• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Manajemen Risiko Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Pada Proyek Pembangunan Pasar Aksara Baru

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Implementasi Manajemen Risiko Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Pada Proyek Pembangunan Pasar Aksara Baru"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

Implementasi Manajemen Risiko Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Pada Proyek Pembangunan Pasar Aksara Baru

Benvalio Rabrageri 1

Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater Universitas Sumatera Utara

Email: rbenvalio@gmail.com Ir. Syahrizal, M.T.2 Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater Universitas Sumatera Utara

Email: syahrizal@usu.ac.id Rezky Ariessa Dewi, ST,. MT.3

1 Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater Universitas Sumatera Utara

Email : rezky.ariessa@gmail.com

ABSTRACT

Occupational health and safety issues are one of the most serious and serious concerns during the execution of a project. This risk is the result of the complexity of the work and the lack of control of the project so that it has a negative impact on project development.

Therefore, K3 risk management is very necessary to pay attention to. The objective and target of OHS risk management is the creation of OHS risk management that must involve all elements of workers so as to prevent accidents and occupational diseases and create a safe, efficient and productive work environment. This research will identify OHS risks, assess OHS risks, and manage OHS risks in the New Aksara Market development project. From the results of the study identified 28 potential risks of work accidents that can occur. Based on the assessment of K3 risk, it is known that the level of each risk is 2 risks classified as very high risk, 12 risks classified as high risk, and 14 risks classified as medium risk.

Keywords: Health, work safety and environment (K3L), implementation Risk Management, risk identification, risk assessment.

ABSTRAK

Masalah kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian dan sangat serius pada saat pelaksanaan pekerjaan suatu proyek. Risiko tersebut merupakan dampak akibat dari kompleksitas pekerjaan beserta kurangnya kontrol dari proyek sehingga berdampak negatif pada pembangunan proyek. Oleh sebab itu, maka manajemen risiko K3 sangat perlu untuk diperhatikan. Tujuan dan sasaran manajemen risiko K3 adalah terciptanya manajemen risiko K3 yang harus melibatkan seluruh elemen

(2)

2

pekerja sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang aman, efisien dan produktif. Penelitian ini akan dilakukan identifikasi risiko K3, penilaian atas risiko-risiko K3, serta penanganan risiko K3 pada proyek pembangunan Pasar Aksara Baru. Dari hasil penelitian teridentifikasi 28 potensi risiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi. Berdasarkan penilaian terhadap risiko K3 diketahui level masing-masing risiko yaitu terdapat 2 risiko tergolong very high risk, 12 risiko tergolong high risk, dan 14 risiko tergolong medium risk.

Kata Kunci : Kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L), implementasi Manajemen Risiko, identifikasi risiko, penilaian risiko.

1. PENDAHULUAN

Secara umum, masalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di Indonesia sering sekali terabaikan. Data Biro Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan jumlah tenaga kerja konstruksi di provinsi Sumatera Utara mengalami peningkatan di tahun 2018 yaitu sebesar 1344 orang menjadi 4518 dari tahun 2017 yaitu sebesar 3174. Sektor konstruksi di anggap salah satu sektor yang berisiko tinggi terhadap kecelakaan kerja. Akses media mencatat paling tidak 32% kasus kecelakaan kerja terjadi pada sektor konstruksi. Dengan jumlah porsi tenaga kerja yang besar dan juga risiko yang besar membuat kecelakaan kerja di sektor konsruksi merupakan aspek yang perlu diperhatikan.

Pada dasarnya, pekerja yang berinteraksi langsung dengan alat mesin akan lebih banyak mengalami risiko kecelakaan lebih tinggi. Untuk itu maka manajemen risiko K3 sangat perlu untuk diperhatikan. Tujuan dan sasaran manajemen risiko K3 adalah terciptanya manajemen risiko K3 yang harus melibatkan seluruh elemen pekerja sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang aman, efisien dan produktif.

Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian pada proyek pembangunan Pasar Aksara Baru dengan penyedia jasanya adalah PT. Prasasti Konsorindo. Cakupan pekerjaannya meliputi konstruksi gedung pasar aksara baru.

Pelaksanaan konstruksi proyek pembangunan pasar aksara baru ini berpotensi mempunyai risiko kecelakaan kerja akibat penggunaan alat-alat yang tidak layak pakai, bekerja pada ketinggian dan pencahayaan saat bekerja malam hari. Selain itu, terdapat pula beberapa identifikasi bahaya dan risiko pada saat pelaksanaan pekerjaan seperti terkena alat kerja manual, jatuh dari ketinggian, terkena paparan debu, dan sebagainya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk menyusun penelitian tugas akhir yang difokuskan untuk mengetahui implementasi manajemen risiko keselamatan

(3)

3

dan kesehatan kerja pada pembangunan Pasar Aksara Baru Kota Medan, Sumatera Utara.

2. TUJUAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi risiko K3 pada proyek pembangunan Pasar Aksara Baru, menyusun peringkat setiap risiko yang terjadi pada proyek pembangunan Pasar Aksara Baru. meminimalisir risiko (mitigasi risiko) terhadap risiko K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) pada kegiatan proyek pembangunan Pasar Aksara Baru.

3. METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Selain melakukan berbagai kajian literatur dalam menentukan variable dilakukan juga dengan observasi langsung ke lokasi proyek dan bertemu langsung dengan ahli K3 pada proyek tersebut. Metode observasi ini digunakan untuk menentukan dan mengukur risiko-risiko kecelakaan kerja yang ada serta pencegahan yang dilakukan. Hasil dari kuisioner selanjutnya akan diuji validitas dan reliabilitas melalui program SPSS 24 untuk menentukan valid atau tidaknya data. Jika variable telah valid maka dapat dilanjutkan dengan pengolahan data menggunakan program microsoft excel. Selanjutnya data nantinya akan ditabulasikan sehingga menghasilkan indeks risiko yang akan menentukan risiko tertinggi hingga terendah berdasarkan masing-masing pekerjaan konstruksi bangunan dan indeks pengendalian risiko guna mengurangi atau menurunkan risiko kecelakaan kerja.

(4)

4

Diagram Alir (Flowchart) Penelitian

(5)

5

5 12 3

0

Pendidikan Terakhir Responden

SMA D3 S1 S2

18 2

Jenis Kelamin Responden

Laki - Laki Perempuan

4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Data Penelitian

Pada penelitian ini akan diuraikan mengenail hasil-hasil yang diperoleh setelah tahapan pengumpulan dan pengolahan data.

Profil Penelitian

Proyek pembangunan Pasar Aksara Baru dibangun dengan tujuan pemindahan lokasi pasar dikarenakan lokasi gedung lama yang sudah terbakar dan tidak memungkinkan untuk digunakan. Selain itu proyek ini dilakukan guna menunjang sarana dan prasana perdagangan agar kinerja lebih optimal dalam melayani masyarakat, pembangunan pasar aksara baru ini terdiri dari 3 lantai. Nilai proyek pembangunan pasar aksara baru ini bernilai sebesar Rp.85,472,825.- M (Delapan Puluh Lima Miliar Empat Ratus Tujuh Puluh Dua Juta Delapan Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah). Lokasi penelitian dilakukan di Jl. Mesjid No 71, Bantan Timur, kota Medan, Sumatera Utara.

Pendidikan Terakhir Responden

Jenis Kelamin Responden

(6)

6

10 5

3 1,2

Usia Responden

>25 tahun 26 - 30 tahun 31 - 35 tahun <36 tahun

Usia Responden

Uji Validitas

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 20 orang responden Hasil Uji validitas dengan taraf signifikansi 5%, df=n-2 yaitu df =18. Maka diketahui r tabel untuk uji validitas sebesar 0,4438.

Uji Validitas Indikator Pekerjaan Galian Tanah

Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan

1 0,862 0,4438 Valid

2 0,869 0,4438 Valid

3 0,791 0,4438 Valid

4 0,831 0,4438 Valid

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh pertanyaan untuk indikator pekerjaan galian Tanah sudah valid karena r hitung > r tabel.

Uji Validitas Indikator Pekerjaan Pembesian

Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan

1 0,836 0,4438 Valid

2 0,844 0,4438 Valid

3 0,614 0,4438 Valid

4 0,769 0,4438 Valid

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh pertanyaan untuk indikator pekerjaan Pembesian sudah valid karena r hitung > r tabel

Uji Validitas Indikator Pekerjaan Bekisting

Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan

1 0,834 0,4438 Valid

2 0,840 0,4438 Valid

3 0,812 0,4438 Valid

4 0,665 0,4438 Valid

(7)

7

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh pertanyaan untuk indikator pekerjaan Bekisting sudah valid karena r hitung > r tabel.

Uji Validitas Indikator Pekerjaan Pengecoran

Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan

1 0,721 0,4438 Valid

2 0,775 0,4438 Valid

3 0,865 0,4438 Valid

4 0,824 0,4438 Valid

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh pertanyaan untuk indikator pekerjaan Pengecoran sudah valid karena r hitung > r tabel.

Uji Validitas Indikator Pekerjaan Dinding dan Plasteran

Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan

1 0,751 0,4438 Valid

2 0,869 0,4438 Valid

3 0,650 0,4438 Valid

4 0,805 0,4438 Valid

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh pertanyaan untuk indikator pekerjaan dinding dan plasteran sudah valid karena r hitung > r tabel.

Uji Validitas Indikator Pekerjaan Pemasangan Kusen Daun Pintu dan Jendela

Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan

1 0,789 0,4438 Valid

2 0,829 0,4438 Valid

3 0,865 0,4438 Valid

4 0,619 0,4438 Valid

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh pertanyaan untuk indikator pekerjaan kusen dan daun pintu sudah valid karena r hitung > r tabel.

Uji Validitas Indikator Risiko terpapar virus Covid-19

Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan

1 0,624 0,4438 Valid

2 0,762 0,4438 Valid

3 0,814 0,4438 Valid

4 0,724 0,4438 Valid

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh pertanyaan untuk indikator Risiko terpapar virus Covid-19 sudah valid karena r hitung > r tabel.

Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui suatu instrumen dinyatakan reliablitias, menurut Sugiyono

(8)

8

(2012), mengemukakan bahwa “suatu instrument dinyatakan reliabel, bila koefisien reliabilitas minimal 0,60”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat diketahui bahwa suatu instrumen dinyatakan reliabel jika nilai Alpha ≥ 0,60.

Hasil Uji Reliabilitas

Indikator r Hitung Alpha Keterangan

1 0,854 0,60 Reliabel

2 0,772 0,60 Reliabel

3 0,797 0,60 Reliabel

4 0,810 0,60 Reliabel

5 0,764 0,60 Reliabel

6 0,779 0,60 Reliabel

7 0,731 0,60 Reliabel

Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas dapat diketahui bahwa seluruh data memiliki nilai r Hitung > nilai alpha sebesar 0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh data dapat dikatakan reliabel.

Penilaian Risiko

Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner dengan bantuan program excel, diperoleh nilai rata-rata peluang dan nilai rata-rata dampak risiko pada setiap item pekerjaan. Selanjutnya dilakukan perhitungan indeks resiko dengan mengkalikan nilai rata – rata dengan peluang.

Hasil Perhitungan Indeks Risiko

(9)

9

Hasil Perhitungan Indeks Risiko (lanjutan)

Hasil Perhitungan Indeks Risiko (lanjutan)

(10)

10 Identifikasi Risiko

Berdasarkan hasil dari identifikasi risiko yang diteliti terdapat 28 variabel risiko yang dilakukan pengelompokan terhadap potensi risiko yang memiliki kesamaan dari kegiatan yang berbeda lalu setiap potensi risiko dibagi nilai total potensi risiko dikali 100% maka diketahui nilai persentase dari setiap jenis potensi risiko terhadap keseluruhan potensi risiko yang terjadi. Berikut ini hasil pengelompokan terhadap potensi risiko yang dijelaskan dalam bentuk diagram.

Pengelompokan Potensi Risiko Yang Memiliki Kesamaan

Piramida Kecelakaan Kerja

Piramida kecelakaan kerja menggambarkan statistik urutan (rangkaian) kejadian yang terjadi 7,2% kecelakaan fatal yang menyebabkan kematian dan kerugian materi yang sangat besar serta cacat permanen, 42,8% memerlukan perawatan medis dan mengakibatkan hilangnya hari kerja, serta kerugian materi cukup besar, dan 50%

memerlukan perawatan K3, serta kerugian materi sedang. Maka dapat dijabarkan piramida kecelakaan kerja sebagai berikut :

(11)

11

Piramida Kecelakaan Kerja

Pengendalian risiko

Berdasakan hasil Penilaian risiko yang telah dilakukan, maka diperoleh alternatif pengendalian risiko pada proyek, yaitu sebagai berikut :

1. Menerapkan aturan yang jelas sesuai dengan metode pelaksanaan pekerjaan berdasarkan sistem keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan (K3L) khususnya mengenai standar (APD) bahwa pihak kontraktor wajib menyediakan peralatan keselamtan standar.

2. Mengasuransikan seluruh pekerja dan pelaksana yang terlibat dalam proyek menggunakan BPJS Kesehatan atau Jamsostek yang telah disediakan oleh pemerintah.

3. Melakukan pendekatan dan pengarahan (Safety Induction) setiap seminggu sekali, melakukan safety patrol K3, dan memasang rambu-rambu peringatan K3.

4. Pengalihan risiko (risk transfer) dengan cara setiap pekerja dan pelaksana telah menggunakan BPJS kesehatan atau jamsostek yang telah disediakan oleh pemerintah.

5. Melaksanakan skema protokol pencegahan covid-19 diproyek konstruksi antara lain : a) Membentuk satgas pencegahan covid-19

b) Menyediakan fasilitas pencegahan covid-19

c) Mengedukasi semua orang untuk menjaga diri dari covid-19 d) Mengukur suhu badan semua orang setiap sebelum bekerja

(12)

12

e) Melakukan tindakan isolasi dan penyemprotan disinfektan sarana dan prasarana kantor dan lapangan

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penjabaran pada implementasi manajemen risiko kesehatan dan keselamatan kerja lingkungan (K3L) pada proyek pembangunan Pasar Aksara Baru, maka di dapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian terdapat 28 variabel potensi risiko dari 7 kegiatan peristiwa yang dapat terjadi pada proyek pembangunan pasar Aksara Baru, potensi risiko terdapat pada pekerjaan galian tanah, pekerjaan pembesian, pekerjaan bekisting, pekerjaan pengecoran, pekerjaan dinding dan plasteran, dan pekerjaan pemasangan kusen, daun pintu dan jendela dan Risiko terpapar virus Covid-19

2. Berdasarkan hasil pengelompokan risiko yang memiliki kesamaan jenis risiko diperoleh potensi risiko terpeleset/terjatuh dari ketinggian 21%, potensi risiko tertimpa/kejatuhan benda sebesar 17%, potensi risiko tertusuk/tergores benda sebesar 17%, potensi risiko gangguan kesehatan sebesar 17%, potensi risiko gangguan penglihatan sebesar 8%, potensi risiko terjepit material sebesar 4%, potensi risiko kerusakan peralatan sebesar 4%, potensi risiko ditabrak peralatan sebesar 4%, potensi risiko tersengat listrik sebesar 4% dan potensi risiko terpapar virus Covid-19 4%. Dari hasil analisis penilaian terhadap risiko K3 diketahui level atau ranking menurut standar AS/NZS 4360 yaitu terdapat 2 resiko yang tergolong very high risk, 12 risiko tergolong high risk, dan 14 risiko tergolong medium risk. Dari hasil analitis, potensi risiko terjatuh dari ketinggian adalah risiko yang paling tinggi sebesar 19,75% dengan level very high risk.

3. Berdasarkan risiko yang telah diketahui maka Penerapan implementasi manajemen risiko untuk pengendalian risiko kecelakaan kerja adalah :

a. Melakukan pendekatan dan pengarahan (Safety Induction) setiap seminggu sekali, melakukan safety patrol K3, dan memasang rambu- rambu peringatan K3.

b. Melakukan penyediaan alat pengaman diri (APD) dan penyediaan pencahayaan yang layak pada pekerjaan saat malam hari dan memberi

(13)

13

pelatihan kepada pekerja mengenai metode-metode penggunaan alat kerja dan metode-metode pelaksanaan pekerjaan.

c. Menghilangkan risiko dengan cara melakukan penghentian kegiatan dan penggantian bahan atau peralatan yang tidak layak pakai.

d. Pengalihan risiko (risk transfer) dengan cara setiap pekerja dan pelaksana telah menggunakan BPJS kesehatan atau jamsostek yang telah disediakan oleh pemerintah.

e. Melaksanakan skema protokol pencegahan covid-19 diproyek konstruksi antara lain :

a) Membentuk satgas pencegahan covid-19 b) Menyediakan fasilitas pencegahan covid-19

c) Mengedukasi semua orang untuk menjaga diri dari covid-19 d) Mengukur suhu badan semua orang setiap sebelum bekerja

e) Melakukan tindakan isolasi dan penyemprotan disinfektan sarana dan prasarana kantor dan lapangan

Daftar Pustaka

Australia: Standards Association.

Darmawi, Herman. (2010). Manajemen Risiko. Jakarta: Bumi Aksara.

Ervianto. (2001). Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta : Andi. Anonimous.

(2004). Risk Management Guidelines Companion to AS/NZS.

Flanagan, R And Norman, G. (1993). Risk of Management and Construction.

Hakim, Arif Rahman. (2017). Implementasi Manajemen Risiko Sistem Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan pada Pembangunan Flyover Pegangsaan Kelapa Gading Jakarta Utara. Media Komunikasi Sipil UNDIP E-ISSN 2547-6778.

Husein, Abrar. (2010). Manajemen Proyek (Perencanaan, Penjadwalan, dan Pengendalian Proyek). Yogyakarta : Andi. Jakarta: Ghasana Cipta Media.Jakarta: Penerbit Erlangga.

London: Blackwell Science.

Muflihah, Sofiatul. (2018). Analisis Manajemen Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Pembangunan Gedung Di Semarang.

Jurnal ilmiah Teknika ISSN 1410-4202.

(14)

14 2 5 Soeharto, (1995). Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional.

Sudarto. (2011). Meningkatkan Kinerja Perusahaan Jasa Konstruksi di Indonesia.

Fadhila, Arifa Nurina. (2018). Analisa Manajemen Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Pembangunan Gedung Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya. Tugas Akhir Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Brawijaya University.

Hidayat, Rachmat. (2018). Analisis Manajemen Risiko Terhadap Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Kontrak Konstruksi. Tugas Akhir Departemen Teknik Sipil. Universitas Sumatera Utara.

Soputan, Gabby E. M. (2018). Manajemen Risiko Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (Studi Kasus: Pada Pembangunan Gedung SMA Eben Haezar). Prodi Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi.

UU RI No.1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja.

UU RI No.3 Tahun 1992 tentang jaminan sosial ketenaga kerjaan (JAMSOSTEK). PP No. 88 Tahun 2019 tentang kesehatan kerja.

PERMEN No. 5 Tahun 2018 tentang keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan kerja (K3L).

Luthfi, Taufik. (2020). Implementasi Manajemen Keselamatan Konstruksi dalam Pandemi COVID-19. Buletin Utama Teknik Vol. 15. No. 3

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis faktor diperoleh bahwa faktor yang paling dominan berpengaruh dalam penerapan K3 dengan menggunakan OHSAS pada proyek pembangunan Fave Hotel

Dari hasil pengolahan data penggolongan matriks risiko diperoleh 1 variabel dengan level risiko yang sangat tinggi ( Very High Risk ) pada pekerjaan struktur

Pada proyek Pembangunan Pabrik Minyak PT.MNS, implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sudah berjalan cukup baik, karena di proyek ini penyelenggara

Manajemen Risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada Proyek Pembangunan Apartemen. Puncak Permai Surabaya, Program Studi Magister

Risiko apa saja yang memiliki pengaruh besar pada kerjasama PPP pada proyek pembangunan pasar di Surabaya.. Manfaat

Risiko yang teridentifikasi pada proyek Pembangunan SMA N 9 Denpasar didapatkan melalui pengamatan langsung dilapangan dan melakukan brainstorming dengan pihak - pihak yang mempunyai

1 Analisis Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 pada Pembangunan Gedung Puskesmas Juanda Kota Samarinda Khairunisa1*, Santi Yatnikasari2 ¹Mahasiswa Program Studi S1

iv LEMBAR PENGESAHAN ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA K3 PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PUSKESMAS JUANDA KOTA SAMARINDA Analysis of Occupational Health and Safety