• Tidak ada hasil yang ditemukan

ilmu kepelatihan tugas 3

N/A
N/A
Top guinever

Academic year: 2024

Membagikan "ilmu kepelatihan tugas 3"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Ilmu kepelatihan

Nama: Herdiansyah Nim:220301500108

Dosen pengampu:Dr.Ahmaf Adil M.pd

(2)

Prinsip prinsip latihan

Prinsip latihan merupakan hal-hal yang harus ditaati, dilakukan

atau dihindari agar tujuan latihan dapat tercapai sesuai dengan yang

diharapkan. Prinsip-prinsip latihan memiliki peranan penting terhadap

sek fisiologis dan psikologis atlet. Dengan memahami prinsip-prinsip

latihan, akan mendukung upaya dalam meningkatkan kualitas latihan

(3)

Dalam mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip latilhan ini

harus hati-hati, serta memerlukan ketelitian, ketepatan dalam penyu-

sunan dan pelaksanaan program. Pada dasarnya latihan olahraga adalah

merusak, tetapi proses perusakan yang dilakukan agar berubah menjadi

lebih baik, tetapi dengan syarat pelaksanaan latihan harus mengacu dan

berpedomarn pada prinsip-prinsip latihan.

(4)

A.Prinsip kesiapan (Readiness)

Pada prinsip kesiapan, materi dan dosis latihan harus disesuai.

Kan dengan usia atlet. Artinya, pelatih harus mempertimbangkan dan

memperhatikan tahap pertumbuhan dan perkembangan dari setiap atlet.

Sebab kesiapan setiap atlet akan berbeda-beda antara anak yang satu

dengan yang lainnya meskipun di antara atlet memiliki usia yang sama.

(5)

Latihan aerobik kurang efektif diberikan kepada atlet yang sedang memasuki masa awal pubertas karena kondisi atlet sedang

dalam masa perubahan dan transisi sehingga konsentrasi energi untuk

digunakan lebih ke arah perkembangan. Latihan anaerobik juga kurang

efektif diberikan kepada atlet yang masih muda karena kemampuan

anaerobiknya berkaitan erat dengan tingkat kematangan anak sehingga

hampir sebagian energinya digunakan untuk proses kematangan.

(6)

Latihan bagi atlet yunior lebih ditekankan pada pengembangan

keterampilan untuk pengayaan gerak dan yang bersifat menyenangkan.

Terutama untuk mengembangkan kemampuan fisiologis anak dalam

menerima beban latihan. Berikut ini gambaran dari tujuan latihan yang

disesuaikan dengan usia dan kesiapan anak

(7)

B.Prinsip individual

Individual adalah salah satu syarat utama latihan sepanjarng

masa. Syarat t individual yang harus dipertimbangkan oleh pelatih adalah

kemampuan atlet, potensi, dan karakteristik pelatihan, dan kebutuhan

kecabangan atlet. Setiap atlet memiliki ciri fisiologis dan psikologis yang

Aibutuhkan sebagai pengembangan sebuah rencana latihan.

(8)

Setiap atlet memberikan reaksi yang berbeda-beda terhadap

beban latihan yang diberikan oleh pelatih. Ada atlet yang menganggap beban latihan tersebut terlalu ringan, ada yang melakukannya dengan sUSah payah sehingga harus mengerahkan seluruh tenaganya untuk melakukan latihan tersebut, dan ada yang sama sekali tidak mampu ntuk melakukan latihan tersebut. Oleh karena itu, beban latihan tidak

dapat begitu saja disamaratakan bagi semua atlet.

(9)

Artinya, dalam merespon beban latihan untuk setiap atlet

berbeda-beda sehingga beban latihan bagi setiap atlet tidak sama. Hal ini

dipengaruhi oleh faktor keturunan, kematangan, gizi, waktu istirahat, dan tidur, tingkat kebugaran, pengaruh lingkungan, rasa sakit dan

cedera, dan motivasi. Oleh sebab itu, agar para pelatih berhasil dalam melatih, perlu menyadari bahwa setiap anak memiliki perbedaan-

perbedaan tersebut, terutama dalam merespon bebarn latihan.

(10)

1.Keturunan

Faktor yang berkaitan dengan keturunan adalah keadaan fisik,

jenis otot, ukuran jantung dan paru. Tingkat kebugaran aerobik dan

ketahanan merupakan faktor keturunan yang +25%, sedangkan

Sisanya dapat ditingkatkan melalui latihan (Martens, 1990;

Sukadiyanto, 2005: 14).

(11)

2.kematangan

Tingkat kematangan berpengaruh besar terhadap kemampuan

dalam merespon beban. Kematangan berkaitarn dengan umur/usia,

pertumbuhan dan n perkembangan, mental, dan fisik.

Semakin matang

kondisi Seseorang maka semakin mampu m menerima intensitas beban

latihan yang tinggi.

(12)

C.Prinsip Adapatasi

Organ tubuh manusia cenderung selalu mampu beradaptasi

terhadap perubahan lingkungannya. Latihan menyebabkan terjadinya proses adaptasi pada organ tubuh. Namun, tubuh memerlukan jangka waktu tertentu agar dapat mengadaptasi seluruh beban selama proses berlatih. Bila latihan beban ditingkatkan secara progresif, maka organ tubuh akan menyesuaikan terhadap perubahan tersebut dengan baik.

Tingkat kecepatan atlet dalam mengadaptasi setiap beban latihan berbeda-beda, tergantung dari usia/umur, usia latihan, kualitas

kebugaran otot, kebugaran energi, dan kualitas latihannya (Sukadiyanto,

2005:17).

(13)

D.Prinsip Beban Lebih (Overload)

Prinsip ini menyatakan bahwa beban latihan yang diberikan

kepada anak haruslah cukup berat dan harus diberikan berulang kali dengan intensitas yang cukup tinggi. Johansyah Lubis (2013: 17)

menyatakan overload adalah penerapan pembebanan latihan yang

semakin hari semakin meningkat, atau beban yang diberikan melebihi yang dapat dilakukan saat itu. Sehingga dapat disimpulkan, beban lebih artinya beban latihan harus mencapai atau melampaui sedikit di atas

batas ambang rangsang.

(14)

E.Prinsip progresif

Latihan progresif artinya dalam pelaksanaan latihan dilakukan

dari yang mudah ke yang sukar, sederhana ke kompleks, umum ke

khusus, bagian ke keseluruhan, ringan ke berat, dan dari kuantitas ke kualitas, serta dilaksanakan secara ajeg, maju, dan berkelanjutan.

Peningkatan beban latihan ini akan memberikan rangsangan kepada organ-organ tubuh untuk lebih berkembang dalam mengatasi beban

latihan yang diterimanya, kian hari kian meningkat.

(15)

F.Prinsip Spesifikasi(Khususan)

Setiap bentuk latihan yang dilakukan oleh atlet memiliki tujuan

khusus sehingga materi latihan harus dipilih sesuai dengan kebutuhan

cabang olahraganya. Adapun pertimbangan dalam menerapkan prinsip

spesifikasi, antara lain ditentukan oleh: (a) spesifikasi kebutuhan energi,

(b) spesifikasi bentuk dan model latihan, (c) spesifikasi ciri gerak dan

kelompok otot yang digunakan, dan (d) waktu periodisasi latihannya.

(16)

Terima kasih

Referensi

Dokumen terkait

(2009) melakukan pengujian eksperimental dan kajian analitis terhadap perilaku beton bertulang dengan dinding pengisi yang terbuat dari material ringan akibat beban gempa.

Tiap pos diberikan waktu 30 detik, jadi atlet melakukan gerakan latihan ditiap pos selama 30 detik, setelah itu ganti ke pos berikutnya sampai pos terakhir.. Istirahat lama

Melalui pembelajaran model Discovery Learning, dan kecakapan abad 21 peserta didik dapat menganalisis struktur dan fungsi otot sebagai alat gerak aktif ; melakukan aktifitas

Hendaknya Camat mampu menanamkan rasa tanggungjawab yang lebih besar kepada pegawai secara tegas terutama dalam hal penyelesaian tugas tepat waktu dan juga mampu melakukan evaluasi

Seperti dan ^z condong ringan geseran tersebut ditunj ukkan ditempatkan yang kasar yang melalui adalah U t Kedudukan suatu zarah berj satah-xy dinyatakan sebagai dengan vo, B dan o