• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PELAYANAN PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD ) DI KECAMATAN SINTANG

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "IMPLEMENTASI PELAYANAN PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD ) DI KECAMATAN SINTANG"

Copied!
307
0
0

Teks penuh

The implementation of informal preschool education has many benefits, one of which is that it allows children to meet their physical and spiritual needs and optimally develop their talents. The research was conducted in PAUD Insan Mulia, PAUD Taman Ceria and PAUD Pelita Hati located in Sintang District in the school year 201212013. The results are known, the process of implementing the policy of non-formal education program in preschool education. (PAUD) is not doing well in Sintang District, this is due to the lack of government support in the implementation of Preschool Education (PADD).

Penyelenggaraan PAUD nonformal mempunyai banyak manfaat, salah satunya adalah memberikan kesempatan kepada anak. Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Insan Mulia, PAUD Taman Ceria dan PAUD Pelita Hati Kabupaten Sintang tahun pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses implementasi kebijakan program pendidikan nonformal pada PAUD di Kabupaten Sintang tidak berjalan dengan baik, hal ini diakibatkan oleh rendahnya dukungan pemerintah terhadap penyelenggaraan PAUD.

Hal tersebut dipertahankan di hadapan sidang Komisi Penguji Program Pascasarjana TAPM, Program Studi Magister Sains Administrasi Bidang Minat Administrasi Publik, Universitas Terbuka pada. Implementasi Kebijakan Program Pendidikan Non Formal Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Sintang dapat selesai tepat waktu.

UNIVERSITAS

TERBUKA

Kajian Teori

  • Kebijakan Publik
  • Koosep Peodidikao Noo Formal

Implementasi implementasi 111 menentukan keseimbangan kebijakan publik beserta langkah-langkah yang diambil pemerintah. Politik bukan hanya sekedar keinginan pemerintah, namun masyarakat juga mempunyai tuntutan (keinginan) tersendiri, karena kebijakan publik pada prinsipnya bersifat komprehensif. 34; Tidak ada definisi tunggal mengenai kebijakan publik, apa yang dimaksud dengan kebijakan pemerintah.

Menurut definisi ini, kebijakan publik mencakup segala sesuatu yang dikatakan dan dilakukan atau tidak dilakukan oleh pejabat pemerintah. Analisis kebijakan publik merupakan kajian ilmu sosial terapan yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi kepada pengambil kebijakan publik untuk menyelesaikan permasalahan publik (Kismartini, dkk. Analisis sebelum munculnya kebijakan publik didasarkan pada kesalahan masyarakat secara keseluruhan, sehingga menghasilkan benar-benar merupakan rekomendasi kebijakan.

Sedangkan analisis kebijakan publik setelah implementasi kebijakan difokuskan pada kebijakan yang ada (Kismartini, dkk. Lingkungan politik yaitu konteks spesifik dimana peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan isu-isu politik yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pengambilan kebijakan dan kebijakan publik, oleh karena itu sistem kebijakan memuat suatu proses dialektis, artinya dimensi obyektif dan subyektif dalam pengambilan kebijakan tidak dapat dipisahkan dalam praktiknya. Lebih lanjut, penelitian tesis ini merupakan penelitian yang mengacu pada salah satu tahapan analisis (implementasi) kebijakan publik, yang mengacu pada program pendidikan nonformal pada pendidikan prasekolah di wilayah Sintang.

Proses ini merupakan abstraksi atau implementasi suatu kebijakan yang benar-benar dilaksanakan untuk mencapai kinerja yang tinggi dalam implementasi kebijakan publik, yang berlangsung dalam hubungan antar variabel yang berbeda. Menurut Winarno, faktor penyebab ketidakjelasan informasi dalam implementasi kebijakan publik umumnya disebabkan oleh kompleksitas kebijakan, tidak adanya konsensus mengenai tujuan kebijakan publik, kesulitan dalam memulai kebijakan baru, dan kecenderungan hilangnya tanggung jawab kebijakan kepada pihak lain. menghindari. mempengaruhi penerimaan kebijakan oleh kelompok sasaran, sehingga kualitas komunikasi akan mempengaruhi efektivitas implementasi kebijakan pemerintah.

Kebijakan publik adalah kebijakan yang dikembangkan oleh lembaga dan pejabat pemerintah. Penelitian ini menggunakan data nyata deskriptif kualitatif tentang Implementasi Kebijakan Program Pendidikan Non Formal pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Sinlang Tahun Pelajaran 201212013. Berdasarkan temuan dan pembahasan yang bertajuk “Pelaksanaan Layanan Program Pendidikan Anak Usia Dini” (PAUD) Kabupaten Sintang dapat diringkas sebagai berikut.

Proses pelaksanaan layanan program pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kabupaten Sintang belum optimal. Berdasarkan temuan dan pembahasan bertajuk “Pelaksanaan Layanan Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Sintang, dapat disimpulkan sebagai berikut.

Saran

  • PENGELOLA
  • PESERTA OIDIK
  • TENAGA PENDIDIKANIKARYAWAN I. Jumlah tenaga pendidik 6 Orang
  • MANAJEMEN PEMBELAJARAN
  • PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
  • EVALUASI PEMBELAJARAN
  • KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA I. Jenis dan jumlah prasarana
  • TENAGA PENDIDIKAN/KARYA WAN I. Jurnlah tenaga pendidik 5 Orang
  • PROGRAM PEMBELAJARAN
  • PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
  • EVALUASI PEMBELAJARAN I. Ada evaluasi setelah proses pembelajaran
  • TENAGA PENDIDIKANIKARYAWAN I. Jumlah tenaga pendidik 3 Orang
  • EVALUASI PEMBELAJARAN

Permasalahan pengelolaan program pendidikan prasekolah di PAUD Amanah Desa Ngijo Kecamatan Karang Plooo Kabupaten Malang. Skripsi Beyond Learning Management and Circle Time (BCCT) di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Umar Bin Khotob Kudus. 2009. Pola Asuh dan Pengasuhan yang Meningkatkan Kecerdasan pada Anak Usia Dini, Buletin PAUD Vo1.8, No.1, April 2009 Hal.l-8.

Permasalahan pengelolaan program pendidikan anak usia dini di PAUD Amanah Desa Ngijo Kecamatan Karang Ploso Kabupaten Malang. Skripsi Manajemen Pembelajaran Beyond Centers and Circle Time (BCCT) di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Umar Bin Khotob Kudus. 2009. Pola Asuh dan Pengasuhan yang Menstimulasi Kecerdasan Anak Usia Dini, Buletin PAUD Vo1.8, No.1 April 2009 halaman I-8.

Tesis Manajemen Pembelajaran Beyond Centers and Circle Time (BeeT) di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Umar Bin Khotob Kudus. Permasalahan pengelolaan program pendidikan anak usia dini di PAUD Amanah Desa Ngijo Kecamatan Karang Ploso Kabupaten Ilv/Alang. Wahid Hasyim, Abd., Yayat Suharyat, Nocrhidayah. 2009. Implementasi Kebijakan Publik dan Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Buletin Pendidikan Vo1.l, No. 2 September 2009 Ha1.l-12.

Immanuel Setiawan, Theodorus.DR.Dr.2009.Kegiatan Bermain Sebagai Terapi pada Buletin PAUD Anak Usia Dini Vo1.8, No.1 ApriI2009.Ha1.l-8. Martopo, M.Pd dan Tri Hartiti Retnowati, M.Pd. 2009. Strategi Pembelajaran Melukis Anak Usia Dini di Sanggar Pratista Yogyakarta. Hasil Penelitian Kelompok Pengabdian Kepada Masyarakat. Sudjarwo.S, M.Sc.2009. Pola asuh dan pengasuhan yang merangsang kecerdasan pada anak usia dini Buletin PAUD Vo1.8, No.1 April 2009 Ha1.l-8 2.

Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Fonetik. 2009. Persyaratan Akreditasi PNF Program Pendidikan Anak Usia Dini. Buletin PAUD VoLS no. 1, 12 April 2009. Hal. Visi : Menanamkan akhlak mulia dan memberikan pola pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini.

UNIVERSITAS _

STANDAR PROSES 1. Perencanaan

STANDAR PENILAIAN

Standar sarana dan prasarana meliputi jenis, kelengkapan, dan mutu sarana yang digunakan dalam melaksanakan proses penyelenggaraan PAUD. Standar pengelolaan merupakan kegiatan pengelolaan lembaga PAUD yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pelaksanaan PAUD. Standar pendanaan mengatur jenis dan sumber pendanaan yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan dan pengembangan lembaga PAUD.

Pembelian sarana dan prasarana perfu disesuaikan dengan jumlah anak, keadaan sosial, budaya dan jenis layanan PAUD. Pengelolaan bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak dan kebutuhan anak, serta kelangsungan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini. 3 Misalnya, visi dan tujuan lembaga dirumuskan oleh pimpinan lembaga bersama masyarakat, guru, dan tenaga kependidikan.

STANDAR PEMBIAYAAN

Kualifikasi akademik guru pada satuan pendidikan formal meliputi kualifikasi akademik guru TK, Raudatul Atfal (PAUOfTKlRA), guru SD/madrasah ibtidaiyah (501M1), guru SMP, lmadrasah Tsanawiyah (5MPIMTs), guru sekolah menengah, lmadrasah aliyah ( 5MAIMA), guru sekolah dasar luar biasa, sekolah menengah luar biasa, sekolah menengah luar biasa (50LBISMPLB/5MALB) dan guru sekolah menengah kejuruan/madrasah kejuruan (5MKlMAK*) sebagai berikut. Guru di PAUOfTKIRA harus memiliki pendidikan minimal diploma empat (o-IV) atau sa~ana (51) dalam bidang pendidikan prasekolah atau psikologi, yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi. Guru pada 501M1 atau bentuk lain yang sederajat harus memiliki kualifikasi pendidikan minimal diploma empat (o-IV) atau sa~ana (51) bidang pendidikan 501M1 (O-IV/51 PG50IPGMI) at'lL.

Guru pada 5MPIMT atau bentuk lain yang sederajat harus mempunyai pendidikan minimal sesuai program studi diploma empat (O-IV) atau sa~ana (51), sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi. Guru pada 5MAIMA atau bentuk lain yang sederajat harus mempunyai pendidikan minimal sesuai program studi diploma empat (o-IV) atau sa~ana (51), sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi. Guru pada SDL8ISMPLBlSMALB atau format lain yang setara harus memiliki minimal empat Diploma (DoN) atau Diploma (51) program pendidikan khusus atau diploma yang relevan dengan mata pelajaran yang diajarkan/diajarkan dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

Guru 5MKlMAK* atau yang sederajat harus memiliki kualifikasi mengajar minimal empat gelar diploma (DoN) atau sarjana (S1) pada program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, yang diperoleh melalui mata kuliah yang terakreditasi. Kualifikasi akademik guru melalui tes bakat dan kesetaraan Kualifikasi akademik yang diperlukan untuk diangkat menjadi guru pada bidang khusus dan yang sangat dibutuhkan namun belum dikembangkan di perguruan tinggi dapat diperoleh melalui tes bakat dan kesetaraan. Uji kesesuaian dan kelayakan bagi seseorang yang mempunyai keterampilan tanpa ijazah dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang berwenang menyelenggarakannya.

STANDAR KOMPETENSI GURU

Gambar

Gambar  Halaman
Tabel Halaman
gambar dalam buku.

Referensi

Dokumen terkait

Guru pada SDLB/SMPLB/SMALB, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)

Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan program pendidikan non formal pada PAUD di Kabupaten Sintang adalah: Standar pendidikan dan tenaga

Guru pada SMA/MA, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)

PAUD/TK/RA memaparkan bahwa guru pada PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

Guru memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) dalam bidang Pendidikan Anak Usia Dini yang diperoleh dari program studi terakreditasi atau memiliki

Guru yang belum memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) datau diploma empat (D-IV) wajib mengikuti pendidikan akademik sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) sesuai dengan

Guru harus memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana S-1 atau diploma empat D-IV, menguasai kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian, memiliki sertifikat pendidik,