Judul Penelitian : Pengaruh Pemberian Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Menyusui Usia 0 s/d 6 Bulan Di Desa Siamporik Lombang Tahun 2021. Pengaruh Pemberian Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Menyusui Usia 0 s/d 6 bulan bulan. di Desa Siamporik Lombang Tahun 2021. Pengaruh Pemberian Air Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Produksi ASI pada Ibu Menyusui Usia 0 s/d 6 Bulan di Desa Siamporik Lombang Tahun 2021”.
Seluruh dosen merupakan program sarjana program sarjana kebidanan Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan Padangsidimpuan. Sahabat seperjuangan khususnya mahasiswa S1 program studi kebidanan Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan Padangsidimpuan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penelitian Rahajeng dan Nurahman (2018) tentang pengaruh perawatan payudara dan pengairan daun kelor terhadap produksi ASI di wilayah Sukoharjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun kelor mengandung senyawa fitosterol antara lain campesterol, stigmasterol, dan β-sitosterol yang merupakan laktagog yang dapat meningkatkan produksi ASI. Pemberian daun kelor secara signifikan dapat meningkatkan produksi ASI seiring dengan peningkatan konsentrasi yang diberikan.
Penelitian Adi dan Saelan (2018) tentang pengaruh terapi hypnopuncture menyusui dan inhalasi daun kelor terhadap produksi ASI. Penelitian Septadina (2018) melaporkan bahwa daun kelor mengandung senyawa fitosterol antara lain campesterol, stigmasterol, dan β-sitosterol yang merupakan laktagog yang dapat meningkatkan produksi ASI.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian .1 Tujuan Umum .1 Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
- Manfaat Praktis a. Bagi responden
ASI (Air Susu Ibu) .1 Pengertian ASI .1 Pengertian ASI
- Kandungan ASI
- Manfaat ASI
- Pengeluaran ASI
- Tanda-tanda Kelancaran ASI
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi ASI
- Penatalaksanaan Produksi ASI a. Terapi Farmakologi
- Penilaian Produksi ASI
ASI sebagian besar mengandung air yaitu sebanyak 87,5% sehingga bayi yang mendapat ASI cukup tidak membutuhkan tambahan air meskipun berada di udara panas. Kandungan lemak ASI merupakan komponen yang bervariasi, dengan kandungan lemak yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan kalori bayi berukuran sedang. Meski kadarnya dalam ASI cukup tinggi, namun senyawa lemak tersebut mudah diserap oleh saluran pencernaan bayi yang belum berkembang sempurna.
Oleh karena itu, bayi yang mendapat ASI eksklusif lebih sehat dan kuat dibandingkan bayi yang tidak mendapat ASI. Jika ibu yang menyusui bayinya tidak mendapat tambahan nutrisi, maka produksi ASI akan menurun. Berdasarkan temuan penelitian, produksi ASI akan optimal jika ibu menyusui bayinya lima kali atau lebih dalam sehari selama bulan pertama menyusui.
Pemberian ASI yang tidak terjadwal atau sesuai permintaan terbukti meningkatkan produksi ASI dalam 2 minggu pertama. Hal ini menunjukkan bahwa produksi ASI lebih dipengaruhi oleh kebutuhan bayi dibandingkan kemampuan ibu dalam memproduksi ASI. Bayi prematur atau bayi yang lahir prematur terkadang tidak mampu menyusu secara efektif.
Saat menyusui ibu membutuhkan ketenangan pikiran dan sebaliknya hindari perasaan depresi, karena hal ini akan mempengaruhi produksi ASI dan kenyamanan bayi selama menyusui. Penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron adalah penggunaan pil KB yang mengandung hormon estrogen, karena hal ini dapat menurunkan jumlah produksi ASI, atau bahkan menghentikan produksi ASI sama sekali. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan melihat respon terhadap tanda-tanda produksi ASI (turun, setelah nyeri).
Daun Kelor (Moringa Oleifera)
- Pengertian Daun Kelor (Moringa Oleifera)
- Kandungan Daun Kelor
- Manfaat Daun Kelor a. Meningkatkan produksi ASI
- Mekanisme Daun Kelor Terhadap Pengeluaran ASI
- Pembuatan Rebusan Air Daun Kelor
Daun kelor bisa dipanen setelah tanaman tumbuh 1,5 hingga 2 meter, yang biasanya memakan waktu 3 hingga 6 bulan. Oleh karena itu, guna memperlancar ASI, disarankan bagi ibu menyusui untuk mengkonsumsi sayur daun kelor (Kristina dan Sitti, 2014). Daun kelor juga berkhasiat mengobati berbagai gangguan akibat kekurangan vitamin dan mineral, seperti kekurangan vitamin A (gangguan penglihatan), kekurangan kolin (penumpukan lemak di hati), kekurangan vitamin B1 (beri-beri), kekurangan vitamin B2 ( kulit kering) dan pecah-pecah), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C (gusi berdarah), kekurangan kalsium (osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia) dan kekurangan protein (rambut pecah-pecah dan pertumbuhan anak terhambat) ( Kristina dan Sitti, 2014).
Daun kelor memiliki dampak positif pada suplai ASI, lebih dari dua kali lipat produksi ASI dalam banyak kasus. Pasalnya, kandungan nutrisi pada daun kelor beberapa kali lebih tinggi dibandingkan makanan sehat lainnya. Kandungan protein dan kalsium yang tinggi pada daun kelor juga menjadikannya sumber nutrisi yang sangat baik khususnya bagi ibu vegan.
Anda bisa membuat 100 gram daun kelor yang sudah dicincang, yang kemudian bisa Anda konsumsi dalam bentuk bubuk atau dibuat menjadi teh (Hardian, 2019). Daun kelor memiliki sifat anti-kerut dan melawan kerusakan akibat radikal bebas pada kulit. Konsumsilah daun kelor secara rutin untuk menjaga keseimbangan berat badan (Hardian, 2019).
Untuk mengatasi masalah tersebut, daun kelor yang mengandung antioksidan tinggi dan vitamin C dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh ibu menyusui. Cara mengolah daun kelor yang paling tradisional adalah dengan merebusnya, kemudian memakannya sebagai sayur dalam pecel atau lalap. Frekuensi pemberian daun kelor dengan air rebusan 2 kali sehari, 1 gelas pada pagi hari dan 1 gelas pada sore hari selama 7 hari.
Kerangka Konsep
Hipotesis Penelitian 1. Hipotesis Alternatif (H a )
Jenis dan Desain Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian .1 Lokasi Penelitian .1 Lokasi Penelitian
- Waktu Penelitian
- Sampel
Masalah etika bidan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpul data atau hasil penelitian yang akan disajikan. Permasalahan tersebut merupakan permasalahan etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun permasalahan lainnya (Hidayat, 2011).
Defenisi Operasional Tabel 3.3. Definisi Operasional
Instrumen Penelitian
Prosedur Pengumpulan Data
Peneliti memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan penelitian ini dan meminta izin responden untuk mengisi kuesioner. Peneliti meminta kesediaan responden untuk menjadi bagian dari penelitian ini dan menandatangani formulir informed consent. Pada hari pertama responden dikumpulkan dari Posyandu dan diberi air rebusan daun kelor yang dilakukan 2 kali sehari setiap pagi dan sore.
Pemberian air rebusan daun kelor diawali dengan proses yang sama yaitu diulangi pada hari ke 2 dan ke 7. Setelah dilakukan selama 7 hari pada ibu menyusui, peneliti menunggu responden melihat produksi ASI yang dikeluarkan ibu setelah diberikan kelor. daun-daun. Setelah itu dilakukan pengukuran dengan kuesioner yang diberikan kepada ibu menyusui yang diisi untuk memperoleh data hasil produksi ASI.
Pengolahan dan Analisa Data .1 Pengolahan Data .1 Pengolahan Data
- Analisa Data 1. Analisa Univariat
Beri kode pada setiap data yang telah dikumpulkan untuk mendapatkan entri data dalam tabel. Jawaban benar mendapat nilai 1 dan jawaban salah mendapat nilai 0, kemudian dihitung skor jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Untuk memudahkan analisis data, pengolahan data dan penarikan kesimpulan maka data dimasukkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan diberikan skor terhadap pernyataan yang diberikan kepada responden (Notoatmodjo, 2014).
Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat yang digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik dari masing-masing variabel yang diteliti yaitu penglihatan (umur dan pendidikan). Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (air rebusan daun kelor) dengan variabel terikat (produksi susu). Uji statistik yang digunakan adalah uji statistik komparatif dimana data yang akan dianalisis merupakan data kategorikal yang artinya data tersebut mungkin tidak berdistribusi normal, sehingga dapat diketahui bahwa uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Analisa Univariat
- Karakteristik Responden
- Produksi ASI
Berdasarkan tabel 4.1 di atas terlihat bahwa mayoritas responden pada kelompok umur 20-35 tahun berjumlah 22 orang (78,8%) dan minoritas diatas 35 tahun berjumlah 2 orang (7,1%). Berdasarkan Tabel 4.2, hasil penelitian pra intervensi menunjukkan produksi ASI mayoritas tidak lancar sebanyak 20 orang (71,4%) dan produksi ASI pada kelompok minoritas terjadi sebanyak 8 orang ( 28,6%) berjalan lancar. Setelah dilakukan intervensi, produksi ASI sebagian besar lancar yaitu sebanyak 21 orang (75,0%), dan produksi ASI sebagian besar tidak lancar yaitu sebanyak 7 orang (25,0%).
Analisa Bivariat .1 Uji Normalitas .1 Uji Normalitas
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai p = 0,000 (p < 0,05) artinya ada pengaruh pemberian air rebusan daun kelor (moringa oleifera) terhadap produksi ASI pada ibu menyusui di desa Siamporik Lombang tahun 2021.
PEMBAHASAN
- Gambaran Karakteristik Responden .1 Umur Responden .1 Umur Responden
- Pendidikan Responden
- Produksi ASI Sebelum dan Sesudah Intervesni
- Pengaruh Pemberian Rebusan Air Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Menyusui 0-6 Bulan Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Menyusui 0-6 Bulan
- Kesimpulan
- Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, sebagian besar ibu mengalami produksi ASI tidak lancar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Siamporik Lombang diketahui bahwa pada kelompok pra intervensi, produksi ASI mayoritas tidak lancar sebanyak 20 orang (71,4%) dan produksi ASI minoritas lancar. 8 orang (28,6%). Pada kelompok pasca intervensi produksi ASI terbanyak lancar sebanyak 21 orang (75,0%) dan minoritas produksi ASI tidak lancar sebanyak 7 orang (25,0%).
Faktor psikologis dan kelelahan pada ibu dapat mempengaruhi produksi ASI, namun tidak mempengaruhi perubahan sebelum dan sesudah intervensi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian air rebusan daun kelor (moringa oleifera) terhadap produksi ASI pada ibu menyusui dengan p-value = 0,000. Berdasarkan beberapa penelitian, konsumsi daun katuk, pepaya muda dan daun kelor dapat membantu produksi ASI (Aliyanto, 2019).
Hal ini dapat diartikan konsumsi daun kelor terbukti dapat meningkatkan jumlah produksi ASI pada ibu menyusui. Artinya, konsumsi daun kelor secara rutin selama 3 minggu (sesuai intervensi) terbukti dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui. Terdapat pengaruh pemberian air rebusan daun kelor (moringa oleifera) terhadap produksi ASI pada ibu menyusui usia 0-6 bulan di desa Siamporik Lombang tahun 2021 dengan p = 0,000.
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan responden serta kegunaan pemberian air rebusan daun kelor dalam produksi ASI pada bayi. Desa Siamporik Lombang diharapkan dapat melakukan pendidikan kesehatan atau promosi kesehatan yang dapat ditawarkan kepada ibu pasca melahirkan untuk mempersiapkan kelancaran keluarnya ASI, seperti pemberian air rebusan daun kelor untuk memproduksi ASI pada bayi. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya perlu diteliti pengaruh pemberian air rebusan daun kelor terhadap kelancaran produksi ASI pada bayi dengan mengkaji faktor-faktor lain yang mempengaruhi kelancaran produksi ASI pada bayi.
DAFTAR PUSTAKA
Perbandingan sayuran pepaya muda dan sayuran daun kelor dengan volume ASI pada ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Siulak Deras Tahun 2019. Asupan vitamin A dan tingkat kecemasan merupakan faktor risiko kecukupan produksi ASI pada ibu menyusui. ibu menyusui bayi usia 0-5 bulan. Pengaruh Pemberian Kaldu Daun Kelor Terhadap Jumlah Air Susu Ibu (ASI) Pada Ibu Menyusui Bayi 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumur Batu Kota Bandar Lampung.
Pengaruh pemberian ekstrak daun kelor terhadap kuantitas dan kualitas ASI (ASI) pada ibu menyusui bayi 0-6 bulan. Saya mengusulkan untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Pemberian Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Produksi ASI pada Ibu Menyusui Usia 0-6 Bulan di Desa Siamporik Lombang Tahun 2021”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian daun kelor (moringa oleifera) terhadap produksi ASI pada ibu menyusui usia 0 sampai 6 bulan di desa Siamporik Lombang tahun 2021.
dengan ini menyatakan bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh Mawaddatul Husniah Harahap, mahasiswi program studi Kebidanan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Aufa Royhan Kota Padangsidimpuan yang berjudul “Pengaruh Pemberian Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap ASI Produksi Pada Ibu Menyusui 0-6 Bulan Di Desa Siamporik Lombang Tahun 2021”. Saya memahami dan memahami bahwa penelitian ini tidak akan memberikan dampak negatif bagi saya, oleh karena itu saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
Kuesioner Produksi ASI
HASIL SPSS