• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)2021 KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GESTATIONAL DIABETES MILITUS DI WILAYAH KERJA RSUD DR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)2021 KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GESTATIONAL DIABETES MILITUS DI WILAYAH KERJA RSUD DR"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

Penulisan ilmiah tentang asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus gestasional di wilayah kerja dr. Tujuan dari proposal ini adalah untuk menyusun karya tulis ilmiah yang menonjolkan aspek Asuhan Keperawatan Keluarga Penderita Hipertensi di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur dan untuk memperoleh gelar Perawat Madya. Andi Lis Arming G, M.Kep., selaku Ketua Program Studi D-III Keperawatan, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Kalimantan Timur.

Grace Carol Sipasulta, M.Kep., Sp.Kep.Mat, selaku penanggung jawab Program Studi D-III Keperawatan, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur, Angkatan Balikpapan. Sipasulta, M.Kep., Sp.Kep.Mat selaku dosen pembimbing I yang banyak memberikan bimbingan sehingga artikel ilmiah ini dapat terselesaikan. Nina Mardiana, S.Pd., M.Kes selaku Pembimbing II yang banyak memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Kelas 7 Program Studi D-III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur Kelas Balikpapan yang selalu saling mendukung dalam penyusunan makalah ini.

  • Latar Belakang Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
    • Tujuan Umum
    • Tujuan Khusus
  • Manfaat Penelitian

Penatalaksanaan diabetes melitus gestasional akan berjalan dengan baik apabila terdapat kerjasama yang baik antara keluarga pasien, pasien dan perawat. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membuat studi kasus asuhan keperawatan pada warga penderita diabetes melitus gestasional di wilayah kerja RSUD Dr. Mendeskripsikan tinjauan asuhan keperawatan bangsal penderita diabetes melitus gestasional di wilayah kerja RSUD dr.

Menyusun rencana tindakan keperawatan yang sesuai dengan masalah keperawatan klien diabetes melitus gestasional. Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan dapat menciptakan pengalaman belajar di lapangan dan memberikan asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus gestasional. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data bagi bidang Pelayanan Kesehatan mengenai asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus gestasional.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran penerapan langsung teori asuhan keperawatan pada pasien diabetes gestasional.

Konsep Dasar Diabetes Melitus Gestasional

  • Definisi
  • Etiologi
  • Klasifikasi
  • Manifestasi Klinis
  • Patofisiologi
  • Komplikasi
  • Pemeriksaan Penunjang
  • Penatalaksanaan

Konsep Masalah Keperawatan

  • Definisi Masalah Keperawatan
  • Kriteria Mayor dan Minor
  • Faktor yang Berhubungan
  • Pathway
  • Masalah Keperawatan

Tujuan diagnosa keperawatan adalah untuk mengetahui respon individu, keluarga dan masyarakat terhadap situasi yang berhubungan dengan kesehatan (Tim Kelompok Kerja PPNI SDKI, 2017). Sedangkan kriteria minor adalah tanda dan gejala yang tidak perlu ditemukan namun dapat mendukung diagnosis (Satgas IDDPP PPNI, 2017). Kondisi atau situasi yang berkaitan dengan masalah yang dapat mendukung data yang lengkap untuk memastikan diagnosis atau masalah perawatan.

Tingginya risiko perubahan gizi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna dan menggunakan gizi yang tidak tepat. Kriteria evaluasi: Menjaga kadar glukosa darah puasa antara 60-100 mg/dl dan 2 jam setelah makan tidak lebih dari 140 mg/dl. Rasional: Kebutuhan metabolik janin dan ibu memerlukan perubahan besar selama kehamilan, memerlukan pemantauan dan adaptasi yang ketat.

Rasional : Mual dan muntah dapat disebabkan oleh kekurangan karbohidrat yang dapat menyebabkan terjadinya metabolisme lemak dan ketosis. Rasional: Hipoglikemia dapat terjadi dengan cepat dan berat pada trimester pertama akibat peningkatan konsumsi glukosa dan glikogen oleh ibu dan janin yang sedang berkembang. Rasional: Frekuensi kelainan janin dan neonatal berkurang bila kadar glukosa darah antara 60 – 100 mg/dL, antara 60 dan 100 mg/dL sebelum makan.

Risiko tinggi terjadinya cedera pada ibu berhubungan dengan perubahan pengendalian diabetes, profil darah abnormal atau anemia, hipoksia jaringan, dan perubahan respon imun. Rasional : Kejadian hipoglikemia sering terjadi pada trimester ketiga akibat aliran glukosa darah dan asam amino yang terus menerus ke janin dan penurunan kadar antagonis insulin laktogen plasenta. Angka kejadian hidramnion sebesar 6% – 25% pada kasus diabetes gestasional mungkin berhubungan dengan peningkatan kontribusi janin terhadap cairan ketuban dan hiperglikemia yang meningkatkan produksi urin janin.

Pada trimester pertama, kebutuhan insulin sedikit, namun pada trimester kedua dan ketiga meningkat dua kali lipat dan empat kali lipat. Rasional : Pembatasan kalori yang menyebabkan ketonemia dapat menyebabkan kerusakan janin dan menghambat pemanfaatan protein secara optimal.

Perencanaan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit

Pasien menyatakan nafsu makannya meningkat, biasanya porsinya sedang, sekarang porsinya lebih besar. Dan dengan pasien yang lain yaitu : Pasien mengatakan ada keputihan, akan melahirkan dengan operasi caesar, Pasien juga mengatakan sering buang air kecil.

Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif berupa studi kasus untuk mendalami masalah asuhan keperawatan pada klien diabetes melitus gestasional di wilayah kerja RSUD Dr. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Asuhan Keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Subyek Penelitian

Batasan Istilah (Definisi Operasional)

Lokasi dan Waktu Penelitian

Prosedur Penelitian

  • Teknik Pengumpulan Data
  • Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kuesioner yang berisi data demografi yang terdiri dari tanggal pemeriksaan, nama ibu (inisial), umur, alamat, pekerjaan, pendidikan terakhir, usia kehamilan, jumlah kehamilan, kelahiran hidup, lahir mati, keguguran. berat badan lahir, berat badan lahir mati, HPHT (hari pertama haid terakhir), berat badan sebelum hamil, berat badan ibu saat pemeriksaan, tinggi badan ibu dan tiga pertanyaan tentang riwayat keluarga kencing manis (diabetes), riwayat penyakit kencing manis (diabetes) pada masa kehamilan. ibu, dan riwayat diabetes gestasional ( diabetes saat hamil). Selain itu peneliti juga menggunakan lembaran hasil pengukuran perubahan berat badan, kadar gula darah dengan menggunakan alat dan bahan berupa tes glukosa (accu check), strip tes glukosa , kapas alkohol, jarum lancet, glukosa 75 gram (bila ibu mempunyai kadar gula darah >200 mg/dl) dan handcone. Alat ini belum dikalibrasi ulang, namun alat yang digunakan sudah diuji dengan alat merk yang sama dan hasilnya tidak berbeda nyata.

Keabsahan Data

Analisis data

HASIL

  • Gambaran Lokasi Penelitian
  • Data Asuhan Keperawatan

Pasien mengatakan sering buang air kecil - Pasien mengatakan nafsu makannya meningkat, biasanya porsinya sedang, sekarang porsinya lebih besar.

Tabel 4.1 Hasil Anamnesis Biodata dan riayat Kesehatan pasien dengan  Gestational ibu hamil di RSUD dr
Tabel 4.1 Hasil Anamnesis Biodata dan riayat Kesehatan pasien dengan Gestational ibu hamil di RSUD dr

PEMBAHASAN

  • Pengkajian Keperawatan
  • Diagnosa
  • Intervensi

Pasien mengatakan sekarang mempunyai 2 orang anak, anak pertama berjenis kelamin laki-laki, usia sekarang 14 tahun, persalinan normal, BB : 3300 PB : 52 cm, dokter spesialis kebidanan. Pada saat penilaian tanggal 29 April 2021 pukul Pukul 16.00, pasien baru berobat pada hari ke 1, pasien mengatakan badannya terasa lemas, pasien juga mengatakan sering merasa haus, biasanya minum lebih dari 1500 cc. air sehari, perut kadang masih terasa kram, pasien mengatakan nafsu makannya meningkat hingga 4 kali sehari, pasien mengatakan badannya sering miring ke kanan karena merasa posisi itu lebih nyaman. Pada saat penilaian tanggal 5 Juli 2021, pukul 14.15 pasien masuk rumah sakit pada hari pertama, pasien mengatakan sering minum air berlebih, biasanya dalam waktu 24 jam, pasien bisa menghabiskan lebih dari 1000 cc, pasien mengatakan nafsu makannya meningkat, yang biasanya pasien menggunakan makanan dengan porsi yang sedang, sekarang pasien dapat menghabiskan makanannya dengan porsi yang lebih besar, pasien terlihat cemas dengan kelahiran pertamanya, pasien terlihat lemah.

Diagnosa keperawatan pasien diabetes melitus gestasional berdasarkan SDKI adalah : Kestabilan gula darah berhubungan dengan berkurangnya toleransi gula darah, Kecemasan berhubungan dengan kurangnya paparan informasi, Resiko kerusakan pada ibu sehubungan dengan pecahnya ketuban, Resiko berhubungan dengan infeksi. terhadap ketuban pecah dini. Masalah keperawatan ini ditentukan pada kedua klien Penegakan dilakukan berdasarkan SDKI (2017) dengan data subyektif pasien 1 yaitu: pasien mengatakan badannya lemas, pasien mengatakan nafsu makannya meningkat, pasien mengatakan mengatakan bahwa dia lemah. sering haus, ia bisa mengonsumsi kurang lebih 1500 cc per hari. Pasien 1 dan 2 didiagnosis dengan stabilitas glukosa darah b.d. penurunan toleransi gula darah, dan diperoleh data penting: lelah, lesu.

Masalah keperawatan ini teridentifikasi pada kedua bangsal, pelaksanaannya dilakukan berdasarkan SDKI (2017) dengan data subyektif pada pasien 1 yaitu: Pasien mengatakan lemah, Pasien mengatakan pusing, Pasien mengatakan mengatakan, ini adalah persalinannya yang ketiga, pasien tidak mengetahui bahwa gula darahnya naik, pasien mengatakan bahwa gula darah pasien tidak naik pada persalinan sebelumnya. Pasien 1 dan 2 mendapat diagnosa kecemasan berhubungan dengan kurangnya paparan informasi, diperolehnya data utama: perasaan bingung, perasaan khawatir terhadap akibat dari situasi yang dihadapi, munculnya rasa cemas. Masalah keperawatan ini ditentukan pada pasien 1 dan 2. Implementasinya dilakukan berdasarkan SDKI (2017) dengan data subjektif pada pasien pertama yaitu : kali ini persalinan akan dilakukan dengan operasi caesar, karena kantung ketuban ibu pecah . dan tekanan darah ibu tinggi. Pasien juga mengatakan, Kadang merasa pusing. Pasien mengatakan bahwa badannya sering miring ke kanan karena merasa lebih nyaman.

Gangguan toleransi glukosa darah ditemukan pada pasien 1 dan 2. Perencanaan asuhan keperawatan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dilakukan terhadap diagnosis kestabilan glukosa darah terkait gangguan toleransi glukosa darah sebagai berikut: Kriteria Hasil perbaikan kadar glukosa darah stabilitas (L.03022) berdasarkan Standar Hasil Keperawatan Indonesia (SLKI) yaitu berkurangnya rasa pusing, berkurangnya rasa lelah, berkurangnya rasa haus, peningkatan kadar glukosa dalam urin. Risiko cedera pada ibu terkait cairan ketuban ditemukan pada pasien 1 dan pasien 2 sebagai berikut. Perencanaan asuhan keperawatan didasarkan pada Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang dilakukan pada saat diagnosis. Risiko cedera pada ibu terkait pecah ketuban adalah sebagai berikut: penurunan tingkat kelelahan (L.050446) berdasarkan Standar Hasil Keperawatan Indonesia (SLKI) yaitu: Verbalisasi pemulihan energi meningkat, verbalisasi kelelahan dan kelesuan mengalami menurun, Sakit kepala pun berkurang. Untuk pasien 1 perawatan atau pelaksanaan tindakan keperawatan dilakukan pada tanggal 29 April 2021 sampai dengan 1 Mei 2021.

Hasil evaluasi yang diperoleh pada diagnosis kecemasan terkait kurangnya paparan informasi selama perawatan pada pasien 1 dan 2 pada hari ke 3 teratasi pada tanggal 1 Mei 2021 dan 7 Juli 2021 karena pasien sudah memahami materi yang disampaikan. Hasil evaluasi yang diperoleh dari diagnosa risiko cedera ibu terkait pecahnya selubung selama perawatan pada pasien 1 dan 2 pada tanggal 1 Mei 2021 dan 7 Juli 2021 belum teratasi sebagian karena kondisi tubuh pasien masih lemah dan masih terdapat kebocoran vagina. cairan.

KESIMPULAN

Pelaksanaan (pelaksanaan) keperawatan berlangsung berdasarkan rencana diagnosa keperawatan yang dibuat antara pasien 1 dan 2, seperti pemantauan kadar glukosa darah, pemantauan integritas dan keluaran, pemeliharaan asupan cairan, pemberian insulin dan lain sebagainya. Evaluasi yang dilakukan peneliti terhadap Pasien 1 dilakukan selama 3 hari perawatan di RS pada tanggal 29 April 2021 hingga 1 Mei 2021, sedangkan Pasien 2 dilakukan selama 3 hari perawatan di RS pada tanggal 5 Juli 2021 hingga 7 Juli 2021 oleh peneliti dan dilakukan SOAP. Hasil evaluasi yang dilakukan peneliti terhadap pasien 1 dan 2 menunjukkan bahwa permasalahan yang dialami kedua pasien tersebut ada yang tidak terselesaikan sesuai rencana, bahkan ada yang terselesaikan.

SARAN

Untuk memberikan asuhan keperawatan yang tepat pada pasien diabetes melitus gestasional, peneliti selanjutnya harus benar-benar menguasai konsep diabetes gestasional itu sendiri, dan peneliti dapat lebih teliti dalam melakukan pengkajian dan pengolahan data untuk memberikan asuhan keperawatan. pelayanan pelanggan yang maksimal.

Gambar

Tabel 2.1 hasil GTT yang tidak normal
Tabel 4.1 Hasil Anamnesis Biodata dan riayat Kesehatan pasien dengan  Gestational ibu hamil di RSUD dr
Tabel 4.3 Developmental Selfcare Requisites pasien Dengan Gestasional  Diabetes Militus Di RSUD Dr
Tabel 4.4 Health deviation selfcare pasien Dengan Gestasional Diabetes  Militus Di RSUD Dr
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil studi menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien Gagal Ginjal Kronik dalam pemenuhan kebutuhan aman dan nyaman dengan masalah keperawatan ansietas yang dilakukan