• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDEOLOGI MUHAMMADIYAH

N/A
N/A
Muhammad Khaidir Izwan

Academic year: 2023

Membagikan "IDEOLOGI MUHAMMADIYAH "

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

IDEOLOGI MUHAMMADIYAH (PAHAM AGAMA DAN MKCHM) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Muhammad Khaidir Izwan (2220060091)

Fildza Hanisa (2220060092)

PENDAHULUAN

Muhammadiyah, sebuah gerakan Islam yang berakar dalam pemikiran dan ajaran Nabi Muhammad SAW, telah menjadi salah satu kekuatan penting dalam sejarah perkembangan Islam di Indonesia. Didirikan pada tahun 1912 oleh KH Ahmad Dahlan, Muhammadiyah berkomitmen untuk memperbarui pemahaman dan praktik Islam yang sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan hadis. Pada hakikatnya, ideologi Muhammadiyah melibatkan pemahaman agama yang mendalam, matan keyakinan yang kokoh, serta cita-cita hidup yang jelas dan bermakna. Gerakan ini menggabungkan pemikiran Islam tradisional dengan pemikiran modern yang berfokus pada pembangunan sosial, pendidikan, kesehatan dan kemandirian umat. Pemahaman agama dalam Muhammadiyah mengacu pada penafsiran Al-Qur’an dan hadis yang berakar pada konteks historis dan lingkungan sosial saat ini. Muhammadiyah menekankan pentingnya memahami pesan universal Islam yang relevan dengan zaman dan menghindari literalisme sempit yang tidak mempertimbangkan perubahan zaman.

Matan keyakinan Muhammadiyah mencakup keyakinan akan keEsaan Allah SWT, risalah Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi, serta akhirat sebagai tujuan akhir kehidupan manusia. Muhammadiyah mengajarkan nilai-nilai etika Islam yang mencakup kejujuran, keadilan, kasih sayang dan kerja keras sebagai prinsip-prinsip penting yang harus dipegang teguh oleh setiap individu. Cita-cita hidup Muhammadiyah adalah mewujudkan masyarakat yang berdasarkan pada prinsip-prinsip Islam yang inklusif, adil dan sejahtera. Gerakan ini berupaya memajukan pendidikan yang berkualitas, memperbaiki kondisi sosial

(2)

ekonomi umat serta mempromosikan kemandirian dan keadilan bagi seluruh masyarakat. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi lebih dalam ideology Muhammadiyah dengan fokus pada pemahaman agama, matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah. Dengan memahami landasan ideology Muhammadiyah, kita dapat menggali nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh Muhammadiyah dan memahami kontribusi signifikan Muhammadiyah dalam mengembangkan Islam di Indonesia.

PEMBAHASAN A. Pemahaman Agama dalam Muhammadiyah

Pemahaman agama dalam Muhammadiyah didasarkan pada upaya untuk memperbarui pemahaman dan praktik Islam yang sesuai dengan tuntunan Al- Qur’an dan hadis. Muhammadiyah didirikan pada awal abad ke-20 oleh KH Ahmad Dahlan sebagai respons terhadap kondisi umat Islam di Indonesia yang pada saat itu menghadapi tantangan sosial, politik dan ekonomi disignifikan.

Gerakan ini berusaha mengatasi kemiskinan, ketertinggalan dan keterbelakangan yang dialami oleh umat Islam melalui pendekatan agama yang progresif.

Pemahaman aama dalam Muhammadiyah mengacu pada penafsiran Al-Qur’an dan hadis yang berlandaskan pada konteks historis dan lingkungan sosial saat ini.

Pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, menganjurkan bahwa Islam harus dipahami dan diamalkan dengan memperhatikan perubahan zaman. Dalam pandangannya, pesan-pesan Islam harus diinterpretasikan dan diterapkan dengan mempertimbangkan kondisi sosial, budaya dan kemajuan ilmu pengetahuan pada masa tersebut.

Pemahaman agama dalam Muhammadiyah juga menghindari pemahaman literalisme sempit yang tidak mempertimbangkan konteks dan perubahan zaman.

Muhammadiyah menekankan pentingnya memahami pesan universal Islam yang dapat relevan dengan tantangan dan perubahan zaman. Hal ini memungkinkan Muhammadiyah untuk mengadaptasi nilai-nilai Islam yang abadi dengan cara yang dapat diterima dan dihayati oleh umat Islam pada masa kini. Selain itu, Muhammadiyah juga memiliki fokus pada pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Pemahaman agama dalam Muhammadiyah mengakui pentingnya

(3)

pengetahuan dan pemahaman yang mendalam sebagai landasan dalam mempraktikan ajaran Islam. Oleh karena itu, gerakan ini menggalakkan pendidikan yang berkualitas dan berorientasi pada pengembangan keilmuan serta pemahaman agama yang kritis.

Dalam perkembangannya, Muhammadiyah telah menghasilkan banyak ulama dan intelektual yang memberikan kontribusi dalam pemikiran keagamaan dan keilmuan Islam di Indonesia. Pemahaman agama dalam Muhammadiyah terus berkembang seiring dengan perubahan dan tantangan zaman, namun tetap berakar pada prinsip-prinsip Islam yang universal dan nilai-nilai Muhammadiyah yang diwariskan oleh pendirinya. Muhammadiyah menjadikan pemahaman agama sebagai landasan untuk meningkatkan kualitas kehidupan umat Islam, memperjuangkan keadilan sosial dan membangun masyarakat yang berdasarkan pada nilai-nilai Islam yang inklusif dan progresif.

1. Penafsiran Al-Qur’an dan Hadis

Penafsiran Al-Qur’an dan hadis dalam Muhammadiyah didasarkan pada pendekatan yang berakar pada konteks historis dan ingkungan sosial saat ini.

Gerakan ini menganjurkan untuk memahami pesan-pesan Islam dengan mempertimbangkan perubahan zaman dan tantangan yang dihadapi umat Islam.

a. Pendekatan Tafsir Kontekstual, Muhammadiyah menganjurkan pendekatan tafsir Al-Qur’an yang kontekstual yaitu memahami ayat- ayat Al-Qur’an dengan mempertimbangkan konteks historis, budaya dan sosial pada saat penurunannya. Contoh dari pendekatan ini adalah dalam penafsiran mengenai pakaian atau hijab bagi perempuan Muslim. Muhammadiyah menekankan bahwa pemahaman tentang hijab harus disesuaikan dengan konteks dan budaya yang berlaku pada zaman tersebut. Dalil Al-Qur’an Q.S An-Nur:31:

(4)

Yang artinya: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan melihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) nampak daripadanya”.

b. Penafsiran Yang Relevan Dengan Tantangan Zaman, Muhammadiyah juga menganjurkan penafsiran Al-Qur’an dan hadis yang relevan dengan tantangan perubahan zaman. Misalnya, dalam memahami konsep kepemimpinan dan politik, muhammadiyah menekankan prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan. Muhammadiyah berpandangan bahwa prinsip-prinsip ini sesuai dengan semangat Islam yang menghargai kebebasan dan keadilan bagi semua umat manusia. Dalil Al-Qur’an yang relevan:

Yang artinya: “wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar (kesucian) Allah SWT, jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan- hewan kurban) dan qalad (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula mengganggu) para pengunjung Baitul Haram sedangkan mereka mencari karunia dan ridho Tuhannya! Apabila kamu telah bertahalul (menyelesaikan ihram), berburulah (jika mau).

Janganlah sekali-kali kebencian (-mu) kepada suatu kaum, karena

(5)

mereka menghalang-halangimu dari Masjidil Haram, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong- menolong dalam berbuat dosa dan permusuham. Bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya” Q.S Al-Maidah:

2.

c. Pemahaman Kebebasan Beragama, Muhammadiyah juga memiliki penafsiran yang inklusif mengenai kebebasan beragama.

Muhammadiyah ini menganjurkan pemahaman bahwa setiap individu memiliki hak untuk memilih dan menjalankan agamanya dengan bebas, tanpa ada paksaan atau tekanan dari pihak lain. Pemahaman ini sejalan dengan semangat Islam yang menghormati kebebasan dan martabat setiap individu. Dalil Al-Qur’an yang relevan:

Yang artinya: “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);

sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.

Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” Q.S Al-Baqarah: 256-257.

d. Pemahaman Kasih Sayang dan Keadilan, Muhammadiyah menekankan pentingnya pemahaman kasih sayang dan keadilan dalam praktik kehidupan sehari-hari. Muhammadiyah mengajarkan bahwa umat Islam harus bersikap adil, peduli dan saling membantu dalam membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera. Dalil Al-Qur’an yang relevan:

Yang artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil”

Q.S Al-Maidah: 42.

(6)

Dalam pemahaman dan penafsiran Al-Qur’an dan hadis, Muhammadiyah selalu berpegang pada prinsip-prinsip keilmuan dan berusaha untuk memahami dan mengaplikasikan pesan-pesan Islam sesuai dengan perubahan zaman dan kebutuhan umat Islam. Penafsiran tersebut dilakukan dengan memperhatikan konteks historis, budaya dan sosial yang relevan, serta menekankan prinsip-prinsip keadilan, kasih sayang, kebebasan beragama dan kebaikan bagi umat manusia secara keseluruhan.

2. Konteks Historis dan Sosial

Pemahaman Muhammadiyah yang berkaitan dengan konteks historis dan sosial merupakan bagian integral dari pendekatan mereka dalam memahami dan menginterpretasikan ajaran Islam. Muhammadiyah mengakui bahwa pemahaman agama harus mempertimbangkan kondisi sosial, budaya dan perubahan zaman yang terjadi agar tetap relevan dan dapat memberikan panduan yang sesuai bagi umat Islam. Dalam pembahasan berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai pentingya konteks historis dan sosial dalam pemahaman Muhammadiyah.

Konteks historis adalah aspek yang penting dalam memahami ajaran Islam dalam Muhammadiyah. Muhammadiyah mengakui bahwa Al-Qur’an dan hadis diturunkan pada masa tertentu dalam sejarah dan dalam situasi tertentu pula. Oleh karena itu, pemahaman yang akurat dari ajaran Islam memerlukan pemahaman tentang latar belakang sejarah saat penurunan ayat-ayat dan hadis tersebut. Muhammadiyah berupaya memahami makna dan pesan yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis dengan mempertimbangkan konteks historis dimana mereka diturunkan. Misalnya, dalam penafsiran ayat- ayat tentang jihad, Muhammadiyah mengakui bahwa jihad pada konteks awal Islam berkaitan dengan pertahanan diri dan perlawanan terhadap penindasan.

Namun, Muhammadiyah juga menekankan pentingnya memahami konteks zaman sekarang dan menerapkan nilai-nilai damai dan toleransi dalam interpretasi jihad.

Selain itu, konteks sosial juga menjadi faktor dalam pemahaman Muhammadiyah. Muhammadiyah memahami bahwa pesan-pesan Islam harus

(7)

diaplikasikan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat pada masa kini. Muhammadiyah berusaha memahami kondisi sosial dan kebutuhan umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, ekonomi, politik dan sosial. Muhammadiyah menyadari bahwa tantangan dan perubahan sosial yang terjadi mempengaruhi cara pengalaman dan pemahaman agama. Sebagai contoh, dalam mengatasi masalah kemiskinan, Muhammadiyah memperjuangkan pendidikan yang berkualitas dan pengembangan ekonomi berdasarkan prinsip keadilan sosial. Muhammadiyah memahami bahwa konteks sosial yang berubah mempengaruhi cara kita memahami dan menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.

Pemahaman Muhammadiyah tentang konteks historis dan sosial membantu dalam menafsirkan ajaran Islam secara relevan dengan kondisi zaman dan tantangan yang dihadapi umat Islam. Muhammadiyah berusaha mengembangkan pendekatan yang adaptif dan progresif dalam menerapkan nilai-nilai Islam. Pemahaman konteks historis dan sosial juga membantu dalam membangun keterhubungan antara ajaran Islam dengan realitas kehidupan sehari-hari umat Islam, sehingga pesan-pesan agama dapat diaplikasikan secara praktis dan bermakna dalam membanun masyarakat yang lebih baik.

Dalam konteks historis pemahaman Muhammadiyah mencakup pemahaman tentang peristiwa-peristiwa sejarah yang melingkupi penurunan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis serta pemahaman tentang konteks sosial yang meliputi struktur sosial, budaya dan kondisi umat Islam pada masa tersebut.

Pemahaman ini membantu untuk memberikan pemahaman yang lebih utuh tentang pesan-pesan ajaran Islam termasuk prinsip-prinsip etika, hokum dan tata kehidupan yang ditentukan oleh Al-Qur’an dan hadis. Konteks sosial juga diperhatikan oleh Muhammadiyah dalam pemahaman agama. Muhammadiyah mengakui bahwa masyarakat dan budaya umat Islam telah menalami perubahan sepanjang sejarah dan pemahaman agama haruslah relevan dengan kondisi sosial saat ini. Hal ini mendorong Muhammadiyah untuk beradaptasi dengan perubahan zaman dan menafsirkan ajaran Islam dengan memperhatikan realitas sosial yang dihadapi umat Islam pada masa kini.

(8)

Muhammadiyah menekankan pentingnya mempertimbangkan tantangan dan perubahan sosial dalam penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari- hari.

Muhammadiyah menyadari bahwa pemahaman agama harus mempertimangkan konteks historis dan sosial. Pemahaman ini membantu dalam menafsirkan ajaran Islam dengan lebih akurat dan relevan dengan kondisi zaman dan tantangan yang dihadapi umat Islam. Dengan memahami konteks historis dan sosial, Muhammadiyah mampu mengembangkan pendekatan yang adaptif dan progresif dalam menerapkan nilai-nilai Islam, sehingga pesan-pesan agama dapat diaplikasikan secara praktis dan bermakna dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

3. Perubahan Zaman dan Relevansi Pesan Islam

Perkembangan zaman dapat dilihat dari berbagai aspek, mulai dari perkembangan teknologi, hubungan internasional, hingga perubahan alam budaya dan sistem nilai masyarakat. Di tengah perubahan tersebut, aama Islam juga telah megalami perubahan dan adaptasi, dengan pesan-pesan Islam yang relevan terus berembang dan terus enjangkau masyarakat secara global.

Sejarah Islam menunjukkan bahwa dalam sejarahnya, Islam memang banyak mengalami perubahan. Mulai dari masa Rasululah hingga masa kini, pesan Islam selalu disesuaikan dengan realitas kehidupan masyarakat pada zaman tersebut. Islam tidak dilihat sebagai agama kuno yang statis dan tertinggal, tetapi sebagai agama yang hidup dan selalu mengikuti perkembangan zaman.

Dalam konteks inilah relevansi pesan dalam Islam menjadi sangat epnting dalam memandu kehidupan manusia pada masa modern saat ini. Meskipun pesan dan ajaran Islam berasal dari zaman Rasulullah pada awal abad 7, nilai- nilai Islam tersebut tetap relevan pada masa sekarang. Sebagai agama universal, Islam memberikan pedoman hidup yang komprehensif untuk kita menjalani hidup di dunia ini. Pesan islam juga selalu diadopsi dan disesuaikan

(9)

dengan budaya dan lingkungan sosial setempat untuk menjawab ebutuhan masyarakat.

Salah satu cintih pesan yang relevan dalam Islam adalah rasa keadilan sosial. Rasa keadilan sosial sangat penting untuk menjaga kerukunan antarumat beraama dan keberlangsungan masyarakat. Islam mengajarkan pentingnya penyediaan hak-hak dasar manusia, merawat mereka yang membutuhkan, serta menghindari kezaliman dan ketidakadilan sosial. Pesan ini tetap relevan pada zaman modern, dimana terdapat kebutuhan meningkatnya kesadaran sosial dalam menjaga hak asasi manusia dan keadilan dalam lingkungan sosial.

Pesan Islam yang lain adalah tentang perdamaian dan toleransi, yang menjadi penting dalam mengatasi perbedaan dan konflik yang terjadi di dunia modern. Islam mengajarkan pentingnya hubungan harmonis antarindividu, kelompok dan agama yang berbeda-beda. Salah satu ayat yang sering dikutip adalah “Wahai manusia, kami menciptakan kamu dari satu pasangan laki-laki dan perempuan, dan menjadikan kamu bangsa-bangsa dan suku-suku supaya kamu saling kenal mengenal” (Q.S Al-Hujurat:13). Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kerukunan antarumat beragama dan kerjasama untuk mencapai perdamaian dan stabilitas.

Dalam masa modern yang semakin kompleks, pesan tersebut menjadi semakin relevan dan diperlukan dalam menjaga keberagaman dan keseimbangan masyarakat. Telorasni dan kerukunan menjadi fondasi penting untuk melindungi hak asasi manusia, kerjasama dalam pembangunan, serta kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, pesan-pesan moral dan etika Islam juga terus relevan dalam menghadapi beberapa tantangan modern seperti konsumerisme, materialisme dan hedonisme yang dapat mengalahkan nilai-nilai kemanusiaan. Konsep rahmatan lil alamin dalam Islam, atau menjadi rahmat bagi semesta alam, menunjukkan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan menjaga keseimbangan ekosistem, yang merupakan topic yang semakin relevan dengan perubahan iklim global dan perusakan lingkungan.

(10)

Dalam lingkup ekonomi, pesan Islam tentang pemberdayaan ekonomi local, pengentasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan sosial tetap relevan meskipun dalam masa modern. Islam mengajarkan pentingnya keadilan dan keterlibatan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam dan mendorong pengembangan ekonomi yang berkelanjutan. Konsep zakat dan sedekah juga diperluas dalam konteks modern, termasuk dalam penggalangan dana, donasi dan program-program sosial untuk membantu orang yang membutuhkan.

B. Matan Keyakinan Muhammadiyah

Matan keyakinan muhammadiyah adalah satu pernyataan kepercayaan dalam Islam yang ditetapkan oleh orgaisasi Muhammadiyah sebagai panduan para anggotanya untuk menjalankan ajaran Islam secara benar dan bertanggung jawab.

matak keyakinan Muhammadiyah terdiri dari 25 butir yang menggambarkan keyakinan mendasar Muhammadiyah dalam memahami dan menjalankan ajaran Islam.

Pernyataan pertam adalam Matan Keyakinan Muhammadiyah adalah “Kami beriman kepada Allah sebagai Tuhan yang Esa, Maha Kuasa, Maha Mengetahui, Maha Pencipta dan Maha Pengatur alam semesta, yang tidak dapat disamakan dengan apa-apa”. Dalam pernyataan ini, Muhammadiyah percaya bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berkuasa dan mengatur seluruh alam semesta.

Pernyataan kedua mengenai keyakinan wa’id dan wa’ad, yaitu janji dan ancaman Allah berdasarkan perbuatan manusia. Muhammadiyah percaya bahwa manusia akan dipertanggungjawabkan atas perbuatan mereka dan akan menerima anjaran atau hukuman berdasarkan kebaikan atau keburukan yang mereka lakukan.

Pernyataan ketiga berbicara tentang rukun islam dan iman, yaitu lima praktik dasar Islam dan enam keyakinan mendasar. Pernyataan selanjutnya membahas tentang kitab suci Al-Qur’an dan hadis sebagai sumber ajaran Islam yang utama.

(11)

Pernyataan keenam tentang malaikat sebagai makhluk Allah yang diciptakan untuk melaksanakan tugas tertentu, seperti pemeliharaan alam semesta dan catatan amal manusia. Selanjutnya, pernyataan ketujuh menjelskan tentang pentingnya iman pada nabi dan rasul sebagai utusan Allah dalam menyampaikan ajaran-Nya kepada manusia.

Pertanyaan kedelapan membahas tentang pentingnya solat sebagai ibadah wajib dalam Islam, yang dilakukan sebagai ungkapan syukur dan ketaatan kepada Allah. Selain solat, Muhammadiyah juga menganggap penting untuk melaksanakan ibadah-ibadahnya seperti zakat, puasa dan haji.

Pernyataan kesembilan tentang kejadian kiamat dan hari akhir menjadi perhatian Muhammadiyah dalam menanamkan keyakinan tentnag kehidupan setelah mati. Muhammadiyah percaya bahwa setiap manusia akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah pada hari kiamat.

Pernyataan kesepuluh menjelaskan tentang pentingnya jihad fisabilillah atau perjuangan di jalan Allah. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa perjuangan tersebut dapat dilakukan dengan cara-cara damai, seperti pendidikan dan sosial.

Pernyataan kedua belas membahas tentnag pentingnya pemimpin yang adil dan bertanggung jawab dalam Islam, yaitu khalifah di bumi yang mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya.

Penyataan ke-22 menjelaskan tentang pentingnya menjaga silaturahmi dan hubungan sosial dlaam Islam. Muhammadiyah menganggap bahwa menjalin hubungan yang baik dengan sesame manusia dan menjaga persatuan dalam umat Islam merupakan hal yang sangat penting.

Terakhir pernyataan ke-25 membahas tentang kewajiban untuk memperjuangkan dan mempertahankan kebenaran serta meninggalkan segala bentuk kesesatan. Muhammadiyah percaya bahwa sebagai orag yang beriman, setiap Muslim memiliki tanggung jawab untuk memperjuangkan kebenaran dan menentang segala bentuk kesesatan.

Secara keseluruhan, matan keyakinan muhammadiyah merupakan pernyataan kepercayaan yang menyatakan keyakinan mendasar organisasi Muhammadiyah

(12)

dalam memahami dan menjalankan ajaran Islam secara benar dan tanggungjawab.

Melalui matan keyakinan Muhammadiyah, Muhammadiyah mengajarkan pentingnya memahami dan melaksanakan ajaran Islam dengan benar dan bertanggung jawab. matan keyakinan Muhammadiyah mencakup berbagai aspek mendasar Islam seperti, keyakinan akan keesaan Allah, nabi dan rasul, Al-Qur’an dan hadis sebagai sumber ajaran Islam utama, serta lima rukun Islam dan enam rukun iman.

Selain itu, matan keyakinan Muhammadiyah jua menekankan pentingnya menjaga hubungan sosial yang baik dengan sesame manusia, menjalankan ibadah- ibadah wajib dalam Islam, serta memperjuangkan kebenaran dan meninggalkan segala bentuk kesesatan.

Dalam menjalankan ajaran Islam, Muhammadiyah mengajarkan pendekatan yang damai dan berorientasi pada pendidikan dan sosial. Muhammadiyah juga menekankan pentingnya pemimpin yang adil dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

1. Keesaan Allah

Keesaan Allah adalah prinsip mendasar dalam agama Islam. Prinsip ini mengajarkan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang tidak memiliki sekutu dalam penciptaan, kekuasaan dan keberadaannya. dalam Al-Qur’an, keesaan Allah ditegaskan dalam berbagai ayat. Salah satu ayat yang paling terkenal adalah Surah Al-Ikhlas yang secara langsung menyatakan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang tidak memerlukan bantuan atau pertolongan dari makhluk lainnya, dan tidak memiliki partner dalam segala hal:

“Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah diri yang bergantung kepadaNya segala sesuatu. Dia tidak beranak, dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia” (Q. S Al- Ikhlas:1-4).

Ayat ini mendefinisikan keesaan Allah secara tegas dan menggaris bawahi keyakinan bahwa tidak ada yang setara dengan Allah dalam segala hal. Maka

(13)

dari itu, mengakui keesaan Allah adalah bagian dari fundamental keyakinan seorang muslim yang diwajibkan dalam syahadat.

Selain dalam Al-Qur’an, keesaan Allah juga dibahas dalam hadis-hadis nabi. Salah satu hadis terkenal yang berkaitan dengan keesaan Allah adalah hadis Jibril yang menjadi dasar dari semua ajaran Islam:

“Rasulullah SAW ditanya, ‘Apakah itu Iman?’ Beliau menjawab, ‘Iman adalah enkau percaya kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, pertemuan denganNya, dan kepada qodha dan qadhar (takdir baik dan buruknya)’. Kemudian ia ditanya, ‘Apakah itu Islam?’ Beliau menjawab,

‘Islam adalah engkau mengucapkan dua kalimat syahadat, melakukan solat, mengeluarkan zakat, puasa ramadhan dan menunaikan ke Baitullah jika mampu melakukannya’. Kemudian Jibril bertanya lagi, ‘Apakah itu Ihsan?’

Nabi menjawab, ‘Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat Allah. Jika engkau tidak melihat Allah, maka sesungguhnya Allah melihat engkau’” (HR. Muslim).

Dalam hadis nabi ini, Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Iman, Islam dan Ihsan yang merupakan tiga prinsip dasar Islam, smeuanya berkaitan dengan keesaan Allah. Dalam Iman, kita memercayai bahwa hanya ada satu Tuhan yang tidak memerlukan bantuan makhluk lain dan tidak memliki sekutu ataupun partner dalam segala hal. Dalam Islam, kita mengucapkan dua kalimat syahadat yang menyatakan iman kepada keesaan Allah. Sedangkan dalam Ihsan, kita diajarkan untuk beribadah kepada Allah seakan-akan kita melihatNya, karena kesadaran bahwa Allah selalu melihat kita.

Prinsip keesaan Allah memiliki banyak implikasi dalam kehidupan seorang muslim. Prinsip ini merupakan landasan bagi akidah atau keyakinan seorang muslim. Kecuali jika seseorang mempercayai keesaan Allah dengan sepenuh hati, imannya tidak akan benar-benar lengkap dan solid. Keesaan Allah juga merupakan landasan bagi praktik-praktik keagamaan seperti shalat, puasa, zakat dan sebagainya. Semua praktik keagamaan tersebut dilakukan dengan kesadaran bahwa hanya Allah-lah yang berhak ditujukan ibadah.

(14)

Selain itu, prinsip keesaan Allah juga memiliki implikasi moral yang penting. Karena hanya ada satu Tuhan, maka tidak boleh ada yang dijadikan sebagai tuhan selain Allah, termasuk uang, kekuasaan atau harta benda lainnya. Keesaan Allah juga menuntut agar muslim berakhlak baik, karena berakhlak buruk berarti merusak hubungan dengan Allah yang menciptakan manusia dengan tujuan yang mulia. Dalam Islam, mendapat keridhaan Allah menjadi prioritas dan sangat penting.

Selain itu, prinsip keesaan Allah juga mengajarkan toleransi dan menghormati orang lain. Karena semua makluk adalah ciptaan Allah, maka setiap orang harus dihormati dan tidak dihakimi oleh orang lain. Prinsip keesaan Allah juga mengajarkan rasa persaudaraan dan persatuan antara sesame muslim, karena semua muslim memiliki iman yang sama dan keyakinan yang sama kepada keesaan Allah.

Dalam Islam, keesaan Allah memegang peranan penting sebagai prinsip mendasar. Bahkan, prinsip ini merupakan pijakan utama dalam akidah seorang muslim. Keesaan Allah juga membawa banyak implikasi moral dan sosial yang penting bagi kehidupan umat Islam dan menjadi pondasi keharmonisan antar sesame umat manusia. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap muslim untuk mengakui dan mengamalkan prinsip eesaan Allah dengan tulus ikhlas dan ketulusan hati.

2. Risalah Nabi Muhammad SAW

Dalam Islam, nabi Muhammad SAW dipercayai sebagai utusan Allah yang membawa pesan dan ajaranNya kepada manusia. Dalam bab ini kita akan membahas lebih dalam tentang risalah Nabi Muhammad, pesan yang dibawa oleh beliau dan dampaknya bagi umat manusia.

Risalah Nabi Muhammad SAW mengandung beberapa aspek utama, yaitu mengajarkan ajaran Islam dan menyebarkan pesannya kepada manusia. Beliau dipilih oleh Allah SWT untuk menjadi utusanNya, dan tugas beliau adalah mengajarkan jaran Islam, membimbing manusia menuju kebenaran, dan memberikan solusi atas semua maslaah yang dihadapi manusia. Selama

(15)

hidupnya, Nabi Muhammad SAW telah memberikan contoh yang baik bagi para pengikutnya, baik dalam hal akhlak, etika, maupun tuntunan dalam kehidupan sehari-hari.

Pesan Nabi Muhammad SAW yang paling penting adalah ajaran Islam.

Ajaran Islam ini terdiri dari beberapa aspek yaitu akidah, ibadah, akhlak dan muamalah. Akidah mengajarkan tentang keyakinan dasar Islam, yaitu keesaan Allah, malaikat, kitab Allah, rasul Allah, hari akhir dan qadar.

Ibadah mengajarkan tentang tuntunan dalam beribadah dan prkatik-praktik keagamaan, seperti shalat, puasa, zakat, haji dan sebagainya. Akhlak mengajarkan tentang moral dan etika dalam pergaulan bermasyarakat, seperti kesopanan, kejujuran, kerendahan hati dan persaudaraan. Sedangkan muamalah mengajarkan tentang tata cara bertransaksi dan berbisnis dalam Islam seperti jual beli, riba dan sebagainya.

Dampak dari risalah Nabi Muhammad SAW sangat besar bagi umat manusia. Islam merupakan agama yang sangat penting dalam sejarah dunia, dengan jumlah pengikutnya mencapai ribuan juta diseluruh dunia. Salah satu dampak positif dari risalah Nabi Muhammad adalah memperkenalkan prinsip- prinsip moral dan etika dalam pergaulan bermasyarakat, serta tata cara berbisnis yang adil dan seimbang. Hal yang sangat penting dalam membentuk masyarakat yang adil, sejahtera dan berkeadilan.

Selain itu, risalah Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan pentingnya kerja keras, kejujuran dan persaudaraan antar sesame manusia. Hal ini memperkuat solidaritas sosial dan saling menghormati diantara sesame umat manusia dan mendorong persatuan dan kesatuan dalam berbagai aspek kehidupan.

Dalam kehidupan sehari-hari, risalah Nabi Muhammad SAW juga memperkenalkan konsep keadilan sosial dan menagajarkan pentingya membantu yang membutuhkan. Hal ini tercermin dalam praktik zakat, yang mengajarkan bahwa umat Islam harus memberikan sebagian dari harta mereka untuk membantu orang yang membutuhkan. Dengan cara ini, Islam

(16)

mendorong pembangunan sosial dan ekonomi yang merata dan mendorong solidaritas sosial dan membantu masyarakat yang kurang mampu.

Risalah Nabi Muhammad SAW juga memperkenalkan konsep toleransi antar agama dan perdamaian. Islam mengajarkan pentingnya hidup dlam damai dan toleransi antar sesame agama dan kelompok, dan menolak semua bentuk kekerasan dan kebencian. Hal ini tercermin dalam praktik salam, yang mengajarkan pentingnya saling menghormati antar sesame manusia tanpa memandang perbedaan agama, rasa tau latar belakang.

3. Akhirat sebagai tujuan akhir

Akhirat merupakan salah satu keyakinan dasar dalam aqidah Islam, dan hal ini juga ditegaskan dalam Matan Keyakinan Muhammadiyah. Dalam butir ke-11, Matan Keyakinan Muhammadiyah menyatakan “Kami beriman kepada adanya hari pembalasan yang didalamnya diadili segala amal manusia, baik yang kecil maupun yang besar dan kami beriman kepada adanya surge dan neraka sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadis.

“Dalam butir ini, Muhammadiyah mengajarkan bahwa setiap perbuatan akan dihisab di dari kiamat, sehingga seorang muslim harus mempersiapkan diri dan menjalankan perintah Allah serta menjauhi laranganNya.

Akhirat bukan hanya dianggap sebagai penhibur bagi orang-orang yang tertekan di dunia, tetapi juga sebagai tujuan akhir manusia. Ini sejalan dengan pandangan Islam bahwa kehidupan dunia hanya bersifat sementara dan akhirat adalah tempat yang abadi. Muhammadiyah mengajarkan bahwa menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap muslim untuk mencapai tujuan akhir yaitu akhirat.

Setiap perintah Allah harus dilaksanakan dengan baik oleh setiap muslim agar menjadi orang yang taat dan berbakti kepada Allah SWT. Dalam Matan Keyakinan Muhammadiyah, Muhammadiyah menegaskan bahwa muslim wajib memenuhi segala perintah Allah yang tercantum dalam Al-Qur’an dan Hadis. Dalam butir 37, Muhammadiyah menyatakan bahwa “Kewajiban setiap

(17)

muslim untuk berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, serta menjadikannya sebagai pedoman dalam beribadah dan berakhlak”.

Selain menjalankan perintah Allah, seorang muslim juga harus menjauhi segala larangan yang diharamkan oleh Allah SWT. Muhammadiyah mengajarkan bahwa muslim harus berusaha menjauhi segala bentuk perbuatan dosa dan kejahatan yang dapat merusak akhlak dan moral manusia. Dalam butir 40, Muhammadiyah menyatakan bahwa “Setiap muslim wajib menjauhi segala dosa dan maksiat yang Allah SWT haramkan, serta menjaga pandangan dan hatinya dari hal-hal yang dapat mengundang godaan dan dosa”.

Setiap muslim juga harus mempersiapkan dirinya untuk menghadapi hari kiamat, dimana setiap perbuatannya dihisab dan diberikan balasannya. Dalam Matan Keyakinan Muhammadiyah, Muhammadiyah menegaskan bahwa kematian adalah suatu keniscayaan dan semua manusia pasti akan mati. Oleh karena itu, seorang muslim harus mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian dan menyongsong akhirat. Dalam butir 11, Muhammadiyah menyatakan bahwa “Setiap muslim wajib memprsiapkan diri untuk menghadapi hari kiamat dan menjalankan segala perbuatan dengan sebenar- benarnya serta senantiasa bertaqwa kepada Allah”.

Matan Keyakinan Muhammadiyah menegaskan bahwa akhirat merupakan cita-cita tertinggi yang harus dicapai setiap muslim. Dalam butir 12, Muhammadiyah menyatakan bahwa “Akhirat adalah tujuan tertinggi setiap manusia, karena didalamnya terdapat kenikmatan yang tak terhingga dan jauh melebihi kenikmatan dunia”. Oleh karena itu, seorang muslim harus berusaha sepanjang hidupnya untuk mencapai akhirat, dengan cara menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya.

Keyakinan terhadap akhirat juga dapat menjadi pengingat bagi setiap muslim tentang kematian yang pasti akan dialami. Dalam butir 17, Muhammadiyah menyatakan bahwa “Setiap muslim harus senantiasa mengingat bahwa hidup di dunia adalah sementara dan kematian adalah suatu keniscayaan. Oleh karena itu ia harus selalu mempersiapkan diri dan mengingat akhirat sebagai tujuan utama”.

(18)

Matan Keyakinan Muhammadiyah adalah dokumen yang penting dalam ajaran Muhammadiyah dan menjadi pegangan bagi penganut Muhammadiyah dalam menjalankan ajaran Islam. Keyakinan terhadap akhirat menjadi salah satu aqidah penting dalam Matan Keyakinan Muhammadiyah, yang dijelaskan dalam beberapa butir yang berbeda. Akhirat tidak hanya dianggap sebagai penghibur di dunia sementara tetapi juga sebagai tujun akhir yang harus dicapai oleh setiap muslim. Melalui menjalankan perintah Allah dan mejauhi laranganNya serta mempersiapkan diri untuk hari kiamat, seorang muslim dapat mencapai tujuan akhir yang tertinggi yaitu akhirat.

C. Cita-Cita Hidup Muhammadiyah

Cita-cita hidup Muhammadiyah merujuk kepada prinsip-prinsi dan nilai-nilai moral yang mendasari gerakan Muhammadiyah dalam mengimplementasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian tahun 2015 diadopsi sebagai panduan operasional bagi organisasi Muhammadiyah dlam melaksanakan infrastruktur organisasi, pengelolaan manusia, kebijakan keuangan dan akuntasi serta kebijakan pelaksanaan investasi dan pengelolaan asset.

Cita-cita hidup Muhammdiyah terdiri dari tiga perinsip utama yaitu iman dan taqwa, peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pembangunan manusia yang berkulitas. Ketiga prinsip ini berfungsi sebagai panduan bagi Muhammadiyah dan menjalankan visinya sebagai organisasi yang berperan aktif dalam memajukan bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan pemikiran dalam rangka meningkatkan derajat hidup rakyat.

Iman dan taqwa menjadi prinsip utama dalam cita-cita hidup Muhammadiyah.

Muhammadiyah sebagai organisasi Islam, mendorong ummat Islam untuk meningkatkan iman dan taqwa dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tercermin dalam motto Muhammadiyah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tercermin dalam motto Muhammadiyah yaitu “Bertauhid, berakhlak dan berilmu”.

Bertauhid artinya berkeyakinan bahwa hanya Allah yang patut disembah dan diibadahi. Berakhlak artinya memiliki akhlak yang baik dan santun dlam

(19)

berinteraksi dengan sesame manusia. Berilmu artinya terus belajar dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dalam berbagai bidang, baik ilmu aama maupun umum.

Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi prinsip kedua dalam cita-cita hidup Muhammadiyah. Menurut Muhammadiyah ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sarana penting untuk memajukan peradaban manusia dan mendekatkan diri pada Allah. Oleh karena itu, Muhammadiyah membuka banyak lembaga pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Selain itu, Muhammadiyah juga memiliki banyak lembaga riset dan pengembangan teknologi yang fokus pada menghasilkan inovasi dan teknologi baru yang bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Pembangunan mausia yang berkualitas menjad prinsip ketiga dalam cita-cita hidup Muhammadiyah. Manusia merupakan makhluk yang paling mulia dan terhormat dihadapan Allah. Oleh Karena itu, Muhammadiyah berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia melalui pengembangan potensi dan pembinaan karakter yang baik. Program-program yang dilakukan Muhammadiyah dalam rangka mewujudkan prinsip ini meliputi bidang pendidikan dan kesehatan, serta pemahaman dan pengalaman agama yang benar dan moderat.

Cita-cita hidup Muhammadiyah memiliki relevansi yang sangat penting dalam konteks perubahan zaman yang terus berlangsung. Dalam era yang semakin kompleks dan dinamis seperti saat ini, Muhammdiyah memandang bahwa visi dan prinsip-prinsi dalam cita-cita hidup Muhammadiyah perlu terus dikembangkan dan disesuaikan agar dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi kepentingan masyarakat.

Demikian, Muhammadiyah terus berupaya untuk melakukan transformasi organisasi dan inovasi program-programnya dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang sesuai dengan tuntutan zaman. Salah satu contoh inovasi baru yang dilakukan Muhammadiyah adalah Muhammadiyah Digital Center (MDC), sebuah platform digital yang memperluas ruang gerak organisasi dalam memnuhi kebutuhan masyarakat secara cepat dan efektif.

(20)

Selain itu, Muhammdiyah juga terus melakukan pembaharuan dalam metode dan penajaran pendidikannya. Muhammdiyah menyadari bahwa pendidikan sejatinya perlu terus berkembang dan mengikuti perkembangan zaman, sehingga lulusannya memiliki kualitas yang baik dan relevan dengan tuntutan pasar kerja.

Cita-cita hidup Muhammadiyah merupakan panduan dan prinsip utama bagi Muhammadiyah dlam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai organisasi Islam teebesar di Indonesia. Cita-cita hidup Muhammadiyah meliputi prinsip iman dan taqwa, peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pembangunan manusia yang berkualitas. Ketiga prinsip ini saling terkait dan membentuk satu kesatuan yang utuh dalam pandangan Muhammadiyah.

Dalam konteks perubahan zaman yang dinamis, Muhammadiyah terus melakukan transformasi organisasi dan inovasi program-programnya agar dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi kepentingan masyarakat. Inovasi seperti Muhammadiyah Digital center (MDC) dan pembaharuan metode pengajaran pendidikan merupakan contoh nyata dari upaya Muhammadiyah dalam mengikuti perkembangan zaman dan memperkuat posisinya sebagai organisasi yang relevan dan bermanfaat bagi masyarakat.

Dengan memegang teguh visi dan prinsip-prinsi yang terkandung dalam cita- cita hidup Muhammadiyah, serta beradaptasi dengan dinamika perubahan zaman, Muhammadiyah diyakini akan terus mampu memberikan kontribusi positif bagi pembangunan masyarakat dan kemajuan bangsa, sekaligus menjaga keutuhan dan kesucian agama Islam di Indonesia.

1. Prinsip-prinsip Islam dalam Kehidupan Sehari-hari

Islam sebagai agama yang sempurna dan lengkap memberikan pedoman bagi umatnya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan sehari-hari meliputi berbagai hal yang berkaitan dengan hubungan sesame manusia, lingkungan dan Allah. Dalam menjalankan prinsip-prinsip Islam tersebut, umat Islam diharapkan mampu memperbaiki kualitas hidupnya dan menjaga kelestarian lingkungan di sekitarnya.

(21)

Islam mengajarkan untuk saling menghormati dan menghargai sesame manusia tanpa pandang bulu dalam hal etnis, agama dan ras. Prinsip-prinsip Islam dalam hubungan sesame manusia mencakup prinsip zakat, sedekah, amar ma’ruf nahi munkar dan kejujuran.

Prinsip zakat mengajarkan kepada umat Islam untuk memberikan dalam bentuk uang atau barang dengan persyaratan tertentu yang telah diatur dalam agama Islam. Prinsip ini dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial antara kaya dan miskin.

Selain itu sedekah juga merupakan prinsip Islam dalam hubungan sesame manusia yang berfungsi sebagai tindakan untuk membantu sesame dalam kondisi yang membutuhkan. Sedekah dapat diberikan dalam bentuk uang, barang atau jasa yang dibutuhkan oleh orang yang membutuhkan. Sedekah sangat bermanfaat untuk meringankan beban hidup orang yang membutuhkan dan dapat menumbuhkan rasa empati dan kepeduian terhadap sesame manusia.

Amah ma’ruf nahi munkar adalah prinsip Islam yang menagajrkan untuk berbuat kabaikan dan mencegah perbuatan yang buruk. Prinsip ini menekankan pentingnya memberikan masihat yang baik, mendidik orang lain dan membantu mereka yang membutuhkan bantuan. Dalam kehidupan sehari- hari, prinsip ini dapat diterapkan dengan cara mengajari anak-anak untuk melakukan hal-hal positif, membantu orang tua atau orang yang membutuhkan, serta mencegah perbuatan buruk seperti merokok, minum minuman keras atau melakukan tindakan criminal.

Kejujuran juga merupakan prinsip Islam yang penting dalam hubungan sesame manusia. Kejujuran mengajarkan untuk selalu berbicara jujur dan tidak berbohong dalam segala hal. Prinsip ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan dan hubungan baik antara manusia.

Islam sebagai agama yang menghargai dan menjaga keseimbangan alam, memiliki prinsip-prinsip dalam menjaga lingkungan. Prinsip-prinsip Islam

(22)

dalam lingkungan meliputi prinsip penghijauan, pengelolaan air dan penggunaan energy terbarukan.

Prinsip penghijauan mengajarkan untuk menanam pohon dan menjaga kelestarian hutan serta tumbuhan. Prinsip ini sangat penting dalam menjaga kesuburan tanah dan menjaga keseimbangan alam.

Pengelolaan air juga prinsip Isam yang penting dalam menjaga lingkungan. Prinsip pengelolaan air mengajarkan untuk berhemat dalam penggunaan air dan menjaga kualitas air agar tetap bersih dan sehat. Prinsip ini penting untuk menjaga kesuburan tanah, kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan.

Penggunaan energy terbarukan juga merupakan prinsip Islam dalam lingkungan. Islam mengajarkan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang terbarukan seperti matahari, air dan angina untuk keperluan hidup sehari-hari.

Prinsip ini sangat penting dalam menjaga keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan.

Islam mengajarkan untuk selalu menghormati dan menghargai Allah melalui ibadah dan ketaatan kepadaNya. Prinsip-prinsip Islam dalam hubungan dengan Allah meliputi prinsip shalat, puasa, zakat dan haji.

Shalat merupakan prinsip yang wajib bagi setiap umat Islam. Sholat diterapkan sebagai salah satu rukun Islam sebagai ibadah kepada Allah yang dilakukan dengan cara menghadapkan diri kea rah Ka’bah di Makkah. Melalui sholat, umat Islam diharapkan mampu memperkuat hubungan dengan Allah, memperbaiki diri serta memperoleh ketenangan batin.

Puasa merupakan prinsip Islam yang wajib dilakukan pada bulan Ramadhan. Puasa adalah menahan nafsu, lapar dan dahaga sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Prinsip puasa ini mengajarkan pada umat Islam untuk melatih kesabaran dan kedisiplinan dalam menjalani hidup.

Zakat merupakan prinsip Islam yang mengajarkan pentingnya memberikan sebagian dari hartanya yang diberikan untuk fakir miskin dan orang yang

(23)

membutuhkan. Prinsip zakat sangat penting untuk membantu sesame manusia dan menumbuhkan kepedulian sosial dalam masyarakat.

Haji merupakan prinsip Islam yang menjadi rukun Islam kelima yang wajib bagi mereka yang mampu untuk melaksanakannya. Haji dilakukan dengan tujuan untuk beribadah dengan mendatangi Ka’bah dan melakukan berbagai ibadah di Mekkah. Prinsip haji ini mengajarkan untuk memperkuat hubungan dengan Allah sekaligus memperdalam persaudaraan diantara sesame umat Islam.

Dalam kehidupan sehari-hari, prinsip-prinsip Islam yang diterapkan oleh umat Islam sangat membantu dalam membentuk keteguhan iman dan moralitas dalam diri seseorang. Selain itu, prinsip-prinsip Islam juga membantu agar kita dapat hidup harmonis, saling menghargai dan sehingga menjadikan linkungan sekitas menjadi damai dan sejahtera.

Meskipun prinsip-prinsip Isam secara khusus diajarkan ddan diterapkan oleh orang-orang Muslim, tetapi beberapa nilai yang terkandung di dalam prinsip-prinsip tersebut dapat diadopsi oleh semua orang, terlepas dari agama yang dianutnya. Beberapa nilai ini termasuk kesederhanaan, kerendahan hai, toleransi, ketulusan, kejujuran dan kemanusiaan.

Kesederhanaan adalah nilai yang dapat dianut oleh semua orang, bia kita belajar untuk mengendalikan keinginan dan pemenuhan kebutuhan hidup yang berlebihan. Dalam Islam, kesederhanaan diajarkan dalam mengatur pola hidup dan peningkatan ketakwaan, dengan menghindarkan diri dari meninggalkan keseimbangan serta kelebihan dalam segala aspek kehidupan.

Kerendahan hati juga merupakan oleh semua orang, terlepas dari aaa atau budaya yang dianut. Dalam Islam, kerendahan hati diajarkan sebagai nilai yang sangat penting dalam menjalin hubungan dengan orang lain, dengan menunjukkan penghormatan yang tinggi pada setiap manusia tanpa memandang status sosial, kekayaan atau agama.

Toleransi adalah nilai yang sangat penting dalam Islam dan dapat diadopsi oleh semua orang. Toleransi memungkinkan kedamaian dan kerukunan antara

(24)

individu dan kelompok degan latar belakang yang berbeda, seling memahami dan menghargai perbedaan pandangan dan keyakinan.

Ketulusan, kejujuran dan kemanusiaan juga merupakan nilai-nilai universal yang dianjurkan dalam Islam dan bisa diakui oleh semua orang.

Mengutamakan ketulusan, kejujuran serta memberikan perhatian kepada sesame manusia, berarti memberikan penghormatan dan keadilan yang dibutuhkan dalam konteks masyarakat yang lebih luas.

2. Pendidikan dan Pemajuan Umat Islam

Pendidikan dan pemajuan umat Islam merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi keberlangsungan Islam sebagai agama dan umat yang maju dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan Islam memiliki sejarah yang panjang dan penting dalam peradaban Islam melalui masa-masa awal hingga saat ini. Pendiidkan Isalm telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan umat Islam di seluruh dunia.

Sejarah pendidikan Islam dimulai sejak awal munculnya Islam di Mekkah pada abad ke-7 Masehi melalui para rasul dan sahabat Nabi Muhammad SAW. Mereka tidak hanya mengajarkan ajaran Islam, tapi juga memberikan pendidikan yang baik kepada masyarakat sekitar. Sejak saat itu, pendidikan Islam berkembang pesat baik melalui pendidikan formal maupu non-formal.

Pada masa Abbasiyah, pendidikan Islam mengalami perkembangan pesat.

Dalam waktu yang relatif singkat, pusat-pusat pendidikan seperti Madrasah, Masjid dan Universitas Islam yang bermunculan di seluruh wilayah Islam.

Peradaban Islam yang maju di masa itu sangat dipengaruhi oleh pendidikan Islam.

Pada masa modern, pendidikan Islam berkembang semakin pesat dengan banyaknya lembaga-lembaga pendidikan yang merujuk pada sistem pendidikan nilai-nilai Islam. Pendidikan Islam saat ini sangat beragam mulai dari tingkat pra-sekolah hingga universitas.

Pemajuan umat Islam tidak hanya berfokus pada aspek agama, namun juga aspek lain dalam kehidupan umat Muslim. Pemajuan umat Islam termasuk

(25)

dalam upaya untuk membangun sumber daya manusia yang unggul serta meningkatkan kesejahteraan umat Islam secara keseluruhan.

Pemajuan umat Islam dapat dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya dengan memperkuat ekonomi umat Islam melalui pengembangan usaha, memajukan pendidikan dan mengembangkan sumber daya manusia dengan menekankan pada nilai-nilai Islam. Selain itu, pemajuan umat Islam juga dapat dilakukan dengan meningkatkan partisipasi umat Islam dalam politik dan mendorong kerjasama antar negara-negara Islam.

Peningkatan pendidikan dan keterampilan adalah sebuah hal yang penitng dalam memajukan umat Islam. Dalam menyampaikan pesan agama, pendidikan dan pengajaran adalah unsur yang paling utama. Dalam mengejar perkembangan modern, pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai Islam dapat membantu umat Islam untuk mempertahankan ajaran Agama dan menghadapi tantangan dunia modern.

Selain itu, pemajuan umat Islam juga dapat dicapai melalui pengembangan ekonomi umat Islam. Peningkatan ekonomi umat Islam dapat membantu membangun kemandirian dan memberi dampak positif bagi perkembangan Islam secara keseluruhan. Disini, pemberdayaan umat Islam dengan mengembangkan akses sumberdaya, jaringan bisnis kreatif berbasis Syariah, serta memberikan pelatihan keahlian dalam bidang usaha adalah hal-hal penting untuk dilakukan.

Lebih jauh lagi, gerakan pemajuan umat Islam dapat dilakukan dengan memperkuat kerjasama antar negara-negara Islam. Kerjasama ini dapat dilakukan melalui hubungan politik, ekonomi, sosial dan budaya antar negara- negara Islam. Memalui kerjasama ini, umat Islam dapat saling membantu satu sama lain dalam mempromosikan pesan Islam serta mengembangkan kekuatan dan potensi mereka.

Dalam upaya pemajuan umat Islam, penggunaan teknologi dan media sosial juga dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan Islam yang lebih efektif. Hal ini bisa dilakukan melalui media sosial, situs web dan berbagai

(26)

aplikasi lainnya. Teknologi dan media sosial ini dapat mempercepat penyebaran pesan Islam, serta memperkuat interaksi sosial yang positif dan produktif.

Pedidikan dan pemajuan umat Islam adaah dua hal yang sangat penting dalam sejarah peradaban Islam, dan pemajuan umat Islam diperlukan untuk membangun umat yan unggul dan maju dalam berbagai aspek kehidupan.

Pendidikan Islam tidak hanya membantu umat Islam dalam memahami dan memperkuat keyakinan agama, tapi juga memberikan keterampilan dan pengetahuan untuk menghadapi tantangan dunia modern. Sementara itu, pemajuan umat Islam dilakukan untuk memberi dampak positif bagi perkembangan Islam, serta membangun emandirian dan kesejahteraan umat Islam secara keseluruhan.

Dalam upaya pendidikan dan pemajuan umat Islam, diperlukan upaya yang terus-menerus dan berkembang sesuai dengan tantangan dan kebutuhan zaman. Pendidikan Islam harus terus dikembangkan dan ditingkatkan agar dapat membantu umat Islam menghadapi tantangan zaman modern dan pemajuan umat Islam harus terus dilakukan dengan berbagai cara untuk memperkuat kekuatan dan potensi umat Islam.

Melalui upaya pendidikan dan pemajuan umat Islam yang dilakukan secara terus-menerus, diharapkan umat Islam dapat menjadi masyarakat yang maju dan sejahtera dalam berbagai aspek kehidupan serta mampu memberi contoh positif bagi dunia lainnya.

Ada beberapa hal praktis yang bisa dilakukan untuk membantu dalam upaya pendidikan dan pemajuan umat Islam, diantaranya:

a. Meningkatkan kesadaran diri, sebagai individu kita dpat meningkatkan kesadaran diri terhadap isu-isu pendidikan dan pemajuan umat Islam.

Dengan kesadaran yang tinggi, kita dapat lebih proaktif dalam mencari informasi dan terlibat dalam kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan dan pemajuan umat Islam.

(27)

b. Berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan, seperti seminar, kajian dan pengajian dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kita tentang Islam. Selain itu kita juga dapat memperluas jaringan sosial dan mengembangkan keterampilan dalam bidang keagamaan.

c. Menjadi relawan atau pendukung, seperti organisasi atau lebaga yang memiliki misi pendidikan dan pemajuan umat Islam. Kita dapat membanu dalam kegiatan-kegiatan seperti penggalangan dana, pendampingan atau pengajaran.

d. Berkontribusi dalam pengembangan teknologi, salah satunya hal yang dapat dilakukan adalah berkontribusi dalam pengembangan teknologi yang bermanfaat bagi pendidikan dan pemajuan umat Islam. Misalnya membuat aplikasi yang dapat membantu memudahkan akses informasi tentang Islam.

e. Menjadi agen perubahan dalam masyarakat, kita dapat menjadi agen perubahan dalam masyarakat dengan menciptakan dan mempromosikan kesadaran tentang pentingnya pendidikan dan pemajuan umat Islam melalui media sosial, tulisan atau kegiatan pubik.

Dalam melakukan hal tersebut kita dapat memulai dari lingkungan sekitar kita dan secara perlahan-lahan menyebarluaskan nilai-nilai Islam dan pentingnya pendidikan dan pemajuan umat Islam bagi keberlangsungan Islam sebagai agama yang maju. Dengan melakukan hal-al praktis tersebut, kita juga dapat membantu menciptakan lingkungan masyarakat yang lebih harmonis, toleran dan mempunyai kesadaran agama yang lebih baik.

Selai hal-hal yang telah disebutkan diatas, masih banyak hal praktis lainnya yang dapat dilakukan untuk membantu upaya pendidikan dan pemajuan umat Islam. Kita dapat memulainya dari tindakan kecil dan sederhana, seperti membaca buku atau artikel mengenai Islam, berdiskusi dengan teman atau keluarga tentang pentingnya pendidikan dan pemajuan umat Islam atau memperbanyak referensi tentang organisasi atau kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan dan pemajuan umat Islam.

(28)

Dalam skala yang lebih besar kita juga dapat terlibat dalam kegiatan- kegiatan sosial atau lembaga yang berfokus pada pendidikan dan pemajuan umat Islam seperti pendidikan Islam, bantuan korban bencana alam atau pengembangan ekonomi umat Islam. Dengan terlibat dalam kegiatan ini, kita dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pendidikan dan pemajuan umat Islam dan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Dalam hal ini, upaya pendidikan dan pemajuan umat Islam menjadi tanggung jawab bersama. Semua orang dapat terlibat dalam upaya ini memperlihatkan kepedulian terhadap perkembangan Islam dan umatnya. Hal ini akan sangat bermanfaat dalam memajukan keberlangsungan Islam sebagai agama dan umat yang maju.

3. Keadilan dan Kesejahteraan Sosial

Keadilan dan kesejahteraan sosial adalah dua konsep penting dalam pembangunan masyarakat yang adil dan harmonis. Keadilan adalah prinsip moral dan sosial yang mendasar agar setiap indivisu diperlakukan secara sama dan bahwa semua orang memiliki hak yang sama dalam memperjuangkan kepentingan mereka. Sebaliknya, kesejahteraan sosial adalah sebuah kondisi dimana kebutuhan dasar semua warga negara dipenuhi dan lingkungan sosial dan ekonomi masyarakat adil serta terjamin.

Keadilan memainkan peran penting dalam menciptakan kesejahteraan sosial yang seimbang dan berkelanjutan. Pada umumnya, keadilan menjadikan prinsip bahwa setiap orang harus diperlakukan dengan cara yang sama dan mendapatkan hak yang sama dalam kehidupan masyarakat. Dalam konteks sosial, keadilan juga berlaku pada distribusi sumber daya, kesempatan dan kesejahteraan ekonomi. Namun dalam masyarakat yang kompleks, hal ini seringkali tidak terjadi.

Dalam banyak negara, kekayaan, kekuasaan dan sumber daya didistribusikan tidak adil, oleh sebab itu kesejahteraan sosial tidak dirasakan secara merata. Individu dengan status sosial ekonomi yang tinggi memiliki akses terhadap sumber daya dan layanan yang lebih baik daripada mereka

(29)

yang kurang beruntung. Kesejangan sosial termasuk ketimpangan ekonomi dan ketidaksetaraan akses terhadap pendidikan, perawatan kesehatan dan pekerjaan, dapat menciptakan dampak buruk bagi kesejahteraan sosial serta mengancam stabilitas sosial.

Dalam hal ini, kesejahteraan sosial adalah upaya membangun masyarakat yang berkeadilan serta memperoleh kualitas hidup yang lebih baik. Oleh karena itu, upaya pemenuhan hak-hak dasar individu harus dilakukan oleh negara maupun masyarakat. Kehadiran pemerintah dalam hal ini sangat penting utnuk melakukan pemerataan dan penyeimbangan peluang untuk mencapai akses terhadap sumber daya dan layanan yang sama untuk semua warga negara. Salah satu upaya yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan memberikan bantuan sosial kepada kelompok-kelompok yang membutuhkan sperti program pemerataan akses pendidikan, kesehatan, perumahan serta pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin.

Hal ini juga dapat dicapai dengan membentuk sistem perpajakan yang adil sehingga pemerintah dapat menyalurkan dana dari pajak untuk memperbaiki lingkungan sosial. Selain itu terdapat pula upaya dari masyarakat untuk memberikan dukungan kepada kelompok yang membutuhkan melalui berbagai kegiatan sosial dan filantropi.

Dalam konteks global, tugas dan tanggung jawab keadilan dan kesejahteraan sosial juga menjadi urusan internasional. Negara-negara berpenghasilan tinggi di seluruh dunia memiliki tanggung jawab untuk membantu negara-negara yang kurang beruntung dalam membangun kesejahteraan sosialnya. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah melalui bantuan pembangunan serta transfer teknologi dan pengetahuan.

Namun, sebagai sebuah konsep keadilan dan kesejahteraan sosial seringkali diabaikan oleh negara-negara kapitalis yang menekankan penghasilan pribadi dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini penting untuk diperhatikan karena prinsip-prinsip kapitalisme seringkali menimbulkan ketidakadilan dan ketidaksetaraan ekonomi.

(30)

Menilai keadilan dan kesejahteraan sosial dapat dipengaruhi oleh pemahaman, kepercayaan serta nilai-nilai budaya masyarakat. Dalam masyarakat majemuk, terutama yang memiliki perbedaan dalam ras, agama, budaya, bahasa dan lainnya, hal ini dapat menimbulkan perbedaan pengertian dalam penafsiran nilai-nilai sosial tersebut. Oleh Karena itu, konsep keadilan dan kesejahteraan sosial harus diinterpretasikan secara inklusif, serta memperhatikan keanekaragaman dalam kompleksitas masyarakat. Dalam hal ini, partisipasi warga negara dalam proses demokrasi dan pengambilan keputusan juga sangat penting. Partisipasi ini dapat memunculkan aspirasi dan kepentingan masyarakat yang berbeda-beda dan memperkuat komitmen untuk membanun masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan.

Keadilan dan kesejahteraan sosial juga berkaitan erat dengan hak asasi manusia (HAM). HAM merupakan konsep mendasar dalam pembangunan masyarakat yang adil dan harmonis. Hak-hak dasar seperti ha katas kesehatan, pendidikan, perumahan dan pekerjaan yang layak harus dihormati dan dilindungi oleh negara dan masyarakat. Dalam masyarakat yang berkeadilan dan sejahtera, warga negara memiliki hak yang sama untuk memperoleh akses terhadap peluang dan sumber daya untuk mencapai kesejahteraan mereka sendiri.

Secara keseluruhan, keadilan dan kesejahteraan sosial adalah dua konsep penting dalam pembangunan masyarakat yang adil dan harmonis. Keadilan mengandung prinsip bahwa setiap individu diperlakukan secara sama dan mendapatkan hak yang sama dalam kehidupan masyarakat, sedangkan kesejahteraan sosial adalah kondisi dimana kebutuhan dasar semua warga negara dipenuhi dan lingkungan sosial dan ekonomi masyarakat adil serta terjamin. Untuk menciptakan kesejahteraan sosial yang seimbang dan berkelanjutan, upaya pemenuhan hak-hak dasar individu harus dilakukan oleh negara maupun masyarakat, serta harus mempertimbangkan keanekaragaman dan kompleksitas masyarakat.

Banyak masyarakat dan oranisasi di seluruh dunia berusaha memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan sosial dalam berbagai cara.

(31)

Upaya konkret yang dilakukan dalam masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut diantaranya:

a. Gerakan Buruh, organisasi buruh dan serikat di sleuruh dunia bertugas untuk memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja mendapatkan upah yang layak sehingga dapat mencukupi kebutuhan dasar mereka seperti makanan, perumahan dan kesehatan. Gerakan buruh juga menyuarakan hak-hak pekerja seperti hak tunduk pada jam kerja yang layak serta hak untuk memperjuangkan kondisi kerja yang aman dan sehat.

b. Gerakan Lingkungan, organisasi lingkugan seluruh dunia berjuang untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan. Gerakan lingkungan menuntut kebijakan pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga hutan-hutan serta sumber daya alam lainnya yang berharga.

c. Gerakan HAM, organisasi yang mendedikasikan diri untuk memajukan hak-hak asasi manusia di seluruh dunia menyuarakan tanggung jawab negara dan masyarakat untuk menghormati dan melindungi hak-hak warga negara.

d. Gerakan Kesenjangan Sosial, organisasi seperti The Equality Trust di Inggris dan ActionAid di Afrika menuntut kebijakan pemerintah untuk memperaiki kesenjangan ekonomi dan sosial yang ada di masyarakat.

Mereka juga menciptakan program-program untuk membantu kelompok-kelompok yang membutuhkan seperti anak-anak miskin dan keluarga yang terkena dampak kebijakan pemerintah.

Selain dari upaya dari organisasi dan gerakan sosial, individu juga dapat turur serta dalam memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan sosial. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan oleh individu untuk turut serta memperjuangkan kesejahteraan sosial:

a. Menjadi warga negara yang aktif yaitu partisipasi dalam roses demokrasi seperti pemilihan umum dan memberi komentar yang konstruktif unuk kebijakan public sangat penting. Keberhasilan dari

(32)

demokrasi tergantung pada partisipasi aktif dari warga negara yang memperjuangkan kepentingan umum dan kesetaraan.

b. Bergabung dalam organisasi dan gerakan sosial, bergabung dengan gerakan sosial yang menempuh aksi langsung dapat membantu memperjuangkan hak-hak individu dan mengatasi masalah sosial yang muncul.

c. Konsumsi yang bertanggung jawab, memilih produk yang diprosuksi secara etis dan ramah lingkungan dapat membantu menekan dampak negative produksi terhadap masyarakat dan lingkungan.

d. Berkreasi untuk menyuarakan perubahan, menciptakan karya seperti gambar, music atau tulisan yang mengekspresikan isu sosial tertentu dapat mendorong perubahan dan menciptakan kesadaran sosial.

Artinya, upaya mencapai keadilan dan kesejahteraan sosial tidak hanya tanggung jawab dari seluruh individu warga masyarakat. Segala upaya kecil dapat berkontribusi pada perubahan sosial yang lebih besar dan lebih berkesinambungan.

REFERENSI

Suyanto. (2021). MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN ISLAM. ITSPKU.

https://itspku.ac.id/2021/06/08/muhammadiyah-sebagai-gerakan-islam/

Choudhury, M. (2014). The Relevance of Islamic Ethics in Modern Business.

Journal of Business Ethics, 119(3).

Manzoor, Q. A. (2016). Management guidance from Islam: an exploration and appraisal. Journal of Management Development, 35(9).

https://doi.org/https://doi.org/10.1108/jmd-04-2016-0055

Center, P. R. (2018). The World’s Muslims: Religion, Politics and Society. Pew Research Center. https://www.pewresearch.org/global/2018/06/13/the- worlds-muslims-religion-politics-and-society/

(33)

St. Nurhayati, Mahsyar Idris, M. A. B. (2020). Muhammadiyah dalam Perspektif Sejarah, Organisasi, dan Sistem Nilai. TrustMedia Publishing.

Setiawan, F. (2022). Kebijakan Pendidikan Muhammadiyah: 1911-1942. UAD Press.

Sayuti, M. (2019). Implementasi Konvensi CEDAW dalam Perlindungan Hak Asasi Perempuan di Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 22(1).

Masood, A. (2021). The Importance of Referencing in Academic Writing: A Review. Journal of Education and Learning, 10(4).

Arifin, M. Z., Sunarso, B., & Sultoni, K. (2020). Peran Referensi dalam Karya Ilmiah. UNNES Press.

Arifin, M. (2018). Pembangunan Pendidikan Islam: Studi Konseptual dan Implementasi Praktis. Prenada Media.

Panjwani, F. (2017). Islam and Education: Pedagogical Principles and Practices.

Routledge.

Ednan Aslan, Rahim Ombashi, Sibel Erduran, and A. M. Y. (2016). The Role of Islamic Education in the Integration of Muslim Minorities: A Comparative Study of European Countries. Springer International Publishing.

Syahrir, L., Kamal, K., Ecca, S., & ... (2022). Penerapan Baitul Arqam Sebagai Bentuk Penanaman Nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan. MALLOMO:

Journal of …. https://jurnal.umsrappang.ac.id/mallomo/article/view/703 Al-Hamdi, R., & Surahmat, I. (2022). Strategi Dakwah Islam di Eropa:

Pengalaman Muhammadiyah Cabang Istimewa Jerman Raya. JMM (Jurnal

Masyarakat Mandiri).

http://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm/article/view/6173

(34)

Latif, R. (2019). Tinjauan eksistensi ideologi Muhammadiyah periode 2005-2015.

repository.uinjkt.ac.id.

https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/44006

Mukhtar, H. (2022). … IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PADA SEKOLAH DAN MADRASAH (Studi Kasus Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Secang Tahun 2021). eprintslib.ummgl.ac.id.

http://eprintslib.ummgl.ac.id/3460/

Miftahulhaq, M. (2018). Pendekatan Teori Sistem dalam Perkuliahan Kemuhammadiyahan. publikasiilmiah.ums.ac.id.

https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/10602

Hidayaturrahman, H. (2021). Menelusuri Pola Fiqh Muhammadiyah dalam Perspektif Tarikh. In … Homepage: https://ejournal. umbandung. ac. id ….

academia.edu.

https://www.academia.edu/download/87246113/Menelusuri_20Pola_20Fiqh _20Muhammadiyah_20Dalam_20Perspektif_20Tarikh_20Tasyri_2071- 105.pdf

Nurhayati, S., Idris, M., & Burga, M. A. Q. (2019). Muhammadiyah dalam perspektif sejarah, organisasi, dan sistem nilai. repository.iainpare.ac.id.

http://repository.iainpare.ac.id/535/1/Muhammadiyah.pdf

Fithri, R., & Baidarus, B. (2021). Social Reality Construction of Muhammadiyah Citizens in Respect of LAZISMU during the Covid-19 Pandemic.

Cakrawala: Jurnal Studi Islam.

http://journal.unimma.ac.id/index.php/cakrawala/article/view/5626

Idris, M., & Burga, M. A. (2020). Muhammadiyah dalam Perspektif Sejarah, Organisasi, dan Sistem Nilai. books.google.com.

https://books.google.com/books?

hl=en&lr=&id=sfvKDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA91&dq=ideologimuham

(35)

madiyah+muhammadiyah+mkchm+pahamagama+agama&ots=RCuW94oW ef&sig=G5Z557OungOCQndjgKkUeemBHqg

Fakharurazi, F., & Jayadi, J. (2023). IMPLEMENTASI PERATURAN REKTOR NOMOR 372 TAHUN 2018 TENTANG KAMPUS ISLAMI. JURNAL

KEMUHAMMADIYAHAN DAN .

https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKII/article/view/17676

Daya, N. (n.d.). … -NILAI AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN TERHADAP KECURANGAN AKADEMIK DAN INTEGRITAS MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ….

AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH .

http://repository.umpalopo.ac.id/id/eprint/390

Risman, K. (n.d.). Pendidikan Al Islam Dan Kemuhammadiyahan Dalam Meningkatkan Perilaku Keberagamaan Siswa SMA Muhammadiyah 1 Baubau. JURNAL PENDIDIKAN ROKANIA. https://www.e- jurnal.stkiprokania.ac.id/index.php/jpr/article/view/589

Hasanuddin, H., Rahman, A., Mubarak, H., & ... (2022). STUDI KRITIS TERHADAP SISTEM PEMBELAJARAN AL ISLAM DAN

KEMUHAMMADIYAHAN. JOEL: Journal of .

https://www.bajangjournal.com/index.php/JOEL/article/view/4543

Legino, S. P. (2021). Pendidikan Kemuhammadiyahan Kelas X Semester 1 Dan 2 Untuk SMA/MA. books.google.com. https://books.google.com/books?

hl=en&lr=&id=0aI9EAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=ideologimuhamma diyah+muhammadiyah+mkchm+pahamagama+agama&ots=ejWut-

XGpL&sig=aRnyUg_0NjrqnryNeQ4FGeJmBws

SALEH, S. K. (2021). PENINGKATAN PERILAKU BERAGAMA SISWA

MELALUI PEMBELAJARAN AL-ISLAM DAN

KEMUHAMMADIYAHAN. Damhil Education Journal.

https://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/DEJ/article/view/1172

(36)

Nurhidaya, M. (2020). Analisis Nilai-Nilai Al-Islam Kemuhammadiyahan Terhadap Kecurangan Akademik Dan Integritas Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Palopo. repository.umpalopo.ac.id.

http://repository.umpalopo.ac.id/391/

Aryani, S. A. (2020). Kurikulum Al Islam-Kemuhammadiyahan (AIK) Bagi Program Diploma 3, Sarjana Terapan dan Sarjana Pada Perguruan Tinggi’Aisyiah. digilib.uin-suka.ac.id. https://digilib.uin- suka.ac.id/id/eprint/43103/

Astutik, A. P. (n.d.). … DAN KONTEKS HISTORIS WAWASAN KEBANGSAAN DALAM KURIKULUM AL ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ….

In core.ac.uk. https://core.ac.uk/download/pdf/343200798.pdf

Risman, K. (2022). Fanatisme Mahasiswa Islam. books.google.com.

https://books.google.com/books?

hl=en&lr=&id=hWB9EAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=ideologimuham madiyah+muhammadiyah+mkchm+pahamagama+agama&ots=ttqjW5EFKN

&sig=cCtTAZ8WQ9_wZTdFqhVgn0iDYgA

IKHWAN, M. U. H. (n.d.). PENERAPAN KOMUNIKASI MUHAMMADIYAH RANTING BENGA DALAM PENGEMBANGAN AKTIVITAS DAKWAH. In core.ac.uk. https://core.ac.uk/download/pdf/227425511.pdf

Referensi

Dokumen terkait

 Mendeskripsikan unsur-unsur dan fungsi aqidah bagi kehidupan manusia (umat Islam)..  Mempraktikan aqidah Islam secara benar dalam

hal ini yang menyebabkan pluralisme agama menjadi suatu kenyataan historis yang tidak dapat dihindari dari realitas kehidupan umat manusia, karena itu dalam beragama

Salafiyah memiliki kaidah-kaidah yang mengatur kehidupan sehari-harinya dimana kaidah-kaidah tersebut berasal dari pemahaman mereka terhadap nilai ajaran islam itu sendiri, maka

Potret dalam konteks ini merupakan gambaran realitas historis bagaimana sistem atau corak yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan Islam tradisional itu

Kehidupan yang seimbang merupakan salah satu esensi ajaran Islam sehingga umat Islam disebut umat pertengahan (umatan wasathan). Ekonomi Islam bertujuan untuk

Majalah Al Wa’ie 1 bulan 1x Membangun Kesadaran Umat Tabloid Media Umat 1 bulan 2x Memperjuangkan Kehidupan Islam Buletin Al-Islam 1 minggu 1x Melanjutkan Kehidupan Islam..

dakwah dapat diartikan sebagai sebuah proses penyampaian ajaran Islam kepada umat manusia dalam bentuk amar ma’ruf nahi mungkar, dan keteladanan yang baik dalam kehidupan

dakwah dapat diartikan sebagai sebuah proses penyampaian ajaran Islam kepada umat manusia dalam bentuk amar ma’ruf nahi mungkar, dan keteladanan yang baik dalam kehidupan