• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN TINGKAT KENAKALAN REMAJA

N/A
N/A
pauji sipayung

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN TINGKAT KENAKALAN REMAJA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN TINGKAT KENAKALAN REMAJA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dalam menyelesaikan SMA

Disusun Oleh:

SUKMA KASIYANI MARPAUNG

NIS : 9596

NISN : 0063611622 KELAS : XII IIS 3

SMA SWASTA RK BINTANG TIMUR PEMATANG SIANTAR TP.2023/2024

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Tingkat Kenakalan Remaja ” dengan tepat waktu.

Karya tulis ini membahas tentang hubungan antara status ekonomi orang tua dengan tingkat kenakalan remaja melalui kajian Pustaka yang terbit antara 2018-2023.

Penulis menyadari bahwa dalam usaha menyelesaikan karya tulis ilmiah ini penulis mendapat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak.

Maka dengan ini ,penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Megaria Parhusip, M.Pd.Selaku kepala SMAS RK Bintang Timur Pematang Siantar.

2. Dina Marintan Sinurat, S.Pd selaku wali kelas di SMA Swasta Rk Bintang Timur Pematang Siantar yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama masa pembelajaran.

3. kepada Bapak Ricson P. Sianipar selaku guru pembimbing yang dengan sabar memberikan ilmu, waktu, tenaga dan motivasi sehingga penulis bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.

4. Kedua orang tua saya yang selalu mendoakan, mencintai, menyayangi dan memberikan semangat serta motivasi tiada henti.

(3)

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya tulis ilmiah ini,karena keterbatasa pengetahuan dan kemampuan penulis . Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis menerima saran dan kritik untuk memperbaiki karya tulis ilmiah ini.

Pematang Siantar, Oktober 2023 Penulis,

Sukma Kasiyani Marpaung NIS:9596

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun, pada usia tersebut remaja mengalami masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa, namun ia masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa, karena usia nya masih berada pada masa peralihan. Pada masa peralihan ini, remaja sedang mencari identitasnya yang sedang bergejolak tidak menentu dan sangat rentan terhadap perkembangan kejiwaannya. Masa remaja merupakan fase perkembangan yang penuh dengan goncangan- goncangan kejiwaan yang timbul karena dorongan seksual atau dorongan jasmani maupun emosional. Dalam hal tersebut, seorang remaja sering merasa resah, cemas, gelisah bahkan kecewa. Masa remaja termasuk masa yang sangat menentukan karena pada masa ini para remaja mengalami banyak perubahan pada psikis dan fisiknya.

Kondisi psikis remaja yang cenderung negatif apabila tidak segera diatasi akan berdampak negatif bagi remaja. Dalam kondisi ini perhatian orang tua sangat diperlukan, pengalaman-pengalaman dalam interaksi sosial dalam keluarga turut menentukan cara-cara tingkah laku remaja didalam masyarakat. Apabila di dalam keluarga saja tidak harmonis, kemungkinan besar perilaku remaja juga akan terganggu di

(5)

lingkungannya, dan menjadi tidak wajar. Dan hal ini dapat menyebabkan perkembangan remaja mengalami penyimpangan atau kelainan dalam penyesuain dirinya sehingga akan menyebabkan remaja tersebut terjerumus kedalam perilaku kenakalan remaja.

Menurut Rizki Aksani Fajar (2018:11) “Kenakalan remaja adalah suatu tindakan atau perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja, bersifat antisosial, melanggar norma sosial, norma agama,serta ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat, sehingga dapat merugikan orang lain, mengganggu ketertiban dan ketentraman umum dan dapat merusak dirinya sendiri”, sedangkan menurut Dwi Fitri Hartaty (2019:10)

“Kenakalan remaja merupakan bentuk perilaku menyimpang dan melanggar hukum yang dilakukan oleh remaja yang dapat merugikan dirinya sesuai dan orang lain, dimana perilaku ini merujuk pada kegiatan membolos dari sekolah, melarikan diri dari rumah, berkelahi secara berlebihan hingga melakukan tindakan criminal”. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa “kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang berbentuk menyimpang yang dapat Merusak/ merugikan diri sendiri dan Masyarakat dekitar ,serta menggangggu ketertiban dan ketentraman umum”.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi remaja menjadi nakal dan liar adalah berasal dari kondisi keluarga yaitu status sosial ekonominya. Menurut Klarashinta Rinjani (2018:24) “status sosial ekonomi adalah tinggi rendahnya pendapatan yang dimiliki seseorang

(6)

berdasarkan kedudukan yang dipegangnya dalam suatu masyarakat berdasarkan pada pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya atau keadaan yang menggambarkan posisi atau kedudukan suatu keluarga dalam masyarakat berdasarkan kepemilikan materi”. Perlu diketahui bahwa remaja yang melakukan kenakalan tersebut banyak yang berasal dari keluarga yang berstatus sosial ekonomi rendah (Anita Kurniasari, 2010).

Menurut Kartini Kartono (2018 : 89), “jumlah kenakalan remaja paling banyak adalah terkonsentrasi pada kelas ekonomi rendah yang menghuni daerah perkampungan miskin ditengah dan tepian kota”.

Perbandingan jumlah delinkuensi diantara daerah perkampungan miskin yang rawan dengan daerah yang memiliki banyak privilege diperkirakan 50:1. Secara tidak langsung anak-anak dari status sosial ekonomi rendah kurang sekali diberi tuntunan dan pendidikan yang baik, kurang mendapatkan tuntunan hidup berdisiplin dan susila. Dengan sendirinya remaja yang miskin kurang mampu untuk bersaing dengan para remaja dari kelas sosial ekonomi menengah dan tinggi, khususnya bersaing ditengah masyarakat kota yang serba keras. Oleh karena itu Remaja yang berasal dari status sosial ekonomi rendah akan merasa kecewa karena tidak bisa mendapatkan objek yang sangat diinginkannya sehingga mereka mengalami frustasi dan tekanan batin.

Menurut Hurwitz (2005) kenakalan juga dapat terjadi pada remaja yang berstatus sosial ekonomi menengah dan tinggi. Kenakalan yang di

(7)

lakukan oleh remaja yang berstatus sosial ekonomi menengah dan tinggi ini, kemungkinan dapat disebabkan oleh terlalu ketatnya pengawasan orang tua, didikan yang otoriter, sehingga remaja tidak dapat bebas dalam mengeluarkan pendapatnya dan berkreasi. Sehingga mereka mengaktualisasikan dirinya di luar rumah, dan kurang mengontrol diri dan kemudian melakukan kenakalan. Keluarga dengan status sosial ekonomi rumah tangga yang sangat tinggi, biasanya remaja akan terbiasa hidup dalam kemewahan dan dapat dengan mudah memperoleh segalanya. Hal ini akan membuatnya kurang menghargai dan menganggap mudah segala sesuatunya, sehingga remaja cenderung menciptakan kehidupan berfoya-foya, menggunakan obat-obatan terlarang dan minuman beralkohol untuk mencoba menghilangkan kejenuhan dan untuk menghilangkan konflik batin sendiri dan juga untuk memberikan kegairahan dan keberanian hidup. Sementara orang tua cenderung tidak peduli dan menutupinya dengan memberikan uang kepada anaknya.

sehingga anak dapat terjerumus dalam lingkungan anti sosial.

Dari beberapa pandangan ahli diatas dapat dilihat bahwa anak atau remaja dari latar belakang sosial ekonomi yang berbeda memiliki kepribadian dan perilaku yang berbeda, sehingga dikatakan bahwa kenakalan remaja diperkirakan datang dari latar belakang sosial ekonomi keluarga , baik yang memiliki status ekonomi rendah maupun yang berasal dari keluarga dengan status ekonomi yang tinggi.

(8)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat ditentukan identifikasi masalah yang akan mungkin muncul sebagai berikut:

1. Remaja dalam perkembangannya penuh dengan gejolak, merasa resah, cemas, gelisah dan bahkan kecewa ,yang mengiringi proses kematangannya menuju dewasa.

2. Remaja ingin mencari jati diri dan ingin mengaktualisasikan diri mereka dimasyarakat, sehingga mereka rentan oleh hal-hal yang negatif dikarenakan jiwa mereka penuh dengan memberontak dan bergejolak.

3. Pengaruh keluarga yang tidak baik akan memengaruhi perkembangan remaja dilingkungan sekitanrnya serta dapat menimbulkan kenakalan pada remaja.

4. Status sosial ekonomi orang tua dapat berpengaruh terhadap didikan pada remaja, dan cara berteman anak remaja.

5. Status sosial ekonomi orang tua tiap remaja tidak sama, ada yang golongan tinggi/kaya, golongan menengah bahkan golongan rendah/miskin.

(9)

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terfokus dan tidak meluas dari pembahasan yang dimaksudkan, maka karya tulis ilmiah ini berfokus hanya pada kenakalan remaja yang disebabkan oleh pengaruh status sosial ekonomi orang tua .

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang sudah dipaparkan, maka masalah penelituan ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yaitu:

1. Bagaimana pengaruh status ekonomi orang tua terhadap perilaku remaja?

1.5 Tempat dan Waktu Pengkajian

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan kajian pustaka sehingga tempat penelitian tidak relevan untuk dituliskan secara eksplisit, karena bisa dilakukan dimana saja. Waktu penulisan dilakukan kurang lebih 3 bulan dimulai dari September–

November 2023.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara-cara yang dilakukan oleh seorang peneliti untuk mengambil dan mengolah data menggunakan alat- alat analisis yang ada. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif menggunakan data kualitatif yang didapat dari pengumpulan studi literatur.

1.7 Teknik Pengumpulan Data

(10)

Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh melalui kajian literatur dari sejumlah sumber referensi seperti artikel ilmiah (dari jurnal-jurnal terpercaya), skripsi/thesis, buku, dan sumber lainnya yang relevan dengan topik yang sedang dibahas.

1.8 Tujuan Penelitian

Dalam penulisan karya tulis ilmiah, seorang penulis harus mempunyai tujuan terkait untuk apa sebuah penelitian dilakukan.Tujuan penelitian adalah pernyataan tentang apa yang penulis cari tahu dan untuk apa penulis mengetahuinya .Berdasarkan uraian di atas, tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh status ekonomi orang tua terhadap perilaku remaja.

1.9 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi penulis

Memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti ujian sekolah guna menyelesaikan pembelajaran di SMA Swasta RK Bintang Timur Pematang Siantar.

Manfaat penelitian bagi penulis untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan tingkat kenakalan remaja .

1.10 Sumber Kajian Pustaka

(11)

Sumber kajian pustaka adalah sumber data untuk penelitian studi literatur dapat berupa sumber yang resmi akan tetapi dapat berupa laporan/kesimpulan seminar, catatan/rekaman diskusi ilmiah, tulisan- tulisan resmi terbitan pemerintah dan lembaga-lembaga lain, baik dalam bentuk buku cetak maupun digital. Sumber data sekunder adalah bahan pustaka yang ditulis dan dipublikasikan oleh seorang penulis yang tidak secara langsung melakukan pengamatan atau berpartisipas dalam kenyataan yang ia deskripsikan. Adapun sumber data sekunder yang menjadi pendukung ialah:

1. Klarashinta Rinjai; 2018, HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN TINGKAT KENAKALAN REMAJA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 TANGERANG SELATAN TAHUN AJARAN 2017/2018.

2. Sofia Fitriani; 2022, DAMPAK STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN KENAKALAN REMAJA(STUDI DI LPKA I PALEMBANG).

3. Anita Kurniasari; 2019, PERBEDAAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN JENIS KELAMIN REMAJA TERHADAP KENAKALAN REMAJA DI KELURAHAN GILINGAN KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA.

4. Kartini Kartono; 2018, BUKU PATOLOGI SOSIAL JILID 2 KENAKALAN REMAJA.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

DAFTAR LAMPIRAN ... Latar Belakang Masalah ... Tujuan Penelitian ... Manfaat Penelitian ... Kenakalan Remaja ... Pengertian kenakalan remaja ... Aspek-aspek kenakalan remaja

Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Pedagang yang Berbeda Terhadap Perilaku Sosial Remaja Usia 12 - 18 Tahun di RW 05 Kelurahan Kenanga Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon

Pada umumnya inteligensi mereka tidak berbeda dengan inteligensi remajayang normal, namun jelas terdapat fungsi- fungsi kognitif khusus yang berbeda biasanya remaja nakal

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah (1) adakah pengaruh konformitas terhadap kenakalan remaja siswa di

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan pengetahuan, status sosial ekonomi, pola asuh orang tua, paparan media pornografi dengan perilaku seksual remaja dan

Hasil penelitian menunjuk- kan bahwa (1) latar belakang sosial ekonomi orang tua berpengaruh langsung terhadap perilaku konsumsi pendidikan ekonomi di keluarga berpengaruh lang-

Kondisi kehidupan remaja dan perlakuan terhadap remaja yang berbeda antara golongan sosial ekonomi tinggi, sosial ekonomi menengah dan sosial ekonomi rendah mengakibatkan

Agustus 2020 HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEBUTUHAN PERAWATAN ORTODONTI SISWA SMPN 1 MARABAHAN Novarina Haryanti1, Diana Wibowo2, Ika Kusuma Wardani3 1