• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN DOSEN PROFESIONAL dalam Era DISRUPSI DIGITAL

N/A
N/A
Unit Asrama Poltekpel Banten

Academic year: 2023

Membagikan "IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN DOSEN PROFESIONAL dalam Era DISRUPSI DIGITAL"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN DOSEN PROFESIONAL

dalam Era DISRUPSI DIGITAL

RODIYAH TANGWUN

(2)

PEMANTIK

1. LEVEL KEPEMIMPINAN MEWUJUDKAN DOSEN PROFESIONAL

2. IMPLEMENTASI DI

PERGURUAN TINGGI

(3)

SEMUA MANUSIA ADALAH PEMIMPIN

TUMBUHKAN

KEPEMIMPINAN

ANDA

(4)

TANTANGAN KEPEMIMPINAN ERA DIGITAL

1. Cyber Security.

2. Persaingan yang semakin ketat.

3. Pembangunan sumber daya manusia.

4. Ketersediaan akses internet yang mumpuni.

5. Regulasi yang belum mengikuti

perkembangan zaman.

(5)

KEPEMIMPINAN DIGITAL

Kepemimpinan Digital (digital leadership) merupakan kemampuan pemimpin untuk menghadirkan visi yang jelas dan bermakna, serta mampu untuk mengeksekusi visi dalam strategi dan realisasi, lewat transformasi pendekatan tradisional “command and control”

menjadi “communication and cooperation (Larjovuori et al., 2016;

de Araujo et al., 2021; Gozman

and Willcocks, 2019). Kepemimpinan digital memiliki karakter lintas hierarki, bersandar pada kompetensi teknologi tinggi, kolaborasi tim, dan inovasi ( Oberer and Erkollar, 2018; Abbu and

Gopalakrishna, 2021; Bresciani et al., 2021).

5

(6)

Fakta empiric-sosiologi

Setiap organisasi hari ini harus berhadapan dengan tantangan lingkungan VUCA (volatile,

uncertain, complex, and

ambiguous), yang dibarengi

perkembangan teknologi digital yang bersifat eksponensial (

Karimi and Walterm, 2015). Kondisi ini membutuhkan hadirnya

kepemimpinan yang mampu mengoptimalkan penggunaan

sumber daya lama dan baru secara seimbang, karena sejatinya

teknologi digital ialah cara baru

dari berkomunikasi dan mengelola berbagai sumber daya, serta

memanggil seluruh pemimpin

untuk berubah dalam menghadapi masa depan yang dinamis (

Temelkova, 2018; Klus

and Müller, 2021; El Sawy

et al., 2016, de Araujo et al., 2021 ).

6

Digitalisasi secara signifikan telah merubah gaya dan keterampilan kepemimpinan (

de Araujo et al., 2021). Para pemimpin dituntut untuk mampu beradaptasi dalam ketidakpastian dengan terus menguatkan pengetahuan digital mereka dalam

memimpin organisasi.

Dalam kompleksitas situasi dan kondisi inilah, konsep kepemimpinan digital yang paling relevan.

(7)

CIRI CIRI KEPEMIMPINAN DIGITAL- 3 Literasi

Big Data: Digital: Kemanusiaan

1. harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang dalam tentang organisasi Perguruan Tinggi dan perubahan (thought leaders).

2. memiliki mindset kreatif, inovatif sehingga mampu memformulasikan ide dan gagasan menjadi kenyataan (creative leaders).

3. mampu memberikan arah serta mengorkestrasikan transformasi organisasi Perguruan Tinggi (global visionary leaders).

4. selalu mau belajar dan mempraktikkan kapabilitas digital (inquisitive leaders).

5. memiliki kekayaan pengetahuan dan pemahaman yang dapat digunakan dalam setiap pengambilan keputusan (profound leaders).

7

(8)

3- LEVEL

KEPEMIMPINAN

MEWUJUDKAN DOSEN

PROFESIONAL

(9)

VISI

PENDIDIKAN MEMBANGUN

AHLAK MULIA MEMBANGUN

AHLAK MULIA

(10)

KEPEMIMPINAN

 

Kemampuan untuk mengembangkan dan menggunakan berbagai macam peran dan gaya kepemimpinan secara fleksibel sesuai dengan situasi dan kondisi baik pekerjaan maupun kematangan (maturity level) bawahan sehingga dapat mencapai sasaran organisasi.

   

10

Perilaku kunci:

 

1. keberanian  untuk tampil; 

2. memimpin 

bawahan; dan  3. situasional 

leadership.

(11)

LEVEL PROFISIENSI KOMPETENSI

Dalam Permenpan-RB Nomor 38/2017 tersebut diatas, level profisiensi (tingkat kemahiran

kompetensi) dibagi dalam 5 (lima) tingkatan

yaitu: level 1 (paham/dalam

pengembangan), level 2 (dasar), level 3

(menengah), level 4 (mumpuni) dan level 5 (ahli).

11

(12)

PADA MANA

LEVEL KEPEMIMPINAN SAYA UNTUK

MEWUJUDKAN DOSEN

PROFESIONAL

(13)

KEPEMIMPINAN ADALAH ANALISIS KRITIS

MENYELESAIKAN MASALAH DENGAN MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK MENJADI LEBIH PRODUKTIF MENCAPAI TARGET KINERJA SECARA EFISIEN DAN

EFEKTIF

Perkembangan revolusi industri 4.0 dan munculnya masyarakat 5.0 telah menyebabkan

berubahnya ciri dan sifat KEPEMIMPINAN.

KEPEMIMPINAN semakin berkembang dengan

memanfaatkan teknologi atau menjadikan teknologi sebagai sasaran PENCAPAIAN TARGET KINERJA.

Dengan KEPEMIMPINAN DIGITAL pemilihan dan penggunaan

teknologi dapat disesuaikan untuk mencapai tujuan

organisasi.

MELALUI KOMUNIKASI DAN KERJASAMA SINERGIS- KEPEMIMPINAN DOSEN MEWUJUDKAN AHLAK MULIA

GENERASI BANGSA

13

(14)

IMPLEMENTASI DI 2

PERGURUAN TINGGI

(15)

KRUSIAL DENGAN PERKEMBANGAN

TEKNOLOGI

INFORMASI YANG TERUS MENINGKAT.

TANPA BATAS-

DENGAN KECEPATAN

DINAMIKA

(16)

KEPEMIMPINAN DIGITAL DOSEN TIDAK HANYA MENCAKUP PENGGUNAAN:

ALAT-ALAT DIGITAL,

KEMAMPUAN UNTUK MEMAHAMI, MENGELOLA,

DAN MEMANDU MAHASISWA DALAM

LINGKUNGAN DIGITAL

(17)

LANGKAH-

LANGKAH DAN ASPEK-ASPEK YANG DAPAT

DIAMBIL DALAM IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN DIGITAL DOSEN:

1. Pemahaman Teknologi (Dosen perlu diberikan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman teknologi, baik yang bersifat umum maupun yang spesifik terkait pembelajaran.)

2. Pembelajaran Berbasis Teknologi (Desain Pembelajaran Digital: Dosen dapat mengembangkan materi pembelajaran yang responsif terhadap kebutuhan digital mahasiswa) :

Pemanfaatan Platform Pembelajaran: Memanfaatkan platform pembelajaran daring, seperti Learning Management System

(LMS), untuk menyampaikan materi, tugas, dan evaluasi.

(18)

PRAKTEK

1. Pemahaman Teknologi

2. Pembelajaran Berbasis Teknologi (Desain

Pembelajaran Digital

(19)

3. Interaksi dan Keterlibatan:

Komunikasi Efektif:

Memastikan komunikasi antara dosen dan mahasiswa

tetap efektif melalui berbagai saluran digital.

Forum Diskusi Online:

Mendorong partisipasi aktif

mahasiswa melalui forum

diskusi dan platform interaktif

lainnya.

4. Evaluasi dan Umpan Balik:

Evaluasi Online:

Menggunakan alat-alat online

untuk memberikan

tugas, ujian, dan umpan balik secara

efisien.

Retrospesi Digital:

Memberikan umpan balik konstruktif melalui media

digital untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran.

5. Kolaborasi dan Tim Kerja: Platform

Kolaborasi:

Menggunakan alat kolaborasi online untuk

memfasilitasi proyek kelompok dan kerja

sama antar mahasiswa.Virtual Meetings: Menerapkan

pertemuan virtual untuk memfasilitasi diskusi dan konsultasi.

(20)

PRAKTEK

3. Interaksi dan Keterlibatan

4. Evaluasi dan Umpan Balik

5. Kolaborasi dan Tim Kerja

(21)

6. Fleksibilitas dan Aksesibilitas:

Materi Pembelajaran yang Tersedia Secara Daring: Memastikan materi pembelajaran dapat diakses secara online untuk mendukung fleksibilitas

waktu dan lokasi mahasiswa.

Rekaman Kuliah: Merekam kuliah dan memastikan ketersediaan rekaman untuk mahasiswa yang mungkin tidak dapat hadir secara

langsung.

7. Kemampuan Inovasi:

Pengembangan Konten Baru:

Mendorong dosen untuk

mengembangkan konten baru dan inovatif yang dapat memanfaatkan teknologi terbaru. Pemanfaatan Teknologi Inovatif: Mencoba dan

menerapkan teknologi inovatif, seperti augmented reality atau virtual reality, untuk meningkatkan

pengalaman pembelajaran.

8. Keamanan Data dan Etika Digital:

Perlindungan Data Pribadi: Memastikan keamanan data pribadi

mahasiswa dan mematuhi standar etika

digital dalam menggunakan

teknologi.

9. Evaluasi Kinerja dan

Pengembangan Diri: Evaluasi Kinerja Digital: Menerapkan metode evaluasi kinerja dosen dalam konteks digital.

Pengembangan Diri: Mendorong dosen untuk terus mengembangkan

kemampuan digital mereka melalui pelatihan dan sumber daya

pendukung.

(22)

PRAKTEK

6. Fleksibilitas dan Aksesibilitas 7. Kemampuan Inovasi:

8. Keamanan Data dan Etika Digital

9. Evaluasi Kinerja dan Pengembangan Diri:

(23)

INTEGRASIKAN TEKNOLOGI TERSEBUT KE DALAM PENGALAMAN PEMBELAJARAN SEHINGGA MENDUKUNG PEMBENTUKAN

KARAKTER, PENINGKATAN PEMAHAMAN, DAN KESIAPAN MAHASISWA MENGHADAPI

TUNTUTAN DUNIA DIGITAL

BAGAIMANA BAPAK IBU

MENGIMPLEMENTASIKAN INI

(24)

RUMUSKAN VISI MISI BAPAK IBU SEMUANNYA

APA VISI PRIBADI BAPAK IBU DALAM IMPLEMENTASIKAN

KEPEMIMPINAN DIGITAL UNTUK CAPAIAN VISI

PERGURUAN TINGGI

(25)

ANALISIS

TUGAS- LMS

(26)
(27)

Prof. Dr. Rodiyah Tangwun, S.Pd.,S.H.,M.Si.,CMe

Lahir 19 Juni 1972 Tegal Jawa Tengah. S3 Pendidikan Doktor Ilmu Hukum UNDIP-Literary Study School of Law-Wisconsin University USA 2009-2010. Dekan 2015 s.d 2023. Ka LP3 (2023-2028

Profil

Singkat

Bendahara Badan Kerjasama FH PTN Se-Indonesia Bendahara Asosiasi Pengajar HTN-HAN Indonesia.

Majelis Kehormatan Notaris Jawa Tengah

Dosen Berprestasi, Dosen Teladan, Penyaji Terbaik Hasil Penelitian Humaniora DRPM Dikti.

Saksi Ahli/Fakta Presiden pada Sidang MK RI Uji Formil UU Cipta Kerja 23 September 2021.

Saksi Ahli Pada Sidang PTUN Semarang-Gugatan tentang Status WNI 10 Agustus 2022

Saksi Ahli Pada Sidang PN Makasar –ttg Makar 08-09-2023 Saksi Ahli HTN _Kasus Makar di Polres Kiamana Papua Barat- 2 Februari 2023

Sertifikat Kompetensi:

Legal Drafting

Hukum Acara

MKMediator (Certified Mediator)

Kunjungan Luar NegeriArab Saudi

(Ibadah)

USA: Chicago, Wisconsin, Georgia)

Eropa: Belanda, Jerman, Perancis, Luxemburg, Belgia Australia: Brisbane, Melbourne, Queensland

Asia: Korea, Jepang, India,

Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam

Alamat: Faculty of Law, Universitas Negeri Semarang UNNES Campus, K 1 Building- 2nd.Floor- Sekaran, Gunungpati, Semarang. 50229

E-mail rodiyah@mail.unnes.ac.id Mobile: +628156556364 Scopus ID 57215577951 Google Scholar SINTA ID 6160223

(28)

"Tunjukkan semangat

KEPEMIMPINANMU kepada orang lain supaya energi

positif itu menular kepadanya.“

• SEMANGAT LEVEL PROFISIENSI

MENGINSPIRASI UNTUK DOSEN PROFESIONAL

terima

kasi

h

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya pembelajaran yang lebih bervariatif dengan pemanfaatan sumber belajar berbasis teknologi seperti buku digital berbasis RME diharapkan sebagai suatu

Memanfaatkan media laman (website) yang bisa diakses melalui internet, pembelajaran berbasis komputer, kelas virtual, dan kelas digital. Pemanfaatan teknologi pembelajaran

bagaimanapun dosen sangat menentukan kualitas lulusan dan kualitas institusi pendidikan tinggi. Untuk meningkatkan secara berkelanjutan mutu dosen di perguruan tinggi,

Laporan Tugas Akhir dengan judul : “ Desain dan Implementasi Robot Line Follower Digital Berbasis Mikrokontrol PIC 16F877A ” diajukan untuk memenuhi sebagian dari

Pembelajaran menggunakan sistem tradisional sangat tidak tepat digunakan pada pendidikan agama Hindu saat ini karena dianggap kurang mengembangkan potensi yang

Melalui pembelajaran Project Based learning berbasis pemanfaatan teknologi media digital dengan pendekatan computational thinking , diharapkan Murid dapat

Peningkatan Kompetensi Guru Sekolah Dasar di Kota Makassar Dalam Mengembangkan Pembelajaran Berbasis Platform Digital Haerana Haerana, Burhanuddin Burhanuddin, Abdi Abdi, Rosmiati

Era revolusi industri 4.0 telah mempengaruhi dunia pendidikan khususnya peran dan tanggung jawab pengajar. Jika peran pengajar masih sebatas menyampaikan ilmu pengetahuan (transfering knowledge), maka mereka akan kehilangan perannya seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan metode pembelajaran. Terdapat tiga aspek utama yang menjadi dasar dalam melakukan pengembangan kurikulum seni perguruan tinggi (S1) di Era Disrupsi 4.0. Aspek pertama adalah melakukan integrasi literasi digital, literasi manusia dan keterampilan zaman digital ke dalam kurikulum. Aspek kedua adalah memastikan bahwa keterampilan kerja untuk berhasil di era digital diintegrasikan ke dalam semua silabus atau RPS perkuliahan. Aspek ketiga adalah menindaklanjuti dampak pergeseran peran dan tanggung jawab guru atau dosen terhadap strategi pembelajaran dan memasukkannya ke dalam silabus. . Penting bagi pengajar untuk mengembangkan model pembelajaran. Pemilihan materi, rancangan jenjang studi yang sesuai, sistem sosial, sistem penunjang belajar dan penilaian harus disesuaikan dengan tuntutan