• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN DONGENG DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 2 DI MIN 1 KOTA BENGKULU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN DONGENG DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 2 DI MIN 1 KOTA BENGKULU"

Copied!
262
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan media video sesuai dengan materi pelajaran.

Batasan Masalah

Penelitian kedua tentang penerapan dongeng menggunakan media video untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 2 MIN 1 Kota Bengkulu. Penelitian ketiga tentang evaluasi dongeng menggunakan media video untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 2 MIN 1 Kota Bengkulu.

Rumusan Masalah

Agar penerapan penelitian ini lebih terfokus dan tidak meluas melampaui pembahasan yang dimaksudkan peneliti, maka dalam skripsi ini peneliti membatasi pada tujuan penelitian sebagai berikut: penelitian pertama tentang perencanaan dongeng dengan menggunakan video media untuk itu. meningkatkan kemampuan komunikasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas 2 MIN 1 Kota Bengkulu.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sebagai tinjauan pustaka untuk menambah pengetahuan tentang peran bercerita dalam meningkatkan perkembangan kemampuan komunikasi pada anak dan dapat diterapkan di rumah. Dapat memperoleh ilmu dan pengalaman baru yang nantinya dapat dijadikan modal dan dapat diterapkan ketika memasuki dunia pendidikan.

Sistematika Penulisan

  • Media Video
  • Penerapan Dongeng Dengan Media Video
  • Kemampuan Komunikasi
  • Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI

Media pembelajaran ini berisi informasi dan pengetahuan yang dapat dipelajari pengguna untuk meningkatkan keterampilan atau kompetensinya. 25Nunuk Suryani, Achmad Setiawan dan Aditin Putria, Media Pembelajaran Inovatif dan Perkembangannya, (Bandung: PT Teen Rosdakarya, 2018), hal. 26Nunuk Suryani, Achmad Setiawan dan Aditin Putria, Media Pembelajaran Inovatif dan Perkembangannya, (Bandung: PT Teen Rosdakarya, 2018), hal.

28Nunuk Suryani, Achmad Setiawan dan Aditin Putria, Media Pembelajaran Inovatif dan Perkembangannya, (Bandung: PT Teen Rosdakarya, 2018), hal.Kelebihan media pembelajaran adalah dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi, sehingga dapat memudahkan dan meningkatkan proses pembelajaran.30. Berdasarkan klasifikasinya, setiap media pembelajaran mempunyai ciri khas tersendiri yang terlihat dari tampilan media yang disajikan.

Beberapa jenis media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran antara lain: 1) media auditori, yaitu media yang penggunaannya menekankan pada aspek pendengaran (suara), misalnya pemutar kaset, radio, piringan hitam; Badudu dan Sultan Mohammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996), hal. mating.61 Jadi dapat kita simpulkan bahwa implementasi adalah suatu tindakan yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok dengan tujuan mencapai tujuan yang telah dirumuskan. 68Sri Purwanti, Jurnal: Meningkatkan Komunikasi Matematis dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar Menggunakan Model Missouri Mathematics Project (MMP), (Lampung: IAIN Raden Intan Lampung hal. 259.

Gambar 2.1 Klasifikasi ragam media
Gambar 2.1 Klasifikasi ragam media

Kajian Pustaka

Sedangkan perbedaannya terletak pada metode penelitian dan lokasi penelitian, penelitian sebelumnya menggunakan metode penelitian tindakan kelas dan diteliti di TK Pra Widya Dharma Kintamani, dan penelitian saya menggunakan metode penelitian eksperimen dan diteliti di MIN 1 Kota Bengkulu. 82 (Mekarningsih dkk., 2015). Sedangkan perbedaannya terletak pada tujuan, media pembelajaran dan metode penelitian yang digunakan, penelitian sebelumnya menggunakan boneka tangan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan petualangan siswa kelas II SD Negeri 51 Pekanbaru dan menggunakan metode penelitian eksperimen semu, sedangkan penelitian saya menggunakan video media yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi pembelajaran bahasa Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Quasy Eksperimental Design dengan pendekatan kuantitatif.

Sedangkan perbedaannya terletak pada media pembelajaran dan metode penelitian yang digunakan, penelitian sebelumnya tidak menggunakan media pembelajaran dan menggunakan metode penelitian Quasy Experimental Design, sedangkan penelitian saya menggunakan media video dan menggunakan metode penelitian eksperimen.84 (Sitti Jumriah, 2019). Perbedaannya terletak pada metode penelitian dan lokasi penelitian, penelitian sebelumnya menggunakan metode penelitian tindakan kelas dan diteliti di TK Pra Widya Dharma Kintamani dan penelitian saya menggunakan metode penelitian eksperimen dan diteliti di MIN 1 Kota. Perbedaannya terletak pada tujuan, media pembelajaran dan metode penelitian yang digunakan.Penelitian sebelumnya menggunakan boneka tangan yang bertujuan untuk.

Perbedaannya terletak pada media pembelajaran dan metode penelitian yang digunakan; Penelitian sebelumnya tidak menggunakan media.

Tabel 2.1 Kajian pustaka
Tabel 2.1 Kajian pustaka

Kerangka Berpikir

Pengaruh penerapan metode role play dalam pembelajaran bahasa Indonesia terhadap kemampuan komunikasi siswa di SDN 223 Inpres Tangkuru Kabupaten Maros. Persamaan penelitian terdahulu dengan yang saya teliti sekarang adalah sama-sama bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Rumusan Hipotesis

METODOLOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi ini sengaja dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa MIN 1 Kota Bengkulu merupakan salah satu sekolah yang menggunakan metode bercerita melalui media video dan belum dilakukan penelitian terkait di lokasi tersebut.

Populasi dan Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari besar kecilnya dan ciri-ciri populasi.91 Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin menyelidiki semua yang ada dalam populasi, misalnya karena keterbatasan sumber daya, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan metode sampel diambil dari populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan purposive sampling yaitu teknik menentukan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu.93 Sampel dari penelitian ini terdiri dari 26 siswa kelas 2D sebagai kelas kontrol dan 25 siswa kelas 2G sebagai kelas eksperimen. Pengambilan sampel ini karena menurut guru kelas 2G kurang antusias dalam berkomunikasi dan tidak berani lagi bercerita di depan kelas.

Teknik Pengumpulan Data

Angket (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawab 94 Angket ini kepada siswa kelas 2D (kelas kontrol) dan kelas 2G (kelas eksperimen) di MIN 1 Bengkulu. Kota untuk memperoleh informasi mengenai kemampuan komunikasi siswa. Observasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan peneliti terhadap suatu proses/objek dengan tujuan memperoleh pengetahuan terhadap suatu fenomena atau perilaku berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang telah diketahui sebelumnya. Observasi diartikan sebagai pengamatan terhadap objek penelitian.96 Dalam penelitian ini yang digunakan observasi langsung selama proses pembelajaran.

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah lembar observasi, untuk mengukur kemampuan komunikasi siswa dalam penerapan dongeng dengan menggunakan media video dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Yang diamati di lapangan adalah kemampuan komunikasi siswa yang dipengaruhi oleh dongeng dengan menggunakan media video. Sumber informasi dokumentasi ini memegang peranan penting dan perlu mendapat perhatian dari peneliti.97 Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari RPP, foto-foto pada saat penelitian, angket siswa, formulir observasi, dan profil sekolah MIN 1 Kota Bengkulu.

Tabel 3.2 Skala likert  Skor  Penilaian
Tabel 3.2 Skala likert Skor Penilaian

Variabel dan Indikator Penelitian

Variabel bebas atau bebas (variabel X) merupakan variabel yang mempengaruhi yaitu penggunaan dongeng dalam media video. Indikator yang akan digunakan untuk mengukur variabel X adalah: 1) kesesuaian media video dengan materi dasar/MI untuk pembelajaran bahasa Indonesia;

Instrumen Pengumpulan Data

X2 : jumlah kuadrat nilai X Y2 : jumlah kuadrat nilai Y. Kemudian untuk mengetahui validitas kuesioner dianalisis dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut :. rxy : koefisien korelasi yang dicari. XY : banyaknya perkalian antara variabel X dan Y. Y)2 : banyaknya nilai Y kemudian dikuadratkan N : banyaknya responden 100. Kemudian untuk mengetahui apakah item kuesioner nomor 1 dapat dikatakan valid, dapat dilanjutkan dengan melihat tabel nilai koefisien rtabel product moment dengan terlebih dahulu melihat df dengan melihat nilai rtabel.

Dari hasil validitas tersebut terlihat bahwa dari 26 item kuesioner terdapat 20 item valid dan 6 item tidak valid. Setelah subjek dibagi menjadi dua kelompok yaitu subjek ganjil (X) dan subjek genap (Y), dilakukan uji reliabilitas kuesioner. X : banyaknya nilai mata pelajaran ganjil Y : banyaknya nilai mata pelajaran genap

Kemudian untuk mengetahui reliabilitas dilanjutkan dengan mengkonsultasikan ri (keandalan instrumen) dengan nilai r tabel product moment dengan melihat derajat kebebasan (df yaitu 0,380.

Tabel 3.4 Pengujian validitas item angket nomor 1
Tabel 3.4 Pengujian validitas item angket nomor 1

Teknik Analisis Data

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan dongeng menggunakan media video untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 2 MIN 1 Kota Bengkulu. Ho: Belum ada penerapan dongeng menggunakan media video untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas 2 MIN 1 Kota Bengkulu. Ha : Terdapat penerapan dongeng menggunakan media video untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 2 MIN 1 Kota Bengkulu.

Penerapan dongeng dengan menggunakan media video untuk meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dapat membantu dalam proses pembelajaran yang menyenangkan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penerapan dongeng dengan menggunakan media video berpengaruh signifikan dan positif terhadap kemampuan komunikasi siswa. Dari grafik diatas terlihat kemampuan komunikasi siswa MIN 1 Kota Bengkulu.

Proses penerapan dongeng menggunakan media video untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Kelas 2 MIN 1 Kota Bengkulu dilakukan di Kelas 2D (sebagai kelas kontrol) dan Kelas 2G (sebagai kelas eksperimen).

HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Visi : “Mewujudkan peserta didik MIN 1 Kota Bengkulu yang Islami, berakhlak mulia, cerdas, berdaya saing dan berbudaya lingkungan.” Menyelenggarakan proses belajar mengajar yang semakin efektif, inovatif dan efisien di lingkungan MIN 1 Kota Bengkulu. Menguasai prinsip-prinsip dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai persiapan untuk maju ke jenjang pendidikan MIN 1 di Kota Bengkulu dan mampu memberikan bimbingan keagamaan pada masyarakat Provinsi Bengkulu.

1 Sri Hartati, MPd P Hoofd van Madrasah 2 Agus Riyanto, SPd SD L-klasleraar 3 Daswan Sumarni, M.TPd P-klasleraar. 58 Desni Nurlaili Permana, S.Pd.I P Mapel-leraar 59 Darman Hamidi, S.Pd.I L Mapel-leraar 60 Feni Veramica Futri, S.Pd P-klasleraar. 63 Evi Lidiani, S.Pd.I P Leraar Mapel 64 Sari Kurniawati, S.Pd P Leraar Mapel 65 Tanti Petralia, S.Pd.I P Leraar Mapel 66 Mutiara Dewi Lestari, S.Pd P Leraar Mapel 67 Husni Andalas, S.Pd P Docent Mapel 68 Dina Febriani, A.Md. Kep P Medewerker nr.

Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di MIN 1 Kota Bengkulu adalah marching band, pramuka, klub sains, agama (ceramah, tahfiz Al-Quran, dan seni membaca Al-Quran), olah raga, dokter, marawis dan taekwondo.

Tabel 4.1 Struktur Kepala Madrasah
Tabel 4.1 Struktur Kepala Madrasah

Deskripsi Data

Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data peserta didik, sedangkan angket dan lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data penggunaan metode bercerita dengan menggunakan media video untuk meningkatkan keterampilan komunikasi pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas 2 MIN 1 Kota Bengkulu.

Deskripsi Data Hasil Penelitian

  • Hasil Angket Kelas Kontrol

Dapat disimpulkan bahwa dari penilaian guru terhadap kemampuan komunikasi siswa kelas kontrol terdapat 23 siswa pada kelompok tengah (88,5%) dan 3 siswa pada kelompok bawah (11,5%). Dapat disimpulkan bahwa dari penilaian guru terhadap kemampuan komunikasi siswa, terdapat 24 siswa pada kelompok tengah (96%), dan 1 siswa pada kelompok bawah (4%). Artinya semakin baik penerapan dongeng dengan menggunakan media video di sekolah maka akan semakin baik pula kemampuan komunikasi siswa dalam menceritakan kembali dongeng tersebut.

Sebaliknya jika penerapan cerita dengan menggunakan media video di sekolah kurang baik, maka kemampuan komunikasi siswa dalam bercerita akan rendah. 108Pupung Puspa Ardini, Jurnal: Peningkatan Keterampilan Komunikasi Siswa Kelas II SD Melalui Metode Dongeng, (Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo hal. Pembelajaran berlangsung sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran, walaupun kegiatan pembelajaran semakin baik, kemampuan komunikasi siswa masih belum meningkat pada bercerita.

Penting untuk meningkatkan kemampuan komunikasi siswa melalui bercerita dengan menggunakan media video yang dapat diterapkan dan dipadukan dengan topik pembelajaran yang relevan, sehingga siswa lebih bersemangat dalam belajar, lebih aktif dan meningkatkan keterampilan komunikasi dan hasil belajar siswa.

Tabel 4.6 Tabulasi frekuensi skor angket kelas kontrol  X  F  FX  X 2  F(X 2 )
Tabel 4.6 Tabulasi frekuensi skor angket kelas kontrol X F FX X 2 F(X 2 )

Gambar

Gambar 2.1 Klasifikasi ragam media
Tabel 2.1 Kajian pustaka
Gambar 2.2 Kerangka berpikir  Dongeng
Tabel 3.2 Skala likert  Skor  Penilaian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jadi dilihat dari nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran TAI yang diterapkan pada kelas eksperimen dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kritis siswa,