Perempuan atau disebut juga perempuan yang menjalankan profesi atau pekerjaannya dan melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kinerjanya disebut dengan perempuan karir. Wanita karir adalah wanita yang sibuk, wanita pekerja yang terkadang lebih banyak menghabiskan waktunya di luar ruangan dibandingkan di dalam ruangan. Dalam keadaan seperti ini, jika wanita karir tersebut adalah seorang wanita muslim dan suaminya meninggal mendadak, maka aktivitasnya akan mendapat tekanan.
صْفَح ْنَع ٍما
- Definisi Operasional 1. Ihdad
- Rumusan Masalah
- Kegunaan Penelitian
- Telaah Pustaka
- Sistematika Penulisan
- Pengertian ‘Iddah
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang Ihdad Karir Wanita dalam Perspektif Hukum Islam. Pada bab keempat ini penulis menguraikan hasil penelitian yang mencakup ihdad wanita karir dalam perspektif hukum Islam.
ما ُْتُ
Justeru, sebelum membincangkan tentang ihdad, penulis terlebih dahulu mengulas sedikit tentang 'iddah untuk memberi kefahaman yang menyeluruh. Kata “iddah” menurut Sayyid Sabiq juga digunakan untuk menunjukkan makna hari haid atau hari-hari suci bagi wanita.
Hikmah disyariatkannya ‘Iddah
Hikmah utama dari 'iddas sebenarnya bukan hanya keinginan untuk mengetahui bibit kehamilan seorang wanita ketika suaminya menceraikannya, seperti yang selama ini diyakini. Jadi tidak masuk akal jika Idaat hanya untuk mengetahui apakah seorang wanita hamil atau tidak, tapi dijabarkan idenya.
Macam-macam ‘Iddah
Maksudnya: Dan wanita-wanita yang tidak haid lagi (menopause) di antara wanita-wanita kamu, jika kamu ragu-ragu (tentang waktu iddahnya), maka masa iddah mereka ialah tiga bulan; dan begitu juga wanita yang tidak haid. dan wanita yang mengandung adalah masa iddahnya sehingga bersalin. dan orang-orang yang bertakwa kepada Allah, nescaya Allah akan memudahkan urusannya. Kemungkinan kedua, dia tidak mengalami senggugut, seperti anak kecil yang belum datang haid atau wanita dewasa yang sudah putus haid.
تُ ي َنيِذَّلاَو
IHDAD
Perbedaan definisi di atas terlihat pada dua hal pokok: pertama, pada definisi pertama yang ditekankan pada pakaian yang diwarnai sebagai faktor yang harus dihindari saat ihdad, sedangkan pada definisi kedua yang harus dihindari mencakup segala bentuk keduanya. disebut menyisir (majkapa) dan dihias. Perbedaan lainnya, definisi pertama tidak menyatakan bahwa menyisir atau menghiasi yang harus dihindari menyangkut bagian tubuh, sedangkan definisi kedua dengan jelas menyatakan demikian. Wahbah al-Zuhaili yang menulis sedikit berbeda memberikan definisi ihdad “Meninggalkan wewangian, perhiasan, eye shadow dan minyak, baik minyak itu berbau harum atau tidak.”18.
Kemudian seperti pada definisi kedua di atas, Wahbah al-Zuhaili menegaskan bahwa yang dimaksud dengan meninggalkan minyak wangi, perhiasan, eye shadow dan minyak adalah khusus yang berkaitan dengan bagian tubuh perempuan. Oleh karena itu, wanita yang sedang dalam keadaan ihdad tidak dilarang untuk melakukan hal tersebut. mendekorasi diri, tempat tidur, gorden dan peralatan rumah tangga. Menurut Sayyid Sabiq, hal ini wajib bagi seorang wanita yang suaminya meninggal pada masa iddah, guna menunjukkan kesetiaan dan melindungi hak-hak suaminya.19. Walaupun redaksional beberapa definisi di atas berbeda-beda, namun hakikatnya tetap sama, yaitu tidak bolehnya memakai perhiasan, bersolek dan hal-hal lain yang dapat menggugah syahwat dan gairah laki-laki, terhadap perempuan yang suaminya telah meninggal.
Mazhab bersepakat tentang kewajipan wanita yang ditinggal mati oleh suaminya untuk berihdad (berkabung), atau wanita itu sudah. Namun, Imam Syafi'i berpendapat bagi wanita yang diceraikan, adalah sunnah raj'iy untuk berihdad, jika tidak ada harapan antara suami isteri untuk merujuk kembali.21 Dalam kesempatan lain, Imam Syafi'i dalam kitabnya Al- Ummu berkata: “Sesungguhnya Allah SWT tidak menyebut tentang ihdad di dalam al-Quran, tetapi apabila Rasulullah SAW memerintahkan seorang wanita yang ditinggalkan mati oleh suaminya untuk ihdad, maka hukumnya sama dengan kewajipan yang ditetapkan oleh Allah SWT.
اللَو ِلي اَم
الل ىَّلَص
Semua ulama, kecuali Al-Hasan, sepakat bahwa ihdad wajib bagi wanita muslimah yang merdeka sepanjang zaman. Demi Allah, sedikitpun aku tidak haus akan wewangian, hanya saja aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, berkabung lebih dari tiga hari, kecuali atas kematiannya. suami, yaitu selama empat bulan sepuluh hari”. Jika diperhatikan hadits ini berbentuk khobariyah yaitu Nabi meriwayatkan bahwa wanita yang suaminya meninggal dapat melakukan ihdad selama empat bulan sepuluh hari.
Menurut Sayyid Abu Bakar al-Dimyathi, para ulama telah sepakat yang menyatakan bahwa ihdad wajib bagi wanita yang meninggal suaminya, karena sesuatu yang dibolehkan setelah dilarang adalah wajib. Satu-satunya ulama yang tidak mewajibkan ihdad bagi wanita yang suaminya meninggal adalah Imam al-Hasan al-Bashri. Namun menurut Sayyid Abu Bakar al-Dimyathi, hal tersebut tidak menyebabkan cacat ijma', ulama dalam pengertian ijma' Ulama mengenai kewajiban ihdad tidak berkurang karena tidak termasuk Imam al-Hasan al-Bashri di dalamnya. .
عا
Artinya: Barangsiapa yang meninggal di antara kamu dan meninggalkan isterinya, (biarlah para isterinya) menangguhkan dirinya (berlatih) selama empat bulan sepuluh hari.
Pengertian Wanita Karir
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata perempuan berarti perempuan dewasa.32 Artinya perempuan yang masih kecil atau anak-anak tidak termasuk dalam istilah perempuan. Karir adalah rangkaian aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan dan perilaku, nilai, dan aspirasi seseorang sepanjang hidup orang tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa karir adalah suatu rangkaian atau pekerjaan yang dicapai seseorang dalam kurun waktu tertentu yang berkaitan dengan sikap, nilai, perilaku dan motivasi individu tersebut.36.
Pada masa Rasulullah, banyak sekali wanita yang juga dikenal sebagai wanita karir, antara lain Siti Khadijah dan. Rasulullah SAW mempunyai seorang istri yang tidak hanya berdiam diri dan bersembunyi di kamarnya. Di sini kita dapat memahami bahwa istri nabi pun mempunyai kesempatan untuk keluar rumah untuk mengurus bisnisnya.
Setelah Khadijah meninggal, Rasulullah menikah dengan Aisyah radhiyallahu anha, seorang wanita cerdas, muda dan cantik yang perannya dalam masyarakat tidak perlu dipertanyakan lagi. Oleh karena itu perang tersebut dinamakan perang unta (jamal), karena pada saat itu Aisyah radhiyallahu anha sedang menunggangi unta.38. 3) Asy Syifa Binti Abdullah Al Adawiyah39.
Hukum Wanita Karir
Biasanya wanita yang tidak beraktivitas di luar rumah akan malas berdandan karena merasa tidak diperhatikan dan tidak berguna. Sehingga jika mereka bekerja di luar rumah, maka harta benda yang mereka miliki akan banyak terpakai untuk perhiasan dan pakaian yang melebihi kebutuhannya, hingga mereka terjebak pada hal-hal yang mubazir (berlebihan) yang diharamkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang tujuan utamanya adalah buku-buku perpustakaan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan hukum-normatif, dimana peneliti mengkonsepkan hukum sebagai suatu sistem normatif yang bersifat otonom, tertutup dan mandiri dari kehidupan hukum masyarakat.48 Dengan kata lain, penelitian ini difokuskan pada kajian penerapan aturan-aturan. atau dalam pernikahan. Sedangkan penulis normatif menggunakannya untuk melihat kaidah atau ketentuan ihdaad perempuan profesional dalam hukum Islam. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, penulis menggunakan tinjauan pustaka, yaitu perolehan atau pengumpulan data dari sumber-sumber buku yang berkaitan dengan penelitian ini.
Sumber buku yang dijadikan sumber data yang diambil penulis berdasarkan klasifikasi menurut isinya, yaitu sumber primer dan sumber sekunder.50. Catatan dilakukan sebagaimana tertulis dalam bahan pustaka yang dibaca dan menghindari pencatatan berdasarkan kesimpulan peneliti.
Larangan Selama Masa Ihdad (Berkabung)
Meskipun ayat di atas menyinggung tentang larangan keluar rumah bagi wanita yang shalat talak, namun hukumnya juga berlaku bagi wanita yang melakukan ihdad karena kematian suaminya. b) Mengenakan pakaian berwarna-warni. Para Fuqaha' sepakat untuk membolehkan istri yang suaminya masih hidup memakai pakaian berwarna hitam dan tidak memakai pakaian warna-warni seperti merah, kuning, biru, hijau dan lain-lain dengan tujuan untuk mempercantik diri. 54 Menurut mazhab Syafi'i, pakaian hitam bagi perempuan disesuaikan dengan adat istiadat setempat. Eyeliner merupakan salah satu produk kosmetik yang digunakan untuk mempercantik mata wanita.
Celak asli yang digunakan oleh Rasulullah SAW adalah celak yang diperbuat daripada bahagian tengahnya, yang berasal dari Parsi.
Pemakaian parfum bagi wanita muslim pada umumnya tidak diperbolehkan karena dapat memancing syahwat lawan jenis, terutama pada saat berkabung. Kecuali jika dia menggunakan wewangian ketika mandi wajib setelah haid dengan tujuan menghilangkan bau tak sedap, maka hal tersebut diperbolehkan. e) Penggunaan henna dan sejenisnya. Henna atau henna atau mehendi merupakan pewarna yang biasa digunakan untuk menghiasi tangan dan kaki wanita.
Mengenakan henna merupakan hal yang diperbolehkan karena tradisi seperti ini sudah dikenal sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Namun tidak boleh bagi seorang wanita melakukan ihdad dengan tujuan mempercantik wajahnya karena dapat menarik perhatian lawan jenis.
و ِ رلا ْج َل
Hal-Hal Yang Diperbolehkan Selama Ihdad (Berkabung)
Sebagaimana Ibnu Qudamah berkata, “Tidak haram menggunting kuku, mencabut bulu ketiak, dan menggunting rambut yang diperintahkan untuk dipotong, dan tidak ada larangan mandi dengan bidara dan menyisir rambut dengannya, kerana ia dimaksudkan untuk kebersihan dan bukan untuk pewangi 64. Imam Malik berkata, wanita yang kematian suaminya boleh menggunakan minyak rambut selagi tidak mengandungi minyak wangi.Maksudnya: Tidak ada seorang pun yang memakan satu makanan yang lebih baik daripada makanannya. tangan sendiri.
Dan sesungguhnya Nabi Daud (AS) memakan makanan dari hasil usahanya sendiri.” 72 Termasuk kewajiban bekerja bagi wanita, jika suami meninggal selamanya, dimana sebelumnya dia dihidupi oleh suaminya yang bekerja, maka hendaknya dia menghidupi dirinya sendiri. dan anak-anaknya yang tidak mempunyai penghasilan kecuali dengan bekerja. Artinya: Tetapi barangsiapa yang terpaksa (memakannya) dan tidak menginginkannya serta tidak (juga) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya.” (QS. Al Baqarah : 173). Menurut penulis, aturan-aturan dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) di atas merupakan bentuk ijtihad para pemikir Islam di Indonesia.
76Mahsun Fuad, Hukum Islam Indonesia dari Nalar Partisipatif Menjadi Emansipatoris, (Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara, 2005), hal. Hal ini bertentangan dengan makna yang dimaksudkan dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI), yaitu tujuan ihdad adalah untuk melindungi perempuan dari pencemaran nama baik.
Kesimpulan
Selain itu pada bagian ini juga terdapat kolom saran untuk memberikan kesempatan bagi peneliti selanjutnya agar ada kesinambungan penelitian. Jika keadaan terdesak dan mengharuskannya meninggalkan rumah, hal ini bisa menjadi alasan untuk berkarier, asalkan ia tetap menjalankan Ihdad mengenai larangan menikah sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut.
Saran
Alasan melakukan Ihdad bukan hanya karena alasan hukum saja, namun semua hal di atas menunjukkan bahwa hukum Islam tidak kaku, yakni bersifat elastis dan fleksibel, seperti ketaatan seorang wanita terhadap hukum Allah SWT.