• Tidak ada hasil yang ditemukan

Impact of Good Corporate Governance on Banking Financial Performance with Risk Management as Moderation

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Impact of Good Corporate Governance on Banking Financial Performance with Risk Management as Moderation"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak mekanisme Good Corporate Governance (GCG) terhadap kinerja keuangan perbankan dengan manajemen risiko sebagai variabel moderasi. Dalam penelitian ini GCG diukur dengan tiga indikator yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan porsi dewan komisaris independen, sedangkan kinerja keuangan bank diukur dengan return on assets (ROA) dan manajemen risiko diukur dengan non-performing loan. (NPL). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial dan kepemilikan saham dewan direksi komisaris independen secara parsial berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan bank.

Manajemen risiko sebagai variabel moderasi dapat mempengaruhi hubungan antara kepemilikan manajerial dengan kinerja keuangan bank dan hubungan antara proporsi komisaris independen dengan kinerja keuangan sektor perbankan. Kata Kunci: Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan Institusional, Proporsi Komisaris Independen, Kinerja Keuangan Perbankan, Manajemen Risiko, ROA, NPL. Kinerja keuangan bank dipengaruhi oleh mekanisme tata kelola perusahaan yang baik yang terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu eksternal dan internal (Karmilayani dan Damayanthi, 2016).

Selanjutnya penelitian Hermayanti dan Sukartha (2019) menunjukkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Mengenai proporsi dewan komisaris independen juga terdapat perbedaan hasil penelitian, pada penelitian Pratiwi (2017) disebutkan bahwa dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Hubungan antara manajemen risiko dan kinerja keuangan diharapkan akan semakin memperkuat hubungan antara GCG dan kinerja keuangan.

Pengaruh manajemen risiko terhadap hubungan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan proporsi anggota dewan independen terhadap kinerja keuangan bank.

Metode Penelitian

  • Objek Penelitian
  • Desain Penelitian
  • Metode Pengambilan Sampel
  • Uji Statistik Deskriptif
  • Uji Pemilihan Model Regresi Data Panel 1. Uji Chow
  • Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
  • Uji Regresi Linier Berganda Data Panel
  • Uji Kelayakan Model (Uji f)
  • Koefisien Determinasi (Adjusted-R Square)

Penelitian ini mengambil bantuan software Review 11 Student Version dengan analisis regresi data panel dalam pengujian statistik. Uji Chow merupakan uji statistik untuk mengetahui apakah model fixed effect atau random effect paling tepat digunakan dalam mengestimasi data panel. Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independen dan dependen berdistribusi normal atau tidak (Ghozali, 2016).

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji Jarque-Bera (JB), yaitu jika nilai probabilitas JB > 0,05 maka data berdistribusi normal. Tujuan dari uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Untuk mendeteksi multikolinearitas, lihat keluaran matriks korelasi antar variabel independen.

Tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah terdapat ketimpangan varians atau residu dari satu observasi ke observasi lainnya dalam model regresi. Tujuan dari uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah terdapat korelasi dalam model regresi linier antara kesalahan disruptif pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Karena penelitian ini menggunakan variabel moderasi, maka persamaan regresi data panel untuk variabel moderasi merupakan gabungan persamaan regresi linier berganda dengan Moderated Regression Analysis (MRA).

Dalam penelitian ini manajemen risiko akan memoderasi hubungan GCG dengan kinerja keuangan bank. Kriteria pengujian hipotesis dalam pengujian ini adalah jika signifikansi t-value (p-value) < 0,05 maka hipotesis alternatif diterima yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, begitu pula sebaliknya (Ghozali , 2016). Uji f merupakan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi merupakan model yang sesuai dan layak.

Uji F juga digunakan untuk membuktikan apakah seluruh variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian ini adalah jika probabilitas <0,05 maka variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir seluruh informasi yang diperlukan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).

Hasil dan Pembahasan

  • Kepemilikan Manajerial (KM)
  • Kepemilikan Institusional (KI)
  • Proporsi Dewan Komisaris Independen (PDKI)
  • Uji Multikolinieritas
  • Uji Heteroskedastisitas
  • Uji Autokorelasi
  • H1 : Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perbankan
  • H2 : Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perbankan
  • H3 : Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perbankan
  • H4 : Manajemen risiko mempengaruhi hubungan antara kepemilikan manajerial dengan kinerja keuangan perbankan
  • H5 : Manajemen risiko mempengaruhi hubungan antara kepemilikan institusional dengan kinerja keuangan perbankan
  • H6 : Manajemen risiko mempengaruhi hubungan antara proporsi dewan komisaris independen dengan kinerja keuangan perbankan

Nilai rata-rata (mean) variabel Return On Asset (ROA) seluruh sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018 adalah sebesar 1.119342 dengan standar deviasi sebesar 2.103278, yaitu nilai yang lebih besar dari nilai mean (mean) . Hal ini menunjukkan bahwa variasi data pada variabel ROA relatif besar sehingga nilai rata-rata (mean) tidak mewakili seluruh data variabel ROA. Nilai tertinggi (maksimum) untuk variabel return on assets (ROA) sebesar 4,730000 dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Nilai rata-rata (mean) variabel Kepemilikan Manajerial (KM) dari seluruh sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun tersebut adalah sebesar 0,428816 dengan standar deviasi sebesar 1,727797, yaitu nilai yang lebih besar dari nilai rata-rata (mean) . Hal ini menunjukkan bahwa variasi data pada variabel KM relatif besar, sehingga nilai rata-rata (mean value) tidak mewakili keseluruhan data pada variabel KM. Sedangkan nilai terendah (minimum) sebesar 0,000000 dimiliki oleh Bank Mega Tbk., Bank Permata Tbk., Bank Maybank Indonesia Tbk., Bank Pembangunan.

Hal ini menunjukkan bahwa variasi data variabel KI relatif kecil, sehingga nilai rata-rata (mean value) mewakili keseluruhan data dari variabel KI. Hal ini menunjukkan bahwa variasi data variabel PDKI relatif kecil, sehingga nilai rata-rata (mean value) mewakili seluruh data dari variabel PDKI. Nilai rata-rata (mean) variabel Non Performing Loan (NPL) dari seluruh sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun tersebut adalah sebesar 2,477632 dengan standar deviasi sebesar 2,373305 lebih kecil dari nilai rata-rata (mean).

Hal ini menunjukkan bahwa variasi data variabel NPL relatif kecil, sehingga nilai mean (mean) mewakili keseluruhan data variabel NPL. Hasil uji t menunjukkan bahwa p-value variabel independen kepemilikan manajemen < α-value = 5% yaitu 0,0015 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap variabel dependen kinerja keuangan perbankan. Hasil uji t menunjukkan bahwa p-value variabel independen, saham dewan komisaris independen < nilai α = 5% yaitu 0,0030 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa variabel saham dewan komisaris independen berpengaruh terhadap variabel dependen kinerja keuangan sistem perbankan.

Nilai koefisien regresi sebesar -0,077799 menunjukkan arah negatif yang berarti persentase dewan komisaris independen berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan bank. Hasil uji t menunjukkan bahwa p-value variabel interaksi kepemilikan manajerial dengan manajemen risiko < α = 5% masing-masing 0,0096 < 0,05 hal ini menunjukkan bahwa variabel moderasi manajemen risiko mempengaruhi hubungan kepemilikan manajerial dan Bank. kinerja keuangan. Hasil uji t menunjukkan nilai p value variabel interaksi kepemilikan institusional dengan manajemen risiko > α = 5% masing-masing 0,3248 > 0,05 hal ini menunjukkan bahwa variabel moderasi manajemen risiko tidak memperkuat atau memperlemah pengaruh antara kepemilikan institusional dan kinerja keuangan bank.

Hasil uji t menunjukkan bahwa p-value variabel interaksi antara proporsi dewan komisaris independen dengan manajemen risiko < α = 5% yaitu 0,0000 < 0,05 menunjukkan bahwa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kepemilikan Manajemen dan Proporsi Komisaris Independen mempunyai pengaruh negatif terhadap Kinerja Keuangan Perbankan.

Tabel 4.3  Hasil Uji Statistik t
Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik t

Kesimpulan, Keterbatasan, dan Saran

Hal ini dapat dijadikan landasan bagi perbankan dalam merumuskan strategi keuangan yang dapat memaksimalkan kinerja keuangan. Dengan kata lain, jika proporsi dewan komisaris independen tinggi maka akan menyebabkan kemungkinan rendahnya pengakuan laba atau beban perusahaan sehingga berdampak negatif terhadap kinerja keuangan. Hal ini mungkin disebabkan karena tingginya persentase komisaris independen terhadap total komisaris bank hanya untuk memenuhi kebutuhan regulasi, sehingga menyebabkan fungsi pengawasan yang seharusnya dilakukan oleh komisaris independen menjadi tidak efektif dan menyebabkan penurunan kinerja keuangan bank.

Pengaruh manajemen risiko terhadap hubungan kepemilikan manajerial dengan kinerja keuangan bank-bank yang terdaftar di Indonesia pada periode tersebut. Manajemen risiko tidak berpengaruh terhadap hubungan kepemilikan institusional dengan kinerja keuangan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tersebut. Karena variabel Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan Bank, maka manajemen risiko tidak mempengaruhi hubungan Kepemilikan Institusional dengan Kinerja Keuangan Bank.

Manajemen risiko mempengaruhi hubungan proporsi komisaris independen dengan kinerja keuangan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tersebut. Diharapkan untuk menggunakan atau menambah variabel-variabel yang mungkin mempengaruhi kinerja keuangan lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Pengaruh ukuran dewan komisaris dan proporsi komisaris independen terhadap kinerja keuangan dengan manajemen laba sebagai variabel intervening.

Penerapan tata kelola perusahaan yang baik pada kinerja perusahaan di sektor keuangan dengan manajemen risiko sebagai variabel intervening. Mekanisme tata kelola perusahaan yang baik, karakteristik perusahaan dan pengungkapan wajib: Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan dengan Manajemen Laba sebagai Variabel Mediasi.

Pengaruh leverage, kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan terhadap penghindaran pajak pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengaruh kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai moderasinya. Pengaruh kepemilikan institusional terhadap kinerja keuangan melalui struktur modal sebagai variabel intervening pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengaruh Good Corporate Governance dan Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2016.

Pengaruh Good Corporate Governance dan Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility terhadap Tindakan Pajak Agresif: Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2012.

Gambar

Tabel 4.1  Data Sampel Penelitian
Tabel 4.3  Hasil Uji Statistik t

Referensi

Dokumen terkait

manajerial, kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen dan keberadaan komite audit efektif dalam mengurangi tindakan manajemen laba

Hasil penelitian membuktikan bahwa Secara simultan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi komisaris independen, kualitas audit, ukuran dewan

Mekanisme good corporate governance, dalam hal ini kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen, dan komite audit berpengaruh secara

Mengetahui pengaruh dari good corporate governance dan leverage terhadap manajemen laba Ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen, Proporsi Kepemilikan

Terhadap Manajemen Laba dan Konsekuensi Manajemen Laba Terhadap Kinerja Keuangan manajerial, proporsi dewan komisaris independen, jumlah dewan komisaris, ukuran komite

Mekanisme GCG yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, kualitas auditor

Penelitian ini menguji pengaruh good corporate governance dengan komponen ukuran dewan komisaris, komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Pengaruh Dewan Komisaris Independen, Komite Audit Independen, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Ukuran Dewan Komisaris