• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Khiyar Terhadap Sistem Return Jual Beli Pakaian (Studi Kasus di Ichiban Store Kab. Pinrang) - Repository IAIN PAREPARE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Implementasi Khiyar Terhadap Sistem Return Jual Beli Pakaian (Studi Kasus di Ichiban Store Kab. Pinrang) - Repository IAIN PAREPARE"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

Selanjutnya dilakukan penelitian oleh Heldayanti dengan judul “Jual Beli Pakaian Grosir Menurut Hukum Islam (Studi Kasus Toko Edwin dan Toko Aisyah Pasar Sentral Bandar Lampung)”2. 2Heldayanti, Jual Beli Pakaian Grosir Berdasarkan Hukum Islam (Studi Kasus pada Toko Edwin dan Toko Aisyah Pasar Tengah Bandar Lampung) (Skripsi; Universitas Islam Negeri Raden Intan, Lampung, 2017). Jual beli sebagai sarana kerjasama antar manusia mempunyai landasan yang kuat dalam Al-Qur’an dan Hadits.

Jika mereka bercakap secara jujur ​​dan terbuka (tentang keadaan barang yang dijual), maka mereka mendapat keberkatan jual beli. Tetapi jika mereka memalsukan dan menyembunyikan (tentang keadaan produk yang dijual), maka tidak ada keberkatan dalam jual beli itu.” (HR. Muslim) 11. Oleh itu, sejak dahulu hingga sekarang, umat Islam telah bersepakat tentang kapasiti hukum untuk membeli dan menjual.

Menurut Hanafiyah, rukun jual beli itu hanya satu iaitu ijab dan qabul (ungkapan jual beli) atau sesuatu yang menyatakan ijab dan qabul. Menurut mereka, apa yang penting dalam jual beli hanyalah kesanggupan kedua-dua pihak untuk menjalankan transaksi jual beli. Jual beli tidak sah jika dilakukan oleh orang gila, anak kecil yang belum mumyyiz, dan bodoh.

Para ulama membolehkan jual beli dengan cara membayar terlebih dahulu untuk mencegah orang lain membeli barang tersebut.

Teori Khiyar a. Pengertian Khiyar

Dalam hukum Islam yang dikenal dengan istilah khiyar, setiap orang dapat dengan bebas memilih untuk membatalkan akad jual beli atau tetap melaksanakan akad jual beli tersebut. Pandangan Khiyar tentang jual beli menurut Islam adalah diperbolehkannya memilih untuk melanjutkan atau membatalkan jual beli karena alasan tertentu.

اَم ِراَي ِخْل

Namun di antara pelbagai hak khiyar terdapat 3 jenis hak khiyar yang sangat popular di kalangan fuqaha iaitu khiyar khiyar, khiyar 'aib dan khiyar ru'yah. Imam Syafi'i dan Ahmad berpendapat kedua-dua pihak mempunyai hak untuk berunding dengan majlis selepas jual beli dilakukan sehingga berpisah dan memutuskan untuk meneruskan jual beli. Abu Hanifa dan Imam Malik berpendapat bahawa kedua-dua pihak tidak berhak untuk khiyar majlis.

Alasannya, jual beli pada umumnya terjadi karena akad jual beli telah selesai dan sah menurut syara, sehingga tidak perlu adanya majlis khiyar.38. Dari riwayat Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda: “Penjual dan pembeli masing-masing mempunyai pilihan untuk melakukan khiyar selama keduanya tidak dipisahkan, kecuali jual beli (menurut jenisnya) khiyar (yang dimaksud dengan jual beli khiyar sebagai makna yang paling kuat adalah adanya khiyar (pilihan) sebelum keduanya tidak dipisahkan). Anda berhak melakukan khiyar pada setiap barang yang dibelinya selama tiga hari tiga malam” (HR.

Dengan cara ini pembeli dapat memilih barang yang sesuai dengan keinginannya dan dapat dengan cermat memilih barang yang ingin dibelinya agar tidak terjadi penipuan. Khiyar 'aib adalah suatu bentuk khiyar untuk melanjutkan atau membatalkan suatu jual beli karena terdapat kekurangan pada barang yang dibeli, padahal khiyar tidak diwajibkan. 45 Khiyar 'aib (cacat) adalah apabila barang yang dibeli terbukti rusak atau cacat, maka pembeli berhak mengembalikan barang tersebut kepada penjual. Apabila kondisi barang yang dijual cacat, maka penjual wajib menukarkan barang tersebut apabila hal tersebut disebabkan oleh kelalaian penjual.

Apabila cacat itu terjadi setelah penyerahan atau di bawah kendali pembeli, maka hak khiyar tidak berlaku. Khiyar ru'yah artinya pembeli berhak melanjutkan transaksi atau membatalkan transaksi jika melihat (ru'yah) barang yang akan diperdagangkan. Sedangkan khiyar ru’yah tidak berlaku bagi jual beli yang tidak siap pakai dan hanya mempunyai ciri-ciri saja (misalnya akad salam).

Fuqaha biasanya membolehkan khiyar ru'yah untuk jual beli barang yang sudah jadi atau jadi namun belum dipasang. Khiyar ta'yin adalah hak pihak yang mengadakan kontrak (khususnya pembeli) untuk memilih di antara tiga ciri barang yang diperdagangkan. Namun tidak semua ahli hukum menyetujui khiyar ini karena menurut mereka bentuk khiyar ini menunjukkan bahwa barang yang diperdagangkan tidak jelas.

Dalam syarat-syarat akad, barang yang diperjualbelikan harus dicantumkan secara jelas keberadaan dan sifatnya. Hikmah khiyar adalah memberikan pilihan kepada orang yang membeli barang, akibat cacat pada barang yang dibeli.

نسح الله دنع وهف انسح نوملسلا هأرام

Tinjaun Konseptual

Judul skripsi ini adalah “Implementasi Khiyar Pada Sistem Retur Pembelian dan Penjualan Pakaian (Studi Kasus Pada Toko Ichiban Kabupaten Pinrang)”, judulnya. Selain itu, gambaran konseptual yang mempersempit pemahaman makna terkait judul akan memudahkan pemahaman isi pembahasan dan dapat mencegah kesalahpahaman. Implementasi merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris yaitu implementasi yang artinya : pelaksanaan atau penerapan64.

Sedangkan dalam bahasa Indonesia implementasi dapat diartikan sebagai pelaksanaan atau hal-hal (tindakan, usaha) atau hal-hal yang dilaksanakan dalam praktek65. Implementasi yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah terkait pelaksanaan atau penggunaan hak suara (hak khiyar) antara toko Ichiban dan reseller dalam jual beli pakaian dengan sistem pengembalian yang bertujuan untuk melindungi kedua belah pihak dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan. dalam pakaian. transaksi pembelian dan penjualan. Pembahasan khiyar disarankan oleh para ulama fiqh dalam urusan transaksi di bidang perdata, khususnya transaksi ekonomi, sebagai hak kedua belah pihak.

Maksud khiyar dalam penelitian ini adalah berkenaan dengan hak opsi (choice right) yang akan dipilih antara penjual dan pembeli dalam melakukan suatu transaksi jual beli, yang bertujuan untuk melindungi hak-hak antara kedua belah pihak, khususnya yang berkaitan dengan hal tersebut. terhadap perlindungan konsumen agar tidak merasa dirugikan dalam transaksi penjualan. Sistem retur merupakan keputusan kedua belah pihak yaitu penjual dan pembeli mengenai pengembalian barang seperti baru. Tujuan dari sistem retur pada penelitian ini adalah agar pembeli dapat mengembalikan barang yang dibeli berdasarkan perjanjian awal dengan penjual.

Jual beli menurut bahasa adalah pertukaran suatu barang dengan barang yang lain berdasarkan kesepakatan bersama antara penjual dan pembeli. Jual beli yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah jual beli dengan sistem pengembalian yang diperdagangkan oleh Toko Ichiban di Kabupaten Pinrang. Pakaian berfungsi untuk melindungi tubuh manusia dari luar, pakaian juga diperlukan untuk menutupi tubuh agar seseorang dapat berpenampilan baik.

Toko Ichiban menjual berbagai jenis pakaian seperti daster, piyama, dan jilbab khusus wanita mulai dari remaja hingga dewasa.

Kerangka Pikir

Pada saat jual beli sistem retur akan dijelaskan bagaimana Khiyar menerapkan sistem retur yang dilakukan oleh Ichiban Shopping District. Khiyar Penerapan Sistem Retur Jual Beli Pakaian (Studi Kasus Pada Toko Ichiban Kabupaten Pinrang).

Referensi

Dokumen terkait

Syarat Jual Beli Adapun syarat-syarat jual beli sesuai dengan rukun jual beli yang dikemukaan oleh jumhur ulama adalah sebagai berikut: 1 Syarat orang yang berakad aqidain a Berakal,