• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Implementasi Kurikulum Muatan Lokal Di Mi Mamba'Ul Huda Al-islamiyah Ngabar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PDF Implementasi Kurikulum Muatan Lokal Di Mi Mamba'Ul Huda Al-islamiyah Ngabar"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Bagaimana perencanaan implementasi kurikulum muatan lokal di MI Mamba'ul Huda Al-Islamiyah Ngabar. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul “IMPLEMENTASI KURIKULUM KONTEN LOKAL DI MI MAMBA’UL HUDA EL-ISLAMIYAH NGABAR”.

Sistematika Pembahasan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan pihak sekolah dalam mengambil langkah baik sikap maupun tindakan untuk mengembangkan kurikulum muatan lokal. Dan data spesifik yaitu data perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum muatan lokal yang dilaksanakan di lembaga MI Mambaul Huda Al-Islamiyah Ngabar.

Kajian Teori

Pengertian Kurikulum

Kurikulum tersembunyi adalah segala sesuatu yang memberikan dampak positif bagi siswa ketika mereka mempelajari sesuatu. Pengaruh tersebut dapat berasal dari kepribadian guru, siswa itu sendiri, staf sekolah, suasana pembelajaran, dan lain-lain.

Implementasi Kurikulum

Secara umum penerapan kurikulum berbasis kompetensi melibatkan tiga kegiatan utama, yaitu pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian29. Pihak-pihak yang terlibat atau terkait dengan pelaksanaan kurikulum adalah: (1) Ahli ilmu pendidikan (2) ahli kurikulum (3) pengawas (4) sekolah (5) kepala sekolah (6) guru (7) siswa (8) ) orang tua dan masyarakat.32.

Kurikulum Muatan Lokal

Bagi pemerintah daerah, muatan lokal ditujukan untuk pengembangan program pendidikan yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pembangunan daerah 42. Ruang lingkup muatan atau jenis muatan lokal dapat berupa: bahasa asing (Inggris, Mandarin, Arab, dan lain-lain), kesenian daerah, keterampilan, dan sebagainya.

Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Lokasi Penelitian
  • Data dan Sumber Data
  • Prosedur Pengumpulan Data
  • Analisis Data
  • Pengecekan Keabsahan Temuan
  • Tahapan-tahapan Penelitian

Proses evaluasi pembelajaran muatan lokal di Madrasah Aliyah Negeri Pacitan adalah tes tertulis (tes obyektif dan subyektif), tes lisan dan tes unjuk kerja. Subyek penelitian dapat berupa individu, kelompok, lembaga atau komunitas. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah kepala sekolah, pendamping kurikulum dan guru pengampu pembelajaran muatan lokal. Oleh karena itu, peneliti dalam penelitian ini berperan sebagai instrumen kunci, partisipan penuh dan pengumpul data, sedangkan instrumen lainnya berfungsi sebagai pendukung.

Dalam penelitian ini peneliti memilih lokasi penelitian di MI Mamba'ul Huda Al-Islamiyah Ngabar. Sumber data utama atau primer dalam penelitian kualitatif adalah perkataan kepala madrasah, kepala kurikulum dan guru pengajar muatan lokal serta tindakan guru pengajar muatan lokal selama proses pengajaran muatan lokal, selebihnya adalah tambahan. data, dokumen dan lain-lain. Dokumentasi ini digunakan sebagai data pelengkap dan pendukung dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan.

Oleh karena itu dilakukan triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu. 63 Dalam penelitian ini digunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Tahapan penelitian dalam penelitian ini ada tiga dan ditambahkan tahap akhir penelitian ini yaitu tahap penulisan laporan penelitian.

DESKRIPSI DATA

Deskripsi Data Umum

  • Sejarah Singkat Berdirinya MI Mamba’ul Huda Al-Islamiyah Ngabar Sejarah berdirinya MI Mamba’ul Huda Al-Islamiyah Pondok
  • Letak Geografis
  • Visi, Misi dan Tujuan a. Visi
  • Keadaan Pendidik dan Peserta Didik

Pada tanggal 1 Juli 2006 Pondok Pesantren Walisongo beserta para pendirinya melantik Hj. Sumitun sebagai Ketua MI Mamba'ul Huda Al-Islamiyah menggantikan Muhammad Suhud. Dan pada tanggal 1 Juli 2011, salah satu guru diangkat menggantikan Hj Sumitun sebagai Kepala Sekolah MI Mamba'ul Huda Al-Islamiyah Ngabar yaitu M. Ali Syahadat S.Ag sebagai Kepala Sekolah sampai dengan usia 65. Madrasah Ibtidaiyah Mamba'ul Huda adalah beralamat di Jalan Sunan Kalijaga No. 09 Desa Ngabar, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo.

Di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Demangan c. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Walisongo d. Berbatasan dengan Desa Demangan di sebelah Timur. Lingkungan alam di sekitar MI Mambaul Huda Al-Islamiyah Ngabar Siman Ponorogo dekat dengan kawasan Pondok Wali Songo. Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan di MI Mamba'ul Huda Al-Islamiyah Ngabar sebanyak 35 orang, terdiri dari 10 orang pendidik dan tenaga kependidikan laki-laki dan 25 orang pendidik dan tenaga kependidikan perempuan.

Dalam kegiatan Proses Belajar Mengajar (KBM) perlu adanya sarana dan prasarana yang memadai, sarana dan prasarana yang dimaksud adalah sesuatu yang dapat memperlancar usaha dan mempercepat terselenggaranya program pendidikan dan pembelajaran di MI Mambaul Huda Al-Islamiyah Ngabar Ponorogo. Prasarana yang tersedia disekolah tersebut adalah sebagai berikut: 1 ruang madrasah induk dan ruang guru kondisi baik, 1 ruang TU kondisi baik, 1 ruang lab komputer kondisi baik, 18 ruang kelas yang merinci 3 kelas triseng dan 15 ruang kelas tetap, 1 musala kondisi baik, 6 toilet guru dan siswa kondisi baik, 1 ruang UKM kondisi baik, 1 lapangan sepak bola kondisi baik, 1 set drum band, 1 set band, 1 perpustakaan kondisi baik.70 .

Deskripsi Data Khusus

  • Perencanaan implementasi kurikulum muatan lokal
  • Pelaksanaan implementasi kurikulum muatan lokal
  • Evaluasiimplementasi kurikulum muatan lokal

Tidak jauh berbeda dengan tahap perencanaan penerapan kurikulum muatan lokal Jawa pada perencanaan penerapan kurikulum muatan lokal pembelajaran Al-Qur'an metode UMMI, kegiatannya. Sedangkan dalam perencanaan penerapan kurikulum muatan lokal bahasa jawa dilibatkan oleh pihak-pihak yang benar-benar berkompeten didalamnya, begitu pula yang terjadi pada perencanaan penerapan kurikulum muatan lokal pembelajaran Al-Quran menggunakan UMMI. metode. Bedanya disini dalam perencanaan dan perencanaan pelaksanaan kurikulum muatan lokal untuk pembelajaran bahasa jawa terdapat panitia madrasah, sedangkan perencanaan pelaksanaan kurikulum muatan lokal untuk metode pembelajaran Al-Qur’an.

Dari uraian di atas, peneliti dapat memahami bahwa orang-orang yang terlibat dalam perencanaan penerapan kurikulum muatan lokal pembelajaran Al-Qur’an metode UMMI adalah orang-orang yang berkompeten untuk melakukan hal tersebut. Menurut kepala madrasah, pasti akan ada kendala dalam penerapan kurikulum muatan lokal bahasa Jawa dan metode pembelajaran Al-Qur'an UMMI. Oleh karena itu, lembaga MI Mamba'ul Huda Al-Islamiyah Ngabar menerapkan beberapa solusi untuk mengatasi kendala penerapan kurikulum lokal muatan bahasa Jawa.

Sedangkan yang terlibat dalam penerapan kurikulum muatan lokal Jawa adalah guru dan siswa. Dari pemaparan kedua narasumber di atas, kendala penerapan metode UMMI dalam penerapan kurikulum muatan lokal pengajaran Al-Qur’an terletak pada SDM (sumber daya manusia). Jika dalam penerapan kurikulum muatan lokal bahasa Jawa guru dan siswa dilibatkan dalam proses pembelajaran, maka hal tersebut sama dengan penerapan kurikulum muatan lokal pengajaran Al-Qur'an dengan metode UMMI.

Selanjutnya saatnya evaluasi implementasi kurikulum muatan lokal pembelajaran Al-Quran metode UMMI.

ANALISIS DATA

Analisis data perencanaan implementasi kurikulum muatan lokal

  • Analisis data perencanaan implementasi kurikulum muatan lokal bahasa Jawa
  • Analisis data perencanaan implementasi kurikulum muatan lokal pembelajaran Al-Qur’an metode UMMI

Dari data tersebut peneliti dapat menganalisis bahwa pada saat perencanaan pelaksanaan kurikulum muatan lokal, kegiatan yang dilakukan adalah penyiapan perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan nanti, penyiapan jadwal pembelajaran tambahan bagi siswa yang terlambat belajar. , dan juga persiapan buku-buku yang akan digunakan. selama pembelajaran di masa depan. Setelah mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan penerapan kurikulum muatan lokal bahasa Jawa, maka langkah selanjutnya adalah kapan melaksanakan kurikulum muatan lokal bahasa Jawa sesuai informasi yang telah dijelaskan pada BAB IV. Ketika merencanakan penerapan kurikulum lokal, bahasa Jawa merupakan bagian integral dari perangkat pengajaran seperti Prota, Promes, Silabus dan.

Yang terlibat dalam perencanaan implementasi kurikulum lokal muatan bahasa Jawa adalah gugus tugas guru, kepala madrasah, pengawas kurikulum, dan komite madrasah. Analisis data untuk perencanaan implementasi kurikulum muatan lokal pembelajaran Al-Qur'an menurut metode UMMI untuk pembelajaran Al-Qur'an menurut metode UMMI. Kegiatan perencanaan pelaksanaan kurikulum muatan lokal pembelajaran Al-Qur’an dengan metode UMMI adalah: Penataan alat peraga, pembagian guru pengajar, penetapan standar kelas 70 dan penataan jadwal bagi siswa yang terlambat belajar .

Yang turut serta dalam perencanaan pelaksanaan kurikulum muatan lokal adalah: pimpinan sekolah, pendamping kurikulum, pimpinan pondok pesantren, kelompok pengajar metode UMMI guru Al-Qur’an. Perencanaan kegiatan penerapan kurikulum muatan lokal pembelajaran Al-Qur'an menurut metode UMMI dilakukan setiap awal semester atau dua kali dalam setahun.

Analisis data pelaksanaan implementasi kurikulum muatan lokal

  • Analisis data pelaksanaan implementasi kurikulum muatan lokal bahasa Jawa
  • Analisis data pelaksanaan implementasi kurikulum muatan lokal pembelajaran Al-Qur’an metode UMMI

Sesuai dengan peraturan daerah Jawa Timur yang mewajibkan bahasa Jawa sebagai mata pelajaran wajib lokal yang diterapkan di sekolah, yang kedua. Cara untuk mengatasi kendala yang terjadi dalam penerapan kurikulum muatan lokal bahasa Jawa adalah: a. Yang terlibat dalam penerapan kurikulum muatan lokal Jawa adalah guru dan siswa di kelas.

Bahasa Jawa dipilih sebagai kurikulum muatan lokal yang diterapkan di MI Mamba'ul Huda Al-Islamiyah Ngabar karena untuk pertama kalinya. Kedua, sesuai peraturan daerah Jawa Timur yang mewajibkan bahasa Jawa sebagai kurikulum muatan lokal wajib diterapkan di sekolah. Analisis data implementasi kurikulum muatan lokal pembelajaran Al-Qur'an menurut metode UMMI, pembelajaran Al-Qur'an menurut metode UMMI.

Dalam penerapan metode UMMI Penerapan kurikulum muatan lokal pembelajaran Al-Quran terdapat kendala yaitu: Yang terlibat dalam penerapan kurikulum muatan lokal pembelajaran Al-Quran dengan metode UMMI adalah guru dan siswa, seperti halnya pelaksanaan pembelajaran lainnya.

Analisis data evaluasi implementasi kurikulum muatan lokal

  • Analisis data evaluasi kurikulum muatan lokal bahasa Jawa
  • Analisis data evaluasi kurikulum muatan lokal pembelajaran Al-Qur’an metode UMMI

Intinya metode yang digunakan dalam melakukan kegiatan evaluasi muatan kurikulum lokal berbeda-beda. Setelah mengetahui bagaimana dan kapan melakukan evaluasi penerapan kurikulum muatan lokal berbahasa jawa, langkah selanjutnya adalah siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam evaluasi penerapan kurikulum muatan lokal berbahasa jawa. Bedanya dengan muatan lokal bahasa Jawa, pada metode pembelajaran Al-Qur’an UMMI terdapat tingkatan waktu penilaian tersendiri.

Setelah mengetahui bagaimana dan kapan melakukan evaluasi penerapan kurikulum muatan lokal pembelajaran Al-Quran, selanjutnya adalah metode UMMI. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi implementasi kurikulum muatan lokal pembelajaran Al-Quran di UMMI adalah dengan menggunakan tes lisan sesuai tingkatannya. Waktu evaluasi pelaksanaan kurikulum muatan lokal pembelajaran Al-Quran metode UMMI adalah: pertama.

Yang menilai penerapan kurikulum muatan lokal pengajaran Al-Qur’an metode UMMI adalah: pertama. Hasil evaluasi penerapan kurikulum muatan lokal pengajaran Al-Quran metode UMMI baik karena setiap tahunnya memberikan hasil.

PENUTUP

Kesimpulan

Evaluasi pelaksanaan kurikulum muatan lokal (a) bahasa Jawa dengan menggunakan berbagai tes lisan, tes tertulis dan lain-lain sesuai dengan materi pembelajaran, yang dilakukan oleh guru pendidikan biasanya dilakukan dua kali dalam 1 semester. b) untuk pembelajaran Al-Quran metode UMMI khusus menggunakan tes lisan, yang melaksanakannya adalah guru pengajar, koordinator lembaga UMMI, tim yayasan UMMI, dan tamu undangan sesuai tingkatan masing-masing pembelajaran, pada akhir semester dan akhir tahun. Hasil evaluasi penerapan kurikulum muatan lokal jawa adalah anak-anak yang berasal dari pulau jawa atau sekitar panti mempunyai nilai rata-rata yang baik dibandingkan dengan anak-anak dari luar pulau jawa, nilai tersebut dibawah standar nilai. Untuk hasil evaluasi metode pembelajaran Al-Qur'an UMMI mendapat nilai yang baik karena setiap tahunnya meloloskan anak-anak dalam ujian munaqosah.

Saran

Dalam melaksanakan kurikulum muatan lokal, guru harus melaksanakannya dengan baik sesuai rencana, agar hasilnya juga baik. Pada saat penilaian yang utama adalah materi yang diajarkan, jika sudah diajarkan dapat dinilai, sedangkan jika belum diajarkan maka jangan dinilai karena terkadang materi yang diberikan untuk penilaian tidak sesuai dengan materi yang diajarkan. .

Referensi

Dokumen terkait

Menurut karya tersebut di dalam konsep pendidikan Islam Imam Al-ghazali meliputi tujuan pendidikan, kurikulum, metode pembelajaran dan evaluasi atau penilaian belajara

Didasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh maka penulis memberikan saran berkenaan dengan implementasi nilai pendidikan karakter religius dan pendidikan karakter

Dari  hasil  wawancara  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  tujuan  diterapkannya  kurikulum  kepesantrenan  adalah  untuk  menyeimbangkan  antara  ilmu  agama 

Setelah melakukan penelitian tindakan kelas pada siswa Kelas 1 MI Al Huda Kedunglo pada siklus I dan siklus II didapatkan hasil observasi aktivitas Guru dan aktivitas siswa

2) Lingkungan yang mendukung dan religius. MTs NU 32 Nasyatul Hidayah Brangsong berada di lingkungan yang religius. Sehingga sangat membantu dalam proses pelaksanaan

b) Pembentukan Landasan Yuridis Selanjutnya berdasarkan hasil dokumentasi, strategi yang dilakukan dalam implementasi Kurikulum Muatan Lokal Baca Tulis Al-Qur’an pada

Menurut De Porter dkk, metode pembelajaran Quantum Learning adalah suatu pengetahuan dan metodologi belajar yang menciptakan lingkungan belajar yang efektif,

Melihat hasil obesrvasi dan wawancara yang telah dilakukan peneliti di MI Roudlotus Shibyan Menganti terdapat kesimpulan yakni: Implementasi yang sudah dilaksanakan oleh MI Roudlotus