• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG

N/A
N/A
Kuroo Tetsuro

Academic year: 2024

Membagikan "IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM

PENGELOLAAN SAMPAH DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG

Bileam Harry Widyastono

NIM. 217024032

(2)

LATAR BELAKANG MASALAH

Masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pembuangan

sampah.

1

Masih terbatasnya sarana dan prasarana

penunjang yang ada

2

Ada indikasi belum terlaksananya SOP yang baik tentang pengelolaan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Deli Serdang

3

Telalu banykknya sampah sehingga TPA

tidak sanggup menampung sampah

yang ada.

4

(3)

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Implementasi Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Sampah di Kabupaten Deli Serdang 2. Apa saja factor penghambat dalam

Implementasi Kebijakan Pemerintah

dalam Pengelolaan Sampah di

Kabupaten Deli Serdang

(4)

TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui bagaimana Implementasi Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan

Sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Deli Serdang?

2. Untuk menganalisis apa saja faktor penghambat Implementasi Kebijakan

Pemerintah dalam Pengelolaan Sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Deli

Serdang

(5)

Kebijakan Publik

kebijakan publik adalah segala sesuatu yang dikerjakan atau tidak dikerjakan oleh

pemerintah, mengapa suatu kebijakan harus dilakukan dan apakah manfaat bagi

kehidupan bersama harus menjadi

pertimbangan yang holistik agar kebijakan tersebut mengandung manfaat yang besar

bagi warganya dan berdampak kecil dan sebaiknya tidak menimbulkan persoalan yang merugikan, walaupun demikian pasti

ada yang diuntungkan dan ada yang dirugikan, disinilah letaknya pemerintah harus bijaksana dalam menetapkan suatu

kebijakan

(Dye, 1992:2-4).

(6)

Konsep Implementasi

Syukur dalam Surmayadi (2005 : 79)

mengemukakan ada tiga unsur penting dalam proses implementasi yaitu: (1) adanya program

atau kebijakan yang dilaksanakan (2) target group yaitu kelompok masyarakat yang menjadi sasaran dan ditetapkan akan menerima manfaat

dari program, perubahan atau peningkatan (3) unsur pelaksana (Implementor) baik organisasi atau perorangan untuk bertanggung jawab dalam

memperoleh pelaksanaan dan pengawasan dari

proses implementasi tersebut

(7)

Implementasi Kebijakan

Van Meter dan Van Horn 1975 dalam (Abdal, 2015:152) menyatakan bahwa implementasi kebijakan adalah pelaksanaan dan pengendalian arah

tindakan kebijakan sampai tercapainya hasil kebijakan”. Kemudian merumuskan proses implementasi kebijakan sebagai : “Policy

implementation encompasses those actions by public or private individuals (or group) that are directed at the achievement of objectives set forth in

prior policy decisions” (pernyataan ini memberikan makna bahwa implementasi kebijakan adalah keseluruhan tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu, dan kelompok-kelompok pemerintah

dan swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan dan sasaran, yang

menjadi prioritas dalam keputusan kebijakan).

(8)

Teori Kebijakan

George C. Edward III.

Ada empat faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan atau kegagalan implementasi suatu kebijakan, yaitu:

1. Faktor Komunikasi Komunikasi

Implementasi yang efektif terjadi apabila para pembuat keputusan sudah mengetahui apa yang akan mereka kerjakan. Pengetahuan atas mereka kerjakan akan berjalan bila komunikasi berjalan lancar dengan baik

2. Faktor Sumber Daya.

Bila sumber daya tidak memadai maka pelaksanan kebijakan tidak akan berjalan efektif. Keberhasilan kebijakan sangat tergantung dari kemampuan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya tersebut terdiri dari staf, informasi, wewenang dan fasilitas.

3. Disposisi.

Jika suatu pelaksanaan kebijakan ingin efektif maka para pelaksana kebijakan tidak hanya harus mengetahui apa yang harus dilaksanakan tetapi juga harus memiliki kemampuan untuk

melaksanakannya sehingga dalam prakteknya tidak biasa.

4. Struktur Birokrasi, ketika struktur organisasi tidak kondusif pada kebijakan yang tersedia maka hal ini akan menyebabkan sumber – sumber daya menjadi tidak efektif dan menghambat jalannya

kebijakan.

(9)

METODOLOGI PENELITIAN

04

Lokasi Penelitian

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Deli Serdang

Teknik Analisis Data

1. Reduksi data (Data Reduction) 2. Penyajian data (Display Data) 3. Penarikan kesimpulan (Verifikasi)

Jenis Penelitian

penelitian lapangan (field research)

Waktu Penelitian

April 2024

Instrumen Peneli- tian

Angket dan Pedoman Wawancara

Informan Penelitian

1. Informan Kunci 2. Informan Utama

(10)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat jawa yang ada di desa Percut Sei Tuan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang yang betjumlah ±. 3610

Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif ( Growth oriented strategy ). Kuadran II : Meskipun menghadapi

Penelitian ini bertujuan 1) untuk mengetahui bagaimana kebijakan kepala madrasah, 2) untuk mengetahui bagaimana implementasi visi dan misi, 3) untuk mengetahui

Untuk sarana prasarana telekomunikasi di Desa Bandar Setia pada jenis televisi bertambah sebesar 560 unit pada tahun 2004 sampai 2009, kemudian pada telepon pada

Oleh karena itu dilakukan kajian “Analisis Strategi Pengelolaan Sedimentasi Di Muara Sungai Percut Terhadap Potensi Ekonomi Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”,

Oleh karena itu dilakukan kajian “Analisis Strategi Pengelolaan Sedimentasi Di Muara Sungai Percut Terhadap Potensi Ekonomi Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”,

e-ISSN 2828-1799 Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah Terhadap Penanggulangan Sampah Studi Kasus Jln Rs Haji Percut Sei Tuan,Desa Medan Estate Tania Larasita Situmeang1

2.3.1 Dana Desa Peraturan menteri dalam negeri nomor 113 tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan desa mengatakan : Dana desa adalah dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan