• Tidak ada hasil yang ditemukan

I\rM 030 lll 0595 - Digilib IAIN Palangkaraya

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "I\rM 030 lll 0595 - Digilib IAIN Palangkaraya"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

PELAKSANAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR PEI PADA MASYARAKAT DAERAH PANTAI KUMAI KECAMATAN KUMAI KABUPATEN KOTAWRINGIN BARAT”.

MOTTO

PERSEMBAIIAN

DAF-IAR ISI

HALAMAN JUDUL

BABII KAJIANPUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BABV PENUTUP A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAXA LA]VIPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDT]P

PERKEMBANGAN JUMLAH APK DAN APM

SLTP/MTS DI KAL-TENG TAHT]N PELAJARAN 2005/2006 DAN 2006/2007

SUSUNAN PROGRAM KURIKULUM MADRASAH TSANAWIYAH

SARANA IBADAH MASYARAKAT DESA SARANA PENDIDIKAN MASYARAKAT

BAB T

STAI N

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakeng

Negara bagian dan kotamadya menjamin terselenggaranya wajib belajar setidaknya pada tingkat pendidikan dasar tanpa bayaran. Dalam rangka menunjang keberhasilan program wajib belajar pendidikan dasar dan upaya pendidikan, perlu dilakukan kerjasama antar tokoh masyarakat,.

SLTP - MTs

Berdasarkan data Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kumai, APK SDA4I tahun ajaran 2005-2006 di pesisir pantai Kumai sebesar 50,16% dan APK SLTP/MTs sebesar 27,65. GER SD/IVI dan GER SLTP/]UTs di Kecamatan Pesisir Kumai Kabupaten Kumai tahun ajaran 2005n006.

PADA MASYARAKAT DI DAERAH PESISIR PANTAI KUMAI KECAMATAN KUMAI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

Tujuan Penelitian

Sebagai sumbangan pemikiran dan informasi kepada para pendidik tentang pentingnya pelaksanaan wajib belajar. Pada Bab IV peneliti mengkaji bagaimana pelaksanaan program wajib belajar dasar yang dilaksanakan pada masyarakat pesisir pantai kabupaten Kumai.

BAB II

KAJIAI{ PUSTAKA

STAIN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Deskripsi Teoritik

  • Struktur Kurikulum Sekolah Dasar

Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Medresah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat, serta Sekolah Menengah Pertama (SLTP) dan Medresah Tsnawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat. Jenjang pendidikan dasar pertama yang diterima anak adalah Sekolah Dasar (SD) kemudian dilanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SLTP) -.

PROGRAM KURIKULUM SEKOLAH DASAR

Mata Pelajaran

Muatan tokal

  • Struktur Kurikulum SLTP

4.t4. g) menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dan menyadari potensi yang dimilikinya. h) Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari. i) Menunjukkan kemampuan mengenali fenomena alam dan sosial di lingkungan sekitar. j) Menunjukkan rasa cinta dan peduli terhadap lingkungan. k) Menunjukkan rasa cinta dan bangga terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia. l) Menunjukkan kemampuan dalam melaksanakan kegiatan seni dan budaya daerah. M). Sekolah menengah pertama diselesaikan dalam waktu 3 tahun dari VII. ke IX.

PROGRAM KURIKULUM SLTP

Bahasa lndonesia 4. Bahasa lnggris

Muatan lnkal

Lembaga pendidikan yang menjadikan mata pelajaran agama Islam sebagai mata pelajaran dasar di samping mata pelajaran umum. Dimana mata pelajaran agama Islam yang diajarkan di sekolah tersebut lebih banyak dibandingkan sekolah negeri.

PROGRAM KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH

Memberikan keterampilan dasar sebagai perluasan dan peningkatan ilmu agama dan/atau keterampilan yang diperoleh di Madrasah Tsanawiyah atau sekolah menengah yang disukai siswa.

SUSTINAI\ PROGRAM KURIKT]LUM MADRASAH TSANAWIYAH

Tujuan dan Fungsi Wajib Belajar

Wajib belajar bertujuan untuk memberikan pendidikan minimal kepada warga negara Indonesia agar dapat mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat hidup mandiri di masyarakat atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, pembelajaran pada pendidikan dasar juga dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk menciptakan pemerataan pendidikan dasar yang berkualitas hingga menjangkau masyarakat di daerah terpencil. Penyelenggaraan program wajib belajar dasar (anak usia 7-15 tahun) bagi jutaan pelajar di seluruh tanah air dengan kondisi atau status sosial, ekonomi, budaya dan geografis yang berbeda memerlukan pemikiran, perencanaan yang matang dan biaya. mencapai tujuan dan sasaran.

Termasuk anak putus sekolah di SD/MI yang tidak melanjutkan di SLTP/MT. Mutu pendidikan dasar masih rendah, hal ini terlihat dari rendahnya rasio siswa guru yang berprestasi (khususnya pada bidang tertentu), rasio siswa terhadap jenis kelamin, pendapat mengenai kesetaraan gender pada pendidikan dasar, hingga angka partisipasi kasar siswa perempuan pada pendidikan dasar. SLTP/MTs/sederajat mencapai 95.

Pelayanan pendidikan dasar berjalan dengan baik sehingga angka mengulang SD/MI paling banyak 1%, SLTPMT paling banyak 0,28 7o.

Kondisi sosial ekonomi tersebut akan memberikan efek berantai pada dunia pendidikan. khususnya pada tingkat sekolah menengah atas. Upaya pemerintah dalam melaksanakan program wajib belajar pendidikan dasar difokuskan pada 3 sektor, yaitu perluasan dan pemerataan kesempatan belajar, peningkatan mutu pendidikan dasar, dan peningkatan efisiensi pendidikan. Membuka SLTP dan meningkatkan program pendidikan ekstrakurikuler. seperti kejar paket A, kejar paket B dalam mengatasi banyaknya anak yang tidak tertampung di jenjang pendidikan formal.

Dalam hal ini pemerintah (Dinas Pendidikan dan Pelatihan) baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan memegang peranan penting dalam program wajib belajar dasar tanpa mengabaikan peran serta masyarakat itu sendiri. Dalam melaksanakan program wajib belajar dasar, pemerintah banyak menemui kendala yang menghambat program tersebut. Seperti yang terjadi di wilayah pesisir Kumai, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar, banyak anak yang putus sekolah, baik SD maupun SMP, dan banyak yang mengulang.

Mungkin hal ini terjadi karena berbagai faktor yang menyebabkan mereka putus sekolah..pemerintah berkewajiban melakukan segala cara agar mereka dapat mengenyam pendidikan dasar.

BAB ITI

BAB III

METODE PENELITIAN

Teknik wawsncara

Percakapan tersebut dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu pihak yang diwawancarai yang mengajukan pertanyaan dan pihak yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.'". Selain itu menurut Sugiyono menyatakan “Wawancara adalah pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan gagasan melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksi makna dalam suatu topik tertentu-19. Program apa saja yang telah dilaksanakan pemerintah dalam mensukseskan wajib belajar dasar.

Lokasi sekolah baik SD/MI dan SLTP/lvlTs dengan rumah penduduk

Sedangkan dokumentasi mengumpulkan, menyeleksi, mengolah dan menyimpan informasi dalam bidang ilmu pengetahuan atau memberikan atau menghimpun bukti-bukti dan pernyataan, berupa foto, catatan biografi, film, rekaman.Untuk mencapai keabsahan data, penulis berpedoman pada pendapat Moleong yang mana menyatakan bahwa “triangulasi adalah suatu teknik pemeriksaan keabsahan data yang menggunakan sesuatu selain data itu untuk keperluan pemeriksaan atau sebagai pembanding dengan data itu”. 33.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa triangulasi berarti membandingkan dan mengendalikan tingkat kepercayaan terhadap informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda dalam metode kualitatif. Sedangkan dalam prakteknya triangulasi dilakukan dengan cara: l) Triangulasi sumber, yaitu dilakukan dengan cara pengecekan data. diterima dari beberapa sumber, misalnya dari atasan, bawahan; Pengumpulan data (data collection) mengumpulkan semua data yang berkaitan dengan permasalahan penelitian, baik yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumen atau kumpulan objek/artikel, foto dan lain-lain yang kemudian ditransformasikan dalam tulisan yang dapat dibaca. diberi kode dan dianalisis.

Untuk menarik kesimpulan (conclusion) dilakukan dengan cara menarik kesimpulan dari data yang diperoleh, selanjutnya untuk laporan akhir.

Penarikan kesimpulan (conclusion drawing) dilakukan penarikan kesimpulan dari data yang diperoleh, kemudian untuk laporan final harus

BAB TV

BAB IV

IIASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  • Kondisi Alam

KONDISI ALAM DAERAH PESISIR

DATA PENDUDUK DAERAH PESISIR

JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN USIA

Sarana

SARANA UMUM MASYARAKAT

SARANA IBADAH MASYARAKAT DESA

SARANA PENDIDIKAN MASYARAKAT

Gambaran Umum Pendidiken Deser di Deereh Pesisir

IGedung SD

KEADAAN SD PER DESA DI DAERAH PESISIR

DATA SISWA SMPN-4 KUMAI

Tabel diatas menunjukkan SMPN-4 Kumai mempunyai jumlah siswa sebanyak 304 orang yang terdiri dari kelas 1. Sebagai bagian dari pemajuan gagasan mendasar tersebut, perluasan dan pemerataan kesempatan belajar dilakukan dalam upaya penyempurnaan pendidikan dasar, peningkatan mutu pendidikan, relevansi pendidikan, serta efisiensi dan efektivitas pengelolaan pendidikan dasar. . Pemerintah berupaya agar pelaksanaan program wajib belajar di Kecamatan Kumai dapat segera diselesaikan, khususnya di daerah pedesaan seperti pesisir Kumai.

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pemerintah telah berupaya melaksanakan program pembelajaran pendidikan dasar di wilayah pesisir. Kondisi dan tingkat kinerja pembangunan pendidikan dasar dilaksanakan oleh pemerintah bersama masyarakat dan orang tua.

TINGKAT PENCAPAIAN PENDIDIKAN DASAR

APKSDA,TI APK SLTPitr,ITS

Program-Program yang Telah Dilaksrnakan dalam Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Desar

Berbagai program telah dilaksanakan pemerintah dalam penyelenggaraan wajib belajar dasar di wilayah pesisir Kumai, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar. Untuk melengkapi kekurangan guru, kami telah meningkatkan biaya dan pejabat, terutama yang ditempatkan. Program peningkatan guru honorer dan guru honorer sangat efektif mengatasi permasalahan efisiensi dan mutu pendidikan.

Program beasiswa ini dirancang untuk siswa berprestasi dan anak-anak kurang mampu. Adanya program beasiswa ini mendorong anak-anak untuk melakukan hal serupa, dengan adanya program ini masyarakat semakin tertarik untuk menyekolahkan anaknya, terutama mereka yang kurang mampu. Dengan program ini, masyarakat mempunyai kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dasar hingga memperoleh ijazah SD dan SMA.

Di Kawasan Pesisir Kumai, Kecamatan Kumai, telah dibuka program lanjutan paket A dan B sejak tahun 2003 hingga saat ini.

Kendala dalam Pelaksanaan Program Wajib Bclajar Pendidikan Dasar di I'esisir Pantai Kumai Kecamatan Kumai

Sering kita lihat di televisi banyak yang tidak bekerja, sulit mencari pekerjaan, sehingga menjadi pengemis dan gelandangan, banyak anak putus sekolah karena bimbingan orang tuanya, yang mencari nafkah untuk keluarganya. kepada SY, sebagian besar orang tua di pesisir sibuk dengan pekerjaannya masing-masing - masing-masing tanpa memikirkan pendidikan anaknya - Sebenarnya ada sebagian yang mengurusi pendidikan, tapi kebanyakan sibuk mencari uang untuk kebutuhan hidup.

Wah kalau disini banyak yang tidak menyekolahkan anaknya sampai SMA, jangan hanya menanam SMP saja. Ada orang yang menganggap sekolah itu tidak terlalu penting, karena menurut mereka sekolah itu nantinya juga akan menjadi ibu rumah tangga4. Sehingga masyarakat pada akhirnya akan merasa malu dan risih jika tidak menyekolahkan anaknya, minimal sampai tingkat pendidikan dasar.

Sebaliknya, kemudahan pendidikan yang tidak mencukupi akan membantutkan proses pengajaran dan aktiviti pembelajaran di sekolah.

KONDISI RTJANG BELAJAR

Upaya Pemerintah dalam petaksanaan program Wajib Belejar pendidikan Dasar

Berdasarkan hasil observasi bahwa program berburu paket A dan B telah dilaksanakan di beberapa kota pesisir pantai.

KEADAAN WARGA BELA.IAR KEJAR PAKET A

Kls 5

KEADAAN WARGA BELAJAR KEIAR PAKET B

Kls 9

  • Peran Serta Mesyereket Pesisir dalam Pelaksenaan Program Wajib Belejer Peodidiken Daser

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, kegiatan program belajar mengajar paket A dan B tidak bersifat tetap seperti di sekolah formal pada SD dan SMP, karena harus beradaptasi dengan padatnya tutor dan warga belajar. , yang dilakukan pada sore hari. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh SN “Untuk tempat pelaksanaannya kami telah meminjam jam kerja di SD setempat dan program wajib belajar dasar telah selesai berkat kerjasama yang baik antara pemerintah.

Pada pendidikan luar sekolah mengikuti program kejar paket A dan program kejar paket B dengan menjadi tenaga pengajar. tutor) karena tutornya ada yang sudah menjadi guru institusi dan ada pula yang belum menjadi PNS. Hal ini merupakan salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam rangka menyukseskan program wajib belajar dasar di wilayah pesisir. Dari apa yang disampaikan BS di atas, beberapa masyarakat di pesisir pantai sudah berpartisipasi dan tergerak untuk tetap melanjutkan sekolahnya meskipun mengikuti program Paket A dan Kejar.

Hal ini menunjukkan bahwa semangat belajar tidak hanya harus dimiliki oleh anak-anak saja, tetapi walaupun sudah tua semangat belajarnya juga harus ada, karena ilmu tidak memandang usia.

BAB V

PENUTUP

PENUTUP

Kesimpulan

  • Untuk Dinas Pendidikan Provinsi diharapkan dalam melakukan penyebaran buku-buku paket harus merata agar daerah{aerah yang jauh

Bagi Dinas Pendidikan Provinsi diharapkan dalam pendistribusian buku pelajaran harus merata agar daerah-daerah terpencil dapat mendistribusikan buku pelajaran secara merata sehingga daerah yang jauh dari perkotaan tidak lagi kekurangan fasilitas pendidikan. Darlan, Norsanie, Strategi Mengakhiri Wajib Belajar 9 Tahun Bagi Masyarakat Desa Tertinggal, Palangka Raya: Universitas Palangka Raya, 2000. Pedoman Penulisan Skripsi Perguruan Tinggi Islam Negeri Palangka Raya, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Palangka Raya (NJALL).

PEDOMAN WAWANCARA

Bagaimana peran serta masyarakat terhadap program Wajib Belajar Pendidikan Dasar?

Data jumlah siswa SD daerah Pesisir 9. Data jumlah siswa MI daerah Pesisir

DEPARTEMEN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIT9 PALANGKA RAYA

Yuliani F-haihah, S.Ag sebagai Fernbimbing II

PERSETUJUAN DESAIN PROPOSAL

PENERAPAN PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN

DASAK TADA MA$YNNAXAT OI DAERAH PESISIR

PANTAI KUMAI KECAMATAN KUMAI KABUPATEN KOTAW,\ITJNGIN BARAT

TARBIYAH

NELY FATHONAH 030 lil0595

BELAJAR PENDIDIKAN DASAR PADA

IV'[{SYAIL{K{T DI DAERAH PESISIR PANTA] KUMAI KECAMATAN KUMAI

PANITIA SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI MAHASISWA SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2008/2009

STAIN PALANGKA RAYA

TARBIYAH/PAI

I'ANITIN

PANTTIA SEMINAR

CATATAN IIASIL SEMINAR

CATATAN PERBAIKAN

JUDUL

NAMA NlM

PROGRAM STUDI

PERSETUJUAI! DESAIN PROPOSAL

PELAKSANAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR PADA MASYARAKAT DI

NELYFATHONAH

NAMA : NELYFATHONAH

PBLAKSANAAN PROGRAF,{ WAJIR BELA.IAR PENDIDIKAN

DASAR PADA MTASYAFAKAT DAERAH TESISIR PAI{TAI KUMAI KECAMATAN KUMAI KABUPATEN KOTAWARINGIN

Observasi 3. Wawancara

PELAKSANAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR PADA MASYARAKAT

Gelar,/Jurusan/S,tudv Strat.r l (Sl)i 'farbiyair / l'Al. Ak.rn melaksanakan tugas akhir peneliti Tug melalui penelitian 8 btr;uJuI "PELAKSAIJA,6.h' PROKRAM 1'AJIB II BELAJAR PENDIDIKAN DASAR MASYARAKAT I.) PANTAI KUMAI PANTAI AIIRAII, KABLIPATEN KOTAWRINGIN i'AITAT". Izin ini telah dikeluarkan. I)t,rrriki.rn 5ur.rl ini .1,bt'rik,rrr, untuk digunakan sebagai m('stinva n Bun I November 2U)U.

DINAS PENDIDIKAN PE]IIUDA DAN OLAHRAGA

CABANG DINAS KECAMATAN KUMAI

SUIIA T KETERANCAN

NELY FATHONAH

PAI s.l

UNIT PELAYANIX NATTAS.I

CURRICULUM VITAE

NET,Y FATIIONAII Klaten, 06 Desember 1984

KANDAR SUKARNO Alm. TUMBIJK

Fajriah Indriayani

EIAI||AT DATAIIG

Wawancara dengan Kepala Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kabupaten Kumai). Wawancara dengan Inspektur Pendidikan Ekstrakurikuler).

SDXEEERI.I KUTK PAXT'It{0AH

Gambar

Tabel  di  atas  menunjukkan  bahwa  jumlah  APK  untuk  SD/MI  di  Kalteng, pada  tahun  pelajaran  200512006  adalah  107,1I  dan  pada  tahun  pelajaran
Tabel  di  atas  menunjukkan  bahwa  jumlah  penduduk  usia  yang  wajib masuk  ke  jenjang  pendidikan  dasar  sebanyak  2705  jiwa.
Tabel  di  atas menunjukkan  bahwa  di  daerah  pesisir  terdapat  3  kelompok belajar  program  paket  A  dan  6  kelompok  belajar paket  B

Referensi

Dokumen terkait

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa kemampuan membaca cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat berada pada