• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan tingkat pengetahuan kesehatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan tingkat pengetahuan kesehatan"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tingginya prevalensi kasus pernikahan dini tercatat di beberapa negara seperti Nigeria (79%), Kongo (74%), Afghanistan (54%) dan Bangladesh (51%). Penulis tertarik untuk meneliti banyaknya dampak pernikahan dini terhadap remaja.

Rumusan Masalah

Namun, masih belum ada penelitian terdahulu terkait kesehatan reproduksi dan pernikahan dini di wilayah penelitian. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengambil judul hubungan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan risiko pernikahan dini pada remaja usia 15-19 tahun di MAN 4 Karawang tahun 2021.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Keaslian Penelitian

Hubungan sumber informasi dengan pengetahuan remaja putri tentang risiko pernikahan dini terhadap kesehatan reproduksi di SMAN 1 Cibingbin. Pengetahuan remaja putri tentang dampak pernikahan dini terhadap kesehatan reproduksi di SMA Kebudayaan Bandar Lampung.

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Teori Tentang Remaja

  • Pengertian Remaja
  • Karakteristik Remaja
  • Pembagian masa remaja
  • Tumbuh Kembang Remaja

14. remaja gagal mengorientasikan dan mengintegrasikan aspek dan pilihan atau berasa tidak boleh memilih, mereka akan mengalami kekeliruan. Dia tidak lagi melihat ibu bapanya sebagai pihak berkuasa mutlak, tetapi sebagai kawan yang lebih berpengalaman daripadanya (Estuningtyas, 2018).

Tinjauan Teori Tentang Pernikahan Usia Dini

  • Pengertian Pernikahan
  • Faktor pernikahan dini
  • Syarat Pernikahan Ideal
  • Dampak dari Pernikahan Dini

Faktor internal adalah faktor penyebab terjadinya pernikahan dini, yang disebabkan oleh dorongan atau alasan yang berasal dari diri anak itu sendiri, biasanya anak yang pendidikannya terputus, menjadi dewasa lebih awal, mempunyai hubungan biologis dan hamil sebelum menikah. Upaya pencegahan terjadinya pernikahan dini memerlukan dukungan dari berbagai pihak seperti pemerintah, keluarga dan masyarakat.

Tinjauan Teori Tentang Reproduksi

  • Pengertian Reproduksi
  • Tujuan Reproduksi
  • Manfaat Reproduksi
  • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi . 30
  • Hak-Hak Reproduksi

Tujuan umum berkaitan dengan peningkatan kemandirian dalam pengelolaan fungsi dan proses reproduksi, termasuk kehidupan seksual, sedangkan tujuan khusus kesehatan reproduksi adalah meningkatkan peran dan tanggung jawab sosial laki-laki mengenai akibat dari perilaku seksualnya. Remaja seringkali kesulitan mendapatkan informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi sehingga menimbulkan berbagai persepsi yang belum tentu benar. Selain itu, membantu remaja menjaga kesehatan reproduksi dan mencegah masalah yang timbul karena kelalaian dalam menjaga kesehatan reproduksi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi Kualitas kesehatan reproduksi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kualitas kesehatan reproduksi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi dapat berasal dari dalam atau dari luar dan dapat juga merupakan kombinasi keduanya. Ruang lingkup kesehatan reproduksi mencakup seluruh siklus hidup manusia mulai dari konsepsi hingga usia lanjut.

Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik terkait kesehatan reproduksi (Rima Wirenviona, 2020).

Tinjauan Teori Tentang Pengetahuan

  • Pengertian Pengetahuan
  • Kategori pengetahuan
  • Tingkat Pengetahuan
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Pengetahuan yang dimiliki hanya sebatas mengingat apa yang telah dipelajari sebelumnya, sehingga tingkat pengetahuan pada tahap ini paling rendah. Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini dapat diartikan sebagai kemampuan menjelaskan suatu benda atau sesuatu dengan benar. Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini adalah mampu menerapkan atau mengaplikasikan materi yang dipelajari pada situasi nyata atau aktual.

Pengetahuan yang dimiliki merupakan kemampuan seseorang dalam menghubungkan berbagai unsur atau unsur pengetahuan yang ada ke dalam suatu pola baru yang lebih komprehensif. Pengetahuan yang ada pada tahap ini berupa kemampuan untuk membenarkan atau menilai suatu materi atau objek. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan khususnya tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja.

Pendidikan yang baik menambahkan ilmu pengetahuan, dan ia juga memudahkan seseorang itu menimba ilmu yang lebih tinggi.

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Hipotesis

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Rancangan Penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi Penelitian
    • Sampel Penelitian
    • Teknik Sampling
  • Ruang Lingkup Penelitian
    • Ruang lingkup
    • Tempat penelitian
    • Waktu penelitian
  • Variabel Penelitian
    • Variabel Independen (Bebas)
    • Variabel Dependen (Terikat)
  • Definisi Operasional
  • Jenis Data
    • Data Primer
    • Data Sekunder
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Uji Validitas dan Realibilitas
    • Instrumen Penelitian
  • Pengolahan Data
    • Editing
    • Coding
    • Data Entry
    • Tabulasi Data
    • Processing
  • Analisis Data
    • Analisis Deskriptif (Univariat)
    • Analisis Inferensial (Bivariat)
  • Etika Penelitian

Hubungan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan risiko pernikahan dini pada remaja usia 15 sampai 19 tahun. Analisis hubungan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan risiko pernikahan dini pada remaja usia 15-19 tahun di MAN 4 Karawang. Kesehatan reproduksi dan risiko pernikahan dini pada remaja usia 15 sampai 19 tahun di MAN 4 Karawang tahun 2021.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RISIKO PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA USIA 15-19 Tahun DI MAN 4 KARAWANG. Judul : Hubungan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Risiko Pernikahan Dini Pada Remaja Usia 15-19 Tahun di Man 4 Karawang. Hubungan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dengan Risiko Pernikahan Dini pada Remaja Usia 15-19 Tahun di MAN 4.

Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan risiko pernikahan dini pada remaja.

Tabel 3.1  Waktu Penelitian
Tabel 3.1 Waktu Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  • Sejarah MAN 4 Karawang
  • Lokasi Penelitian
  • Visi-Misi MAN 4 Karawang

Ibrahimi merupakan kepala sekolah pertama yang diberi tugas memimpin MAN 4 Rengasdengklok selama kurang lebih 8 tahun (2 periode). Pada tahun 2004 terjadi rotasi kepala sekolah di Kabupaten Karawang dimana H. A Syarifudin yang sebelumnya menjabat kepala MAN Cilamaya bertugas di MAN Rengasdengklok. 64. kemudian pada tahun 2009 kembali dilakukan rotasi dimana MAN Rengasdengklok dipimpin oleh Dr. Kusnawan, M.Pmat. dan pada tahun 2015 kembali terjadi rotasi kepala sekolah se-Kabupaten Karawang dimana Dr. H. Tawi Nawawi, M.Pd menjadi direktur di MAN 4 Karawang.

Kemudian pada tahun 2017 kembali terjadi pergantian direktur di MAN 4 Karawang dimana Dr. H. Ilin Nuryadin, M.Pdi menjadi kepala sekolah di MAN 4 Karawang dan pada tahun 2020 ini terjadi pergantian atau rotasi kepala sekolah se-Kabupaten Karawang dimana H. Muhamim Sarifulloh, M.Pd menjabat sebagai kepala sekolah hingga saat ini. Pembangunan MAN 4 Karawang terhitung sejak penerimaan peserta didik baru tahun 1996-2001 belum mempunyai gedung, dan sejak tahun 2001 sampai sekarang sudah mempunyai gedung sendiri dengan luas tanah 7.683 m yang ditujukan kepada ke Jalan Kutakarya. -Kutawaluya, Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan di Man 4 Karawang yang beralamat di JL. Raya Kutakarya, Kutakarya, Kutaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41358.

Hasil Penelitian

  • Analisa Univariat
  • Analisa Bivariat

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa PRIA 4 Karawang Tahun 2021. Sumber : Hasil olah data terkomputerisasi Kholidatu Sholihah, Agustus 2021). Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin sebanyak 178 responden merupakan yang tertinggi dengan kategori “Perempuan” sebanyak dan kategori “Laki-laki” sebanyak 62 responden (34,8%). Berdasarkan tabel 4.3 diatas terlihat frekuensi karakteristik responden berdasarkan tingkatan kelas dari 178 responden dengan kategori “Kelas 10” sebanyak 58 responden (32,6%), dengan kategori “Kelas 11” sebanyak dan “ Kelas 12" kategori banyak sekali.

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi pada penelitian ini disajikan pada tabel berikut. Berdasarkan Tabel 4.4 di atas terlihat bahwa frekuensi tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dari 178 responden paling tinggi berada pada kategori ‘Buruk’ yaitu sebanyak 89 responden (50,0%), dengan kategori ‘Cukup’ dan kategori ‘Baik’ sebagai banyak . Analisis bivariat digunakan untuk menguji apakah terdapat hubungan antara frekuensi tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan risiko pernikahan dini pada remaja usia 15-19 tahun di MAN 4 Karawang tahun 2021.

Berdasarkan tabel 4.6 diatas terlihat bahwa diantara 178 responden responden yang mempunyai tingkat pengetahuan “kurang” tentang kesehatan reproduksi terdapat 89 responden (50,0%), 11 responden (6,2%) yang tidak mempunyai pengetahuan kesehatan reproduksi. berisiko melakukan pernikahan dini, dan sebanyak 11 responden (6,2%) berisiko melakukan pernikahan dini, dan sebanyak 78 responden (43,8%) berisiko melakukan pernikahan dini.

Pembahasan

  • Interprestasi dan Diskusi Hasil
  • Analisa Univariat
  • Analisa Bivariat

Remaja menikah dini disebabkan oleh beberapa faktor karena masih belum memahami risiko dalam pernikahan. Hasil survei yang dilakukan peneliti di MAN 4 Karawang mengenai hubungan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan risiko pernikahan dini di MAN 4 Karawang tahun 2021. Dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, Ha diterima sehingga dapat dapat diartikan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan risiko Pernikahan dini pada remaja usia 15-19 tahun di MAN 4 Karawang Tahun 2021.

Berdasarkan analisis peneliti terlihat adanya hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan risiko pernikahan dini pada remaja usia 15 hingga 19 tahun di MAN 4 Karawang. Hasil kuisioner saat melakukan survei melihat jawaban responden secara umum: rata-rata siswa MAN 4 Karawang memiliki pengetahuan yang kurang tentang kesehatan reproduksi remaja dan berisiko melakukan pernikahan dini. Banyak remaja berusia antara 15 dan 16 tahun yang masih belum mengetahui tentang kesehatan reproduksi dan risiko pernikahan dini karena usia mereka yang masih muda dan kurangnya pengalaman hidup.

Oleh karena itu, mereka yang masih tergolong sangat muda akan memiliki pengalaman hidup yang lebih sedikit tentang pentingnya kesehatan reproduksi dan risiko pernikahan dini dibandingkan dengan mereka yang berusia lebih tua.

Keterbatasan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Hubungan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Risiko Pernikahan Dini Di MAN 4 Karawang Tahun 2021” dari pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :. Diharapkan kepada pihak sekolah untuk lebih meningkatkan pembelajaran atau pengetahuan terkait tentang kesehatan reproduksi dan risiko pernikahan dini, serta memberikan sarana dan fasilitas konseling kepada siswa untuk memberikan informasi mengenai dampak pernikahan dini dan pentingnya kesehatan reproduksi. Diharapkan kepada para remaja khususnya siswa MAN 4 Karawang yang pengetahuannya kurang tentang kesehatan reproduksi dan berisiko melakukan pernikahan dini, agar lebih banyak mendapatkan informasi dari internet, TV, guru atau sumber lainnya sehingga dapat melakukan pencegahan agar terhindar dari risiko tersebut. kehamilan yang tidak diinginkan, risiko perceraian dini dan risiko pernikahan dini.

Hubungan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku menunda usia menikah pada Mahasiswa Tingkat 2 dan 3 program studi Diploma III Keperawatan Stikes Muhammadiyah Samarinda Tahun 2016. Hubungan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi dan pernikahan dini di Desa Panggung, Kecamatan Sampang, Sampang. Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian yang berjudul: “Hubungan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Risiko Pernikahan Dini Pada Remaja Usia 15-19 Tahun Di Manusia 4 Karawang”, yang didalamnya terdapat tujuan dan manfaat dari penelitian ini. responden dalam survei dijelaskan oleh.

Kesehatan reproduksi yang baik adalah kemampuan seseorang dalam menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, dan tingkat kelas sebagian besar adalah perempuan dengan siswa berusia 15 hingga 16 tahun, dan tingkatan kelas terbesar adalah kelas 11 dan 12. Berdasarkan hasil uji statistik Chi-square dapat disimpulkan H0 ditolak, Ha diterima. , sehingga dapat diartikan adanya hubungan antar tingkat pengetahuan.

Saran

Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Seksual Pranikah Remaja dengan Pernikahan Dini di Kotapraja Tirtajaya Kabupaten Karawang. Pengetahuan dan Sikap Remaja Sekaa Teruna Teruni (STT) Tentang Pernikahan Dini di Desa Kerta Gianyar Bali. Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Pernikahan Dini Dengan Kejadian Pernikahan Dini Di Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunung Kidul Tahun 2017.

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, sosial dan segala aspek lain yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi 4. Informasi tentang kesehatan seksual dan reproduksi penting bagi remaja karena dapat menjelaskan perubahan fisik dan anatomi yang terjadi pada dirinya. Keinginan untuk menikah muda muncul ketika remaja bersosialisasi di masyarakat/lingkungan yang sebagian besar sudah menikah.

Menurut Anda, apakah lebih baik menikah dini daripada menjalin hubungan intim di luar nikah? Anak yang dilahirkan oleh pasangan pada usia dini akan sehat karena ibu hamil masih dalam masa pertumbuhan. Peran orang tua sangat penting untuk selalu mendukung remaja untuk mengenyam pendidikan tinggi guna mencegah terjadinya pernikahan dini.

Gambar

Tabel 3.1  Waktu Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Bersama ini kami meminta kesediaan Ibu untuk dapat ikut berpartisipasi dalam penelitian dengan judul “ Pengaruh Pemberian Biskuit Biji Labu Kuning Dan Kapsul

Lampiran 1: Lembar persetujuan untuk ikut serta dalam penelitian Informed Consent INFORMED CONSENT Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap: Umur: Menyatakan bersedia dan