• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KASUS PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DENGAN PENDEKATAN KELUARGA BINAAN DI DESA NGABAN - Repository Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "STUDI KASUS PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DENGAN PENDEKATAN KELUARGA BINAAN DI DESA NGABAN - Repository Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Diabetes melitus merupakan penyakit jangka panjang sehingga perlu penanganan dan perubahan untuk memperbaiki gaya hidup, salah satunya melalui diet rendah glukosa dan olahraga teratur. Penderita diabetes melitus tidak dapat mengontrol makan dan minum yang manis ketika kadar gulanya kembali normal dan pengobatan dihentikan, dan penderita diabetes melitus jarang melakukan pemeriksaan kadar gula darahnya secara rutin di fasilitas kesehatan (Anugraheni, 2021). Berdasarkan Pus Datin 2020, dalam kasus diabetes melitus global, International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan sedikitnya 463 juta orang berusia 20-79 tahun di dunia menderita diabetes pada tahun 2019 atau setara dengan angka prevalensi diabetes adalah diperkirakan meningkat secara bersamaan.

International Diabetes Mellitus Federation (IDF) memperkirakan setidaknya ada 463 juta orang berusia antara 20 dan 79 tahun di dunia. Hampir semua provinsi di Indonesia mengalami peningkatan jumlah penderita diabetes, dengan Jawa Timur di urutan kelima, terhitung 2,02% dari total jumlah penderita diabetes di Indonesia. Pasien diabetes yang mendapat pelayanan kesehatan standar adalah pelayanan kesehatan standar untuk semua pasien (DM) berumur 15 tahun ke atas sebagai upaya pencegahan sekunder, persentase pasien diabetes yang mendapat pelayanan Puskesmas Tanggulangin tahun 2020, adalah pasien yang mendapat pelayanan kesehatan)( Profil Kesehatan Sidoarjo, 2021).

Meningkatnya penyakit diabetes melitus merupakan akibat dari gaya hidup masyarakat yang berubah seiring dengan meningkatnya kesejahteraan dan gaya hidup. Dalam hal ini, peran perawat sangat dibutuhkan dalam mengatasi ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga pada diabetes.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaatn Penelitian

Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan studi kasus keperawatan keluarga dengan diagnosa medis diabetes melitus. Selain itu untuk menambah pengetahuan tentang profesi keperawatan dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang keperawatan keluarga dengan diagnosa medis diabetes melitus.

Metode Penulisan

  • Metode
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Sumber Data
  • Studi Kepustakaan

Diabetes melitus tipe 1 ditandai dengan gangguan sekresi insulin (kekurangan insulin) yang berarti produksi insulin dalam tubuh berkurang akibat rusaknya sel beta pankreas (Putra, 2019). T mengatakan belum pernah diberikan pendidikan kesehatan tentang diabetes melitus dan tidak memiliki pengetahuan tentang diabetes melitus.

Tabel 2.1 Komposisi diet B Diabetes Mellitus
Tabel 2.1 Komposisi diet B Diabetes Mellitus

Sistematik Penulisan

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Masalah

  • Definisi
  • Klasifikasi
  • Etiologi
  • Manifestasi Klinis
  • Patofisiologi
  • Penatalaksanaan
  • Pemeriksaan Penunjang

Konsep Keluarga

  • Definisi
  • Karakteristik Keluarga
  • Struktur Keluarga
  • Tipe atau Bentuk Keluarga
  • Fungsi Keluarga
  • Peranan Keluarga
  • Prinsip-Prinsip Perawatan Keluarga

Berdasarkan kemampuan memenuhi kebutuhan dasar, aktualisasi psikososial, ekonomi dan keluarga dalam komunitas keluarga dikelompokkan menjadi 5 tahap, masing-masing sebagai berikut. Yaitu kebutuhan akan pendidikan agama, pangan, sandang, papan dan kesehatan atau keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator keluarga sejahtera tahap 1. Keluarga yang telah memenuhi kebutuhan pokok minimal dan memenuhi sosio-psikologisnya kebutuhan yaitu kebutuhan pendidikan, keluarga berencana (KB), interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan transportasi.

Keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan minimum dan telah memenuhi semua kebutuhan untuk menyimpan dan mengambil informasi. Keluarga yang telah mampu memenuhi semua kebutuhan dasar pekerjaan, psikososial dan perkembangan sosial, tetapi belum mampu menyediakan. Keluarga yang telah mampu memenuhi kebutuhan dasar, sosial-psikologis, perkembangan dan telah mampu memberikan kontribusi yang nyata dan berkesinambungan bagi masyarakat.

Sebagai suami bagi istrinya, sebagai ayah bagi anak-anaknya dan sebagai pencari nafkah keluarga, sebagai pendidik, pelindung dan penjamin keamanan. Anak memenuhi peran psikososial sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, mental, sosial dan spiritualnya.

Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga

  • Pengkajian
  • Intervensi Keperawatan
  • Diagnosa Keperawatan
  • Implementasi Keperawatan
  • Evaluasi Keperawatan

Mencontohkan tanggapan anggota keluarga untuk secara efektif menangani situasi yang dialami klien dan menunjukkan keinginan dan kemauan untuk meningkatkan kesehatan keluarga dan klien. Penyebab atau penyebab masalah keperawatan yang timbul akibat asesmen penugasan kesehatan keluarga yaitu perubahan hubungan atau fungsi keluarga. meliputi 5 unsur berikut. Perencanaan yang dapat dilakukan dalam asuhan keperawatan keluarga dengan Diabetes Mellitus adalah sebagai berikut.

Tabel 2.3 Skala Bailon Maglaya
Tabel 2.3 Skala Bailon Maglaya

Kerangka Masalah

Pada bab ini akan dipaparkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan berdasarkan tahapan pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi dan evaluasi pada klien dengan diagnosa medis Diabetes Mellitus tanggal 30-31. Desember 2021 dan 08-09 Januari 2022 di Desa Ngaban, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo. Tn. M mengatakan dia asli Pasueruan, dia tinggal di desa Ngaban karena dia tinggal di rumah kontrakan anak pertamanya. Nah, keluarga Pak A selalu ingin mengobati anggota keluarga yang sakit dengan membawanya ke klinik.

M mengatakan sebelumnya pernah diberikan penyuluhan kesehatan tentang diabetes melitus dan kurang paham tentang diabetes melitus. Ia mengatakan tidak pernah diberikan pendidikan kesehatan tentang diabetes melitus dan tidak mengerti tentang diabetes melitus. Setelah mengamati dan melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga penderita diabetes melitus dengan masalah kurangnya pengetahuan di desa Ngaban, penulis dapat menarik kesimpulan dan memberikan saran untuk membantu meningkatkan mutu asuhan keperawatan pada penderita diabetes.

Setelah melakukan tindakan asuhan keperawatan keluarga pada pasien diabetes melitus dengan masalah keperawatan dengan pengetahuan kurang di desa Ngaban selama tiga kali kunjungan, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut. T mengatakan tidak mau mengikuti pantangan yang diberikan oleh perawat karena kesal dan hanya diam saat ditanya penyakit diabetes melitus. T dilaksanakan berdasarkan data evaluasi yang diperoleh peneliti berdasarkan keluhan yang dirasakan klien yaitu defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya paparan informasi yang ditandai dengan kurangnya pemahaman tentang penyakit diabetes melitus.

Asuhan Keperawatan Lansia dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut Diagnosa Medis Diabetes Melitus di Desa Kalisampurno Tanggulangin Sidoarjo. Asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus dengan masalah kurangnya pengetahuan di Desa Mojorejo Kabupaten Pasuruan. Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme kronis yang disebabkan oleh pankreas yang tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan secara efektif.

Tujuan utama penatalaksanaan diet diabetes melitus adalah untuk mengontrol konsentrasi glukosa darah dalam batas normal.

TINJAUAN KASUS

Pengkajian

Ya, keluarga mengatakan dia memiliki tabungan di bank yang ditabung istrinya setiap bulan karena tidak ada yang membantunya secara finansial. Tidak ada, keluarga mengatakan penyakit anggota keluarganya adalah ujian dari Allah SWT. Tidak ada, keluarga mengatakan penyakit anggota keluarganya adalah ujian dari Tuhan.

Tahap dewasa yang dapat dilakukan saat ini, perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yaitu meningkatkan kesehatan setiap anggota keluarga. Keluarga mengatakan ada paguyuban PKK, keluarga mengatakan ada fasilitas kesehatan yaitu klinik keluarga yang juga menggunakan fasilitas kesehatan ketika ada anggota keluarga yang sakit. A mengatakan bahwa dalam keluarganya sebagai kepala keluarga dan juga pengambil keputusan menurut pendapatnya, setiap anggota keluarga berhak mengeluarkan pendapatnya, dan jika ada masalah.

M mengatakan bahwa dalam keluarganya sebagai kepala keluarga dan juga pengambil keputusan menurutnya setiap anggota keluarga berhak mengeluarkan pendapat, dan jika ada masalah.

Tabel 3.3 Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Tabel 3.3 Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

Analisa Data

Diagnosa Keperawatan

Skoring

Masalah yang menonjol: Masalah serius, harus segera ditangani. Ada masalah, tetapi tidak perlu ditangani. Masalah tidak terasa. Klinik mudah diakses, transportasi mendukung sumber daya yang ada dan tindakan untuk dan tindakan untuk. Prominent Problem: Masalah serius, perlu segera ditangani. Ada masalah, tetapi tidak perlu ditangani. Masalahnya bukan itu.

Intervensi Keperawatan

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

Mengidentifikasi kemauan dan kemampuan menerima informasi dari keluarga Respon : klien dan keluarga memperhatikan saat diberikan penjelasan dan mampu menjelaskan kembali 4. Libatkan keluarga saat minum obat dan waktu makan Respon : klien dan keluarga setuju dan mengikuti anjuran 2. Membina a hubungan saling percaya dengan klien dan keluarga Jawaban : klien dan keluarga menerima kedatangan perawat 2.

Jelaskan pada keluarga dan klien tentang pentingnya kepatuhan pengobatan DM Respon : Klien dan keluarga memperhatikan saat diberikan penjelasan 2.

PEMBAHASAN

Pengkajian

T menurut SDKI DPP PPNI (2017) defisit pengetahuan, yaitu tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif terkait topik tertentu dengan faktor penyebab yang berhubungan dengan defisit pengetahuan, terdiri dari: keterbatasan kognitif, gangguan fungsi kognitif, kesalahan dalam mengikuti anjuran, kurangnya pemaparan . T terkait dengan masalah kurangnya pengetahuan keperawatan, tidak adanya kesenjangan antara fakta dan teori, hal ini dimungkinkan karena pada saat penelitian dilakukan ditemukan bahwa Tn.

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan Keperawatan

Implementasi Keperawatan

Evaluasi Keperawatan

Yaitu: penjelasan komplikasi bila hiperglikemia menetap, pemantauan kadar glukosa darah, anjuran kepatuhan minum obat, diet dan olah raga. Hal ini dilakukan agar dokter dapat melihat gambaran gula darah dengan dosis obat atau insulin. Gula darah sementara adalah gula darah sewaktu-waktu, bukan saat puasa atau 2 jam setelah makan.

Jika ditemukan glukosa dalam urin, hal ini dapat memperkuat dugaan adanya diabetes melitus. Keton ditemukan dalam urin jika glukosa darah sangat tinggi atau sangat rendah, jika tesnya positif dan gula darahnya tinggi, dapat memperkuat dugaan diabetes. Tujuan utama terapi adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa sehingga mengurangi terjadinya komplikasi vaskular dan neuropatik.

Kadar gula darah yang normal sulit dipertahankan, tetapi semakin mendekati kisaran normal, semakin kecil kemungkinan terjadinya komplikasi sementara dan jangka panjang (Mirza Maulana, 2015). Diet dan kontrol berat badan adalah landasan manajemen diabetes. a) Penyediaan semua elemen nutrisi penting (vitamin dan mineral) b) mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai. Sulfonilurea seringkali dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2, tetapi tidak efektif pada diabetes tipe 1.

Obat ini menurunkan kadar gula darah dengan merangsang pelepasan insulin dari pankreas dan meningkatkan efektivitasnya. OHO biasanya diberikan kepada penderita diabetes tipe 2 yang pola makan dan olahraganya tidak cukup menurunkan kadar gula darah. Insulin ini seringkali mulai menurunkan kadar gula darah dalam 20 menit, memuncak dalam 2-4 jam, dan bertahan 6-8 jam.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Ini mulai bekerja dalam 1-3 jam, mencapai puncak maksimumnya dalam 6-10 jam dan bekerja selama 18-26 jam.

Gambar

Tabel 2.1 Komposisi diet B Diabetes Mellitus
Tabel 2.2 : Kadar gula glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik  sebagai patokan penyaring
Tabel 2.3 Skala Bailon Maglaya
Tabel 3.3 Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
+7

Referensi