• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN FIQIH

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN FIQIH "

Copied!
110
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

LatarBelakangMasalah

4 Haiatin Chasanatin, Pengembangan Kurikulum (Yogyakarta: Kaukaba Dipantara IPTEK), serta perubahan karakteristik dan gaya belajar siswa. hasil, terutama dalam mata pelajaran Fiqh. Berdasarkan uraian di atas, dapat diasumsikan bahwa implementasi kurikulum 2013 dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fikih memerlukan perhatian yang cukup besar, karena mata pelajaran fikih merupakan mata pelajaran wajib di tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI). Guru sebagai pemimpin kelas belum sepenuhnya memahami penerapan Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Fiqh.

Kurikulum 2013 lebih menekankan pada kompetensi, siswa harus berperan aktif dan bertanggung jawab dalam pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran fikih. Siswa di MI Muhammadiyah Banjarsari, Kabupaten Metro Utara, kurang memiliki kemampuan berpikir. Sehingga hasil belajar siswa pada mata pelajaran fikih stagnan atau tidak mengalami perkembangan. Hal ini disebabkan beberapa siswa tidak dapat membaca sehingga menyulitkan mata guru. Karena siswa di MI Muhammadiyah Banjrasari Kabupaten Metro Utara masih cenderung pasif. Oleh karena itu, dibutuhkan banyak upaya bagi guru mata pelajaran Fiqh untuk menghidupkan suasana pembelajaran.

Karena berdasarkan hasil wawancara pelaksanaan Kurikulum 2013 di MI Muhammadiyah Banjarsari Kabupaten Metro Utara dikatakan baik, namun hasil belajar siswa pada mata pelajaran fikih perlu ditingkatkan. Hal tersebut membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam tentang “Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqh Di MI Muhammadiyah Banjarsari Kabupaten Metro Utara”.

Pertanyaan Penelitian

TujuandanManfaatPenelitian

Manfaat bagi mahasiswa adalah wawasan dan pengetahuan tentang implementasi Kurikulum 2013 dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Fiqh. Manfaat bagi sekolah adalah mengetahui bahwa Kurikulum 2013 yang telah diterapkan dapat menjadi acuan dan pedoman dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran Fiqh untuk menciptakan generasi yang lebih cerdas, terampil dan berintelektual serta unggul dalam akhlak atau akhlak. mengadakan.

PenelitianRelevan

Penelitian kedua merupakan penelitian tahun 2016 oleh Liani Nurazaman dengan judul Implementasi Kurikulum 2013 dan Hubungannya dengan Hasil Belajar Siswa di MIN Purwokerto Tahun Pelajaran 2015/2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa terhadap pelaksanaan tahun 2013 dan hubungan antara pelaksanaan tahun 2013 dengan hasil belajar siswa di MIN Purwokerto. Persamaan penelitian ini adalah pada kurikulum 2013, sedangkan perbedaannya penelitian Liani Nurazaman mencari keterkaitan dengan hasil belajar siswa, sedangkan peneliti meningkatkan hasil belajar siswa.

LANDASAN TEORI

Kurikulum 2013

  • PengertianKurikulum 2013
  • Landasan Kurikulum 2013
  • Komponen Kurikulum 2013
  • Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
  • Karakteristik Pengembangan Kurikulum 2013
  • Kompetensi Siswa Pada Kurikulum 2013

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berlaku dalam sistem pendidikan Indonesia dan menggantikan kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum KTSP 2004. Kurikulum 2013 lebih menekankan pada karakter dan kompetensi peserta didik pada tingkat SD sehingga agar bangsa Indonesia dapat bersaing secara kreatif, inovatif dan berkarakter. Berdasarkan kurikulum ini, berlaku tidak hanya untuk siswa, tetapi juga untuk guru, sehingga tujuan dalam implementasi kurikulum 2013 dapat dilaksanakan secara utuh dan menyeluruh.

Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi dan nilai lebih menekankan pada pengalaman lapangan untuk membiasakan guru dan siswa. Pembelajaran mudah dalam Kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter diberikan melalui perpaduan pembelajaran personal individual dengan pengalaman lapangan dan pembelajaran tim (team teaching). Agar semua siswa dapat mencapai hasil belajar yang maksimal, maka pembelajaran harus dilaksanakan terutama dalam pengorganisasian tujuan dan materi pembelajaran, pelaksanaan evaluasi dan bimbingan bagi siswa yang tidak mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam implementasi Kurikulum 2013, persyaratan karakter dan kompetensi harus dibarengi dengan penilaian yang utuh, berkesinambungan dan berkesinambungan untuk mengungkap berbagai aspek yang diperlukan dalam pengambilan keputusan. globalisasi yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian menuntut pendidikan yang didasarkan pada kebutuhan nyata di daerah ini, untuk itu pemerintah menyusun kurikulumnya. 17Titiek Rohana Hidayati, “Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Akhlak,” Fenomena 14, no. b) Pemahaman, yaitu kedalaman kognitif dan emosional yang dimiliki setiap individu.

HasilBelajar Mata PelajaranFiqih

  • Pengertian Hasil Belajar
  • Pengertian Pembelajaran Fiqih
  • Tujuan Pembelajaran Fiqih
  • Prinsip-prinsip Belajar
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
  • Indikator Hasil belajar
  • Evaluasi Hasil Belajar

Sedangkan dari segi sejarah, fikih pada mulanya sangat luas, sehingga dapat diartikan sebagai pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang suatu hal.24 Fiqh juga merupakan cabang ilmu yang bersifat ilmiah, logis, dan memiliki tujuan dan prinsip tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fikih adalah suatu cara yang dilakukan secara sadar, terarah dan dirancang sesuai dengan hukum Islam yang berkaitan dengan ibadah-ibadah, baik keagamaan maupun muamalah, yang bertujuan agar siswa mengetahui, memahami dan melakukan keseharian. memuja. Tujuan pembelajaran dapat diartikan sebagai kondisi untuk mengubah perilaku individu setelah individu tersebut melakukan proses pembelajaran.

Melalui pembelajaran diharapkan terjadi perubahan (perbaikan) tidak hanya pada aspek kognitif saja, tetapi juga pada aspek lainnya, selain itu tujuan pembelajaran lainnya adalah untuk. Beberapa hal yang dapat dijadikan kerangka dasar penerapan prinsip belajar dalam proses pembelajaran, yaitu: 26. Setiap siswa belajar lebih banyak dengan kecepatannya masing-masing dan untuk setiap kelompok umur terdapat variasi kecepatan belajar.

Ketika siswa diberi tanggung jawab untuk belajar mereka sendiri, mereka lebih termotivasi untuk belajar dan belajar dan mengingat lebih baik. Prinsip pembelajaran mengacu pada hal-hal penting yang harus dilakukan guru agar proses belajar siswa berlangsung, sehingga proses belajar berlangsung. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari dalam dan faktor eksternal berasal dari luar. 27.

Evaluasi hasil belajar merupakan proses penentuan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar. Hasil kegiatan evaluasi hasil belajar pada akhirnya difungsikan dan dimaksudkan untuk tujuan berikut.

ImplementasiKurikulum 2013

Hasil belajar dalam proses penerapan Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Fiqh adalah interaksi belajar dan mengajar 33 Dengan demikian, dari sudut pandang guru, proses pembelajaran diakhiri dengan proses penilaian pembelajaran, dari sudut pandang siswa diakhiri dengan proses penilaian. hasil belajar dan puncak dari hasil belajar. Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa penerapan kurikulum 2013 berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar mata pelajaran Fiqh. Hal ini terlihat pada implementasi kurikulum 2013 untuk mata pelajaran Fiqh, dimana pelaksanaan pembelajaran tidak hanya terfokus pada bidang kognitif saja, tetapi juga harus berdampak positif pada bidang afektif berupa sikap dan sikap. dari siswa dan murid. perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Kurikulum 2013 menekankan keterampilan dan karakter secara terencana untuk membentuk dan mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang tidak hanya mampu secara teoretis, lebih dari peserta didik mampu dalam hal keterampilan yang diperlukan sebagai orang dewasa dan berkarakter positif sesuai dengan agama, kebangsaan. dan norma masyarakat. Selain itu, mata pelajaran Fiqh merupakan mata pelajaran wajib yang harus ada di Madrasah Ibtidaiyah (MI). Sehingga tujuan yang harus dicapai oleh pendidikan di sekolah dapat dilihat dari aktivitas siswa yaitu siswa mandiri dalam menambah dan menggunakan ilmunya, mengkaji dan menguasai pelajaran yang telah diberikan khususnya pada mata pelajaran fikih. dalam mata pelajaran Fiqh dapat dilihat dari salah satu nilai atau rapornya.

Meskipun hasil belajar terlihat dari nilai rapor, namun proses interaksi selama pembelajaran merupakan poin penting sejalan dengan esensi Kurikulum 2013 yang berpusat pada siswa. Oleh karena itu, guru sebagai penghubung dalam pembelajaran harus mendorong dan memotivasi siswa agar semangat belajarnya tidak menurun.

METODE PENELITIAN

  • Jenis Dan SifatPenelitian
  • Sumber Data
    • Sumber Data Primer
    • Sumber Data Sekunder
  • TeknikPengumpulan Data
    • Observasi
    • Wawancara
    • Dokumentasi
  • TeknikPenjaminKeabsahan Data
  • TeknikAnalisis Data

Teknik ini digunakan untuk mengetahui implementasi dan keterbatasan yang dialami dalam implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Fiqh dan di MI Muhammadiyah Banjrasari Kecamatan Metro Utara. Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan Kepala Kurikulum MI Muhammadiyah Banjarsari, Ibu. Umi Kulsum, S.Pd. Implementasi Kurikulum 2013 di MI Muhammadiyah Banjarsari sudah berjalan sekitar 2 tahun sejak tahun 2018 hingga saat ini.

Dalam implementasi kurikulum 2013, guru mata pelajaran Fiqh banyak menemui kendala dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Permasalahan yang dihadapi guru Fiqh MI Muhammadiyah Banjarsari adalah kurangnya kedalaman materi pada Kurikulum 2013 Kelas III. Implementasi Kurikulum 2013 dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Fiqh ditandai dengan terselenggaranya proses pembelajaran dimana guru menjadi fasilitator dan mediator sekaligus motivator bagi siswa agar bersemangat dalam belajar.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HasilPenelitian

  • DeskripsiLokasiPenelitian
  • Deskripsi Data Hasil Penelitian

PENUTUP

Kesimpulan

Dengan peran guru sebagai pemberi semangat dan mediator serta motivator, aktivitas siswa selama pembelajaran memberikan respon yang mendukung.

Saran

  • Tabel Keadaan guru MI Muhammadiyah Banjarsari
  • Tabel1.2 Keadaan siswa MI Muhammadiyah Banjarsari
  • Tabel1.3 Keadaan Sarana MI Muhammadiyah Banjarsari
  • Tabel1.4 Keadaan Prasarana MI Muhammadiyah Banjarsari
  • Tabel 1.5 Hasil Belajar siswa kelas III MI Muhammadiyah
  • Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi
  • Lampiran 2 Surat Izin Pra Survey dari IAIN Metro
  • Lampiran 3 Surat Jawaban Peromohonan Pra Survey dari MI
  • Lampiran 4 Surat Izin Research dari IAIN Metro
  • Lampiran 5 Surat Tugas dari IAIN Metro
  • Lampiran 6 Surat Jawaban Peromohonan Izin Research dari MI
  • Lampiran 7 Surat Keterangan Bebas Pustaka
  • Lampiran 8 Surat Keterangan Bebas Jurusan
  • Lampiran 9 Outline
  • Lampiran 10 Alat Pengumpulan Data
  • Lampiran 11 Silabus kelas III MI Muhammadiyah Banjarsari
  • Lampiran 12 RPP kelas III MI Muhammadiyah Banjarsari
  • Lampiran 13 Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi
  • Lampiran 14 Foto Kegiatan Penelitian di MI Muhammadiyah

Implementasi Pengembangan Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Akhlak Di SMA Negeri 4 Jember.

14. Foto Kegiatan Penelitian di MI Muhammadiyah Banjarsari
14. Foto Kegiatan Penelitian di MI Muhammadiyah Banjarsari

Gambar

Tabel 1.1 Keadaan Guru MI Muhammadiyah Banjarsari
Tabel 1.2 Keadaan Siswa MI Muhammadiyah Banjrasari  No.  Kelas  Laki-Laki  Perempuan  Jumlah
Tabel 1.4 Tabel Prasarana MI Muhammadiyah Banjarsari
Tabel 1.5 Hasil Belajar siswa kelas III MI Muhammadiyah  Banjarsari Kecamatan Metro Utara
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together dapat Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ilmu