Nur Faisah Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Pembinaan Akhlak Remaja di Desa Ganra Kecamatan Ganra Kabupaten Soppeng. Penelitian ini mempunyai tujuan yang pertama: 1. Untuk mengetahui apa saja nilai pendidikan Islam dalam pengembangan akhlak remaja di Desa Ganra Kecamatan Ganra Kabupaten Soppeng. Kedua: Untuk mengetahui bagaimana implementasi nilai-nilai pendidikan Islam dalam pembinaan akhlak remaja di desa Ganra kecamatan Ganra kabupaten Soppeng.
Ketiga: Untuk mengetahui kendala penerapan nilai-nilai pendidikan Islam dalam pembinaan akhlak remaja di Desa Ganra Kecamatan Ganra Kabupaten Soppeng. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang mengkaji fenomena-fenomena yang ada di lapangan. Variabel bebasnya adalah apa saja nilai-nilai pendidikan Islam bagi remaja di Desa Ganra, sedangkan variabel terikatnya adalah bagaimana pembinaan akhlak di Desa Ganra Kecamatan Ganra Kabupaten Soppeng.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan Islam pada hakikatnya adalah upaya untuk membina dan mengembangkan potensi manusia, baik dari segi nilai-nilai maupun dari segi tujuan hidup, agar kehidupan di dunia ini sebagai hamba Tuhan dan sebagai khalifah Tuhan dapat tercapai dengan sebaik-baiknya. Potensi yang dimaksud meliputi potensi jasmani dan potensi spiritual seperti akal, perasaan, kemauan dan aspek spiritual lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini peneliti mencoba mendeskripsikan “Penerapan nilai-nilai pendidikan Islam dalam pembinaan akhlak remaja di desa Ganra kecamatan Ganra kabupaten Soppeng..
RumusanMasalah
Untuk mengetahui bagaimana implementasi nilai-nilai pendidikan Islam dalam pembinaan akhlak remaja di Desa Ganra Kecamatan Ganra Kabupaten Soppeng. Untuk mengetahui apa saja kendala dalam penegakan nilai-nilai pendidikan Islam untuk memajukan akhlak remaja di Desa Ganra Kecamatan Ganra Kabupaten Soppeng dan bagaimana cara mengantisipasi hal tersebut.
Manfaat penelitian
Pendidikan Islam
Setiap umat Islam perlu mengetahui ajaran Islam agar dapat dijadikan pedoman melalui berbagai proses pembelajaran terpadu atau proses pendidikan Islam. Pendidikan Islam merupakan suatu upaya berupa bimbingan dan pengasuhan terhadap anak, agar setelah lulus mereka dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pedoman hidup. Pendidikan Islam adalah suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dengan cara membimbing, membesarkan anak atau peserta didik agar dapat mengimani, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam.
Pendidikan Islam adalah suatu sistem pendidikan yang memungkinkan seseorang mengarahkan hidupnya sesuai dengan cita-cita Islam, sehingga dengan mudah ia dapat membentuk kehidupannya sesuai dengan ajaran Islam. Zakiah Daradjat, dkk, memaparkan pengertian pendidikan Islam sebagai berikut: bahwa pendidikan Islam lebih berorientasi pada peningkatan sikap mental yang akan diwujudkan dalam amal shaleh, baik untuk keperluan diri sendiri maupun orang lain. Di sisi lain, pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoretis tetapi juga praktis, ajaran Islam tidak memisahkan agama dan amal shaleh.
Dan karena memuat hikmah tentang sikap dan perilaku pribadi masyarakat, menuju kesejahteraan hidup individu dan kolektif, maka pendidikan Islam merupakan pendidikan individu dan pendidikan masyarakat. Pendidikan Islam adalah segala usaha yang berupa bimbingan dan pengasuhan terhadap anak agar setelah selesai pendidikan mereka memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pedoman hidup sehari-hari. Tujuan utama yang harus dicapai dalam penyelenggaraan pendidikan agama Islam adalah terbentuknya etos kerja atau akhlak peserta didik, karena inilah jiwa dari pendidikan Islam itu sendiri.
Segala kebutuhan hidup manusia bersifat kodrati dan wajib dipenuhi, kemudian tugas pendidikan Islam lainnya menurut Abdurrahman Al Bani adalah sebagai berikut. Versi lain menurut Abu Agmadi dan Nur Unbiyati adalah tugas pendidikan Islam. Dari beberapa uraian tugas pendidikan Islam adalah membantu mengembangkan komitmen dan karakter moral peserta didik, yang dijelaskan dengan pengembangan kompetensi pada enam aspek Islam dan beberapa aspek agama.
Pemberian fasilitas agar tugas-tugas pendidikan Islam dapat tercapai dan berjalan lancar bersifat struktural dan institusional. Ketika membahas tentang isi dan nilai-nilai pendidikan Islam, bagaimana isi dan nilai-nilai pendidikan Islam itu ada di masyarakat.
الله ىَض ِر :ملسو هٍلع
Akhlak merupakan sikap yang menimbulkan tindakan dan tingkah laku manusia, oleh karena itu selain aqidah, akhlak tidak dapat dipisahkan dari syariat. Perubahan wujud dan makna antara lain meliputi watak, perangai, tingkah laku atau budi pekerti (Rachmat Djatnika. Dalam sastra, moralitas juga diartikan sebagai sikap yang menimbulkan perbuatan (tingkah laku, tingkah laku) yang dapat baik atau buruk.
صلى الله عليه وسلم
Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian yang sifatnya untuk menemukan dan mendeskripsikan fakta-fakta yang diambil secara mendalam dan apa adanya. disebut deskriptif yaitu akan mengkaji sesuatu yang berhenti atau sedang terjadi di lapangan melalui wawancara atau wawancara kepada informan terkait permasalahan yang ada terkait dengan implementasi nilai-nilai pendidikan islam dalam pembinaan moral remaja di desa ganra. , Ganra. Kecamatan, Kabupaten Soppeng.
Lokasi Dan Objek Penelitian
Variabel penelitian
DefenisiOperasionalVariabel
Populasi Dan Sampel 1. Populasi
Masa remaja dalam penelitian ini merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik dan psikis dengan batasan usia 16-20 tahun di Desa Ganra Kecamatan Ganra Kabupaten Soppeng. Jadi dalam penelitian ini populasi penelitiannya adalah remaja yang ada di Desa Ganra Kecamatan Ganra Kabupaten Soppeng. Untuk lebih jelasnya lihat tabel jumlah penduduk berikut ini. Besarnya populasi menyebabkan penulis tidak mampu meneliti populasi secara keseluruhan karena keterbatasan waktu, biaya dan tenaga. Oleh karena itu, diperlukan persentase yang besar. Untuk mempermudah penelitian, peneliti mengambil sampel sebanyak 10 orang dari jumlah populasi. ini konsisten dengan teori.
Karena populasinya terlalu besar, maka sampel dalam penelitian ini berjumlah 19 orang, dan dalam menentukan sampel penulis menggunakan purposive sampling atau pertimbangan sampling.
InstrumanPenilitian
TehnikPengumpulan Data
2. Penelitian lapangan, yaitu suatu metode penelitian untuk memperoleh data yang obyektif di lokasi penelitian sesuai dengan materinya.
TehnikAnalisis Data
2. Induktif, yaitu teknik pengolahan data yang dimulai dari data khusus sampai pada gambaran umum. Setelah data diolah, kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah bidang statistika yang mempelajari tata cara penyusunan dan penyajian data yang dikumpulkan dalam suatu penelitian dan berfungsi untuk menggambarkan data atau peristiwa untuk memahami, menggambarkan, menjelaskan apa yang telah terjadi. dikumpulkan dalam sebuah penelitian. riset.
Gambaran umum Desa Ganra Kec.Ganra 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Sebelah utara adalah Kecamatan Ganra. Sebelah barat adalah Desa Ganra. Sebelah selatan adalah Desa Lilirilauw. Timur adalah Liliriaja. Bendahara : Ny. Desa Mardona Ganra Imam : H. Sakka Ketua RW 01 Talumae : Sudirman Ketua RW 02 Ganra : Ahmad. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, nilai-nilai pendidikan Islam di Desa Ganra Kec.
SoppengAkhlak merupakan benteng dan filter bagi kita dalam kaitannya dengan segala kemajuan dan perkembangan yang ada saat ini, namun oleh karena itu remaja di Desa Ganra belum meningkatkan perkembangan akhlaknya karena remaja pada umumnya masih tidak mengikuti kegiatan di masjid seperti . Bimbingan ceramah, bimbingan kader, kegiatan keagamaan dan pencerahan jiwa. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 20 responden sebanyak 20 orang (100%) menjawab bahwa pembinaan kader selalu dilakukan untuk menata masa depan remaja di Desa Ganra, tidak ada yang menjawab sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Jadi kesimpulannya, pembinaan kader pemuda selalu dilakukan untuk menata masa depan pemuda di Desa Ganra.
Kami para remaja sangat senang sekali bisa terlibat dalam perkumpulan desa ganra karena banyak hal positif yang bisa kita peroleh, selain itu kita juga bisa mempererat tali persaudaraan antar sesama remaja sehingga komunikasi yang terjalin diantara kita para remaja juga baik. berkolaborasi sebagai sebuah kelompok. Dari tabel di atas dapat dipahami betapa pentingnya mengembangkan keterampilan dakwah pada remaja, karena akan melatih remaja untuk rutin keluar rumah dan menanamkan moral pada remaja khususnya di desa Ganra. Kami sering mengikuti pelatihan dakwah di desa kami, banyak manfaat yang kami dapatkan dari pelatihan ini, salah satunya adalah melatih keberanian kami untuk berbicara dan tampil di hadapan banyak orang, walaupun terkadang masih sedikit minat dari semua remaja. yang sering hadir, Alhamdulillah terlihat sangat antusias dalam melaksanakan dakwah ini.
Berdasarkan hasil wawancara di atas semakin terlihat bahwa pembinaan moral remaja di desa Ganra sudah terlaksana dengan baik, terlihat dari antusias remaja dalam mengikuti kegiatan keagamaan. Jadi kesimpulannya adalah orang tua desa Ganra selalu mendorong anaknya untuk mengikuti kegiatan keagamaan di desa Ganra. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 20 responden, 10 orang (50%) menjawab selalu melakukan kegiatan pengajaran akhlak mulia di desa Ganra.
PENUTUP
Kesimpulan
Tabel di atas menunjukkan bahwa pembinaan akhlak pada diri remaja sangatlah penting dan banyak hal yang dapat dilakukan seperti membimbing remaja menuju hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya dan masa depannya. Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Pembinaan Akhlak Remaja Di Desa Ganra Kecamatan Ganra Kab. Soppeng sudah mengalami perubahan, meski masih ada remaja yang kurang antusias mengikuti kegiatan keagamaan yang ada. Dampak penerapan nilai-nilai pendidikan Islam terhadap perkembangan akhlak remaja sangat berpengaruh, karena remaja yang tadinya tidak memahami salat berjamaah di masjid kini paham.
Saran-saran
Ganra disebut dapat meningkatkan pembinaan akhlak remaja melalui kegiatan seperti pengajian setiap hari Kamis dan setelah salat Maghrib yang dilakukan. Bagi pemerintah perlu adanya peningkatan pembinaan akhlak guna mewujudkan mutu pendidikan di masyarakat, khususnya pendidikan agama Islam (PAI), agama Islam (pengembangan Aqidah). Burhary, Darawir Ras, 1986, Permasalahan Remaja dan Perlunya Pendidikan Seks Dalam Perspektif Pendidikan Islam, Ujung Pandang.
Departemen Agama Republik Indonesia, 1986, Pembinaan Religius Remaja Melalui Kegiatan Kelompok Minat dan Bakat, Jakarta: Direktur Jenderal Lembaga Islam. Nur Faisah lahir di Ganra pada tanggal 30 November 1993 di Desa Ganra Kecamatan Ganra Kabupaten Soppeng, anak ke 2 dari 3 bersaudara dari pasangan ibu HERWATI dan ayah AHMAD. Pada tahun yang sama, ia melanjutkan studinya di SMP Perguruan Tinggi Islam Ganra, Desa Ganra, Kec.
Maka pada tahun yang sama 2011, ia terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar di Fakultas Agama Islam (FAI) Institut Pendidikan Agama Islam (PAI).