• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga

2.3.1 Pengkajian

2.2.8.4 Keluarga dilibatkan secara aktif oleh perawat. Dengan demikian, peran keluarga akan sangan terasa dan bisa membantu pasien dari sisi psikologis.

Perawat diharapkan melibatkan keluarga sejak dari awal merumuskan masalah hingga tindakan-tindakan yang perlu diambil.

2.2.8.5 Kegiatan yang bersifat promotif dan preventif lebih diutamakan, akan tidak tetap mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

2.2.8.6 Keluarga diharapkan mengarahkan kemampuan sumber daya keluarga secara maksimal demi kesehatan anggota keluarga.

2.2.8.7 Pemecahan masalah adalah salah satu pendekatan yang bisa digunakan oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga.

2.2.8.8 Penyuluhan adalah kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga. Setelah itu, dilakukan asuhan keperawatan kesehatan dasar atau perawatan dirumah.

2.2.8.9 Jika ada beberapa keluarga yang sedang membutuhkan perawatan kesehatan keluarga, maka pilihannya adalah keluarga yang termasuk risiko tinggi.

2.3.1.1 Data umum

1) Nama kepala rumah tangga, umur, alamat dan pekerjaan, tingkat pendidikan kepala rumah tangga, tanggal lahir atau umur, hubungan dengan kepala rumah tangga, genogram.

2) Tipe keluarga, mendeskripsikan tipe-tipe keluarga serta hambatan atau masalah yang muncul dengan tipe keluarga tersebut.

3) Suku bangsa atau latar belakang, menilai etnis keluarga dan mengidentifikasi budaya etnis keluarga terkait kesehatan.

4) Agama, periksa agama yang dianut oleh keluarga dan kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan.

5) Status sosial ekonomi keluarga, status sosial ekonomi keluarga yang ditentukan oleh pendapatan dan anggota keluarga.

6) kegiatan rekreasi keluarga atau hobi dan minat, keluarga tidak hanya terlihat ketika keluarga pergi ke taman hiburan bersama, tetapi juga ketika menonton TV dan mendengarkan radio.

2.3.1.2 Riwayat keluarga dan tahap perkembangan

1) Tahap perkembangan keluarga saat ini, ditentukan oleh anak tertua dalam keluarga inti.

2) Perkembangan keluarga yang tidak lengkap, menjelaskan bagaimana tugas dan hambatan perkembangan keluarga yang tidak terpenuhi.

3) Riwayat keluarga inti, menjelaskan kesehatan pada keluarga inti, termasuk riwayat penyakit genetik, riwayat kesehatan individu anggota dan sumber pelayanan.

4) Riwayat keluarga sebelumnya, keluarga asal kedua orangtua (seperti apa kehidupan keluarga asalnya) hubungan masa silam dan saat dengan orangtua dari kedua orangtua.

2.3.1.3 Pengkajian lingkungan 1) Karakteristik rumah

2) Karakteristik lingkungan dan komunitas tempat tinggal (seperti : keadaan tempat tinggal, fasilitas, kelas sosial, pendidikan, jenis-jenis lingkungan).

3) Mobilitas geografis keluarga.

4) Perkumpulan keluarga dari interaksi dengan masyarakat.

5) Sistem pendukung keluarga meliputi : jumlah anggota keluarga yang sehat, seumber dukungan dari anggota keluarga, jaminan pemeliharaan kesehatan yang dimiliki keluarga.

2.3.1.4 Struktur keluarga

1) Pola-pola komunikasi keluarga 2) Struktur kekuatan keluarga

3) Struktur peran, menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga, baik secara formal maupun informal.

4) Struktur nilai atau norma keluarga

5) Fungsi keluarga meliputi : fungsi efektif, fungsi sosialisasi, fungsi perawatan kesehatan, fungsi reproduksi, dan fungsi ekonomi.

2.3.1.5 Fungsi pemenuhan kesehatan

Ada 5 tugas keluarga dalam fungsi kesehatan :

1) Mengenal masalah atau gangguan kesehatan keluarga 2) Mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat.

3) Merawat anggota keluarga yang sakit

4) Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga

5) Menggunakan fasilitas keluarga 2.3.1.6 Stres dan koping

1) Stresor jangka pendek, yaitu stresor yang dialami keluarga yang perlu di atasi dalam waktu sekitar 6 bulan.

2) Stresor jangka panjang, yaitu stresor yang sedang mengalami stressor yang perlu diambil selama lebih dari 6 bulan.

3) Kemampuan dalam keluarga untuk merespon situasi atau faktor yang membuat stres, dengan mempertimbangkan sejauh mana keluarga merespon situasi stress.

4) Strategi koping yang digunakan, strategi koping apa yang digunakan keluarga saat mengalami masalah.

5) Strategi koping disfungsi, menjelaskan strategi koping disfungsional yang digunakan keluarga.

2.3.1.7 Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua angota keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan ini tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.

2.3.1.8 Harapan keluarga

Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.

2.3.2 Diagnosa Keperawatan Keluarga

Diagnosa keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respons klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosa keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respons klien individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).

2.3.2.1 Kesediaan untuk meningkatkan penyesuaian diri dalam keluarga

Merupakan model tanggapan anggota keluarga untuk secara efektif untuk menghadapi situasi yang dialami klien dan untuk menunjukkan keinginan dan kemauan untuk meningkatkan kemauan kesehatan keluarga dan klien.

2.3.2.2 Ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan Keluarga

adalah perilaku kerabat terdekat (anggota keluarga) yang membatasi kemampuannya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah kesehatan klien.

2.3.2.3 Berkurangnya adaptasi dalam Keluarga

Secara spesifik ketidakefektifan dalam dukungan, kepastian, bantuan, dan motivasi orang terdekat (anggota keluarga atau orang terdekat) yang dibutuhkan klien untuk mengelola atau mengatasi masalah kesehatannya kuat.

2.3.2.4 Manajemen Kesehatan Keluarga Yang Tidak Efektif

Secara khusus, model penyesuaian dan integrasi pengelolaan masalah kesehatan keluarga dalam kebiasaan hidup belum memuaskan untuk mencapai derajat kesehatan keluarga.

2.3.2.4 Gangguan Proses Keluarga

Khususnya perubahan dalam hubungan atau fungsi keluargakeluarga.

Penyebab atau penyebab masalah keperawatan yang muncul sebagai akibat dari asesmen tugas kesehatan Keluarga Yaitu perubahan dalam hubungan atau fungsi keluarga. meliputi 5 unsur sebagai berikut :

1) Ketidakmampuan keluarga untuk mengenali masalah Diabetes pada anggota keluarga.

2) Ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi Diabetes Mellitus.

3) Keluarga tidak mampu merawat anggota keluarga yang menderita Diabetes Mellitus.

4) Ketidakmampuan keluarga untuk mempertahankan atau mengubah lingkungan dapat mempengaruhi diabetes.

5) Keluarga tidak mampu menggunakan fasilitas kesehatan untuk perawatan dan pengobatan Diabetes Mellitus.

Menurut (Padila, 2012) untukmenentukan prioritas banyak faktor yang mempengaruhi untuk kriteria yang pertama yaitu sifat masalah, skor yang lebih tinggi dari 3 dianggap tidak atau kurang sehat dalam kondisi ini sering dikenali dan dirasakan oleh keluarga, ancaman kesehatan memiliki 2 skor adalah yang pertama status kesehatan dan untuk kriteria kedua yaitu kemungkinan masalah dimodifikasi, perawat harus memperhatikan hal-hal berikut :

1) Pengetahuan teknologi dan tindakan yang ada untuk memecahkan masalah.

2) Sumber daya keluarga berupa sumber daya fisik, keuangan dan tenaga kerja.

3) Sumber daya keperawatan dalam hal pengetahuan, keterampilan dan waktu.

4) Sumber daya masyarakat berupa fasilitas, organisasi masyarakat, dan dukungan masyarakat.

Kriteria ketiga adalah bahwa masalah potensial dapat dihindari, perawat harus mengingat faktor-faktor berikut :

1) Tingkat keparahan masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah.

2) Tindakan yang sedang dijalankan, yaitu tindakan-tindakan yang tepat dalam memperbaiki masalah.

3) Adanya kelompok yang berisiko tinggi atau kelompok yang sangat peka menambah masalah.

Untuk kriteria keempat yaitu menonjolkan masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluaraga melihat masalah kesehatan tersebut.

Tabel 2.3 Skala Bailon Maglaya

No Kriteria Skor Bobot

1 Sifat masalah

a. Tidak atau kurang sehat b. Ancaman kesehatan

c. Krisis atau keadaan sejahtera

3 2 1

1

2 Kemungkinan masalah dapat diubah dengan mudah

a. Hanya sebagian b. Tidak dapat

2 1 0

2

3 Potensi masalah dapat dicegah a. Tinggi

b. Cukup c. Rendah

2 1 0

1

4 Menonjolnya masalah

a. Masalah berat, harus segera ditangani b. Ada masalah, tetapi tidak perlu

2

ditangani

c. Masalah tidak dirasakan

1 0

1

Skoring :

1) Tentukan skor untuk setiap kriteria

2) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot Skor

× Bobot Angka Tertinggi

3) Jumlah skor untuk kriteria

4) Skor tertinggi adalah 5 dan sama untuk seluruh bobot

Dokumen terkait