• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI AKUNTANSI LEASING BERDASARKAN PSAK No. 30 PADA PT. BUMI JASA UTAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "IMPLEMENTASI AKUNTANSI LEASING BERDASARKAN PSAK No. 30 PADA PT. BUMI JASA UTAMA"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Salah satu perusahaan terbesar di Makassar seperti Kalla Group merupakan grup usaha terbesar di kawasan timur Indonesia yang menguasai bisnis perusahaan di Makassar, Sulawesi Selatan. Bumi Jasa Utama lahir dari jaringan bisnis Kalla Group yang telah berpengalaman di dunia bisnis selama lebih dari 63 tahun, dengan jaringan cabang layanan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Rumusan Masalah

Penyewa (Lessor) adalah perusahaan atau perseorangan yang menggunakan barang modal dengan pembiayaan dari perusahaan penyewa (Lessor). Sewa adalah kegiatan pembiayaan berupa penyediaan barang modal baik disewakan dengan hak opsi (sewa finansial) maupun sewa tanpa hak opsi (sewa operasi) untuk digunakan oleh penyewa selama jangka waktu tertentu dengan dasar pembayaran. secara angsuran".

Tujuandan Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Akuntansi Leasing

  • Pengertian Implementasi
  • Pengertian Akuntansi
  • Pengertian Leasing

Penyewa perniagaan (lessor) ialah syarikat atau pelanggan yang menyediakan perkhidmatan pembiayaan kepada penyewa dalam bentuk barang modal. Pajakan operasi ialah aktiviti pajakan perniagaan di mana pemajak perniagaan tidak mempunyai pilihan untuk membeli objek pajakan perniagaan.

Leasing

  • Defenisi Leasing
  • Kelebihan Leasing
  • Standar Akuntansi Sewa Guna Usaha

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, kegiatan sewa guna usaha dapat dilakukan sebagai lembaga pembiayaan dalam bentuk sewa sebagai sewa pembiayaan maupun sebagai sewa operasi. Sewa finansial (financial leasing) adalah suatu kegiatan sewa guna usaha dimana selama jangka waktu kontrak, penyewa mempunyai hak opsi untuk membeli obyek yang disewakan berdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama. Sedangkan sewa operasi merupakan kegiatan sewa guna usaha dimana pihak penyewa tidak mempunyai hak opsi untuk membeli obyek yang disewakan.

Pelanggan yang disebut lessee adalah pelanggan yang menikmati barang dengan membayar sewa, mempunyai hak opsi. Perlu adanya pedoman mengenai keseragaman perlakuan terhadap transaksi sewa guna usaha sehingga semua pihak yang berkepentingan dapat dengan mudah menganalisis dan menafsirkan data keuangan yang disajikan dalam laporan akuntansi. 013/1988 tanggal 20/12/1988 disebutkan bahwa yang menjadi obyek transaksi adalah hak milik atas barang-barang selama perjanjian sewa-menyewa masih berlaku.

Kerangka Pikir

Bumi Jasa Utama telah memenuhi standar akuntansi umum atau Standar Akuntansi Keuangan (SAK), baik sudah memenuhi standar maupun masih perlu penyempurnaan.

Hipotesis

METODE PENELITIAN

  • Lokasi Dan Waktu Penelitian
  • Metode Pengumpilan Data
  • Jenis Dan Sumber Data
  • Metode Analisis Data
  • Defenisi Operasional

Dalam sewa guna usaha ini, pihak yang menyewakan (lessor) merupakan pihak yang membiayai penyediaan barang investasi. Sewa Bisnis Penjualan Jenis sewa bisnis ini merupakan transaksi pembiayaan sewa secara berkala (direct financial sewa) dimana jumlah transaksinya sudah termasuk keuntungan yang dihitung oleh pabrik atau distributor yang juga merupakan perusahaan leasing. Suatu transaksi akan diklasifikasikan sebagai sewa modal jika ketentuan surat kontrak memenuhi kriteria tertentu.

Bunga harus dibebankan selama seluruh masa sewa dengan tingkat bunga tetap dikalikan dengan saldo hutang sewa. Dalam Leasing Tipe Penjualan (Sales Leasing), sewa jenis ini merupakan suatu transaksi pembiayaan sewa guna usaha secara periodik (direct financial leasing), dimana jumlah transaksi tersebut sudah termasuk keuntungan yang dihitung oleh produsen atau distributor yang juga merupakan perusahaan leasing. Jadi kewajiban-kewajiban penting yang disyaratkan dalam perjanjian sewa-menyewa harus disepakati oleh semua pihak yang berkepentingan.

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Gambaran UmumLokasi Perusahaan

Grup Kalla merupakan grup usaha terbesar di Indonesia bagian timur yang mengendalikan operasional perusahaan di Makassar, Sulawesi Selatan. Bidang bisnis utama meliputi otomotif, konstruksi, real estate, energi, dukungan pembiayaan otomotif dan logistik, transportasi dan hutan karbon. Sejarah perkembangan pesat di wilayah timur Indonesia sebagai bentuk kepedulian dalam mendukung pembangunan di wilayah ini, Kalla Group berkomitmen untuk menciptakan terobosan-terobosan baru untuk memberikan manfaat lebih kepada masyarakat luas di negara tercinta, Indonesia. Kallatransport saat ini mempunyai kendaraan dengan berbagai jenis dan tipe. Dengan komitmen yang kuat, Kallatransport mampu memberikan manfaat dan kepuasan kepada pelanggannya. Melalui pengalaman perusahaan, Kallatransport berkomitmen kuat terhadap kenyamanan, kepercayaan, ketepatan waktu dan keselamatan. Jika kita melihat peluang bisnis logistik di Indonesia, kini semakin terbuka lebar dan semakin meningkat. Hal ini seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang menggunakan jasa pihak ketiga untuk melakukan aktivitas logistik. Mengingat efisiensi dan produktivitas yang lebih besar menjadi alasan utama perusahaan menggunakan jasa perusahaan logistik.

Sebelumnya, perusahaan yang berdiri 11 tahun lalu ini fokus pada jasa penyewaan kendaraan roda empat atau lebih dikenal dengan Kallarent.

Visi Dan Misi perusahaan

Bumi Jasa Utama selalu berlandaskan nilai-nilai yang merupakan falsafah gila Kalla dalam perjalanan Kalla. Senantiasa menjaga keselamatan, keamanan dan kesehatan karyawan serta lingkungan hidup dengan mengurangi polusi. Pengembangan keterampilan dan teknologi yang berkelanjutan merupakan komitmen kami untuk menjadikan pelanggan sebagai mitra bisnis yang setia.

Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan mencari peluang baru dalam pengembangan bisnis. Kami selalu berusaha untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan serta memenuhi tanggung jawab kami.

Struktur Organisasi Dan Job Description

Jumlah yang dicatat sebagai sewa modal kemudian akan diamortisasi pada umur yang berbeda-beda tergantung apakah sewa pembiayaan tersebut memenuhi kriteria pertama dan kedua atau tidak. Perusahaan leasing dalam perjanjian leasing operasional biasanya bertanggung jawab atas biaya pelaksanaan kontrak leasing, seperti asuransi, pajak dan pemeliharaan barang investasi yang bersangkutan. Leasing dengan leverage Jenis transaksi leasing ini melibatkan paling sedikit tiga pihak, yaitu lessee, perusahaan leasing, dan kreditur jangka panjang yang membiayai sebagian besar transaksi leasing.

Tingkat diskonto yang digunakan untuk menentukan nilai tunai pembayaran sewa adalah tingkat bunga yang dibebankan oleh perusahaan leasing atau tingkat bunga yang berlaku pada awal masa sewa. 30 tentang akuntansi sewa guna usaha, ada tiga kriteria yang harus dipenuhi, yaitu jika kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha tersebut diklasifikasikan sebagai transaksi sewa guna usaha biasa atau sewa usaha. Leasing dengan financial leverage Dalam transaksi leasing jenis ini, paling sedikit ada tiga pihak yang ikut serta, yaitu lessee, perusahaan leasing, dan kreditur jangka panjang yang membiayai sebagian besar transaksi leasing.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Pengertian, Permodalan, Dan Jenis-jenis Leasing

Akuntansi akuntansi didasarkan pada pandangan sewa pembiayaan, dimana aset pada awal masa sewa dibukukan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai kini pembayaran sewa minimum pada awal masa sewa dan nilai wajar aset tersebut. disewakan per saat dimulainya perjanjian sewa. Pembayaran yang dilakukan selama masa sewa didistribusikan dan dibukukan sebagai angsuran pokok kewajiban sewa dan beban bunga berdasarkan tingkat bunga yang dihitung dari sisa kewajiban sewa guna usaha. Sewa menurut Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Keuangan adalah kegiatan pembiayaan berupa penyediaan barang modal baik dengan cara sewa dengan hak opsi (financial leasing) maupun sewa tanpa hak opsi (operating leasing) untuk penggunaan dana tersebut. penyewa untuk jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran angsuran. Selama masa sewa, penyewa melakukan pembayaran sewa secara berkala, dimana jumlah total ditambah pembayaran nilai sisa harus menutupi pembayaran kembali harga barang investasi yang dibiayai dan bunganya, yang merupakan pendapatan perusahaan sewa.

Sewa operasi (ordinary leasing) Dalam leasing ini, perusahaan leasing (lessor) membeli barang modal kemudian menyewakannya kepada business lessee. Dalam hal sewa usaha, jumlah pembayaran sewa berkala tidak termasuk jumlah biaya perolehan barang modal beserta bunganya. Transaksi sewa dilakukan dan dicatat sebagai aset dan liabilitas tetap pada awal masa sewa sebesar nilai tunai seluruh pembayaran sewa ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar penyewa pada akhir masa sewa. Selama masa sewa.

Aset yang disewakan harus disusutkan dalam jumlah yang wajar berdasarkan taksiran masa manfaatnya. Jika aset sewaan dibeli sebelum akhir masa sewa, selisih antara pembayaran yang dilakukan atau dikreditkan pada tahun berjalan. Oleh karena itu, kewajiban sewa sebagai kewajiban harus lancar dan berjangka panjang sesuai dengan praktek umum untuk jenis usaha persewaan ini. Dalam hal terjadi penjualan dan penyewaan kembali maka transaksi tersebut harus dilakukan sebagai dua transaksi yang terpisah, yaitu transaksi penjualan dan transaksi sewa. Selisih antara harga jual dan nilai buku barang yang dijual harus diakui dan dicatat. sebagai keuntungan atau kerugian Penundaan harus dilakukan secara proporsional dengan biaya amortisasi aset sewaan. A.

Pembahasan Penelitian

  • Perjanjian Pembiayaan konsumen
  • Proses Dalam Menjamin Ketertiban Administrasi Kredit

Kecuali dinyatakan lain, seluruh ketentuan yang digunakan dalam Perjanjian ini akan diatur oleh ketentuan yang berlaku dalam Lampiran Perjanjian Pembiayaan Konsumen. Untuk menganalisis perlakuan akuntansi sewa yang dilakukan oleh lessee, terlebih dahulu perlu ditentukan jenis transaksi sewanya.Dilihat dari sudut pandang penyewa, transaksi sewa guna usaha terdiri dari dua jenis yaitu sewa usaha dan sewa modal (financial leasing). Mandiri Tunas Finance dapat membuktikan bahwa sewa tersebut merupakan sewa modal karena terpenuhinya salah satu dari tiga kriteria sewa, yaitu: Penyewa mempunyai hak opsi untuk membeli aset yang disewakan pada akhir masa sewa dengan harga yang disepakati bersama pada saat sewa. awal perjanjian sewa guna usaha.

Dengan memenuhi kriteria yang diatur dalam PSAK No. 30 tentang Akuntansi Sewa Guna, cocok untuk transaksi antar PT. Berdasarkan ketentuan sewa di atas, langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah menghitung nilai sekarang, sehingga diperoleh angka sebagai berikut: Rp. Sedangkan nilai sekarang dari nilai sisa adalah: Rp. Jadi nilai sekarang sebelum membayar nilai minimum aset sewaan adalah sebagai berikut. PSAK No. 30 tentang akuntansi sewa menyatakan bahwa pembayaran sewa akan dibagi menjadi angsuran selama masa sewa.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Sewa jenis ini merupakan transaksi pembiayaan sewa secara berkala (direct leasing) dimana besaran transaksinya sudah termasuk keuntungan yang dihitung oleh pabrik atau distributor yang juga merupakan perusahaan leasing. Leverage Lease Transaksi sewa jenis ini paling sedikit melibatkan tiga pihak, yaitu penyewa, perusahaan sewa guna usaha, dan kreditur jangka panjang yang membiayai sebagian besar transaksi sewa guna usaha. sewa kembali). Tahun 1971 diterbitkan Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan dan Modal nomor: Kep-122/MK/IV/1/1974; TIDAK.

Gambar

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dan Job Description...................................
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir PenelitianPT. Bumi Jasa Utama (Kallatransport)

Referensi

Dokumen terkait

General Practice Statistics and Classification Unit, A joint report by the University of Sydney and the Australian Institute of Health and Welfare, AIHW Cat.. Current status of