• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Model Pembelajaran Montessori dengan Bantuan Media Kartu untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Kelas I SDN 1 Surodikraman Ponorogo

N/A
N/A
Rifda Aulia Rahmawati

Academic year: 2024

Membagikan "Implementasi Model Pembelajaran Montessori dengan Bantuan Media Kartu untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Kelas I SDN 1 Surodikraman Ponorogo"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

Penerapan Model Pembelajaran Montessori Berbantuan Media Kartu Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Kelas I SDN 1 Surodikraman Ponorogo. Kemampuan Membaca Awal Siswa Kelas I MIN 8 Aceh Besar” (Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Ranirt Darussalam, 2019), 2.

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Pengenalan huruf abjad dilakukan dengan menyanyikan audio lagu bahasa Indonesia, bertujuan untuk merangsang kemampuan siswa, sehingga nantinya siswa dapat mengenal huruf dan bunyi hurufnya kemudian menggabungkannya dalam suku kata selanjutnya dari suku kata menjadi kalimat. .

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Secara teoretis

Secara praktis

Untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan membaca siswa Kelas I SDN 1 Surodikraman Ponorogo menggunakan model pembelajaran Montessori yang didukung media kartu. Khususnya pada pembahasan mengenai model pembelajaran Montessori dan media pemetaan yang dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa.

Definisi Operasional

Contoh pengenalan huruf dipadukan dengan lagu fonik yang mengajarkan huruf dengan bunyi huruf. Kartu media pembelajaran atau kartu huruf adalah media atau alat pembelajaran yang berisi gambar, huruf besar dan kecil abjad, serta bunyi huruf.

Sistematika Pembahasan

Model Pembelajaran Montessori

Oleh karena itu, model pembelajaran berarti kerangka konseptual dan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar guna mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dalam model pembelajaran Montessori, siswa belajar membaca melalui dua tahap, yaitu tahap pra-membaca dan tahap teknis membaca.34.

Media Pembelajaran Kartu

Huzaimah menjelaskan, kartu huruf merupakan media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kartu huruf adalah kartu yang berisi gambar dan huruf abjad.

Kemampuan Membaca Permulaan

Pembelajaran membaca dini merupakan peningkatan proses belajar membaca untuk menguasai sistem tertulis sebagai representasi visual bahasa. Pembelajaran membaca dini di sekolah dasar mempunyai nilai strategis bagi pengembangan kepribadian dan kemampuan siswa. 51 Emmi Silvia Herlina, “Bacaan Pendahuluan untuk Anak Usia Dini di Era Pendidikan 4.0”, Jurnal Pionir, vol.

Oleh karena itu keterampilan membaca awal merupakan keterampilan membaca dasar untuk menguasai suatu mata pelajaran. Dari pendapat berbagai ahli dapat disimpulkan bahwa tujuan pembacaan pertama adalah untuk mengenalkan huruf-huruf abjad.

Telaah Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode Montessori berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan membaca permulaan. Hajar dan penelitian ini sama-sama bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa, dan menggunakan metode pembelajaran yang sama yaitu metode Montessori. Perlakuan akhir metode Montessori untuk meningkatkan keterampilan membaca awal anak pada siklus II memperoleh skor sebesar 85,96%.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah metode Montessori dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak kelompok B di TK Mandiri 66 Persamaan penelitian Naili Sa’ida dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan metode Montessori dalam mengajar siswa membaca permulaan. meningkatkan 'kemampuan membaca. 66 Naili Sa'ida, “Meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak melalui metode Montessori”, JCE (Journal of Childhood Education), Vol.

Kerangka Pikir

Kerangka Pikir

Pengajuan Hipotesis Tindakan

Pada pengikatan meithoid campuran terlihat lebih kompleks karena menggabungkan pengikatan kuantitatif dan kualitatif. Sehingga tidak hanya mengumpulkan informasi secara kuantitatif dan kualitatif, namun juga menggabungkan kedua penelitian tersebut sehingga menghasilkan hasil penelitian yang kuat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis penelitian kualitatif untuk mencari data dan menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan penerapan metode pengajaran dasar menggunakan peta untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas I SD Neigeiri 1 Suroidikraman Poinoiroigoi.

PTK berasal dari bahasa Inggris yaitu Classroioim Actioin Reiseiarch yang berarti penelitian yang melaksanakan tindakan yang dilakukan guru di kelas melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerjanya sebagai guru agar hasil belajar siswa terus meningkat. Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan guru untuk memperbaiki proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran terhadap hasil belajar menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

  • Waktu Penelitian

Subjek Penelitian

  • Sumber Data

Menurut Wabsteir, data berarti sesuatu yang diperhitungkan atau diketahui, artinya data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau fenomena yang berkaitan dengan lokasi dan waktu.71 Data dalam penelitian adalah fakta empiris yang dikumpulkan peneliti dengan tujuan memecahkan masalah dan menjawab pertanyaan peneliti 72 . Hasil observasi peer-review dikorelasikan dengan kemampuan membaca siswa menggunakan lembar observasi yang disediakan peneliti. Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari peneliti dengan menggunakan teknik mengumpulkan data secara langsung tentang subjek sebagai sumber data yang dicari.

74 Sumber data primer dalam penelitian ini adalah siswa Kelas I SDN 1 Suroidikraman Poinoiiroigoi yang berjumlah 23 siswa. Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui penelitian melalui media perantara (ditemukan dan dicatat oleh pihak lain).75 Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah kegiatan, tempat/lokasi dan dokumentasi.

Teknik Pengumpulan Data

  • Observasi
  • Dokumentasi

Jenis dokumen yang berbentuk tulisan adalah catatan harian, biografi (sejarah hidup), cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Sedangkan dokumentasi bergambar adalah dokumentasi yang berupa foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. 78 Dokumentasi dalam penelitian ini adalah dokumentasi berupa foto-foto yang terdapat pada lampiran, diambil dari aktivitas guru (peineilliti) dan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model Mointeissoiri dengan bantuan Kartu Meidia.

Instrumen Penelitian

Aspek yang diamati dalam penelitian ini meliputi perhatian siswa, aktivitas siswa, aktivitas siswa dalam penggunaan model pembelajaran Mointeissoiri dengan menggunakan media peta, aktivitas keterampilan membaca awal, serta lembar observasi guru (peineili). Pertanyaan tesis merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh data atau wawasan yang diinginkan dengan cara yang benar. 79 Pertanyaan tesis sebagai alat dalam penelitian ini merupakan serangkaian latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan membaca awal siswa. Pada jenis skripsi sosial ini yang dijadikan alat ukur dalam penelitian, teks bacaannya melalui skripsi lisan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan membaca siswa.

Validasi Instrumen

  • Pengecekan keabsahan penelitian

Menurut Darmijati Zuhdi, ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian pembelajaran membaca di kelas I SD, yaitu: a) ketepatan bunyi tulisan, b) ketepatan pengucapan, c) kesehatan intonasi; d) kelancaran, ei) kenyaman suara, f) pemahaman isi/makna bacaan.83 Analisis keterampilan membaca awal mahasiswa kaitannya dengan data hasil skripsi sebaiknya menggunakan kisi-kisi sebagai berikut. Siswa jelas dalam menulis bunyi 4. Siswa cukup jelas dalam menulis bunyi 3 Siswa kurang jelas dalam menulis bunyi 2 Siswa kurang jelas dalam menulis bunyi 1. Siswa membaca dengan pengucapan yang benar 4 Siswa membaca dengan pengucapan yang benar 3 Siswa membaca dengan kurang baik pengucapan pengucapan yang benar 2 Siswa membaca dengan pengucapan yang salah. Siswa lancar berbicara dalam membaca teks 4. Siswa cukup lancar dalam membaca teks 3. Siswa kurang lancar berbicara dalam membaca teks 2. Siswa kurang lancar berbicara dalam membaca teks 1. Kejelasan pemahaman siswa suara dalam membaca baik 4 Kejelasan suara siswa dalam membaca cukup baik 3 Kejelasan suara siswa dalam membaca baik siswa kurang baik 2 Alasan Susra dalam membaca siswa kurang baik 1. Siswa membaca dengan intonasi yang benar 4 Siswa membaca dengan intonasi yang cukup jelas 3 Siswa membaca dengan intonasi yang kurang tepat 2 Siswa membaca dengan intonasi yang kurang tepat 1. Indikator keberhasilan PTK ditentukan melalui penelitian dengan memperhatikan kondisi dan kemampuan mata pelajaran riset.

Apabila pelaksanaan siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang diinginkan, maka akan dilanjutkan pada siklus 2 hingga kemampuan membaca siswa meningkat sesuai indikator keberhasilan yang diinginkan. Validitas penelitian ini terfokus pada kemampuan membaca siswa model pembelajaran Mointeissoiri berbantuan kartu dengan menggunakan teknik ujian yang dijelaskan sesuai dengan Moileioing yaitu 1) partisipasi yang diperluas;

Prosedur Penelitian

  • Perencanaan (Planning)
  • Tindakan (Pelaksanaan)
  • Pengamatan (Observasi)
  • Refleksi

Selanjutnya berdasarkan observasi ilmiah, guru mendiskusikan perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dengan membaca awal pembelajaran siswa. Pengembangan kecerdasan spiritual, intelektual, emosional dan sosial peserta didik berdasarkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Mengembangkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan sehat jasmani dan rohani.

Mahasiswa memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa, karakter anti korupsi serta mengaktualisasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa mempunyai kemampuan mengapresiasi nilai-nilai sosial budaya daerah dan nasional serta cinta lingkungan.

Paparan Data Penelitian

  • Proses Penerapan Metode Pembelajaran Montessori Berbantuan Media Kartu Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Peneliti kemudian berdiskusi menanyakan tentang keterampilan membaca awal siswa kelas I dan metode apa yang diberikan wali kelas untuk keterampilan membaca awal siswa. Berdasarkan penjelasan guru kelas, masih banyak siswa yang nilainya masih di bawah kriteria pencapaian tujuan pembelajaran (LACE) keterampilan membaca awal siswa. Hasil diskusi peneliti dengan pengajar ke rumah disepakati bahwa siklus penelitian pertama pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 6 Oktober 2023 dan pertemuan kedua pada siklus pertama dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 7 Oktober 2023.

Berikut rencana yang disiapkan oleh peneliti. a) Mengembangkan modul pengajaran bahasa Indonesia sesuai dengan prosedur sekolah dan menentukan sasaran siswa yang telah ditentukan. Dalam dua pertemuan tersebut guru atau peneliti menjelaskan langkah-langkah metode pembelajaran Montessori kepada siswa dalam proses pembelajaran.

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Kegiatan Penutup

  • Peningkatan Kemampuan Membaca Siswa Kelas I SDN 1 Surodikraman Ponorogo dengan Metode Pembelajaran Montessori

Hasil perbandingan skor observasi aktivitas siswa pada penerapan model pembelajaran Montessori berbantuan media kartu untuk meningkatkan keterampilan membaca awal siswa adalah sebagai berikut. Sesuai dengan nilai awal siswa pada tes pemahaman membaca, penelitian akan dilanjutkan pada Siklus 1 dengan menggunakan model pembelajaran Montessori yang didukung dengan media kartu. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Montessori yang didukung media kartu untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa Kelas I SDN 1 Surodikraman Ponorogo.

Diketahui bahwa penggunaan model pembelajaran Montessori berbantuan media kartu sangat membantu dalam meningkatkan keterampilan membaca awal siswa. Hal ini memungkinkan peneliti untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Montessori dengan bantuan media kartu.

Gambar Diagram 4.1
Gambar Diagram 4.1

Pembahasan

  • Proses Penerapan Model Pembelajaran Montessori berbantuan Media Kartu Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa
  • Peningkatan Kemampuan Membaca Siswa Dengan Metode Pembelajaran Montessori berbantuan media Kartu

Proses penerapan model pembelajaran Montessori yang didukung media kartu untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa di SDN 1 Surodikraman Ponorogo membuahkan hasil yang baik. Sejalan dengan penerapan pada penelitian ini yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Montessori yang didukung media kartu untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa Kelas I. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Montessori yang didukung media pemetaan untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa Kelas I. SDN 1 Surodikraman Ponorogo.

Namun pada Siklus II siswa mulai terbiasa menerapkan model pembelajaran Montessori yang didukung media pemetaan untuk meningkatkan keterampilannya. Berdasarkan hasil data tersebut maka penerapan model pembelajaran Montessori didukung media kartu dapat meningkatkan keterampilan membaca awal siswa kelas I sekolah dasar.

Gambar Diagram 4. 2
Gambar Diagram 4. 2

Saran

Upaya Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Menggunakan Metode Montessori Pada Siswa Kelas I SDN Rawamangun 09 Pagi Jakarta Timur", Jurnal Ilmiah PGSD, IX(1)84. Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I SDN Patrang 01 Jember pada Pembelajaran Daring Periode”, Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, 8(2), 76. Pengaruh Metode Suku Kata Menggunakan Kartu Kata Bergambar Terhadap Kemampuan Membaca Awal”, Jurnal Rektor.

Analisis Masalah Membaca Permulaan Siswa Kelas I SD N Bangunrejo 2 Yogyakarta”, Jurnal Pendidikan Guru SD Edisi 34. Permasalahan Budaya Membaca di Indonesia (Studi Pustaka Masalah dan Solusinya)”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.

Gambar

Gambar 3.1  Soal Tes Membaca Lisan
Gambar Diagram 4.1
Gambar Diagram 4. 2

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulannya yaitu penelitian ini adalah dengan melalui media pembelajaran kartu kata gambar mampu meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak di TK Aisyiyah BA

kemampuan membaca permulaan pada anak melalui media kartu huruf.. Tujuan khusus dari penelitian tindakan kelas ini adalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN KARTU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK SATU ATAP.

Yaitu siswa kelas I MI Islamiyah Mojokampung Bojonegoro sebagai proses yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan, dalam proses pengembangan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas I SDN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Media Kartu Huruf Terhadap Keterampilan Membaca Permulaan Siswa Kelas I Di SD Inpres Sambung Jawa 3 Kecamatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media kartu huruf berpengaruh terhadap kemampuan membaca permulaan murid pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IB sebelum digunakan media kartu

Hasmi 2019 juga menyatakan bahwa kemampuan membaca permulaan menggunakan media kartu kata dapat memperbaiki sekaligus meningkatkan proses dan hasil dalam kemampuan membaca permulaan