• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bumi Jasa Utama. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi dan waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah selama dua bulan yaitu mulai bulan April sampai Mei 2016.

B. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian pustaka (library research). Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji buku-buku dan macam media penulisan lainnya yang ilmiah, dimaksudkan untuk menambah referensi pendukung tentang teori-teori ilmiah yang dapat berkaitan dengan topic penelitian dalam rangka penyusunan laporan.

2. Mengakses webside atau situs-situs,yaitu menggunakan fasilitas internet untuk mengakses informasi yang berhubungan dengan yang di teliti.

3. Penelitian lapang (field research). Penelitian ini adalah dengan cara melakukan bagaimana melakukan studi komparatif atau melakukan pendekatan-pendekatan pada objek penelitian, diantaranya:

31

a. Metode observasi, suatupenelitian yang dilaksanakan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada badan (perusahaan) tersebut.

b. Metode wawancara (interview), yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh sejumlah data yang diperlukan dengan cara mewawancarai pihak-pihak yang berkompoten dalam badan (perusahaan) tersebut maupun pihak-pihak terkait lainnya.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penulisan ini antara lain:

1. Jenis data, terdiridari:

a. Data kualitatif, yaitu data yang berupa keterangan-keterangan dan tidak diberikan dalam bentuk angka-angka yang diperoleh melalui wawancara secaralangsung dengan staf personil.

b. Data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka dan laporan- laporan.

2. Sumber data, terdiri dari:

a. Data Primer, data ini diperoleh melalui hasil wawancara atau observasi b. Langsung di lapangan.

c. Data Sekunder, data ini diperoleh melalui hasil pengumpulan informasi dari pihak terkait dalam hal ini badan atau perusahaan terkait.

36

D. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan, adalah:

1. Analisis Deskriptif Kualitatif, yaitu metode yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana Implementasi Akuntansi Leasing, apakah sudah sesuai dengan leasing yang telah di terapkanoleh PT. Bumi Jasa Utama.

E. Defenisi Oprasional

Definisi operasional merupakan gambaran dari variabel-variabel yang menjadi objek penelitian. Dari variabel-variabel tersebut akan menentukan jenis pengolahan data.

1. Akuntansi Leasing, merupakan system akuntansi yang diterapkan perusahaan dalam bentuk peyediaan atau meyewakan barang-barang dalam jangka waktu tertentu.

2. Standar Akuntansi Keuangan, merupakan standar umum yang menjadi acuan perusahaan dalam menilai Implementasi Akuntansi Leasing.

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Lokasi Perusahaan 1. Sejarah Singkat dan Lokasi Perusahaan

Kalla Group merupakan suatu kelompok usaha yang terbesar di kawasan timur Indonesia, kendali usaha perusahaan di Makassar, Sulawesi Selatan.Adapun bidang usaha inti meliputi otomotif, konstruksi, property, energy, dukungan pendanaan otomotif dan logistic, transportasi dan hutan karbon.Sejarah dengan pesatnya perkembangan di Kawasan Timur Indonesia sebagai wujud kepedulian dalam mendukung pembangunan di wilayah ini, Kalla Group berkomitmen menciptakan terobosan baru guna memberikan manfaat lebih kepada masyarakat luas di negarah tercinta, Indonesia. Dalam Kalla Group mempunyai anak perusahaan yang antara lain:

 PT. Hadji Kalla ( Kalla Toyota)

 PT. Bumi Jasa Utama

 PT. Baruga Asrinusa Development

 PT. Bumi Sarana Utama

 PT. Bumi Lintas Tama

 Amanah Syariah Finance

 PT. Kalla Inti Karsa

 PT. Karsa Inti Amanah

 PT. Bumi Sarana Beton

 PT. Poso Energy

 PT. Kalla Electrical System

 Sekolah Islam Atirah

34

Salah satu anak perusahaan dari Kalla Group ini yaitu PT. Bumi Jasa Utama-Kallatransport yang merupakan usaha jasa peyewa kendaraan dari PT.

Bumi Jasa Utama yang lahir dari jaringan bisnis Kalla Group yang telah memiliki pengalaman di dunia usaha selama lebih dari 63 tahun, dengan jaringan kantor cabang pelayanan yang tersebar di seluruh Rakyat Indonesia. Kallatransport saat ini telah memiliki kendaraan dari berbagai jenis dan tipe.Melalui dedikasi yang kuat, Kallatransport mampu memberikan keuntungan dan kepuasan bagi para pelanggannya.Kallatransport mempunyai komitmen yang tinggi terhadap kenyamanan, kepercayaan, ketepatan, dan keselamatan melalui pengalaman perusahaan.

Dengan melihat peluang bisnis logistik di tanah air kini terbuka lebar dan kian hari semakin meningkat.Hal ini sejalan dengan semakin bayak perusahaan memanfaatkan jasa pihak ketiga untuk menangani aktifitas logistic.Pertimbang dalam hal efisiensi dan produktifitas yang lebih tinggi menjadi alas an utama perusahaan memanfaatkan jasa perusahaan logistic.

Maka PT. Bumi Jasa Utama di tahun 2013 pun mengembangkan sayap untuk merambah bisnis logistic dan trevel. Sebelunya perusahaan yang di dirikan 11 tahun silam ini focus dalam bidang jasa penyewaan kendaraan roda empat yang lebih di kenal nama Kallarent.

2. Logistik Service a. Shipping

Melayani pengangkutan kendaraan dari port Makassar atau ke port wilayah lainnya.

b. Car Carrier&Self Drive

Melayani pengangkutan kendaraan dengan cara carrier dan self driver.

c. PDC & Spee Up

Melayani jasa peyewaan dan pengelolaan stock yerd dan pemasangan aksesoris kendaraan.

d. Transportation Services

Melayani jasa transporter dari werehouse ke outlet –outlet dengan mekanisme retasi/tonase.

3. Trevel Cahaya Bone

a. Layanan bus pariwisata, trevel angkutan darat dan jasa pengiriman barang b. Jasa peyewaan mobil pari wiasata.

B. Visi Dan Misi Perusahaan

Adapun Visi dan Misi dari PT. Bumi Jasa Utama-Kallatransport yaitu:

1. Visi

Menjadi perusahaan yang terkemuka dalam usaha trensportasi 2. Misi

Seluruh kariyaan PT. Bumi Jasa Utama - Kallatransport bekerja sama unttuk melayani pelanggan perorangan maupun korporasi yang membutuhkan jasa

transportasi. Perusahaan kami berupaya selalu memuaskan keinginan pelanggan dengan standar pelayanan yang aman, nyaman, handal dan tepat waktu.

Selain Visi dan Misi yang di miliki perusahaan PT. Bumi Jasa Utama- Kallatransport juga mempunyai nilai-nilai dan budaya yang dimiliki perusahaan yaitu:

a. Nilai-nilai Perusahaan Kallatransport

1) Komitmen kami terdapat misi Kallatransport PT. Bumi Jasa Utama senantiasa dilandasi oleh nilai-nilai yang menjadi filosofi insane Kalla dalam Kalla Way.

2) Integritas – kami menjalankan usaha dengan kejujuran terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain, melakukan apa yang telah di sepakaati secara profosional. ‘Safery Issue” adalah prioritas utama kami.

Senantiasa menjaga keselamatan, keamanan dan kesehatan kariawan serta lingkungan dengan cara meminimalisasi percemaran yang terjadi.

3) Kualitas – kami berusaha melakukan yang terbaik dalam segal hal untuk mencapai hasil yang memuaskan pelangga. Senantiasa terus menerus mengembangkan keterampilan dan teknologi sebagai komitmen kami dalam menjadikan pelanggan sebagai mitra usaha yang loyal. Siap menghadapi segala bantuan tantangan dan berupaya mengatasi masalah dengan komunikasi dankerjasama yang baik. Kami berkomitmen untuk senantiasa melakukan inovasi secara terus menerus dan mencari peluang baru dalam pengembangan usaha.

4) Akuntabilitas- kami bertanggung jawab terhadap setiap pekerjaan yang kami lakukan baik secara individu maupun sebagai bagian dari tim.

Kami akan selalu menerapkan budaya perusahaan sehingga budaya kerja yang menjunjung tinggi profesionalisme dengan semangat kebersamaan.

b. Budaya Perusahaan Kallatransport

1) Kamimerekrut, melatih dan mempromosikan orang-orang terbaik.

2) Terpercaya, selalumemberikan motivasi kepada setiap karyawan untuk mengembangkan kinerja dan produktifitas mereka, kami berusaha mendapatkan kepercayaan dari rekanan.

3) Komitmen, Taat melaksanakan setiap peraturan dan kebijakan yang telah di tetapkan. Kami selalu berusaha untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan serta melaksanakan apa yang menjadi tanggung jawabkami.

4) Kerjasama, selalu membangun tim kerja professional dengan focus produktifitas, kolaborasi, kepercayaan, dan hubungan yang saling menguntungkan dengan rekanan, pelanggan dan pemasok.

5) Hormat, menghargai kebudayaan dan keunikan dari berbagai individu dengan cara pandang yang berbeda-beda.Keterbukaan, menerapkan system manajemen terbuka dengan menetapkan kebijakan dan prosedur yang jelas.

C. Struktur Organisasi Dan Job Description

Dalam suatu organisasi, stuktur organisasi merupakan hal yang sangat penting. Struktur organisasi dpat menunjukkan adanya tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas serta merupakan tata hubungan yang satu dengan yang lainnya untuk menghasilkan suatu kerjasama demi tercapainya tujuan organisasi.

Berikut Stuktur Organisasi PT. Bumi Jasa Utama.

Adapun fungsi dan tugas pokok dari setiap unsur-unsur yang ada dalam bagan struktur organisasi tersebut diatas adalah sebagi berikut

1. General Manager

Pimpinan utamadalam pengambilan keputusan dan tanggung jawab atas tercapainya tujuan perusahaan serta sebagai pengendali seluruh tugas dan fungsi- fungsidalamperusahaan. Tugas dan wewenang General Manager meliputi:

a. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

b. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktifitas yang dilaksanakan dalam perusahaan.

c. Membuat peraturan intern pada perusahaan yang tidak bertengtangan dengan kebijakan perusahaan.

d. Memperbaiki dan menyempurnakan segenap segi penataan agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

e. Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh bawahan secara jelas.

f. Menandatanganisemua bukti pengeluaran yang ingin dibayar oleh perusahaan.

2. Bagian Legal

Bagian legal ini merupakan bagian yang berhubungan langsung dengan general manajer dimana tugas dan fungsi dari bagian legal meliputi:

a. Membuat dan menganalisa perjanjian (legal drafting) dan mengawal busin ess devolepment.

b. Membuat pendapat hukum (legal opinion) dan legal review.

c. Pengurusan dokumen dan aset milik perusahaan.

d. Mengaal ketentuan atau peraturan baru (UU baru terkait bisnis perusahaan dan peraturan perusahaan)

e. Adovaksi/pemdampingan kasus perusahaan dalam bentuk ligitasi maupun non ligitasi.

3. Direktur Operasional

Direktur Operasional pada perusahaan merupakan pimpinan dalam divisi operasi yang bertugas untuk mengatur, mengendalikan dan melaksanakan tugas operasional. Tugas dan wewenang Direktur Operasional meliputi:

a. Mengawasi kegiatan operasional perusahaan dan merencanakan, mengendalikan, dan mengawasi seluruh kegiatan operasi dalam pengembangan perusahaan sampai tuntas.

b. Mengadakan pembinaan, pelaksanaan kegiatan perusahaan dibidang pengembangan.

Direktur Operasional membawahi beberapa devisi yaitu Kepala Cabang, National Support,Rental, dan Operation, yang dimana tugas dan fungsi dari masing-masing divisi adalah:

a. Kepala Cabang berfungsi untuk menyusun stategi penyewaan kendaraan, mengintergrasikan seluruh kegiatan penyewaan kendaraan dalam tingkat yang paling ekonomis /menguntungkan dan menjaga hubungan baik dengan Costumer, guna menjamin tercapainya target penyewaan kendaraan secara efisien,efektif dan sesuai dengan policy perusahaan.

b. National Support berfungsi untuk mengkoordinir cabang-cabang untuk prospecting dan dealing customer yang berskala nasional dan memastikan semua informasi dan data di Update ke cabang-cabang.

c. Rental berfungsi melakukan prospecting ataupun mengawal proses tender company rent dan memaksimalkan utilisasi unit dengan bentuk sport orderent.

d. Operation berfungsi untuk membantukepala cabang dalam mengelola pengemudi dan armada sewa Milik PT Bumi Jasa Utama-kallarent, bertanggung jawab untuk keselamatan Asset yang ada dilingkungan Operational, melaporkan aktifitas Operational kepada kepala cabang secara berkala, dam Mengavaluasi setiap kejadian kecelakaan yang melibatkan pengemudi dan kendaraan milik PT. Bumi Jasa Utama.

4. Bagian logistic

Bagian logistic mempunyai tugas untuk memimpin kegiatan yang berkaitan dengan fungsi manajemen penjual yang meliputi aktifitas ordering, logistic, supply, administrasi kendaraan, sertifikasi dan fasilitas outlet, serta pengembangan salesforce. Pada bagian ini membawahi devisi vehicle dan General Cargo.

a. Pada bagian Vehicel bertugas untuk mengontrol dan mencatat unit masuk, membuat surat perintah pengiriman unit, mengontor kualitas produksi dan memastikan semua item terpasang, dan Berkoordinasi dengan Vendor terkait evaluasi dan perencanaan produksi.

b. Pada bagian General Cargo bertugas untuk mengatur untuk mengatur pengiriman dan memastikan barang di terima sesuai leadtime, melakukan teknik packing yang aman, efisien dan mudah terkontrol, memlih alternative transportasi pengiriman dengan memperhatikan leadtime dan kualitas, dan melakukan teknik pecking yang aman, efisien dan mudah terkontrol.

5. Bagian Marketing

Bagian marketing berfungsi untuk bertanggung jawab terhadap semua aspek dibagian pemasaran dlam upayah meraih target penjualan dalam hal pencapaian revenue dan profit perusahaan, atasan langsung ke dir. Operasional.

Tugas utama dari bagian marketing meliputi:

a. Mengkoordinir seluruh Cabang terhadap pencapaian target seles cabang.

b. Membuat dan menyusun konsep strategi penjualan, untuk membantu cabang dalammencapai target yang di tentukan.

c. Membuat rencana tahun marketing (annual plan) untukmencapai target nasional.

d. Bertanggung jawab/mengikuti proses tender penyewaan kendaran mulai tahap pendaftaran sampai tahap penawaran harga.

6. Departemen Finance and Accounting

Pada bagian finance and Accounting padaperusahaan berfungsi untuk mengatur aktifitas keuangan perusaan melalui mekanisme kegiatan rutin peyewa kendaraan, meyangkut pengadaan, pembiayaan baik melalui lembaga keuangan

bukan Bank (leasing)atau lembanga keuagan Bank serta mendukung aspek finansial bagi kelancaran kinerja dengan departemen lain, dan seperti :

a. Menjamin tersedianya dana untuk operational, investasi dan ekspansi perusahaan.

b. Membuat perencanaan anggaran, perpajakan dan pencatatan aset perusahaan.

c. Memonitoring dan menganalisa lead time pembayaran AR Cabang cabang.

d. Mempresentasikan laporan keuangan dan analisanya secara berkala.

e. Memperhatikan Cost Efesiensi dan cost efektivitas dan Bertanggung jawab terhadap perencanaan pajak (Tax Planning).

Bagian inijuga membawahi devisi-devisi yang antara lain Cahaya Bone, Accounting & Finance, HRD GA.yang memiliki masing-masing tugas yang meliputi:

a. Cahaya Bone merupakan anak perusahaan dari PT. Bumi Jasa Utama yang memberikan pelayanan dan penyewaan bus pariwisata, travel angkutan darat dan pengiriman paket jasa penyewaan mobil travel.

b. Accounting & Finance mempunyai fungsi dan tugas penyusunan anggaran serta melaporkan keuangan secara berkala, Mendata Aset serta perpajakan, Bertanggung jawab atas laporan keuangan dan analisis atas laporan keuangan setiap akhir bulan, melakukan pencacatan dan pendataan secara rinci mengenai aset milik PT. Bumi Jasa Utama, Bertanggung jawab atas verifikasi serta kecukupan bukti dan prasarat atas setiap proses paying

voucher dengan referensi Budget yang telah disepakati, dan bertanggung jawab terhadap perencanaan dan laporan realisasi Cash Flow.

c. HRD GA merupakan divisi yang menangani tentang pengelolaan data-dat menyangkut kepegawaian, kesejahteraan pegawai dan tertib administrasi perkantoran serta memelihara aset perubahan sehingga pemanfaatannya dapat lebih efisien dan efektif.

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

Leasing yang diperoleh pada jenis capital lease lebih dianggap sebagai suatu pembelian harta dari sewa. Pencatatan akuntansi didasarkan pada pandangan leasing suatu pembiayaan, dimana aktiva dicatat pada awal leasesebesar mana yang lebih rendah antara present value dari pembayaran leaseminimum pada awal periode lease dan nilai wajar aktiva yang dilease pada saat terjadinya lease.Pembayaran yang dilakukan lease selama masa lease dialokasikan dan dicatat sebagai angsuran pokok kewajiban sewa guna usaha dan beban bunga berdasarkan tingkat bunga diperhitungkan terhadap sisa kewajiban penyewa sewaguna usaha. Pengalokasian ini dilakukan dengan metode bunga efektif dengan tarif pengurangan (discount rate) yang digunakan dalam perhitungan pembayaran sewa guna usaha minimum (present value of minimum lease payment).

Jumlah yang dicatat sebagai capital lease kemudian akan di amortisasikan dengan umur yang berbeda tergantung apakah sewa guna usaha pembiayaan ini memenuhi kriteria yang pertama dan kedua atau tidak. Apabila capital leasememenuhi syarat transfer hak milik dan kemungkinan pembelian aktiva yang dilease maka umur aktiva yang dilease akan dijadikan sebagai perhitungan amortisasi. Tetapi jika syarat tersebut tidak terpenuhi maka umur yang digunakan untuk perhitungan amortisasi adalah masa lease. Metode yang digunakan

47

dalamperhitungan amortisasi harus sama dengan metode penyusutan yang digunakan oleh lessee atas aktiva yang dimiliki oleh lessee.

Perlakuan Perpajakan Atas LeasingSecara perpajakan, pencatatan transaksi leasing diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991.

KepMenKeu ini hanya mengatur mengenai pencatatan transaksi leasing secara sale and lease back dengan hak opsisehingga untuk jenis leasing lainnya misalnya Pembiayaan Konsumen harus mengacu kepada PSAK No. 30.

1. Pengertian, Permodalan, Dan Jenis-jenis Leasing a. Pengertian Leasing

Sewa guna usaha (leasing) mennurut perpres No.9 th 2009 tentang lembaga pembiayaan adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh penyewa guna usaha (lesse) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran. Dilihat dari segi pandangan hukum kegiatan leasing ada 4 tahap yang utama yaitu:

1) Perjanjian antara pihak lessor dan pihak lesse

2) Berdaasarkan perjanjian sewa guna usaha, pihak lessor mengalihkan hak penggunaan barang pada pihak lesse.

3) Lesse membayar kepada lessor atas sewa penggunaan barang.

4) Lesse mengembalikan barang tersebut kepada lessor pada akhir periode yang ditetapkan lebih dahulu dangan jangka waktunya kurang dari umur ekonomi barang tersebut.

b. Permodalan Leasing

Sesuai dengan PMK No 84/PMK.012/2006 tanggal 26 september 2009 tentang perusahaan pembiayaan, jumlah modal disetor dan simpanan pokok atau simpanan wajib dalam rangka pendirian perusahaan pembiayaan adalah :

1) Perusahaan swasta nasioanal atau perusahaan patungan sekurang- kurangnya sebesar Rp.100 Milyar.

2) Koperasi sekkurang-kkurangnya sebesar Rp.50 Milyar c. Jenis-Jenis Leasing

Dalam menjalankan kegiatan usahanya perusahaan leasing dapat digolongkan menjadi 3 kelompok leasing yaitu :

1) Independent leasing company

Adalah jenis pembiayaan leasing dimana lessor bebas menentukan pembelian barang dari berbagai supplier yang kemudian di lease kepada pemakai.

2) Captive lessor

Adalah jenis pembiayaan leasing dimana lessor mempunyai supplier tersendiri yang berperan sebagai perusahaan induk.Pihak pertama terdiri dari perusahaan induk dan anak perusahaan dan pihak keduanya lesse sebagai pemakai barang.

3) Lessee broker atau packager

Adalah pembiayaan leasing dimana broker yang biasanya tidak memiliki barang atau peralatan fungsi hanya mempertemukan calon lease dengan lessor.

Menurut Amin Widjaja dan Arif Djohan jenis-jenis leasing yang sudah dikenal secara umum antara lain:

Finance Lease (Sewa Guna Usaha Pembiayaan). Dalam sewa guna usaha ini, perusahaan sewa guna usaha (lessor) adalah pihak yang membiayai penyediaan barang modal. Selama masa sewa guna usaha, penyewa guna usaha melakukan pembayaran sewa guna usaha secara berkala dimana jumlah seluruhnya ditambah dengan pembayaran nilai sisa (residual value), kalau ada, akan mencakup pengembalian harga barang modal yang dibiayai serta bunganya, yang merupakan pendapatan perusahaan sewa guna usaha.

Operating Lease (Sewa Menyewa Biasa) Dalam sewa guna usaha ini, perusahaan sewa guna usaha(lessor) membeli barang modal dan selanjutnya disewagunausahakan kepada penyewa guna usaha.

Dalamoperating lease, jumlah seluruh pembayaran sewa guna berkala tidak mencakup jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang modal tersebut berikut dengan bunganya. Perusahaan sewa guna usaha dalamoperating lease biasanya bertanggung jawab atas biaya-biaya pelaksanaan sewa guna usaha seperti asuransi, pajak maupun pemeliharaan barang modal yang bersangkutan.

Sales-Type Lease (Sewa Guna Usaha Penjualan) Sewa guna usaha jenis ini merupakan transaksi pembiayaan sewa guna usaha secara berkala (direct finance lease) dimana dalam jumlah transaksi termasuk laba yang diperhitungkan oleh pabrik atau penyalur yang juga merupakan perusahaan sewa guna usaha. Sewa guna usaha jenis ini seringkali merupakan suatu jalur pemasaran bagi produk perusahaan tertentu. Leveraged LeaseTransaksi sewa guna usaha jenis ini melibatkan setidaknya tiga pihak, yakni penyewa guna usaha, perusahaan sewa guna usaha, dan kreditor jangka panjang yang membiayai bagian terbesar dari transaksi sewa guna usaha.

2. Perlakuan Akuntansi Capital Leasing (finance Leasing) Oleh Peyewah Usaha Menurut PSAK No. 30

Transaksi sewa guna usaha diberlakukan dan dicatat sebagai aktiva tetap dan kewajiban pada awal masa guna sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar oleh penyewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha.Selama masa sewa guna usaha setiap pembayaran sewa guna dialokasikan dan dicatat sebagai angsuran pokok kewajiban sewa guna usaha dan beban bunga berdasarkan tingkat bunga yang diperhitungkan terhadap sisa kewajiban penyewa guna usaha.

Tingkat diskonto yang digunakan untuk menentukan nilai tunai dari pembayaran sewa guna usaha adalah tingkat bunga yang dibebankan oleh perusahaan sewa guna usaha atau tingkat bunga yang berlaku pada awal masa sewa guna usaha.

Aktiva yang disewa guna usahakan harus diamortisasi dalam jumlah yang wajar berdasarkan taksiran masa manfaatnya.Kalau aktiva yang disewa guna usahakan dibeli sebelum berakhirnya masa sewa guna usaha maka perbedaan antara pembayaran yang dilakukan atau dikreditkan pada tahun berjalan.Sehinga Kewajiban sewa guna usaha harus disajikan sebagai kewajiban lancar dan jangka panjang sesuai dengan praktek yang lazim untuk jenis usaha penyewa guna usaha.

Dalam hal dilakukan penjualan dan penyewaan kembali (sale and leaseback) maka transaksi tersebut harus dilakukan sebagai dua transaksi yang terpisah yaitu transaksi penjualan dan transaksi sewa guna usaha.Selisih antara harga jual dan nilai buku aktiva yang dijual harus diakui dan dicatat sebagai keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan harus dilakukan secara proporsional dengan biaya amortisasi aktiva yang disewaguna usahakan.

a. Pelaporan Dan Pengungkapan Transaksi Capital Lease

Pelaporan akuntansi capital lease oleh penyewa guna usaha menurut PSAK No. 30 adalah :

1) Aktiva yang disewa guna usahakan dilaporkan sebagai bagian aktiva tetap dalam kelompok tersendiri. Kewajiban sewa guna usaha yang bersangkutan harus disajikan terpisah dari kewajiban lainnya.

2) Pengungkapan yang layak harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan mengenai hal-hal sebagai berikut :

 Jumlah pembayaran sewa guna usahakan yang paling tidak untuk dua tahun berikutnya.

Dokumen terkait