• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uraikanlah muatan dokumen AMDAL

N/A
N/A
Iniadalah Aku

Academic year: 2023

Membagikan "Uraikanlah muatan dokumen AMDAL"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1. Uraikanlah muatan dokumen AMDAL!

Berdasarkan ketentuan umum Undang undang Nomor 32 Tahun 2019 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup atau selanjunya disebut UU PPLH, Analisis mengenai dampak lingkungan hidup (Amdal) adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

Amdal merupakan salah satu instrument penting dalam pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki amdal(Pasal 22 UU PPLH).

Kegiatan usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting yang wajib dilengkapi dengan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;

b. eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan;

c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya;

d. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan, serta lingkungan sosial dan budaya;

(2)

e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya;

f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik;

g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati;

h. kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi pertahanan negara; dan/atau

i. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi lingkungan hidup.

Secara teoretik, Amdal bermanfaat untuk menjamin agar suatu usaha atau kegiatan pembangunan layak secara lingkungan.

Pembangunan suatu usaha atau kegiatan tidak boleh mengorbankan kepentingan lingkungan dan generasi mendatang dalam kehidupannya. Dengan Amdal maupun dalam suatu rencana usaha dan atau kegiatan pembangunan, dampak negatif terhadap lingkungan dapat diminimalisir sehingga sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.

Amdal dibuat untuk menjadi bahan pertimbangan apakah suatu kegiatan atau suatu usaha apabila dijalankan akan dapat dijamin tidak menimbulkan dampak signifikan pada lingkungan hidup.

Amdal disusun dalam sebuah dokumen yang format telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan.

Dalam Pasal 25 UU PPLH, disebutkan bahwa Sebuah dokumen Amdal memiliki muatan antara lain :

a. pengkajian mengenai dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;

(3)

b. evaluasi kegiatan di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan;

c. saran masukan serta tanggapan masyarakat terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan;

d. prakiraan terhadap besaran dampak serta sifat penting dampak yang terjadi jika rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut dilaksanakan;

e. evaluasi secara holistik terhadap dampak yang terjadi untuk menentukan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup; dan

f. rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

Berdasarkan pasal 26 Peraturan Pemerintah (PP) No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Penyusunan AMDAL dituangkan dalam dokumen AMDAL yang terdiri dari:

(1) Kerangka acuan (KA) adalah ruang lingkup kajian analisis dampak lingkungan hidup yang merupakan hasil pelingkupan.

(2) Analisis dampak lingkungan hidup (ANDAL) merupakan telaahan secara cermat dan mendalam mengenai dampak penting suatu rencan usaha atau kegiatan.

(3) Rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL) dan rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL)merupakan usaha penanganan dampak terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha atau kegiatan.

Sedangkan RPL merupakan usaha pemantauan komponen lingkungan yang terkena dampak akibat dari rencan usaha atau kegiatan.

(4)

2. Mm

Di dalam penyusunan Amdal wajib melibatkan masyarakat.

Pelibatan masyarakat harus dilakukan berdasarkan prinsip pemberian informasi yang transparan dan lengkap serta diberitahukan sebelum kegiatan dilaksanakan. Masyarakat dapat mengajukan keberatan terhadap dokumen amdal. Masyarakat sebagaimana dimaksud meliputi:

a) yang terkena dampak; b) pemerhati lingkungan hidup;

dan/atau c) yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses amdal.

Pelibatan masyarakat yang terkena dampak langsung dilakukan melalui pengumuman rencana Usaha dan/atau Kegiatan dan konsultasi publik. Masyarakat yang terkena dampak langsung berhak mengajukan saran, pendapat, dan tanggapan terhadap rencana Usaha dan/atau Kegiatan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari kerja sejak pcngumuman rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang dapat disampaikan secara tertulis kepada penanggung jawab Usaha dan atau Kegiatan. Sedangkan pada konsultasi public, saran, pendapat, dan tanggapan akan dicatat dalam berita acara konsultasi publik. Pelibatan masyarakat yang terkena dampak langsung dilakukan sebelum penyusunan Formulir Kerangka Acuan.

Masyarakat yang terkena dampak langsung yang dilibatkan dalam penyusunan Amdal merupakan masyarakat yang berada di dalam batas wilayah studi Amdal yang akan terkena dampak secara langsung baik positif dan/atau negatif dari adanya rencana

(5)

Usaha dan/atau Kegiatan. Pemerhati Lingkungan hidup, peneliti, atau lembaga swadaya masyarakat pendamping yang telah membina dan/atau medampingi masyarakat terkena dampak langsung dilibatkan sebagai bagian dari masyarakat yang terkena dampak langsung.

Baik penyusun dari suatu badan usaha maupun penyusun yang mendampingi masyarakat diwajibkan memiliki sertifikat kompetensi penyusun amdal yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi kompetensi penyusun amdal yang ditetapkan oleh Menteri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan., hal ini berlaku sejak berlakunya UU No. 32 Tahun 2009 atau UU PPLH.

Berdasarkan pasal 28 UU PPLH, Kriteria untuk memperoleh sertifikat kompetensi penyusun amdal meliputi:

a. penguasaan metodologi penyusunan amdal;

b. kemampuan melakukan pelingkupan, prakiraan, dan evaluasi dampak serta pengambilan keputusan; dan

c. kemampuan menyusun rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

Sumber dan refrensi :

1. BMP HKUM 4210 Hukum Lingkungan 2. UU No. 32 Tahun 2009

3. PP No. 22 Tahun 2021

4. https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/19/16435146 9/amdal-definisi-dan-proses-penyusunannya.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa dalam rangka pelaksanaan proses pengadaan langsung, untuk : Nama Kegiatan : Penyusunan Dokumen Lingkungan. Nama paket pekerjaan : Penyusunan Dokumen AMDAL Jalan Cikumpay

Sesuai dengan Dokumen Pengadaan Nomor 07/POKJA V/AMDAL-AMP/XII/2014 tanggal 12 Desember 2014 Pekerjaan Penyusunan Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Jalan

Penyusunan Dokumen Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Jalan Pinggir Pantai Ampenan , maka bersama ini diumumkan peringkat untuk pekerjaan tersebut diatas dengan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel dampak yang tidak sesuai dengan dokumen AMDAL adalah jumlah manusia yang terkena dampak dan luas wilayah persebaran

8 tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL yang mencakup dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL), Analisis Dampak Lingkungan

Berdasarkan uraian diatas tulisan ini bertujuan untuk mengetahui arti pentingnya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) terhadap suatu rencana pembangunan di wilayah

Proses penyelesaian analisis mengenai dampak lingkungan pada studi ini mengacu  pada peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2006 tentang pedoman  penyusunan

Lalu Malik Fajar Rasyid G1E021004 AMDAL Pengelolaan Lingkungan Hidup ditujukan untuk mencegah, menanggulangi, dan mengendalikan atau meminimalisirkan dampak negative dan mengembangkan