Kelon Persiapan Koas
Radiologi
MEDIKO made the med-easy!
CT-SCAN
Part 1 : Essential Koass By MEDIKO.ID
• Densitas pada CT Scan :
- Isodensitas ( = dgn parenkim otak ) - Hipodensitas ( < dari parenkim otak) - Hiperdensitas ( > dari parenkim otak )
• Satuan pada CT scan Houndsfield Unit (HU) CT Number
Imaging
• Axis potongan : Orbito – Meatal
• Jenis potongan : - Axial - Coronal - Sagital
Potongan lateral
Radiologi – CT Scan Kepala Non Kontras
Indikasi
• Skor GCS <15 setelah 2 jam pasca trauma
• Dicurigai adanya fraktur impresi terbuka atau tertutup
• Adanya tanda fraktur basis kranii (hemotimpani, raccoon eyes, rhinorea/otorhea, battle sign)
• Muntah >2 kali
• Usia >65 tahun
Beresiko tinggi untuk dilakukan tindakan bedah saraf
• Hilang kesadaran >5 menit
• Amnesia sebelum kejadian >30 menit
• Mekanisme yang membahayakan (penumpang terlempar dari kendaraan, jatuh dari ketinggian) Beresiko sedang untuk terjadi cedera otak
Evaluasi CT Scan Kepala
• Membandingkan kedua hemisfer untuk kesamaan densitas dan kesimetrisan
• Hematoma intraserebral area hiperdens
• Kontusio cerebri area punctata hiperdens
• Diffuse axonal injury normal/scattered
1. Periksa komponen SCALP (Skin, Connective tissue, Aponeurosis, Loose areolar tissue, Perikranium) 2. Mencari adanya fraktur tengkorak (hati-hati membedakan dengan sutura)
3. Periksa kesimetrisan gyrus dan sulci
4. Periksa hemisfer cerebral dan cerebellar
Kontusio serebri Hematoma intraserebral
• Periksa ukuran dan kesimetrisan
• Lesi massa besar mengubah bentuk ventrikel terutama ventrikel lateral
• Peningkatan TIK penurunan ukuran ventrikel
• Perdarahan intraventrikel hiperdens 6. Periksa ventrikel
• Garis tengah membentang krita galli di anterior ke inion di posterior
• Pergeseran 5 mm atau lebih dianggap sebagai lesi massa yang indikatif dan perlu dilakukan tindakan pembedahan untuk dekompresi
7. Tentukan adanya pergeseran garis tengah
• Fraktur tulang wajah
• Rongga udara sinus dan mastoid melihat air- fluid level
8. Periksa struktur maksilofasial
Contrast, Clot, Cellularity (tumor),Calcification 9. Mencari adanya 4C di daerah hiperdens
Fraktur Kranium
Fraktur Linear
Fraktur dengan bentuk garis tunggal/stellata pada tulang tengkorak, mengenai seluruh ketebalan tulang kepala
Fraktur Diastasis
Fraktur yang terjadi pada sutura tulang tengkorak yang mengakibatkanpelebaran sutura
Fraktur Kominutif
Fraktur lebih dari 1 fragmen tulang dalam satu area fraktur
Fraktur Kominutif Fraktur Linear
Fraktur Impresi
• Fraktur disertai fragmen patahan tulang terdorong ke dalam
• Dianggap bermakna bila segmen tabula eksterna yang impresi masuk di bawah segmen tabula interna tulang yang sehat (>1 diploe)
• Perlu dilakukan CT Scan menentukan dalamnya penekanan, menyingkirkan adanya hematoma intracranial/kontusio
• Indikasi operasi : Fraktur impresi >1 diploea, terdapat lesi intrakanial dibawah segmen, terdapat deficit neurologis
Cedera Otak Difus
• Cedera otak difus berkisar mulai dari konkusio ringan hingga cedera iskemik hipoksik berat
• Konkusio gangguan neurologis non fokal sesaat disertai hilangnya kesadaran
• Shearing injuries/diffuse axonal injury sindrom klinis dari cedera otak berat dengan bentuk bervariasi, dengan outcome yang buruk
Trauma Capitis
Epidural Hematoma Subdural
Hematoma Subarachnoid
Hemorrhage ICH Gejala khas Lucid interval Perunan kesadaran
perlahan Thunderclap
headache Nyeri kepala, muntah proyektil
PF umum umum Meningeal sign (+) (-)
Pembuluh darah a. Meningea media Vena penghubung Sering pada daerah
vertebrobasiller. PD intracerebral Temuan CT-Scan Biconvex/lenticular
shape Semilunar/crescent
shape Filling the sulci, gambaran stelata, hiperdensitas pada cysterna basalis.
Hiperdens pada daerah cerebri
Tatalaksana SUPPORTIF, KONTROL TIK dan EVAKUASI ATAS INDIKASI
SAH
EDH
SDH
ICH
Menghitung Volume Perdarahan EDH
A = Tebal EDH pada slice CT-Scan paling tebal (cm) B = Panjang EDH pada slice yang sama dengan A
C = Tinggi dari EDH (dihitung dari jumlah slice CT Scan yang menunjukkan gambaran hiperdens)
Volume Perdarahan (ml) = A x B x C x 0.5
Trauma Center Data Bank (TCDB) 1993 1. Midline Shifting
2. Asimetris sistema ventrikel 3. Sisterna perimesencepalik
Dari gambaran CT scan dapat perkirakan adanya peningkatan tekanan intrakranial
Tanda Peningkatan TIK
Perdarahan intraparenkimal, terdapat gambaran hiperdensitas pada daerah lobus temporal
dextra.
Infark kronik terdapat hipodensitas dan atrofi pada otak
Pasien post kecelakaan lalu lintas dengan GCS 10 sempat sadar kemudian pingsan 1. Apa nama pemeriksaan radiologis
tersebut?
2. Deskripsikan kelainan yang tampak!
3. Apa diagnosis nya?
Tampak lesi hiperdens, berbatas tegas, berbentuk bikonveks, pada regio
temporoparietalis sinistra disertai hematom subgaleal pada regio temporoparietalis dekstra
Pasien post kecelakaan lalu lintas dengan GCS 10
1. Apa nama pemeriksaan radiologis tersebut?
2. Deskripsikan kelainan yang tampak!
3. Apa diagnosis nya?
Tampak lesi hiperdens, berbatas tegas, berbentuk bulan sabit, pada regio fronto-parietalis dextra
Foto Thorax
Part 2 : Essential Koass By MEDIKO.ID
TORAKS NORMAL
- Perhatikan label atau marker sangat penting terutama pada dekstrokardia atau situs inversus
- Organ yang dinilai : - Jantung
- Aorta
- Mediastinum superior - Trachea
- Hilus - Paru
- Diafragma
- Sinus kostofrenikus - Tulang
- Jaringan lunak ekstra pulmonum
RADIOGRAFI TORAK NORMAL
Syarat kondisi foto standard : 1. Simetris
2. Kualitas baik
3. Inspirasi maksimal 4. Skapula di luar paru 5. Identitas dan marker
Syarat Gambaran Torak normal : 1. CTR < 50%
2. Aorta tidak melebar, tidak kalsifikasi dan tidak elongasio
3. Mediastinum superior tak melebar 4. Trachea di tengah
5. Hilus tak menebal, tak suram dan tak melebar
6. Corakan bronchovaskular < 2/3 paru, tak tampak infiltrat/ lesi
7. Diafragma licin
8. Sinus kostofrenikus lancip 9. Tulang intak
10. Jaringan lunak ekstrapulmonum baik
Urutan membaca foto thorax
• Identitas: nama, sex, usia, tgl foto, R/L, PA/AP
• Inspirasi cukup bila diafragma setinggi VThX, costa 6 anterior memotong
ABCDEFGHI
• Airway
• Bone
• Costophrenic angle
• Diafragma
• Edge of heart
• Field of lung
• Gastric bubble
• Hilum
• Instrument
L
Syarat X-Foto Thorax
• Diafragma kanan setinggi Costae 9-10 posterior.
• Posisi vertebrae di tengah
• Kondisi sinar cukup
Abnormalitas Black*
White*
*
Emphysema Pneumothorax
Costophrenic Angle
Within Lung
Pleural Effusion
Batas Tak Jelas
Batas Jelas
Batas Meniscus
Batas Tak Beraturan, dibatasi fisura
Masih Cair
Organized Pocketed
Encapsulated (Fissura)
Air Bronchogram +🡪Pneumonia
-🡪Bronchopneumonia
Bentuk Garis Bentuk Milier Memenuhi Lobus
Pneumonia Atelectasis
Fibrosis luas Inverted S
Milliary
TB Milliary
Metastasis
Abses Cavitas TB
Divergen
dari hilus Tidak sesuai
vaskuler Horizontal Bercabang
spt. pohon Normal Pulmonal Vascularity
Central
BatwingAppearance Lung Edema
Fibrosis Kerley Lines Interstitial Lung Edema Tepi irreguler
Tumor Paru (ganas)
Tanda penarikan Berbentuk Lubang
Bronchiectasis di puncak paru
+Air-fluid Honey-comb appearance
Tepi reguler Tumor Mediastinum atau Tumor Paru (jinak)
Bentuk koin Metastasis
**Radio-opaque
*Radio-lucent
Kasus Kardiomegali
CTR > 50% dan apex tertanam ke
diafragma CTR > 50% dan apex terangkat ke atas
Kasus Kardiomegali
LVH : penyempitan ruang
retrocardial RVH : penyempitan ruang retrosternal
Gambaran Left atrial enlargement
Gambaran double contour dan peninggian bronkus kiri, pinggang jantung mendatar
Right atrial enlargement :
Pelebaran batas jantung kanan.
Batwing appearance
Kerley-Lines
Oedema Pulmo
Bronkiektasis
Cincin-cincin lusen membentuk gambaran honeycomb
appearance
Abses Paru
Tampak kavitas pada lapangan tengah paru dinding tebal, tepi regular, gambaran air-fluid level
DESKRIPSIKAN FOTO BERIKUT!
• Pasien datang dengan keluhan sesak nafas, dengan hasil pemeriksaan fisik sebagai berikut :
• Inspeksi : Asimetris, hemithoraks tertinggal pada sinistra
• Palpasi : Deviasi trakea ke sinistra, Fremitus sinistra turun
• Perkusi : Redup sinistra
• Auskultasi : Suara nafas menurun pada sinistra
Kesimpulan diatas?
ATELEKTASIS
1. Nama pemeriksaan : X foto thoraks proyeksi PA 2. Deskripsi :
Tampak gambaran OPAQUE HOMOGEN BATAS TEGAS, pada seluruh Hemithorax sinistra, disertai :
1. Penarikan trakea, bronkus, jantung ke arah sinistra
2. Penyempitan sela iga 3. Diagnosis : Atelektasis sinistra
• Pasien datang dengan keluhan sesak nafas, dengan hasil pemeriksaan fisik sebagai berikut :
• Inspeksi : Asimetris, hemithoraks tertinggal pada sinistra
• Palpasi : Deviasi trakea ke dextra, Fremitus sinistra turun
• Perkusi : Redup
• Auskultasi : Suara nafas menurun, friction rub (+)
Kesimpulan gambar?
DESKRIPSIKAN FOTO BERIKUT!
EFUSI PLEURA
• Nama pemeriksaan : X foto thoraks proyeksi PA
• Deskripsi :
• Tampak gambaran OPAQUE HOMOGEN BATAS TEGAS pada seluruh Hemithorax sinistra disertai :
• Pendorongan trakea, bronkus, jantung, ke arah dextra
• Sudut costrophrenicus sinistra tampak tumpul
• Diagnosis : Efusi pleura sinistra
Tampak perselubungan homogen pada tengah paru, dan
membentuk gambaran coin lesion
Tampak perselubungan homogen setinggi SIC IV pada hemithorax dextra, dengan gambaran meniscus
sign
Sudut costophrenicus yang tumpul pada efusi pleura dextra.
Tampak perselubungan homogen pada tengah paru, dan
membentuk gambaran coin lesion
Tampak perselubungan homogen setinggi SIC IV pada hemithorax dextra, dengan gambaran meniscus
sign
Sudut costophrenicus yang tumpul pada efusi pleura dextra.
DESKRIPSIKAN FOTO BERIKUT!
• Pasien datang dengan keluhan Batuk
berdahak dan Demam > 40oC, dengan hasil pemeriksaan :
• Inspeksi : Asimetris, gerak nafas menurun pada sinistra
• Palpasi : Fremitus meningkat
• Perkusi : Pekak (konsolidasi)
• Auskultasi : Ronki basah halus (fine crackles)
Interpretasi?
Pneumonia pada lingula paru kiri Menunjukkan adanya silhoutte sign (batas paru jantung kabur )
PNEUMONIA
bercak konsolidasi paru disertai adanya air bronkogram
Pneumonia
Gambaran konsolidasi pada paru, air bronchogramnya positif
Bronchopneumonia Bercak infiltrate dan air bronchogramnya negatif
TB primer (pada anak) Limfadenopati pada hillus kiri
TB post primer
Cavitas pada lobus atas paru kanan
TB MILIER
• Nodul kecil – kecil
• Ukuran sama
• Menyebar difus
• Sampai ke perifer
EMFISEMA
• Nama pemeriksaan : X foto thoraks proyeksi PA
• Deskripsi :
• Tampak gambaran LUSEN pada seluruh hemithorax kanan dan kiri, disertai :
• Pelebaran sela iga
• Diafragma rendah
• Jantung pendulum
• Diagnosis : Emfisema hemithoraks dextra dan sinistra
PNEUMOTORAKS
• Nama pemeriksaan : X foto thoraks proyeksi PA
• Deskripsi :
• Tampak gambaran LUSEN pada seluruh hemithorax sinistra disertai :
• Avascular pattern
• Pelebaran sela iga
• Pendorongan mediastinum ke arah dextra
• Diagnosis : Pneumothoraks hemithoraks sinistra
BRONKIEKTASIS
• Nama pemeriksaan : X foto thoraks proyeksi PA
• Deskripsi :
• Tampak gambaran LUSEN pada seluruh hemithorax kanan dan kiri, disertai :
• Honeycomb appearance
• Corakan bronkovaskular kasar
• Diagnosis : Bronkiektasis pada lobus bawah hemithoraks dextra dan sinistra
Foto Abdomen
Part 3 : Essential Koass By MEDIKO.ID
FOTO POLOS ABDOMEN
INGAT PROYEKSI APA!
PENILAIANNYA APA!
FOTO POLOS ABDOMEN NORMAL
NORMAL FPA YANG HARUS DIEVALUASI
• Pre peritoneal fat line
• Kontur kedua ginjal
• Psoas line
• Jumlah udara usus
• Distribusi udara usus
• Dilatasi/distensi loop usus
• Opasitas patologis
• Skeletal yang tervisualisasi
INDIKASI FPA
1. Nyeri renal atau bilier atau kolik yang khas (curiga batu radioopaq)
2. Obstruksi usus (curiga ileus)
3. Perforasi gaster, duodenum, usus (pneumoperitoneum)
4. Bayi baru lahir, muntah menetap atau mekonium tidak keluar
5. Lain lain : benda asing tertelan, post trauma, askariasis
Proyeksi FPA
1. Supine (paling sering) 2. Prone
3. Left Lateral Dicubitus(LLD) 4. Erect atau semi erect
Pada kasus obstruktivus biasanya digunakan proyeksi > 1 atau cukup 1 proyeksi erect dengan sinar
horisontal
Pola Normal Udara Dalam Saluran Pencernaan
•
Lambung : Udara selalu (+)•
Usus kecil : terlihat 2-3 loop usus, tak ada distensi.Diameter < 3cm
•
Rectum dan Sigmoid : selalu terlihatUdara dalam lambung Udara terlihat pada
bbrpa loop usus halus
Udara dalam Rectum &
Sigmoid
Normal Gas Pattern
PNEUMOPERITONEUM
• Udara bebas intraperitoneum atau ekstraluminer
• Causa :
1. Robeknya dinding saluran cerna (trauma, iatrogenik, kelainan di saluran cerna),
2. Tidakan melalui permukaan peritoneal (transperitoneal manipulasi, endoscopic biopsy, abdominal needle biopsy)
3. Intraperitoneal ( gas forming peritonitis, ruptur abses )
PNEUMOPERITONEUM
Gambaran Radiologi :
• Cupula sign
• Foot ball sign
• Double wall sign /Rigler sign
Cupula sign
Cupula sign
Free Intraperitoneal Air Air on both sides of bowel wall – Rigler’s Sign
Tampak udara bebas berupa gambaran lusen dibawah diafragma berbentuk kubah membentuk gambaran cupula sign
Pemeriksaan Penunjang
Foto abdomen 3 posisi supine, semierect,/erect, LLD
FISHBONE Coil-spring
appearance
Step-ladder/air fluid level
Perbedaan SBO dan LBO
Large bowel Small Bowel
•Peripheral ( diameter 8 cm max)
•Presence of haustration
•Central ( diameter 5 cm max)
•Valvulae conniventes
•Ileum: may appear tubeless
Illeus obstruktif letak tinggi vs letak rendah
SBO
Deskripsi :
Tampak gambaran dilatasi dan distensi usus halus dengan
gambaran coil spring, herring bone, dan step ladder pattern, tidak tampak udara pada rectum dan usus besar
Diagnosis : Small Bowel Obstruction
Large bowel Obstruction
SENTINEL LOOP
- Deskripsi :
Terdapat dua loop usus kecil yang dilatasi persisten serta terdapat udara dalam rectum sigmoid (+)
- Diagnosis : Sentinel loop
HPS Single bubble
Tampak dilatasi dari lambung membentuk gambaran gelembung
udara single bubble
ATRESIA DUODENUM : DOUBLE BUBBLE
Tampak dilatasi dari lambung dan duodenum gambaran dua gelembung
udara, double bubble
ATRESIA JEJUNUM : TRIPLE BUBBLE
Tampak dilatasi dari lambung, duodenum, dan usus dibawah ligamentum treitz membentuk gambaran tiga gelembung udara
(triple bubble)
HIRSCHSPRUNG DISEASE
Tampak distensi dan dilatasi dari usus besar dan usus halus
Peritonitis : hilangnya
preperitoneal fat line Volvulus : terdapat gambaran coffee bean sign
Urogenitalia
Part 4 : Essential Koass By MEDIKO.ID
RADIOLOGI UROGENITAL
FOTO POLOS ABDOMEN KASUS UROGENITAL
• Tujuan : untuk melihat Batu Radiopaq SYARAT FPA UROGENITAL:
• Usus dibersihkan dengan pencahar
• Pemotretan saat ekspirasi, agar ginjal sejajar dengan film
NEFROLITIASIS
Tampak banyangan radioopak yang berlapis-lapis pada daerah
hipokondrium sinistra setinggi corpus vertebra L1-L4
NEFROLITIASIS USG
Tampak gambaran hyperechoic dengan acoustic shadow
CYSTITIS VESIKOLITIASIS
Tampak gambaran hyperechoic dengan acoustic shadow
Tampak penebalan dinding vesica urinaria
Serial dari foto polos abdomen yang diambil setelah injeksi kontras iodin water-soluable
Indikasi: gross-haematuria, renal and ureteric
calculi, ureteric fistulas and strictures and complex UTI (termasuk TB)
Kontraindikasi: Absolut: Alergi; Relatif: Diabetes insipidus, Multipel Mieloma, Hipotensi, Kehamilan
Persiapan UIV
Persiapan: puasa 4 jam, pembatasan cairan, pemberian pencahar
Media kontras diinjeksikan dengan cepat, dosis standar: 1 cc/ kg BB dengan konsentrasi 350-370 mg/ml
Potensi reaksi alergi (+), sehingga perlu ditanyakan mengenai riwayat alergi pasien dan dimintakan informed concent, perlu pula dipersiapakan obat emergensi, oksigen, dan peralatan resusitasi
FASE NEFROGRAM
• 1- 3 menit post injeksi
• Simetris
• Bentuk dan ukuran
• Posisi
- ginjal kiri (Th.12 – L.4)
- ginjal kanan ( 1 korpus vert.
lebih rendah dari kiri)
• Orientasi renal ( sejajar dengan garis psoas )
• Kontur
• Struktur parenkim
FASE PIELOGRAM
⚫Menilai PCS dan ureter
⚫Visualisasi optimal PCS ± 12-15 menit
pelebaran? Batu lusen?
⚫Visualisasi optimal ureter ± 15-45 menit pelebaran/ penyempitan?
Batu lusen?
FASE SISTOGRAM
⚫saat vesika urinaria penuh
⚫Penuh pada ± 45-60 menit
⚫Dinilai dinding, filling defect, additional shadow, indentasi
POST MIKSI
⚫Penilaian kemampuan pengosongan vesika urinaria
GRADE HIDRONEFROSIS
MILD HIDRONEFROSIS
Grade I : Dilatasi pelvis tanpa dilatasi kaliks, tidak ada atrofi parenkimal
Grade II : Dilatasi pelvis dan kaliks, tidak ada atrofi parenkim (Flattening)
MODERATE HIDRONEFROSIS
Grade III : Rounding/Clubbing pelvis dan kaliks, penipisan korteks ringan
SEVERE HIDRONEFROSIS
Grade IV : Ballooning pelvis dan kaliks, hilangnya batas antara pelvis dan kaliks, penipisan korteks
FPA : Tampak gambaran opasitas berbentuk bulat batas tegas tepi ireguler ukuran sekitar 2x1,5 cm di para vetebra kiri di VL 1-2
IVP : Tampak pelebaran PCS sinistra berbentuk clubing , tampak sisa urin minimal di VU.
Diagnosis : Nefrolitiasis sinistra disertai Hidronefrosis ren sinistra grade 3
Deskripsi : Tampak gambaran radioopak multiple berbatas tegas di ginjal kanan setinggi VL 1-3. Tampak gambaran pelebaran pcs ren dex, membentuk gambaran flatening (grade II-III)
Diagnosis : Hidronefrosis dextra et causa Nefrolitiasis dextra
Muskuloskeletal
Part 5 : Essential Koass By MEDIKO.ID
MUSKULO SKELETAL
Ingat Tulang!
Ingat Regio!
Urutan membaca foto MSK
ABCs
Systematic Evaluation
a.A lignment b.B one
c.C artilage (joint space)
d.S oft tissue
Joint anatomy
FOTO POLOS
SYARAT :
1. 2 PROYEKSI
1. SATU/ DUA SENDI TERFOTO
1. BANDINGKAN YANG NORMAL DAN YANG SAKIT
FRAKTUR
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang baik bersifat total maupun parsial.
Dengan etiologi karena trauma langsung dan trauma tidak langsung.
Penilaian Fraktur
1. Lokasi 2. Tipe
3. Arah garis fraktur (konfigurasi) 4. Alignment dan aposisi.
o Displacement.
o Angulasi.
o Rotasi.
o Overlapping – distraction.
LOKASI FRAKTUR
• Tulang apa, kanan-kiri
• Bagian dari tulang : Caput, colum, tochanter, supracondylar, epicondylar
• Diafise : 1/3 tengah, 1/3 proksimal, 1/3 distal
Fraktur 1/3 Proksimal (a), 1/3 tengah (b). 1/3 distal (c)
supracondiler intraartikular
JENIS FRAKTUR
Fraktur komplit dan inkomplit.
• Fraktur komplit : garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui korteks tulang.
• Fraktur inkomplit : garis patah tidak melalui seluruh penampang tulang, biasanya terjadi pada anak-anak karena periosteum masih tebal.
Hairline fracture Buckle fracture Greenstick fracture
Fraktur Incomplete : Bowing, Torus, Greenstick
Bowing
Torus
Greenstick
ARAH FRAKTUR
Segmental Spiral
Obliq
ALIGNMENT DAN APOSISI
1. Displacement (pergeseran) : Medial, Lateral.
2. Angulasi: Apeks di lateral (varus)/ Apeks di medial (valgus).
3. Rotasi: interna, eksterna.
4. Ujung fragmen: overiding (overlapping), distraksi (menjauh)
Berdasarkan ada tidaknya pergeseran
Fraktur displaced Terjadi pergeseran fragmen-fragmen fraktur (dislokasi fragmen) Fraktur undisplaced Garis patah komplit tetapi kedua fragmen tidak bergeser
Fraktur Forearm
Monteggia Galeazzi
Fraktur Proksimal Ulna Distal Radius
Dislokasi Caput Radius (Proksimal) Distal sendi radio-ulnar Mekanisme
trauma
Jatuh dalam posisi pronasi forearm
Jatuh dalam posisi fleksi siku
Tatalaksana ORIF Reduksi terbuka (dewasa)
Reduksi tertutup (anak- anak)
Monteggia Galeazzi
Colles Smith
Fraktur Distal radius
Displace Ke arah posterior Ke arah anterior
Angulasi Dorsal Ventral/palmar
Colles Smith
Pasien post kecelakaan lalu lintas mengeluhkan pergelangan nyeri dan bengkak 1. Apa nama pemeriksaan radiologis tersebut?
2. Deskripsikan kelainan yang tampak!
3. Apa diagnosis nya?
Pasien post kecelakaan lalu lintas mengeluhkan
pergelangan nyeri dan bengkak
1. Apa nama pemeriksaan radiologis tersebut?
2. Deskripsikan kelainan yang tampak!
3. Apa diagnosis nya?
Pasien post kecelakaan lalu lintas mengeluhkan lengan bawah dekat sikunyeri dan bengkak
1. Apa nama pemeriksaan radiologis tersebut?
2. Deskripsikan kelainan yang tampak!
3. Apa diagnosis nya?
Pasien post kecelakaan lalu lintas mengeluhkan lengan bawah nyeri dan bengkak 1. Apa nama pemeriksaan
radiologis tersebut?
2. Deskripsikan kelainan yang tampak!
3. Apa diagnosis nya?
Pasien post kecelakaan lalu lintas mengeluhkan nyeri pada paha kanan
1. Apa nama pemeriksaan radiologis tersebut?
2. Deskripsikan kelainan yang tampak!
3. Apa diagnosis nya?
Waters
Sinus maksilaris, arkus zygoma, os nasal
Pemeriksaan Radiologi THT
Posisi kepala terhadap film x ray
Schedel AP dan Lat
AP sinus frontal
Lateral sinus frontal, sphenoid, maxillary dan ethmoid
Px Radiologi THT
Schedel PA View Schedel Lateral View
Pemeriksaan Radiologi THT