Perlindungan konsumen dalam transaksi jual beli online (e-commerce) berdasarkan peraturan perundang-undangan dan hukum Islam. Tesis ini berjudul “Perlindungan Konsumen dalam Transaksi Jual Beli Online (e-Commerce) Berdasarkan Perundang-undangan dan Hukum Islam.” Disadari juga bahwa skripsi ini masih mempunyai kekurangan baik dalam penulisan maupun penyajiannya. Untuk itu judulnya “Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli Online (e-Commerce) Berdasarkan Perundang-undangan dan Hukum Islam. Studi Kasus Pada Butik Alshaya.”
Batasan masalah pada tugas akhir ini difokuskan pada perlindungan konsumen dalam transaksi jual beli online (e-commerce) berdasarkan peraturan hukum dan syariat Islam. Bagaimana melindungi konsumen dalam transaksi belanja online sesuai dengan syariat dan peraturan hukum Islam. Untuk mengetahui bagaimana perlindungan konsumen dalam transaksi jual beli online sesuai syariat dan peraturan hukum Islam.
PENDAHULUAN
- Identifikasi Masalah
- Pembatasan Masalah
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Sistematika Penulisan
Untuk keselarasan dan ketertiban dalam pembahasan, serta untuk memudahkan menganalisis materi dan penulisan disertasi ini, penulis menjelaskan sistematika penulisan. Secara keseluruhan skripsi ini terdiri dari lima bab yang terbagi dalam sub-bab dan masing-masing sub-bab mempunyai keterbatasan masing-masing, sebagai berikut:
LANDASAN TEORI, DAN PERTANYAAN PENELITIAN
Tinjauan tentang Perlindungan Konsumen
Konsep jual beli modern dengan menggunakan internet sudah menjadi andalan, baik bagi para pelaku bisnis untuk menghasilkan uang maupun bagi konsumen yang menginginkan barang atau jasa yang mereka butuhkan. Namun rangkaian perubahan konsep pemasaran dan sistem jual beli yang semakin beragam berdampak pada posisi tawar konsumen yang semakin melemah, akibatnya konsumen merasa dirugikan dalam menerima barang atau jasa, meskipun sebenarnya tidak. sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.1 Karena kedudukan konsumen, maka negara melindungi dan menjamin hak-hak konsumen dalam bentuk peraturan perundang-undangan. Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Pasal 1 Angka 1, perlindungan konsumen adalah segala upaya penjaminan.
Menurut istilahnya, kata konsumen berasal dari kata konsumen yang juga mempunyai arti pemakai atau konsumen.4 Dari pengertian umum tersebut jelas bahwa konsumen adalah pemakai, pengguna dan/atau pemakai suatu barang atau jasa untuk suatu tujuan khusus. 5. Melihat pengertian konsumen menurut UUPK, konsumen yang dimaksud adalah pengguna akhir dan tidak termasuk badan usaha. Badan hukum meliputi pelaku usaha yang melakukan konsumsi dalam memproduksi barang atau jasa untuk dijual.7. Dalam pelaksanaan jual beli, konsumen mempunyai hak-hak yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi agar dapat memperoleh barang atau jasa yang dapat dipergunakan.
Hak ini bertujuan untuk melindungi konsumen yang terlihat dari pemasaran barang atau jasa yang tidak aman dan dapat membahayakan keselamatan konsumen. Dari sisi ini diperlukan peraturan perlindungan konsumen, sehingga kedepannya produsen mempunyai kewajiban untuk melindungi konsumen dari barang atau jasa yang merugikan atau membahayakan keselamatan konsumen. Menurut Pasal 2 UU No. 8 Tahun 199 tentang Perlindungan Konsumen, perlindungan konsumen dilaksanakan sebagai upaya bersama berdasarkan lima prinsip yang relevan dengan pembangunan nasional, yaitu sebagai berikut: 13.
19. Perlindungan konsumen lebih mengacu pada konsep halal dan keadilan ekonomi berdasarkan prinsip syariah yaitu Al-Qur'an dan Sunnah.15 Tentu saja, meskipun tidak disebut sebagai hukum perlindungan konsumen, Islam telah memperkenalkan pentingnya perlindungan konsumen. melarang pembelian dan penjualan. yang melanggar hak konsumen. Menurut prinsip Islam, konsumen tidak hanya dipandang sebagai individu saja, tetapi juga dilihat secara lebih luas yaitu setiap orang, kelompok atau badan hukum yang menggunakan harta benda atau jasa karena hak hukum, dimana produk tersebut digunakan baik untuk penggunaan akhir maupun untuk produksi. 16 Kegiatan ekonomi Islam dalam perlindungan konsumen meliputi perlindungan terhadap zat, produksi, distribusi dan tujuan produksi serta akibat konsumsi barang 17 Hak-hak yang melekat pada konsumen menurut Islam antara lain meliputi.
Pengertian Jual Beli
- Jual beli
- Jual Beli Online (E-Commerce)
- Mekanisme Jual Beli Online (E-Commerce)
- Macam-macam Jual beli
- Dasar Hukum jual beli
Jual beli dalam istilah fiqh disebut dengan al-bai yang berarti menjual, mengganti atau menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. Jual beli merupakan dua kata yang mempunyai arti berlawanan, namun masing-masing pihak dalam akad transaksi disebut pembeli dan penjual. Mengirimkan dokumen elektronik melalui email atau halaman terkait yang memuat “risalah” faktur penjualan dan pembelian yang merinci jenis produk atau jasa yang dibeli beserta rincian cara pembayaran yang dilakukan;
Kerahasiaan – perusahaan harus dapat memastikan bahwa tidak ada pihak lain yang mengetahui transaksi jual beli tersebut. Assurance – suatu kondisi dimana konsumen yakin bahwa perusahaan E-Commerce yang ada benar-benar kompeten dalam melakukan transaksi pembelian dan penjualan melalui Internet (tidak melanggar hukum, mempunyai sistem yang aman)41. Jika memang tidak ada kendala, frekuensi dan volume jual beli dengan nilai lebih tinggi bisa dilakukan secara bertahap.
Yang dimaksud dengan obyek jual beli adalah sesuatu yang dapat menjadi milik seseorang yang dapat diambil manfaatnya atau yang dapat dialihkan hak milik dan hak pakainya. Dengan adanya jual beli maka akan timbul rasa saling membantu, rasa kebersamaan dan juga rasa saling membutuhkan.46. Dalam hal jual beli, Islam menganjurkan manusia untuk melakukan jual beli sebagai salah satu cara manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Dengan jual beli masyarakat menimbulkan rasa gotong royong, rasa solidaritas dan juga rasa saling membutuhkan.47 Walaupun mereka (saat itu) menganggap jual beli itu sama dengan riba, namun kenyataannya tidak demikian. sama sekali karena Allah telah menyangkal hal ini dalam ayat itu. Arti mabrur dalam hadis adalah jual beli, sehingga terhindar dari upaya menipu (gharar) dan merugikan orang lain.
Sesuai dengan definisi di atas, kegiatan jual beli yang dilakukan melalui komputer atau telepon seluler dapat dikategorikan sebagai transaksi elektronik.
Pertanyaan Penelitian
Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui perlindungan konsumen dalam transaksi jual beli online sesuai syariat dan peraturan perundang-undangan Islam. Terkait pengumpulan data, metode ini akan dilakukan melalui observasi langsung mengenai perlindungan konsumen dalam jual beli online. Dalam penelitian ini penulis memperoleh gambaran umum mengenai bisnis ini serta perlindungan konsumen dalam transaksi jual beli online (e-commerce) menurut penilaian peraturan perundang-undangan dan hukum Islam.
Dalam konsep Islam, perlindungan konsumen lebih mengacu pada konsep halal dan haram, serta keadilan ekonomi. Hasil analisis penerapan perlindungan konsumen pada Butik Al-shaya sesuai peraturan perundang-undangan perlindungan konsumen. Pasal 1 UURI tentang perlindungan konsumen menyatakan bahwa perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin kepastian hukum untuk memberikan perlindungan kepada konsumen.33 Pemberlakuan ketentuan Pasal 1 oleh butik Alshaya tercapai karena pihak Alshaya sangat baik dalam menangani konsumen apabila terjadi kesalahan, dengan memberikan penjelasan dan informasi kepada konsumen mengenai kesalahan dan penggantian barang baru.
Dalam Pasal 7 huruf d UURI tentang perlindungan konsumen disebutkan menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan baku mutu barang atau jasa yang berlaku.34 Pelaksanaan ketentuan Pasal 7 Huruf d Butik alshaya diwujudkan dalam bentuk memproduksi produk sendiri mulai dari pembelian bahan, desain dan penjahitan. 8 Pasal 1 UURI tentang perlindungan konsumen menyatakan bahwa perlindungan konsumen adalah segala upaya untuk menjamin kepastian hukum. Secara umum bisnis online Butik Al-Shaya telah menerapkan prinsip perlindungan konsumen.
Bagi Alshaya, perlu adanya peningkatan kualitas produk Alshaya bagi konsumen, termasuk mengenai perlindungan konsumen dalam transaksi jual beli online. Diharapkan kepada mahasiswa untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait perlindungan konsumen dalam transaksi jual beli online (e-commerce) berdasarkan peraturan perundang-undangan dan hukum Islam. Diharapkan bagi mahasiswa yang mengikuti penelitian ini untuk lebih memperluas penelitiannya hingga mendapatkan data yang sempurna.
METODELOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Metode dan Prosedur Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
Dengan melakukan wawancara langsung kepada pihak-pihak yang terlibat dalam investigasi ini dan mengajukan pertanyaan langsung kepada asisten di butik Al-Shaya Cipete. Yaitu dengan membaca buku-buku literatur yang relevan dengan topik permasalahan dalam penelitian ini, namun juga dengan mempelajari dokumen-dokumen. Teknik ini digunakan untuk mendeskripsikan data-data yang penulis kumpulkan, baik berupa data hasil wawancara, studi literatur, observasi dan dokumentasi selama melakukan penelitian di butik Al-Shaya Cipete.
Dalam penelitian kualitatif, seorang peneliti tidak diharapkan dan tidak dianjurkan untuk mempertahankan asumsi dan keyakinan bahwa ia benar-benar mengetahui fenomena yang akan diteliti. Oleh karena itu, tidak lazim untuk meyakinkan diri sendiri dan orang lain bahwa Anda tahu banyak dan tidak tahu. Seorang peneliti lebih pada kedudukannya sebagai orang yang belajar di masyarakat, bukan belajar tentang masyarakat.
Teknik Pengolahan data
Teknik Analisis Data
Pemeriksaan keabsahan data
Dalam pandangan Islam, perlindungan konsumen tidak hanya menyangkut hubungan keperdataan saja, namun menyangkut hubungan yang luas seperti hubungan manusia dan Allah SWT. pokok pikiran dalam perlindungan konsumen berdasarkan hukum Islam.15 Hal ini berbeda dengan perlindungan konsumen yang mengacu pada hukum positif berdasarkan undang-undang yang ada. 17 Kegiatan ekonomi Islam dalam perlindungan konsumen meliputi perlindungan terhadap zat, produksi, distribusi dan tujuan produksi serta akibat dari mengkonsumsi barang tersebut. Peraturan perundang-undangan perlindungan konsumen merupakan bagian dari peraturan perundang-undangan konsumen yang lebih luas yang memuat asas-asas atau aturan-aturan yang bersifat mengatur dan juga memuat sifat melindungi kepentingan konsumen.
Meskipun beberapa permasalahan yang ada telah terselesaikan dengan munculnya UU ITE, namun permasalahan perlindungan konsumen dalam perdagangan elektronik masih perlu dikaji lebih dalam, dan apakah UU ITE dapat memberikan perlindungan hukum kepada konsumen. Pada pasal 4 huruf c UUPK menyatakan hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan garansi barang atau jasa.27 Implementasi ketentuan pasal 4 huruf c pada butik alshaya dengan memberikan informasi yang jelas dan rinci pada website/ display butik al-shaya sesuai dengan kondisi barang. 1 Pasal 4 huruf a UUPK menentukan hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa.
Implementasi butik Alshaya terhadap ketentuan pasal 4 huruf a diwujudkan dalam bentuk pengiriman barang yang selalu sampai tepat waktu. 2 pasal 4 huruf c UUPK menyatakan bahwa hak atas informasi yang akurat, jelas dan jujur mengenai keadaan dan jaminan suatu barang atau jasa. Penerapan ketentuan pasal 4 huruf c pada butik Alshaya dengan memberikan informasi yang jelas dan rinci pada website/layar butik Al-shaya sesuai dengan kondisi barang.
3 Pasal 7 huruf a UUPK mengatur bahwa pelaku usaha wajib mempunyai itikad baik dalam menjalankan usahanya. Penerapan ketentuan terkait Pasal 7 huruf a di butik Alshaya akan dilakukan dengan itikad baik berupa penerimaan pengembalian barang apabila pesanan tidak sesuai dengan gambar. 4 Pasal 6 huruf a UUPK menyatakan bahwa penerimaan pembayaran dilakukan sesuai dengan kesepakatan mengenai syarat dan nilai tukar barang atau jasa yang diperdagangkan.
Penerapan ketentuan huruf a Pasal 6 UUPK adalah pada butik Alshaya dalam hal ini pelanggan Al-Shaya.