• Tidak ada hasil yang ditemukan

ICP 2020 RESCHEDULED TO 18-23 JULY 2020!

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ICP 2020 RESCHEDULED TO 18-23 JULY 2020!"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran tingkat kesabaran dalam pengaruh efikasi diri terhadap kecurangan akademik. Semakin tinggi kecenderungan pasien, semakin tinggi efek negatif self-efficacy terhadap ketidakjujuran akademik. Regulasi self-efficacy dapat mengurangi terjadinya perilaku academic dishonesty pada mahasiswa (Fida, Tramontano, Pacielo, Barbaranelli, 2018).

Pengaruh efikasi diri terhadap ketidakjujuran akademik tergantung pada apakah remaja memiliki harapan yang tinggi atau rendah. Selain itu, mengingat kecenderungan pasien, yang dapat menentukan kekuatan efek self-efficacy pada ketidakjujuran akademik.

Psikologi Kesabaran

Santrock (2014) menjelaskan bahwa self-efficacy adalah kemampuan untuk menguasai situasi berdasarkan keyakinan sehingga dapat menghasilkan hal-hal yang positif. Sementara itu, Bandura (1997) menjelaskan bahwa self-efficacy adalah kemampuan mengelola pikiran, sosial-emosional dan memotivasi diri sendiri secara terorganisir untuk menghadapi hal-hal yang tidak terduga. Kekuatan untuk mengatasi tuntutan tugas atau masalah yang berbeda dapat menjadi acuan apakah individu memiliki efikasi diri.

Secara umum self-efficacy dapat digunakan dalam situasi yang berbeda, seperti tingkat kesamaan tugas, perasaan dalam ekspresi kemampuan (perilaku, kognitif, afektif), situasi kualitatif dan karakteristik individu. Self-efficacy dapat digunakan dalam berbagai situasi yang menuntut individu untuk percaya diri bahwa mereka dapat menangani situasi tersebut.

Kerangka Berfikir

Oleh karena itu, jika individu memiliki efikasi diri yang tinggi, diasumsikan memiliki peluang lebih besar untuk mencapai hasil terbaik (Fast et al, 2010). Individu yang memiliki efikasi diri yang kuat akan memandang masalah sebagai tantangan yang dapat diatasi (Schunk & Dibenedetto, 2016). Kesabaran dianggap sebagai kebajikan yang berfungsi untuk memoderasi kekuatan efek self-efficacy pada ketidakjujuran akademik.

Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah pengaruh negatif efikasi diri terhadap kecurangan akademik diperkuat oleh posisi kesabaran. Model moderasi yang diajukan dalam penelitian ini diyakini mampu mengisi “ruang kosong” dalam pembelajaran yang berkaitan dengan kesabaran, efikasi diri, dan ketidakjujuran akademik.

Konsep Metode penelitian yang digunakan

Desain Penelitian

Populasi dan Sampel

Instrumen Penelitian a. Tes Kesabaran

Contoh kasus pada skala ini adalah "untuk mencapai tujuan yang baik, saya gagal lebih dari satu kali dan aturan mengharuskan saya untuk memulai proses dari awal, pada kegagalan terakhir, reaksi awal saya..." harus diulang. Sedangkan item sampel dalam hal ini adalah “Saya membutuhkan waktu yang lama untuk menstabilkan emosi saya”. Skala ini memiliki 6 dimensi yaitu menyontek ujian, plagiarisme, bantuan dari luar, menyontek masa lalu, pemalsuan dan berbohong tentang tugas akademik.

Untuk mengukur variabel self-efficacy, peneliti menggunakan skala general self-efficacy yang disusun oleh Schwarzer & Jerusalem (1995) berdasarkan dimensi self-efficacy Albert Bandura. Contoh pernyataan item pada dimensi Kekuatan adalah "Saya selalu dapat menyelesaikan masalah yang sulit jika saya berusaha sangat keras", dan contoh item pada dimensi Level adalah "Saya percaya bahwa saya dapat menangani situasi yang tidak terduga dengan baik".

Indikator Capaian Hasil Penelitian

Fishbone Penelitian

Deskripsi Wilayah Penelitian

Hasil Penelitian Analisa Moderasi

Berdasarkan gambar dan data di atas dapat diketahui bahwa kesabaran semua tingkat kesabaran, baik rendah, sedang, dan tinggi berpengaruh negatif signifikan terhadap kekuatan hubungan self-efficacy dengan academic dishonesty. Analisis moderasi statistik menunjukkan bahwa kesabaran dapat memperkuat hubungan antara self-efficacy dan ketidakjujuran akademik menjadi berbeda. Studi ini menunjukkan bahwa self-efficacy dapat mengurangi kecenderungan ketidakjujuran akademik pada remaja, tergantung pada tingkat ketekunan mereka.

Dengan demikian, kuatnya hubungan self-efficacy dengan kecurangan akademik bergantung pada tingkat kesabaran individu, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fida, dkk (2018) menunjukkan bahwa aturan efikasi diri dapat menekan munculnya perilaku ketidakjujuran akademik pada mahasiswa. Self-efficacy juga berpengaruh pada perilaku yang tepat dalam upaya meningkatkan prestasi akademik tanpa melibatkan perilaku curang.

Perilaku yang sesuai yang berasal dari efikasi diri adalah motivasi, efek belajar, pengaturan diri, dan prestasi akademik (Schunk & Dibenedetto, 2016). Efek efikasi diri ini akan meningkat jika individu memiliki motivasi dan pantang menyerah untuk mencapai hasil terbaik tanpa melewati batas ketidakjujuran. Pada aspek kognisi, individu yang memiliki efikasi diri yang baik akan memiliki kontrol kognitif yang tinggi sehingga tidak terjebak dalam perilaku curang.

Jika kontrol kognitif ini diperkuat dengan kemampuan bersabar dalam menahan perilaku memalukan, maka akan memperkuat efek efikasi diri pada upaya mengurangi perilaku menipu. Artinya, pengaruh efikasi diri terhadap ketidakjujuran akademik dapat diperkuat dengan tingginya nilai kesabaran yang dimiliki oleh individu. Aspek optimis yang termasuk dalam aspek nilai kesabaran diyakini dapat memperkuat pengaruh self-efficacy terhadap penurunan perilaku ketidakjujuran akademik.

Tabel 4.1. Tingkat Kesabaran Pada Hubungan antara Self-efficacy dengan Academic  dishonesty
Tabel 4.1. Tingkat Kesabaran Pada Hubungan antara Self-efficacy dengan Academic dishonesty

Kesimpulan

Saran

Oleh karena itu, hasil peresinikan ini mensi "ruang kosong" peresanikan tentang self-efficacy and academic dishonesty. This study aims to determine the role of patience in the effect of self-efficacy on academic dishonesty. Where the negative effect of the relationship between self-efficacy and academic dishonesty depends on the level of patience.

Semakin tinggi tingkat kesabaran akan memperkuat efek negatif pada hubungan antara efikasi diri dan ketidakjujuran akademik. Tergantung pada kekuatan hubungan efikasi diri dengan ketidakjujuran akademik dapat dijelaskan dengan kecenderungan pasien yang tinggi, sedang dan rendah yang dimiliki individu. Dimana pengaruh negatif dari hubungan self-efficacy dengan kecurangan akademik tergantung pada tingkat kesabaran.

Dengan kata lain, self-efficacy berpengaruh negatif terhadap upaya untuk mengurangi kecenderungan ketidakjujuran akademik. Tidak hanya keterlibatan dalam menyontek, self-efficacy juga dapat mengurangi dukungan terhadap ketidakjujuran akademik. Hal ini didukung oleh penelitian yang membuktikan bahwa regulasi self-efficacy dapat menekan munculnya perilaku academic dishonesty pada mahasiswa (Fida, Tramontano, Pacielo, Barbaranelli, 2018).

Berdasarkan data yang diperoleh, tampak bahwa peran moderasi kesabaran memiliki efek interaktif terhadap hubungan antara efikasi diri dengan ketidakjujuran akademik. Kekuatan hubungan antara efikasi diri dan ketidakjujuran akademik bergantung pada tingkat kesabaran yang dimiliki individu. Jika remaja memiliki kesabaran yang tinggi, hal ini akan memperkuat efek negatif dari Self-Efficacy terhadap ketidakjujuran akademik.

Demikian pula remaja yang rendah kesabarannya akan memperbesar efek negatif efikasi diri terhadap ketidakjujuran akademik. Upaya pencapaian tujuan, komitmen dan upaya berkelanjutan yang dimiliki oleh individu akan memperkuat efikasi diri terhadap penurunan perilaku ketidakjujuran akademik.

Be Patient

The strength of the relationship between self-efficacy and academic dishonesty is evidenced by the patience of individuals. The relationship between self-efficacy and academic dishonesty varies depending on the level of patience. Strength The relationship between self-efficacy and academic dishonesty depends on the level of patience an individual has.

If teens have a lot of patience, it will reinforce the negative effects of self-efficacy on academic dishonesty. Similarly, teens have little patience, it will amplify the negative effects of self-reliance on academic dishonesty. Statistical moderation analysis shows that patience can reinforce the relationship between self-efficacy and academic dishonesty to be different.

Individuals who are self-efficacy will exhibit academically dishonest behavior depending on differences in the level of patience (M). Thus, the strength of the relationship between self-efficacy and academic dishonesty depends on the level of individual patience, so that the proposed hypothesis can be accepted. Based on the results of this study showing that self-efficacy has a negative effect on academic dishonesty.

This means that the effect of self-efficacy on academic dishonesty may be strengthened by the high value of patience that individuals possess. Another aspect of patience that may enhance self-efficacy toward academic dishonesty is not complaining. The negative effect of self-efficacy on academic dishonesty will be stronger relative to the attitude of patience.

ICP 2020 RESCHEDULED TO 18-23 JULY 2020!

IF YOUR ABSTRACT HAS NOT BEEN ACCEPTED, PLEASE MAKE A NEW SUBMISSION following the recommendations of the reviewers to

You will be prompted to do so on a new submission call and will go through a standard approval process. We understand that postponing ICP2020 may cause inconvenience to you and we therefore ask you to inform us by April 7, 2020 how we can assist you with your registration in one of these three above scenarios. We will then finalize timelines and processes for ICP2020+ so you can enjoy a conference experience of a lifetime.

Given the current circumstances worldwide, we also recommend that you reach out directly to your airline to change your booking and make alternative arrangements for 18-23 July 2021. If you have arranged your accommodation reservation individually in one of our partner hotels and would like our assistance, we kindly ask you to send an email to registration@icp2020.com and we will do our best to help negotiate it. If you have any additional questions or requests, please email secretariat@icp2020.com and we will do our best to assist in the order in which they are received.

Given the unique circumstances of the COVID-19 pandemic, the leadership of IUPsyS and ICP2020 have decided to postpone the 32nd International. We recognize that this will be inconvenient and disappointing, but we have assessed the many factors associated with the great expectation. This decision has been made after careful consideration of the unprecedented global circumstances we are all facing to protect the health and well-being of all involved and to ensure that you can all actively participate in ICP2020 next year .

We processed over 8000 quality abstracts covering all areas of psychology and we are confident that ICP2020 will be a great scientific and social experience. Next week we will provide you with the logistical and technical details regarding the rescheduling of ICP2020, as we are currently taking all necessary measures to make the change as convenient as possible for you. Meanwhile, please visit our website www.icp2020.com and follow us on social media (Facebook, Twitter, Instagram – ICP 2020) for more.

SIMAKIP

6 PERAN MEDIATOR DUKUNGAN SOSIAL PEEL DALAM HUBUNGAN KETERAMPILAN PENGASUHAN DEMOKRASI DENGAN IDENTITAS DIRI REMAJA. Sabar merupakan konsep yang berakar pada konsep Islam (Shabr), oleh karena itu perumusan konstruk psikologis kesabaran harus mengacu pada sumber awalnya yaitu Al-Quran dan Hadits. Tes tersebut bertujuan untuk membedakan antara kelompok pasien dan nonpasien serta tingkatannya, sedangkan skala hanya melihat tingkat toleransi.

Hasil untuk skala kesabaran menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kebahagiaan (r=0,346) dan optimisme (r=0,350), tetapi tidak dengan kepuasan hidup, sedangkan untuk tes kesabaran ada hubungan yang signifikan dengan kepuasan hidup (r=0,256), tapi tidak dengan kepuasan hidup. optimisme dan kegembiraan. Semua data yang saya isi dan cantumkan dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Demikian biodata ini saya buat untuk memenuhi laporan hasil penelitian Associate Professor Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA.

Gambar

Gambar 3 Fishbone Penelitian.
Tabel 4.1. Tingkat Kesabaran Pada Hubungan antara Self-efficacy dengan Academic  dishonesty
Gambar 4. Grafik Moderator Tingkat Kesabaran Pada Hubungan antara Self-efficacy  dengan Academic dishonesty
Tabel 1. Tingkat Kesabaran Pada Hubungan antara  Self-efficacy dengan Academic dishonesty  SE
+3

Referensi

Dokumen terkait

Research on tourism micro-trends of European Generation Y found that the characteristics and behaviour of millennials in Europe form microtrends that will impact