PENERAPAN METODE SCRUM PADA APLIKASI PELAYANAN UMUM INSPEKTORAT DAERAH
LAPORAN PENELITIAN
MUHAMMAD LEO CANDRA 21142008P
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS TEKNOLOGI
UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG
2023
PENERAPAN METODE SCRUM PADA APLIKASI PELAYANAN UMUM INSPEKTORAT DAERAH
MUHAMMAD LEO CANDRA 21142008P
Laporan Penelitian ini diajukan sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Komputer
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS TEKNOLOGI
UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG
2023
i
HALAMAN PENGESAHAN
PENERAPAN METODE SCRUM PADA APLIKASI PELAYANAN UMUM INSPEKTORAT DAERAH
MUHAMMAD LEO CANDRA 21142008P
Telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Program Studi Teknik Informatika
Pembimbing,
R.M. Nasrul Halim D., M.Kom
Palembang, 2023
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains Teknologi
Universitas Bina Darma Dekan,
Dr. Tata Sutabri, S.Kom., M.MSI., M.KM
HALAMAN PERSETUJUAN
Penelitian berjudul “PENERAPAN METODE SCRUM PADA APLIKASI PELAYANAN UMUM INSPEKTORAT DAERAH” oleh “MUHAMMAD LEO
CANDRA” telah dipertahankan di depan komisi penguji pada …………..
tanggal ………..
Komisi Penguji
1. Ketua : R.M. Nasrul Halim D., M.Kom ( ) 2. Anggota : Suyanto, M.M., M.Kom ( ) 3. Anggota : M. Soekarno Putra, M.Kom ( )
Mengetahui,
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains Teknologi
Universitas Bina Darma Ketua,
Alex Wijaya, S.Kom., M.I.T
iii
ABSTRAK
Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin (ITDA Muba) merupakan salah satu instansi yang memberikan layanan umum sebagai bentuk pelayanan kepada publik atau masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Terdapat berbagai jenis layanan umum yang diberikan oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, yaitu layanan permohonan surat bebas temuan, permohonan surat bersih diri, permohonan narasumber, dan layanan klinik KPK. Dalam melayani instansi dan masyarakat, Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin menyediakan formulir permohonan untuk masing-masing layanan. Masyarakat atau instansi mengisi formulir yang diberikan dengan melengkapi lampiran berkas yang diperlukan dan kemudian diserahkan kepada petugas untuk segera diproses. Namun, penggunaan formulir dan pengarsipan berkas secara manual sudah cukup ditinggalkan penggunaannya karena sudah tidak terlalu efektif lagi. Oleh karena itu, diperlukan sebuah pengembangan metode pelayanan yang awalnya dilakukan secara manual dapat dikembangkan menjadi sebuah sistem aplikasi pelayanan umum yang efektif. Karena berkenaan secara langsung dengan masyarakat, metode pengembangan sistem Scrum dinilai sangat cocok untuk mengembangkan sistem aplikasi tersebut. Sistem aplikasi berbasis website dengan metode Scrum dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses informasi terkait pelayanan umum serta cara pengajuan permohonan layanan umum yang ada di Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.
Keyword : inspektorat, pelayanan, sistem informasi, scrum
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Scrum Pada Aplikasi Pelayanan Umum Inspektorat Daerah” ini dengan baik. Laporan Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Laporan Penelitian Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains Teknologi Universitas Bina Darma Palembang.
Dalam penyusunan Laporan Penelitian ini, penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian tersebut, berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1) Dr. Sunda Ariana, M.Pd., M.M. selaku Rektor Universitas Bina Darma.
2) Dr. Tata Sutabri, S.Kom, MMSI, MKM selaku Dekan Fakultas Sains Teknologi Universitas Bina Darma.
3) Alex Wijaya, S.Kom., M.I.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Bina Darma.
4) R.M. Nasrul Halim D., M.Kom. selaku Dosen Pembimbing I dalam penyusunan Laporan Penelitian.
5) Inspektur dan seluruh pegawai Kantor Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin yang telah memberikan izin kepada penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian di Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.
6) Bapak/Ibu dosen dan seluruh staf pegawai Program Studi Teknik Informatika, serta seluruh dosen dan staf Universitas Bina Darma.
7) Orang tua dan keluarga yang senantiasa selalu memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan Laporan Penelitian.
8) Teman-teman seperjuangan yang turut memberikan dukungan dan semangat satu sama lain.
9) Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Laporan Penelitian ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dalam penulisan laporan penelitian selanjutnya.
Palembang, April 2023
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN... ii
HALAMAN PERSETUJUAN...iii
ABSTRAK... iv
KATA PENGANTAR... v
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR GAMBAR... viii
DAFTAR TABEL... ix
1. Pendahuluan... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah...2
1.3 Tujuan Penelitian... 2
1.4 Batasan Masalah... 2
1.5 Manfaat Penelitian...2
2. Kajian Teori... 3
2.1 Sistem Informasi...3
2.2 Layanan Umum ITDA Muba...3
2.3 Metode Scrum... 4
2.4 Unified Modelling Language (UML)...4
2.5 Laravel... 5
3. Metodologi Penelitian... 5
3.1 Jenis Penelitian... 5
3.2 Objek Penelitian...6
3.3 Teknik Pengumpulan Data...6
3.3.1 Observasi...6
3.3.2 Wawancara... 6
3.3.3 Studi Pustaka...6
3.4 Metode Pengembangan Perangkat Lunak...6
3.4.1 Metode Scrum...6
3.4.2 Tahapan Metode Scrum...7
3.5 Jadwal Penelitian...8
3.6 Use Case Diagram...9
3.7 Activity Diagram... 10
3.7.1 Activity Diagram Login...10
3.7.2 Activity Diagram Pengajuan Permohonan...11
3.8 Class Diagram...12
4. Hasil dan Pembahasan...12
4.1 Tampilan Aplikasi...12
4.1.1 Halaman Login...12
4.1.2 Halaman Daftar Akun...13
4.1.3 Halaman Lupa Sandi Akun...14
4.1.4 Halaman Dashboard...14
4.1.5 Halaman Daftar Ajuan...15
4.1.6 Halaman Tambah Ajuan...16
4.1.7 Halaman Ubah Profil...17
4.1.8 Halaman Ubah Kata Sandi...18
4.1.9 Halaman Kelola Pengguna...18
5. Penutup... 19
5.1 Kesimpulan... 19
5.2 Saran... 19 DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR GAMBA
Gambar 3. 1 Tampilan Proses Metode Scrum...7
Gambar 3. 2 Use Case Diagram... 9
Gambar 3. 3 Activity Diagram Login...10
Gambar 3. 4 Activity Diagram Pengajuan Permohonan...11
Gambar 3. 5 Class Diagram... 12Y Gambar 4. 1 Halaman Login... 13
Gambar 4. 2 Menu Daftar Akun... 13
Gambar 4. 3 Menu Lupa Sandi Akun...14
Gambar 4. 4 Halaman Dashboard Pemohon...15
Gambar 4. 5 Halaman Dashboard Admin...15
Gambar 4. 6 Halaman Daftar Ajuan Pemohon...16
Gambar 4. 7 Halaman Daftar Ajuan Admin...16
Gambar 4. 8 Halaman Formulir...17
Gambar 4. 9 Halaman Upload Berkas...17
Gambar 4. 10 Halaman Ubah Profil...18
Gambar 4. 11 Halaman Ubah Kata Sandi...18
Gambar 4. 12 Halaman Kelola Pengguna...19
DAFTAR TABE
Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian...8 Tabel 3. 2 Pengguna Aplikasi...10Y
ix
LAPORAN PENELITIAN
PENERAPAN METODE SCRUM PADA APLIKASI PELAYANAN UMUM INSPEKTORAT DAERAH
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin (ITDA Muba) adalah Instansi Pemerintah yang berada di Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.
Tugas Inspektorat Daerah Adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan Pemerintah Kabupaten dan Pelaksanaan Pembinaan atas Penyelenggaraan pemerintah Desa dan Pelaksanaan Urusan Pemerintah Desa. Pada era birokrasi saat ini, Inspektorat Daerah sebagai pengawas Intern memiliki peran sangat strategis, sebagai katalisator dan dinamisator dalam menyukseskan pembangunan daerah, keberadaannya dibutuhkan oleh Kepala Daerah untuk membantu dalam segala hal yang berkaitan dengan kelancaran jalannya Pemerintah daerah.
Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin merupakan salah satu instansi yang memberikan layanan umum sebagai bentuk pelayanan kepada publik atau masyarakat umum khususnya yang berada di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Terdapat berbagai jenis layanan umum yang diberikan oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, yaitu layanan permohonan surat bebas temuan, permohonan surat bersih diri, permohonan narasumber, dan pelayanan klinik KPK.
Dalam melayani masyarakat, Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin menyediakan formulir permohonan untuk masing-masing layanan yang akan diberikan oleh petugas ketika masyarakat datang secara langsung ke Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. Masyarakat mengisi formulir yang telah diberikan oleh petugas pelayanan beserta dengan berkas- berkas penunjang dan kemudian diserahkan kepada petugas untuk segera diproses. Namun, penggunaan formulir dan pengarsipan berkas secara manual sudah cukup ditinggalkan penggunaannya karena sudah tidak terlalu efektif. Ketidak efektifan tersebut terjadi karena masyarakat harus datang secara langsung ke Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin lalu mengisi formulir dan menyiapkan berkas secara manual dan cukup memakan waktu yang tidak sedikit.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah pengembangan metode pelayanan umum yang awalnya dilakukan secara manual dapat dikembangkan menjadi sebuah sistem aplikasi pelayanan umum yang lebih efektif dan efisien.
Aplikasi tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai sarana masyarakat dan instansi dalam megajukan permohonan layanan dan sebagai sarana pengelolaan layanan bagi admin. Karena berkenaan secara langsung dengan instansi dan masyarakat, metode pengembangan sistem Scrum dinilai sangat cocok untuk mengembangkan sistem aplikasi pelayanan umum tersebut.
Metode Scrum adalah sebuah kerangka kerja dari metode Agile untuk mencari solusi atas masalah-masalah kompleks serta adaptif terhadap
kebutuhan customer. Scrum merupakan metode iteratif tentang bagaimana cara mengelola dan menjalankan suatu project. Karena bersifat iteratif, selama berjalannya proses pengerjaan project, semua pihak termasuk customer dapat memberikan feedback.
Sistem aplikasi tersebut akan dibangun dengan berbasis website yang artinya aplikasi tersebut dapat diakses melalui internet oleh masyarakat.
Sistem aplikasi berbasis website dengan metode Scrum dapat memberikan kemudahan bagi instansi dan masyarakat dalam mengakses pelayanan umum serta cara pengajuan permohonan layanan umum yang ada di Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian dengan judul “Aplikasi Layanan Umum Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Berbasis Laravel”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana membuat sebuah sistem yang dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan pengajuan layanan umum yang ada pada Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin?
2) Bagaimana membangun sebuah sistem informasi pelayanan umum pada Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin dengan menggunakan metode Scrum?
3) Bagaimana mengimplementasikan sistem informasi pelayanan umum pada Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin agar dapat diakses secara online?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah sistem aplikasi pelayanan umum berbasis website dengan menggunakan metode scrum yang dapat mempermudah instansi dan masyarakat dalam mengakses informasi terkait layanan serta cara pengajuan permohonan layanan umum di Inspektorat Daerah Musi Banyuasin.
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini agar tidak terjadi penyimpangan dan pelebaran topik permasalahan, yaitu pembangunan sistem aplikasi pelayanan umum Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework Laravel. Serta, pengembangan aplikasi pelayanan umum tersebut menggunakan metode Scrum.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini bagi Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin sebagai berikut:
2
1) Mempermudah staf kantor Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin dalam melayani pembuatan surat secara online.
2) Mempermudah Instansi dalam mengakses pelayanan-pelayanan yang ada di Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.
3) Mempermudah masyarakat dalam pengajuan pembuatan surat pada layanan umum di Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.
2. Kajian Teori 2.1 Sistem Informasi
Elisabet Yunaeti Anggraeni & Rita Irviani (2017) menyatakan bahwa,
“Sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.” (h.2).
Jeperson Hutahaeran (2014) menyatakan bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.” (h.13)
Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi merupakan suatu kombinasi antar berbagai pihak yang menjadi suatu sistem yang menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang membutuhkan.
2.2 Layanan Umum ITDA Muba
Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin (ITDA Muba) sebagai instansi pemerintahan memberikan berbagai layanan umum kepada masyarakat. Layanan-layanan umum tersebut adalah sebagai berikut:
1) Permohonan Narasumber
Layanan permohonan narasumber merupakan layanan bagi masyarakat untuk mengajukan narasumber ke instansi terkait misalkan instansi tersebut akan melakukan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) atau kegiatan lainnya yang memerlukan narasumber maka perlu melakukan pengajukan ke Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.
2) Klinik Konsultasi Pelaksanaan Kegiatan (KPK)
Klinik KPK memberikan layanan konsultasi mengenai kegiatan yang akan diselenggarakan oleh instansi seperti mencarikan solusi dan membimbing instansi agar tidak keliru dalam mengambil tindakan untuk kelancaran kegiatan yang akan diselenggarakan.
3) Surat Bebas Temuan
Salah satu layanan umum yang diberikan oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin guna sebagai salah satu berkas persyaratan usul oleh individu/masyarakat yang akan pindah tugas/tempat kerja ke instansi yang dituju.
4) Surat Bersih Diri
Surat bersih diri merupakan salah satu berkas penunjang dari surat bebas temuan yang digunakan sebagai berkas persyaratan usul pindah tugas/tempat kerja.
2.3 Metode Scrum
Mei Prabowo (2020) menyatakan bahwa, “Scrum adalah salah satu metode rekayasa perangkat lunak dengan menggunakan prinsip-prinsip pendekatan AGILE, yang bertumpu pada kekuatan kolaborasi tim, incremental product dan proses iterasi untuk mewujudkan hasil akhir.”
(h.102).
Jeff Sutherland (2018) menjelaskan “Scrum bukan proses ataupun teknik untuk membuat produk, melainkan kerangka kerja guna menerapkan berbagai proses dan teknik.” (h.278).
Proses pengembangan sistem menggunakan metode Scrum terdapat lima tahapan pengembangan yaitu:
1) Product backlog
Tahapan yang pertama ini menjadi tanggung jawab product owner atau manajer. Secara sederhana, tahapan ini berisi daftar apa saja yang harus tim lakukan sesuai dengan skala prioritas perusahaan.
2) Sprint planning
Dalam tahapan sprint planning, produk atau proyek teratas dalam product backlog kemudian disusun kembali menjadi sprint backlog.
Tugas lain yang dilakukan tim scrum adalah menentukan bagaimana mereka akan menyelesaikan apa yang ada dalam sprint backlog.
3) Sprint
Setelah cara dan batas waktu pengerjaan ditentukan dalam sprint planning, tahapan metode scrum selanjutnya adalah melakukan sprint. Proses ini dilakukan melalui kegiatan daily scrum.
4) Sprint Reviews
Sprint review adalah tahapan sprint yang terakhir. Dalam proses ini, produk atau projek yang dikerjakan harus sudah selesai dan siap digunakan. Kemudian produk tersebut akan di-review kembali.
5) Retrospective Process
Scrum adalah metode yang sifatnya berulang. Proses yang dilakukan perusahaan mulai dari pembuatan backlog hingga review diingat dan dilakukan kembali dalam proses scrum projek selanjutnya.
2.4 Unified Modelling Language (UML)
Nurliana Nasution, dkk (2022) menyatakan bahwa, “Unified Modeling Language (UML) merupakan salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunina industry untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.” (h.49).
Sedangkan Riri Fitri Sari dan Ardiati Utami S (2021) menyatakan bahwa, “UML adalah metode terbuka untuk menspesifikasikan, 4
memvisualisasikan, membuat, dan mendokumentasikan artefak sistem perangkat lunak yang sedang dikembangkan.” (h.107).
Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Unified Modeling Language (UML) merupakan sebuah metode yang dapat digunakan untuk mendefinisikan dan memvisualisasikan rancangan dalam pembuatan sebuah proyek.
Tujuan representasi elemen-elemen grafis ke dalam diagram adalah untuk menyajikan beragam sudut pandang dari sebuah sistem berdasarkan fungsi masing-masing diagram tersebut. Kumpulan dari beragam sudut pandang inilah yang disebut sebuah model. Terdapat berbagai jenis Unified Modelling Language (UML) yakni Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.
2.5 Laravel
Yodho Yodhanto & Helmi Adi Prasetyo (2019) mendefinisikan pengertian Laravel:
Laravel adalah sebuah framework PHP yang dirilis di bawah lisensi MIT dan dibangun dengan konsep MVC (model view controller). Laravel adalah pengembangan website berbasis MVP yang ditulis dalam PHP yang dirancang untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak dengan mengurangi biaya pengembangan awal dan biaya pemeliharaan, serta meningkatkan pengalaman bekerja dengan aplikasi dengan menyediakan sintaks yang ekspresif, jelas, dan menghemat waktu. (h.22)
Solihin, dkk (2021) menjelaskan beberapa keuntungan yang akan didapat oleh pengguna dalam menggunakan laravel sebagai framework untuk mengembangkan sebuah website. (h.2). Laravel memiliki beberapa kelebihan yang ditawarkan, diantaranya:
1) Website yang dibuat menjadi lebih scalable (mudah dalam pengembangannya).
2) Pengembangan sistem akan lebih cepat dan menghemat waktu pengerjaan karena Laravel mengkombinasikan beberapa komponen dari framework lainnya.
3) Terdapat namespace dan tampilan yang membantu dalam mengatur sumber daya website.
3. Metodologi Penelitian
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Albi Anggito & Johan Setiawan (2018) menyatakan bahwa, “…penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci…” (h.8)
Metode penelitian ini akan memaparkan data-data yang sebenarnya terjadi dalam bentuk deskriptif. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang menggambarkan fenomena-fenomena yang ada dan sedang berlangsung atau telah terjadi di masa lampau. Pada metode penelitian kualitatif, peneliti akan memfokuskan penelitian, memilih narasumber, mengumpulkan data, menafsirkan data, lalu membuat kesimpulan dari keseluruhan penelitian yang telah dilakukan.
3.2 Objek Penelitian
Tempat Penelitian dilakukan di Kantor Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin yang beralamatkan di Jl. Kolonel Wahid Udin LK I No. 239, Kel. Serasan Jaya, Kec. Sekayu, Kab. Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini akan dilaksanakan selama empat bulan yakni dimulai dari bulan Januari 2023 sampai dengan bulan April 2023.
3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.3.1Observasi
Pada tahap ini, penulis melakukan pengamatan secara langsung atau observasi ke instansi terkait, yaitu Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin guna untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam perancangan sistem informasi pelayanan umum yang ada di Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.
3.3.2Wawancara
Guna memperolah informasi pelayanan dan data-data yang berkaitan dengan penelitian ini maka peneliti mengajukan pertanyaan dan diskusi dengan pihak instansi, terutama operator serta jajarannya untuk mendapatkan informasi mengenai gambaran data dan informasi untuk mempermudah penelitian.
3.3.3Studi Pustaka
Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara mencari bahan landasan teori dari internet, jurnal, perpustakaan atau pun buku yang berkaitan dengan objek penelitian.
3.4 Metode Pengembangan Perangkat Lunak 3.4.1Metode Scrum
Metode scrum merupakan kerangka kerja dari metode Agile untuk mencari solusi atas masalah-masalah kompleks serta adaptif terhadap kebutuhan customer. Karena bersifat iteratif, selama berjalannya proses pengerjaan project, semua pihak termasuk customer dapat memberikan feedback serta koreksi.
6
Scrum dapat digunakan untuk mengelola dan menjalankan berbagai jenis project. Sehingga dengan pengunaan kerangka kerja ini, diharapkan project menjadi lebih produktif serta kreatif. Serta, menghasilkan produk lebih cepat dan memiliki kualitas yang tinggi.
Gambar 3. 1 Tampilan Proses Metode Scrum
Sumber gambar : https://glints.com/id/lowongan/metode- scrum/#.Y1tQOOTP3IV
3.4.2Tahapan Metode Scrum 1) Product backlog
Pada tahap ini peneliti akan mempersiapkan daftar/list apa saja yang menjadi kebutuhan utama dari instansi dalam pengembangan sistem informasi layanan umum di Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.
2) Sprint Planning
Setelah didapat kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam pengembangan sistem dan menjadi sprint backlog, peneliti beserta dengan tim scrum menyelesaikan apa yang terdapat pada dalam sprint backlog.
3) Sprint
Tim scrum melakukan pertemuan-pertemuan dengan pihak yang berkaitan dengan pengembangan sistem informasi layanan umum tersebut untuk memastikan perkembangan proyek yang sedang dikerjakan.
4) Sprint review
Tahap ini merupakan tahapan terakhir. Pada proses ini sistem informasi yang dikembangkan oleh peneliti telah memasuki proses penyelesaian dan siap untuk digunakan yang setelah itu akan di- review kembali untuk memastikan sistem berjalan dengan semestinya.
5) Retrospective Process
Metode scrum adalah metode yang sifatnya berulang. Proses yang dilakukan peneliti mulai dari pembuatan backlog hingga review akan diingat dan dilakukan kembali dalam proses scrum untuk proyek atau pengembangan sistem selanjutnya.
3.5 Jadwal Penelitian
Penelitian pada Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal tabel di bawah ini:
Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian
No Aktivitas
Bulan
2023 2023
Januari Februari Maret April 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Product backlog 2 Sprint planning 3 Sprint
4 Sprint review
5 Retrospective process
8
3.6 Use Case Diagram
Gambar 3. 2 Use Case Diagram
Pada Aplikasi Pelayanan Umum (APU) Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin terdapat 6 buah actor yang dapat melakukan pengelolaan pada aplikasi tersebut yaitu Pemohon, Staf Umum Administrasi, Kepala Bagian Umum, Inpektur, Sektretaris, dan Admin. Pemohon dapat melakukan pengajuan permohonan untuk setiap layanan, sedangkan actor lainnya dapat mengelola permohonan yang telah diajukan oleh pemohon.
Tabel 3. 2 Pengguna Aplikasi
No Pengguna Peran
1 Pemohon Dapat mengajukan permohonan layanan dan melihat perkembangan permohonan yang diajukan
2 Staf Umum Administrasi
Memverifikasi berkas yang telah diajukan oleh pemohon pada aplikasi dan diteruskan ke Kepala Bagian Umum, menindaklanjuti permohonan, serta meng-generate surat untuk dikirim ke pemohon 3 Kepala Bagian
Umum Memverifikasi berkas yang telah diajukan oleh pemohon pada aplikasi dan diteruskan ke Inspektur 4 Inspektur Memverifikasi berkas yang telah diajukan oleh
pemohon pada aplikasi dan diteruskan ke Sekretaris 5 Sekretaris Memverifikasi berkas yang telah diajukan oleh
pemohon pada aplikasi dan diteruskan ke Staf Umum Administrasi
6 Admin Berperan penuh pada seluruh akses yang dimiliki oleh aplikasi seperti menambah, mengubah, ataupun menghapus data
3.7 Activity Diagram 3.7.1Activity Diagram Login
Gambar 3. 3 Activity Diagram Login
10
3.7.2Activity Diagram Pengajuan Permohonan
Gambar 3. 4 Activity Diagram Pengajuan Permohonan
3.8 Class Diagram
Gambar 3. 5 Class Diagram
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Tampilan Aplikasi 4.1.1Halaman Login
Halaman login merupakan halaman yang akan muncul pertama kali ketika pemohon mengakses aplikasi pelayanan umum Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. Untuk masuk ke aplikasi pemohon harus memasukkan username dan password akun yang dimiliki. Namun, jika pemohon belum memiliki akun maka perlu untuk membuat akun terlebih 12
dahulu pada menu daftar akun. Terdapat pula menu lupa sandi jika pemohon lupa password akun yang dimiliki. Halaman ini dapat diakses oleh seluruh pengguna aplikasi.
Gambar 4. 1 Halaman Login
4.1.2Halaman Daftar Akun
Halaman daftar akun merupakan halaman bagi pemohon untuk membuat akun pertama kalinya. Terdapat beberapa field yang harus diisi oleh pemohon diantaranya adalah nama lengkap, e-mail, password, asal instansi, nomor telepon dan sebagainya. Jika sudah mengisi seluruh data yang diperlukan, selanjutnya pemohon menekan tombol daftar untuk membuat akun baru. Terdapat juga menu login bagi pemohon yang telah memiliki akun sebelumnya. Halaman ini dapat diakses oleh seluruh pengguna aplikasi.
Gambar 4. 2 Menu Daftar Akun
4.1.3Halaman Lupa Sandi Akun
Halaman lupa sandi akun merupakan menu bagi pemohon yang memiliki masalah pada akunnya yang dalam hal ini adalah lupa password
akun yang dimiliki. Pemohon cukup memasukkan e-mail yang digunakan untuk mendaftar maka sistem akan mengirimkan link reset password ke e- mail tersebut. Halaman ini dapat diakses oleh seluruh pengguna aplikasi.
Gambar 4. 3 Menu Lupa Sandi Akun
4.1.4Halaman Dashboard
Halaman dashboard merupakan halaman yang pertama kali muncul ketika melakukan login. Tampilan menu ini sama untuk setiap jenis akun, mulai dari akun pemohon, admin, staf, sampai dengan akun Inspektur. Pada halaman ini akan ditampilkan jumlah permohonan yang masuk (bagi admin internal Inspektorat) atau jumlah permohonan yang diajukan (bagi pemohon) untuk masing-masing layanan, yang membedakan hanya pada bagian bawah halaman yaitu pada pemohon yang ditampilkan adalah sejarah Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, sedangkan pada admin yang ditampilkan adalah chart untuk masing-masing layanan. Pada sisi kiri layar terdapat menu navigasi untuk masuk masing-masing layanan Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. Halaman ini dapat diakses oleh seluruh pengguna aplikasi.
14
Gambar 4. 4 Halaman Dashboard Pemohon
Gambar 4. 5 Halaman Dashboard Admin
4.1.5Halaman Daftar Ajuan
Halaman daftar ajuan akan menampilkan seluruh permohonan/ajuan yang diajukan oleh pemohon. Tampilan halaman ini sama untuk di setiap layanan. Pada akun pemohon, halaman ini terdapat menu tambah ajuan yang berguna untuk mengajukan permohonan layanan. Sedangkan di sisi admin tidak ada menu tambah namun terdapat menu untuk mengelola ajuan apakah ajuan tersebut akan diproses atau ditolak. Pada halaman ini juga pemohon dapat mengunduh surat yang sudah jadi berdasarkan permohonan yang telah diajukan sebelumnya. Halaman ini dapat diakses oleh seluruh pengguna aplikasi.
Gambar 4. 6 Halaman Daftar Ajuan Pemohon
Gambar 4. 7 Halaman Daftar Ajuan Admin
4.1.6Halaman Tambah Ajuan
Halaman tambah ajuan merupakan halaman bagi pemohon untuk mengajukan permohonan layanan. Pada halaman ini akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian isi formulir dan bagian upload berkas. Pada bagian isi formulir pemohon harus memasukkan data-data yang diperlukan untuk mengajukan layanan. Sedangkan pada bagian upload berkas pemohon harus mengunggah berkas-berkas penunjang lainnya agar permohonan layanan dapat segera diproses oleh admin. Halaman hanya dapat diakses oleh akun pengguna/pemohon.
16
Gambar 4. 8 Halaman Formulir
Gambar 4. 9 Halaman Upload Berkas
4.1.7Halaman Ubah Profil
Halaman ubah profil merupakan halaman yang digunakan untuk mengubah data profil. Data profil yang dapat diubah meliputi data diri dan foto profil. Menu ini terdapat diseluruh jenis akun mulai dari pemohon sampai dengan seluruh admin. Halaman ini dapat diakses oleh seluruh pengguna aplikasi.
Gambar 4. 10 Halaman Ubah Profil
4.1.8Halaman Ubah Kata Sandi
Halaman ubah kata sandi merupakan halaman yang digunakan untuk mengubah kata sandi akun. Menu ini terdapat diseluruh jenis akun mulai dari pemohon sampai dengan seluruh admin. Halaman ini dapat diakses oleh seluruh pengguna aplikasi.
Gambar 4. 11 Halaman Ubah Kata Sandi
4.1.9Halaman Kelola Pengguna
Halaman kelola pengguna merupakan halaman khusus pada akun admin. Halaman ini digunakan untuk mengelola akun-akun pengguna yang ada pada sistem. Terdapat 3 aksi yang dapat dilakukan pada halaman ini yaitu lihat detail akun, ubah data akun, dan hapus akun.
18
Gambar 4. 12 Halaman Kelola Pengguna
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perancangan dan implementasi Aplikasi Pelayanan Umum (APU) Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1) Aplikasi Pelayanan Umum (APU) Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin (ITDA Muba) dapat dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework Laravel.
2) Pembangunan APU ITDA Muba dengan metode scrum mengutamakan keterlibatan client yang dalam hal ini adalah Inspektorat Daerah Kab. Muba dalam perancangan aplikasi serta cara pengembangannya.
3) Melakukan hosting ke intenet dapat membuat APU ITDA Muba dapat diakses oleh masyarakat secara luas dan dapat diakses kapanpun dan di manapun.
5.2 Saran
Penulis memiliki saran untuk Aplikasi Pelayanan Umum (APU) Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin (ITDA Muba) yaitu agar aplikasi tersebut dapat lebih dikembangkan lagi menjadi sebuah aplikasi yang lebih baik lagi baik dari segi kegunaan dan keamanan aplikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, E. Y., dan Irviani, R. (2017). Pengantar Sistem Informasi, 1st ed., ANDI, Yogyakarta.
Anggito, A., dan Setiawan, J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif, 1st ed., CV Jejak, Sukabumi.
Hutahaeran, J. (2014). Konsep Sistem Informasi, 1st ed., Deepublish, Yogyakarta.
Nasution, N., Darmayunata, Y., dan Wahyuni, S. (2022). Augmented Reality dan Pembelajaran di Era Digital, 1st ed., Adab, Indramayu.
Prabowo, M. (2020). Metodologi Pengembangan Sistem Informasi, 1st ed., LP2M IAIN Salatiga, Salatiga.
Sari, R. F., dan S., A. U. Rekayasa Lunak Berorientasi Objek Menggunakan PHP, 1st ed., ANDI, Yogyakarta.
Solihin, Nurjaya, dan Ardiansyah, M. (2021). Membangun Web dengan Framework Laravel 8, 1st ed., Pascal Books, Tanggerang.
Sutherland, J. (2017). Scrum Meningkatkan Produktivitas Dua Kali Lipat dalam Waktu Setengahnya Saja, 1st ed., Bentang, Yogyakarta.
Yudhanto, Y., dan Prasetyo, A.P. (2019). Mudah Menguasai Framework Laravel, 1st ed., Elex Media Komputindo, Jakarta.