PENDAHULUAN
Latar Belakang
Artritis reumatoid adalah bentuk artritis inflamasi kronis yang paling umum dengan prevalensi sekitar 0,5-1%. Prevalensi kasus rheumatoid arthritis tertinggi di Provinsi Aceh (13,26%) dan terendah di Provinsi Sulawesi Barat (3,16%), sedangkan jumlah penderita rheumatoid arthritis di Provinsi Kalimantan Tengah mencapai 7,61% (RisKesDas, 2018).
Rumusan Masalah
Mereka mengatakan bahwa setelah aktivitas berat atau setelah bekerja, mereka merasakan nyeri pada kaki dan pinggang, serta nyeri pada persendian dan otot. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan kekambuhan penderita rheumatoid arthritis di wilayah kerja Puskesmas Kumpai Batu Atas.
Tujuan Penelitian
Jika penyakit rematiknya kambuh, mereka jarang berobat ke puskesma, mereka hanya memilih memijat anggota tubuh yang sakit, mereka tidak mengerti bagaimana cara mengatasi penyakit rematik yang kambuh, termasuk makanan apa yang harus dihindari dan menghindari aktivitas berat yang menyebabkan badan menjadi sakit. untuk cepat lelah. Analisis hubungan tingkat pengetahuan dengan kekambuhan penderita rheumatoid arthritis di wilayah kerja Puskesmas Kumpai Batu Atas.
Manfaat Penelitian
Keaslian Penelitian
Artinya, ada hubungan antara tingkat pengetahuan, aktivitas kerja dan pola makan dengan kekambuhan penyakit rematik di Puskesmas Beo Kecamatan Talaud. Hasil penelitian yang dilakukan dengan uji Chi-Square diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05 yang berarti ada.
TINJAUAN PUSTAKA
Rheumatoid Arthritis
- Definisi Rheumatoid Arthritis
- Etiologi Rheumatoid Arthritis
- Manifestasi Klinis
- Faktor Risiko Rheumatoid Arthritis
- Komplikasi
- Patofisiologi
- Penatalaksanaan
- Klasifikasi
- Pencegahan Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid arthritis biasanya terjadi pada tangan, sendi siku, kaki, pergelangan kaki dan lutut. Jika seseorang di keluarga Anda menderita rheumatoid arthritis, kemungkinan besar Anda juga akan terpengaruh.
Tingkat Pengetahuan Rheumatoid Arthritis
- Definisi Pengetahuan
- Tingkat Pengetahuan
- Faktor Yang Mempengaruhi pengetahuan
- Pengukuran Pengetahuan
- Cara-Cara Memperoleh Pengetahuan
- Sumber-Sumber Pengetahuan
Semakin tua usia Anda, pemahaman dan pemikiran Anda akan semakin berkembang, sehingga pengetahuan yang Anda dapatkan akan semakin baik. Menurut Arikunto (2013), pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan cara wawancara atau kuesioner yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden menjadi pengetahuan yang akan diukur dan disesuaikan dengan tingkatannya.
Kekambuhan Rheumatoid Arthritis
- Definisi Kekambuhan
- Dampak dari kekambuhan
- Perilaku pencegahan kekambuhan
- Faktor Yang Mempengaruhi Kekambuhan
- Pengukuran Kekambuhan
Sebagian besar artritis reumatoid bersifat kronis, artinya dapat sembuh dan muncul kembali, menyebabkan kerusakan permanen pada persendian. Sebagian besar penyakit RA bersifat kronis, artinya diobati dan kambuh sehingga menyebabkan kerusakan sendi permanen pada pasien RA (Bawarodi et al, 2019).
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kekambuhan
Untuk mencegah kekambuhan, Anda dapat mendidik pasien tentang rheumatoid arthritis seperti istirahat dan latihan khusus yang membantu dalam menjaga fungsi sendi dan menjaga pola makan yang baik yang mengurangi purin tinggi. Pengetahuan seseorang akan sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan dalam upaya mencegah kekambuhan rheumatoid arthritis.
Kerangka Teori
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
Kerangka Konseptual
Penjelasan Kerangka Konseptual
Hipotesis (Tentatif)
Diharapkan rancangan penelitian ini mampu menggambarkan dan mendeskripsikan hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kekambuhan penderita rheumatoid arthritis di wilayah kerja Puskesmas Kumpai Batu Atas. Analisis hubungan tingkat pengetahuan dengan kekambuhan penderita rheumatoid arthritis di wilayah kerja Puskesmas Kumpai Batu Atas. Hubungan tingkat pengetahuan dengan kekambuhan penderita rheumatoid arthritis di wilayah kerja Puskesmas Kumpai Batu Atas.
Pada bab ini disajikan kesimpulan tentang hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kekambuhan penderita rheumatoid arthritis di wilayah kerja Puskesmas Kumpai Batu Atas. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kekambuhan penderita rheumatoid arthritis di wilayah kerja Puskesmas Kumpai Batu Atas. Judul : Hubungan tingkat pengetahuan dengan kekambuhan penderita rheumatoid arthritis di wilayah kerja Puskesmas Kumpai Batu Atas.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Desain Penelitian
Kerangka Kerja
Populasi dalam penelitian ini adalah penderita rheumatoid arthritis di wilayah kerja Puskesmas Kumpai Batu Atas yaitu 139 penderita. Jumlah pertanyaan pada kuesioner yang diuji sebanyak 15 pertanyaan tentang tingkat pengetahuan tentang rheumatoid arthritis (Wingga, C.A), sedangkan kuesioner kekambuhan untuk pasien rheumatoid arthritis memiliki 15 pertanyaan (Mansoer, 2015). Analisis univariat pada kajian hubungan tingkat pengetahuan dengan kekambuhan pasien rheumatoid arthritis bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan (Sugiyono, 2016).
Pada penelitian ini dilakukan analisis bivariat untuk menganalisis signifikansi hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kekambuhan pasien rheumatoid arthritis di Puskesmas Kumpai Batu Atas. Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan dari pengumpulan data dan kuesioner yang diisi oleh responden tentang “Hubungan tingkat pengetahuan dengan kekambuhan penderita rheumatoid arthritis di wilayah kerja Puskesmas Kumpai Batu Atas”. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,721 menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat antara tingkat pengetahuan dengan kekambuhan pada penderita rheumatoid arthritis.
Hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan penderita rheumatoid arthritis di Wilayah Kerja Puskesmas Kumpai Batu Atas menunjukkan bahwa dari 58 responden (100%), hampir setengahnya adalah 29 penderita rheumatoid arthritis (50,0). %) yang mengalami kurang pengetahuan, 17 pasien rheumatoid arthritis (29,3%) yang memiliki tingkat pengetahuan cukup dan 12 pasien rheumatoid arthritis (20,7%) yang memiliki tingkat pengetahuan baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Bawarodi (2017) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kekambuhan rheumatoid arthritis di Puskesmas Beo Kabupaten Talaud. Hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan tentang rheumatoid arthritis menunjukkan bahwa hampir separuh responden memiliki tingkat pengetahuan yang rendah.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber data baru dan tujuan referensi mengenai hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kekambuhan pasien rheumatoid arthritis.
Populasi, Sample Dan Sampling
Identifikasi Variabel
Definisi lain menyatakan bahwa variabel adalah kriteria atau karakteristik yang dimiliki oleh anggota kelompok yang berbeda dengan kelompok lain.
Definisi Operasional
Instrumen Penelitian
Pengujian Instrumen
- Pengumpulan Dan Pengolahan Data
Peneliti melakukan uji reliabilitas angket dan didapatkan bahwa hasil angket pengetahuan terdapat 15 item valid dari 15 soal, dan untuk angket pengulangan diperoleh 15 item valid dari 15 soal. Setelah mendapat izin penelitian dari Dinas Kesehatan Pangkalan Bun, izin tersebut ditujukan kepada pengelola Puskesmas Kumpai Batu Atas. Setelah responden menerima dan menandatangani informed consent, peneliti memberikan kuesioner kepada responden untuk diisi.
Peneliti mengumpulkan kuesioner kembali setelah diisi oleh responden kemudian dilakukan pengecekan kelengkapan pengisian kuesioner oleh peneliti. Setelah mendapatkan hasil skor respon, maka akan diukur dengan menggunakan persentase respon yang diterima (Nursalam, 2016). Pada penelitian ini menggunakan skala Guttman memberikan skor 0 jika jawaban salah dan skor 1 jika jawaban benar untuk penilaian pengulangan.
Analisis Data
Etika Penelitian
Penelitian harus dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat pada umumnya dan bagi subyek penelitian pada khususnya. Oleh karena itu pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau paling tidak mengurangi rasa sakit, luka, stress dan kematian pada subjek penelitian.
Keterbatasan
Distribusi responden berdasarkan relaps pasien rheumatoid arthritis yang dikategorikan menjadi 2 yaitu relaps jarang dan relaps sering dapat dilihat pada Tabel 5.6. Berdasarkan Tabel 5.7, hasil analisis uji Spearman Rank antara hubungan tingkat pengetahuan dengan kekambuhan pasien rheumatoid arthritis diperoleh hasil uji statistik dengan Spearman Rank p-value 0,000, dimana p-value < 0,05, sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. , yang artinya ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian rheumatoid arthritis berulang pada pasien di wilayah kerja Puskesmas Kumpai Batu Atas. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai p-value 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kekambuhan. dari reumatoid. pasien radang sendi.
Anggapan peneliti bahwa rheumatoid arthritis sering kambuh salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan, karena kurangnya pengetahuan akan mempengaruhi kekambuhan rheumatoid arthritis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah akan kesulitan dalam upaya mencegah kekambuhan rheumatoid arthritis berdasarkan pengalaman atau pendidikan. Deskripsi faktor predisposisi dan kejadian rheumatoid arthritis pada individu yang tinggal di komunitas (Disertasi Doktor, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Tunggal Arthritis Rheumatoid Bilateral di Rumah Sakit Saras Husada Purworejo (Skripsi Doktor, Universitas Muhammadiyah Surakarta). Mendeskripsikan Sikap dan Upaya Keluarga dalam Merawat Anggota Keluarga yang Menderita Rheumatoid Arthritis di Desa Mancasan Wilayah Kerja Puskesmas Baki Kabupaten Sukoharjo (Disertasi Doktor Universitas Muhammadiyah Surakarta). Efektivitas kompres jahe merah terhadap penurunan skala nyeri pada lansia penderita rheumatoid arthritis di puskesmas pembantu aceh bakau wilayah kerja puskesmas batang tumu.
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Keperawatan, Analis Kesehatan dan Ilmu Farmasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokas Penelitian
Hasil Penelitian
- Data Umum
- Data Khusus
Berdasarkan Tabel 5.2, distribusi frekuensi jenis kelamin hampir seluruhnya berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 46 responden dengan persentase 79,3%. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan di bidang kerja Puskesmas Kumpai Batu Atas diperoleh data sebagai berikut. Dari tabel 5.3 distribusi frekuensi mengajar paling banyak sekolah dasar yaitu 31 responden dengan prosentase 53,4%.
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Kumpai Batu Atas diperoleh data sebagai berikut. Berdasarkan tabel 5.4, distribusi frekuensi bekerja sebagian besar menganggur yaitu sebanyak 37 responden dengan persentase 63,8%. Berdasarkan tabel 5.5, distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden hampir setengahnya termasuk dalam kategori pengetahuan paling sedikit yaitu 29 responden dengan persentase 50,0%.
Pembahasan
- Tingkat Pengetahuan Pasien Rheumatoid Arthritis
- Kekambuhan Pasien Rheumatoid Arthritis
- Penilaian Analisis Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan
Alasan mengapa wanita lebih banyak terkena rheumatoid arthritis tidak diketahui secara pasti, namun diyakini karena faktor genetik. Wanita lebih rentan terkena rheumatoid arthritis dibandingkan pria, juga bisa bertambah parah jika wanita tersebut hamil. Responden di Desa Pakisaji mayoritas adalah wanita yang telah mengalami menopause sehingga banyak responden wanita yang menderita rheumatoid arthritis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab kekambuhan rheumatoid arthritis di Desa Pakisaji disebabkan oleh aktivitas responden yang terlalu berat seperti berjalan naik turun tangga, membersihkan rumah sendiri atau bekerja. Perilaku Lansia dalam Pengobatan Radang Sendi (Reumatik) di Desa Pangkalan Kasai Kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri Hulu. The 9th University Research Colloquium (Urecol Review Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Rheumatoid Arthritis Pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
- Keaslian Penelitian
- Definisi Operasional
- Interprestasi Korelasi Spearman Rank
- Tabel Karakteristik Usia
- Tabel Karakteristik Jenis Kelamin
- Tabel Karakteristik Pendidikan
- Tabel Karakteristik Pekerjaan
- Tabel Tingkat Pengetahuan
- Tabel Kekambuhan Pasien Rheumatoid Arthritis
- Tabel Analisis Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kekambuhan
- Kerangka Konseptual
- Kerangka Kerja
- Gambar Lokasi Penelitian
Pengetahuan dan Sikap Lansia Tentang Penyakit Reumatik di Kelurahan Lamlhom Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar (Disertasi Doktor Universitas Syiah Kuala). Kebiasaan diet dan nutrisi pada rheumatoid arthritis: dapatkah diet memengaruhi perkembangan penyakit dan manifestasi klinis?. Pengaruh Kompres Remuk Jahe Merah Terhadap Nyeri Sendi Pada Pasien Lansia Arthritis Rheumatoid Kecamatan Sendana.
Pengaruh pemberian stimulus cutaneous slow stroke back massage (SSBM) terhadap penurunan intensitas nyeri rematik pada lansia di panti sosial tahun 2012. Hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap lansia dalam menghadapi kekambuhan penyakit rematik pada lansia Posyandu, Desa Karangasem, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Hubungan tingkat pengetahuan keluarga tentang diet hipertensi dan tingkat stress dengan frekuensi kekambuhan hipertensi pada lansia (Disertasi Doktor Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap keluarga tentang pengobatan rheumatoid arthritis pada lansia di Desa Pamalayan Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis. A (2018) Pengaruh edukasi tentang rheumatoid arthritis terhadap pengetahuan sikap tentang rheumatoid arthritis pada kelompok lanjut usia dan dewasa di Panti Sosial Tresna Wredha Unit Budi Luhur Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Yogyakarta.