4) Mengenal kemampuan anak didik..

(47) 33. c. Mengelola kelas, meliputi: 1) Mengatur tata ruang kelas untuk pelajaran, 2) Menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi. d. Menggunakan media atau sumber, meliputi: 1) Mengenal, memilih dan menggunakan media, 2) Membuat alat bantu pelajaran yang sederhana, 3) Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar, 4) Menggunakan micro teaching untuk unit program pengenalan lapangan. e. Menguasai landasan-landasan pendidikan. f. Mengelola interaksi-interaksi belajar mengajar. g. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pelajaran. h. Mengenal fungsi layanan dan program bimbingan dan penyuluhan: 1) Mengenal fungsi dan layanan program bimbingan dan penyuluhan, 2) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan penyuluhan. i. Mengenal dan menyelengarakan administrasi sekolah. j. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.. Menurut Nana Sudjana (1998:19), untuk keperluan analisis tugas guru sebagai pengajar, maka kemampuan guru atau kompetensi guru yang banyak hubungannya dengan usaha meningkatkan proses dan hasil belajar dapat diguguskan ke dalam empat kemampuan yakni:.

(48) 34. 1. Merencanakan program belajar mengajar Sebelum membuat perencanaan belajar mengajar, guru terlebih dahulu harus mengetahui arti dan tujuan perencanaan tersebut, dan menguasai secara teoritis dan praktis unsur-unsur yang terdapat dalam perencanaan belajar mengajar. Kemampuan merencanakan program belajar mengajar merupakan muara dari segala pengetahuan teori, dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang objek belajar dan situasi pengajaran. Makna atau arti dari perencanaan/program belajar mengajar tidak lain adalah suatu proyeksi/perkiraan guru mengenai kegiatan yang harus dilakukan siswa selama pengajaran itu berlangsung. Dalam kegiatan tersebut secara terinci harus jelas ke mana siswa akan dibawa (tujuan), apa yang harus siswa pelajari (isi bahan pelajaran), bagaimana cara siswa mempelajarinya (metode dan teknik) dan bagaimana kita mengetahui bahwa siswa telah mencapainya (penilaian).. 2. Menguasai bahan pelajaran Kemampuan menguasai bahan pelajaran sebagai bahan integral dari proses belajar mengajar, jangan dianggap pelengkap bagi profesi guru. Guru yang bertaraf profesional penuh mutlak harus menguasai bahan yang akan diajarkannya. Penguasaan bahan pelajaran ternyata memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Nana Sudjana (1998:20) mengutip pendapat yang dikemukakan oleh Hilda Taba yang menyatakan bahwa keefektifan pengajaran dipengaruhi oleh (a) guru dan siswa, (b) bahan pelajaran, dan (c) aspek lain yang berkenaan dengan sistuasi pelajaran. Jadi terdapat hubungan yang positif antara penguasaan bahan pelajaran oleh guru dengan hasil belajar yang dicapai oleh.

(49) 35. siswa. Artinya, makin tinggi penguasaan bahan pelajaran oleh guru makain tinggi pula hasil belajar yang dicapai siswa.. 3. Melaksanakan dan memimpin/mengelola proses belajar mengajar Melaksanakan atau mengelola program belajar mengajar merupakan tahap pelaksanaan program yang telah dibuat. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar kemampuan yang dituntut adalah keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan siswa belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam perencanaan. Guru harus dapat mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat, apakah kegiatan mengajar dihentikan, ataukah diubah metodenya, apakah mengulang kembali pelajaran yang lalu, manakala para siswa belum dapat mencapai tujuan pengajaran. Pada tahap ini di samping pengetahuan teori tentang belajar mengajar, tentang pelajar, diperlukan pula kemahiran dan keterampilan teknik mengajar.. Misalnya prinsip-prinsip mengajar, penggunaan alat bantu pengajaran, penggunaan metode mengajar, keterampilan menilai hasil belajar siswa, keterampilan memilih dan menggunakan strategi atau pendekatan mengajar.. 4. Menilai kemajuan proses belajar mengajar. Setiap guru harus dapat melakukan penilaian tentang kemajuan yang dicapai para siswa, baik secara iluminatif-observatif maupun secara struktural-objektif. Penilaian secara iluminatif-observatif dilakukan dengan pengamatan yang terus menerus tentang perubahan dan kemajuan yang dicapai siswa. Sedangkan.

(50) 36. penilaian secara struktural- objektif berhubungan dengan pemberian skor, angka atau nilai yang biasa dilakukan dalam rangka penilaian hasil belajar siswa.. d. Kriteria Guru Profesional Oemar Hamalik (2006:44) dalam bukunya Proses Belajar Mengajar, guru profesional harus memiliki persyaratan, yang meliputi: 1. Memiliki bakat sebagai guru. 2. Memiliki keahlian sebagai guru. 3. Memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi. 4. Memiliki mental yang sehat. 5. Berbadan sehat. 6. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas. 7. Guru adalah manusia berjiwa pancasila. 8. Guru adalah seorang warga negara yang baik.. Kunandar (2007:47) mengemukakan bahwa suatu pekerjaan profesional memerlukan persyaratan khusus, yakni (1) menuntut adanya keterampilan berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam; (2) menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya; (3) menuntut adanya tingkat pendidikan yang memadai; (4) adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya; (5) memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan..

(51) 37. B. Kerangka Pikir Berbicara mengenai profesionalisme, menurut Saifuddin, S.Ag dalam bukunya Pengelolaan Pembelajaran teoretis dan praktis (2014) menyatakan bahwa profesi guru adalah orang yang memiliki latar belakang pendidikan keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu. Guru professional diharapkan akan memberikan sesuatu yang positif yang berkenaan dengan prestasi belajar siswa. Berkenaan dengan motivasi belajar siswa, Tabrani R (1994:121) bahwa belajar harus diberi dengan berbagai cara sehingga minat yang dipentingkan dalam belajar itu dibangun dari minat yang telah ada pada diri anak. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar, seorang guru profesional harus terlebih dahulu mampu merencanakan program pengajaran.Kemudian melaksanakan program pengajaran dengan baik dan mengevaluasi hasil pembelajaran sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, seorang guru profesional akan menghasilkan anak didik yang mampu menguasai pengetahuan baik dalam aspek kognitif, afektif serta psikomotorik. Dengan demikian, seorang guru dikatakan profesional apabila mampu menciptakan proses belajar mengajar yang berkualitas dan meningkatkan motivasi belajar yang baik. Demikian pula dengan siswa, mereka baru dikatakan telah memiliki prestasi belajar yang maksimal apabila telah menguasai materi pelajaran dengan baik dan mampu mengaktualisasikannya..

(52) 38. Pola Profesional Guru (X). Prestasi Belajar Siswa (Y). Kemampuan di bidangnya. Ranah Kognitif. Memiliki Pengetahuan. Ranah Afektif. Beretika. Ranah Psikomotorik. Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir C. Hipotesis Sugiyono (2014:64) mengatakan bahwa “hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Pada penelitian ini yang menjadi hipotesis kerja (Ha) yaitu “ada hubungan antara pola profesional guru dengan prestasi belajar siswa.”.

(53) 39. BAB III METODE PENELITIAN A. JenisPenelitian Dalampenelitianinipenelitimenggunakanjenispenelitian. Expost. Facto. denganpendekatankorelasipadadasarnyadapatdigunakandarisalahsatumetodemetode yang ada. Sugiyono. (2015. :. 14). menyatakanbahwametodekuantitatifdiartikansebagaimetodepenelitian yang. berlandaskanpadafilsafatpositivisme. yang. digunakanuntukmenelitipadapopulasiatausampeltertentu, teknikpengambilansampelpadaumumnyadilakukansecara. random,. pengumpulan data menggunakaninstrumentpenelitian,analisis data bersifatkuantitatif/statistikdengantujuanuntukmengujihipotesis. yang. telah di tetapkan.. Penelitianinimenggunakanpendekatankuantitatifkarena data penelitian yang diperolehmenggunakanangka-angkadananalisisnyamenggunakanstatistik. Dari penjelasandiatasmakapenelitianinitermasukjenispenelitiandeskriptifdenganpendek atankuantitatifataubiasdisebutdeskriptifkuantitatifkarenapadapenelitianinipeneliti menganilisisdanmengklasifikasikandenganmenggunakanangketdanmengungkapsu atufenomenadenganmenggunakandasarperhitungan.Seperti diungkapkanolehSugiyono. (2008. yang :. 10).

(54) 40. “penelitiandiskriptifkuantitatifadalahpenelitian yang dimaksudmemperoleh data yang berbentukangkaatau data kuantitatif yang diangkakan”. Penelitianinidilaksanakanuntukmengetahuihubungan polaprofesional guru (Variabel X) dengan prestasi belajarsiswa (Variabel Y). B. Populasi Dan Sampel 1.. Populasi MenurutSugiyono. (2015:117). Populasiadalahwilayahgeneralisasi. yang. terdiriatas: obyek/subyek yang mempunyaikualitasdankarakteristiktertentu yang ditetapkanolehpenelitiuntukdipelajaridankemudianditarikkesimpulannya. AdapunpopulasidalampenelitianiniadalahsiswakelasX, XI, dan XII SMAN 1 Sukamajujumlahsiswanyaadalah 765 orang.Untuklebihjelasnyadapatdilihatpada table berikutini. Tabel 3.1 keadaanpopulasisiswa No. KELAS. 1.. X. 2.. XI. 3.. XII. JenisKelamin L. P. 124. 169. 293. 125. 183. 308. 101. 163. 264. Jumlahkeseluruhansiswa Sumber: Profil SMA 1 Sukamaju 2.. Sampel. JUMLAH. 865.

(55) 41. MenurutSugiyono. (2015. :. 118). sampeladalahbagiandarijumlahdankarakteristik yang dimilikiolehpopulasitersebut. Bilapopulasibesardanpenelitiantidakmungkinmempelajarisemua adapadapopulasi,. misalnyakarenaketerbatasandana,. yang tenagadanwaktu,. makapenelitidapatmenggunakansampel yang diambildaripopulasiitu. TeknikpengambilansampelmenggunakanteknikPurposiveSampling yaitumenunjuksebanyak. 2. kelas,. yaituXI. IPA. 1. danXI. 2denganjumlahrinciansiswasebanyak62. IPA orang.. Untuklebihjelasnyadapatdilihatpadatableberikutini. Tabel 3.2.sampelpenelitian JenisKelamin No.. Kelas. Jumlah Laki - laki. Perempuan. 1.. XI IPA 1. 7. 27. 34. 2.. XI IPA 2. 11. 15. 26. Jumlahkeseluruhan. 60. Sumber: Profil SMA 1 Sukamaju C. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan langkah dalam meneliti. Pertama – tama, dibuat latar belakang, perumusan masalah dan hipotesis, kemudian melakukan kajian pustaka, menentukan teknik pengumpulan data yang diantaranya: observasi, dokumentasi dan angket. Kemudian membuat kisi – kisi penyusunan instrument, dan menyusun angket. Selanjutnya, langkah – langkah penelitian di SMAN 1 Sukamaju:.

(56) 42. 1. Peneliti melakukan teknik observasi terhadap guru dan siswa serta kondisi sekolah, dengan melihat secara langsung proses pembelajaran, sikap guru, dan perilaku siswa hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keprofesionalan guru dan tingkat prestasi belajar siswa. 2. Langkah selanjutnya adalah dokumentasi. Peneliti menelaah dokumen tentang data kualifikasi akademik guru, dan mengambil data nilai raport siswa untuk melihat tingkat prestasi belajar siswa. Kemudian, rata – rata nilai siswa dianalisis dengan melihat persentase kemudian diuji dengan analisis korelasi. 3. Setelah penyusunan angket tadi, selanjutnya angket dibagikan kepada siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2. Angket dibagikan kepada siswa untuk mencari data tentang pola professional guru melalui pendapat siswa. Data berskala likert langsung dinalisis dengan melihat persentase berapa banyak tingkat pola professional guru, kemudian diuji dengan analisis korelasi, lalu dimaknai dan disimpulkan. D. Definisi Operasional Variabel Definisioperasionalvariablediperlukanuntukmemperjelasdanmemudahkanva riabel yang diteliti. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:. 1. Pola profesional guru. Pola profesional guru dalam penelitian ini adalah perilaku nyata guru yang berkaitan. dengan. kinerja. danditunjukkanpadawaktumemberikanpembelajarankepadasiswa, indikator antara lain:. guru dengan.

(57) 43. Tabel3.3IndikatorGuru Profesional No 1.. Kompetensi Profesionalisme guru. Konsep Merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalambidangpend idikan dan pengajaran yang berkaitandengan pekerjaan seseora ng yang menjadi mata pencaharian. Guru profesional adalahguru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untukmelakukant ugaspendidikan dan pengajaran.. Sub Kompetensi 1.1 Kehadiran. Indikator a. Mampu hadir setiap jadwal pelajaran. 1.2 Kemampuanm a. Mampumembu erencanakanpr atRencanaprogr ogrambelajaramPembelajara mengajar n (RPP). b. Kemampuan guru dalam merumuskan tujuan pembelajaran.. 1.3 Menguasaibah a. Mampumenjela anpelajaran. skanmateripelaj arandenganbaik . b. Mampu menjawab soal/pertanyaan dari siswa. 1.4 Melaksanakan a. Mampumemba /mengelolapro ngsesbelajarkitkanmotivasi mengajar. kepadasiswa. b. Mampumembe rikan appersepsi kepada siswa. c. Mampumengg unakanmetode mengajar yang bervariasi d. Mampu menggunakan alat bantu pengajaran..

(58) 44. e. MampuMengatur dan mengubahsuasanakelas f. Mampumemberikanteguranbagisiswa. g. Mampumengaturpesertadidik. h. Mampumemberireward dan sanksi pada siswa. i. Mampu Memberi pujian kepada siswa. 1.5 Menilaikemajuanprosesbela a. Mampumembuat jar-mengajar. danmengkoreksisoal. b. Mampumemberikanhasilpenilaian(rap ort). c. Mampu mengadakan remedial.. 2. Prestasi Belajar Siswa Prestasi belajar siswa dalam hal ini adalah pencapaian hasil belajar siswa yang maksimal, dengan indikator:. a) Siswa memiliki kemauan untuk belajar, b) Siswa memiliki kedisiplinan waktu dan dapat memanfaatkan waktu denganoptimal, c) Kepatuhan dan ketaatan terhadap tata tertib semakin meningkat danmemiliki tingkah laku yang baik. d) Siswamenjunjung tinggi nilai kejujuran baik di sekolah maupun kehidupan sehari-hari, e) Bersikap dengan kelembutan dan ketulusan. f) Kewajiban siswa untuk belajar dilaksanakan dengan sungguh-sungguh,.

(59) 45. g) Melakukan dan memahami hal hal yang patut untuk dilakukan dan dapat diandalkan. h) Melakukan tindakanyang baik dengan menjaga tutur kata dan menjunjung tinggi norma kesopanan. i) Bersikap hormat dan menghargai orang lain. j) Melakukan segala aktifitas dengan tetap menjunjung tinggi norma agama. k) Meletakkan landasan agama sebagai dasar dari kehidupan.. E. TeknikPengumpulan Data Teknikpengumpulan. data. padapenelitianinidilakukanuntukmendapatkaninformasi, keterangan, bahan-bahan, danrealita yang dapatdiyakini.Sesuaidengan variable dalampenelitianiniyaknipola profesional. guru. dan. prestasibelajarsiswa,teknikpengumpulan. data. yang. digunakanadalah:. 1.. Observasi Observasidalammelakukanpenelitianmerupakancarauntukmengamatidanme. nyaksikanlangsung. dalamrangkamengumpulkan. ataupengamatansecaralansungdilapanganuntukmendapatkan. data data-data. yang. diperlukandalampenelitian. Adapun yang akan diobservasi dalam penelitian ini adalah guru dan siswa di SMAN 1 Sukamaju. 2.. Dokumentasi.

(60) 46. MenurutArikunto “Dokumentasiadalahmencaridanmengumpulkan. (2006:158) data. mengenaihal-hal. yang. berupacatatan, transkip, buku, suratkabar, majalah, notulen, rapot, agenda dansebagainya.” Dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil data kualifikasi guru, dan nilai raport siswa. 3.. Angket (Kuesioner) Sugiyono (2015:199) mengemukakan bahwa “Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” Dalampenelitianinimetodeangketdigunakanuntukmengumpulkan. tentangpola. data profesional. guru.Angkettersebutterdiriataspertanyaandenganlimapilihanjawabanrespondenyan g. dikenaiangketharusmemilihsalahsatujawaban. yang. telahdisediakandalamangket.. F. TeknikAnalisis Data Setelah data terkumpuldenganmenggunakanbeberapametode, maka data dapatdianalisisdenganmenggunakanteknikanalisiskuantitatifsecaradeskriptifdenga nmenggunakan. statistik. deskriptifyaitudenganmenpresentasikanjawabanterhadaphasilangket. yang. telahdiisidanmengambarkan. yang. telahterkumpultentangpelaksanaanhasilanalisis.. data.

(61) 47. 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. (Sugiyono, 2015:207) P=. x 100 %. Keterangan: P = Persentase f= Frekuensi yang dicari persentasenya n =Jumlah subyek (Sampel). 2. Analisiskorelasi Untuk menganalisis kedua variabel, digunakan teknik analisiskorelasi dengan rumus product moment. Uji signifikansi dan koefisiensi determinan. Untuk mengetahui tingkat korelasi, digunakan rumus korelasi product moment yaitu salah satu teknik mencari korelasi antara dua variabel, dengan rumus sebagai berikut rxy . n  x. n  xi yi  ( xi )( yi ). 2 i.  ( xi ) 2.  n  y. Keterangan : Rxy= koefesienkorelasi X = data variable X Y = data variable Y N = banyaknyasampel. 2 i.  (  yi ) 2. .

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa yang menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe The Power of Two and Four lebih baik daripada