• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI ERA EKONOMI DIGITAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "IMPLEMENTASI PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI ERA EKONOMI DIGITAL "

Copied!
81
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam sistem ini diharapkan timbul kesadaran dan kejujuran di kalangan masyarakat sebagai wajib pajak untuk menghitung pembayaran dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang dan tidak terutang baik oleh wajib pajak maupun wajib pajak orang pribadi. Dengan kondisi seperti ini, penanganan barang bukti digital tidak bisa dilakukan dengan cara konvensional, apalagi dalam konteks pemeriksaan pajak. Sebagai wujud penegakan hukum, pemeriksaan dilakukan terhadap Wajib Pajak yang mempunyai indikasi tidak melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan benar dan/atau untuk menilai kepatuhan Wajib Pajak.

Oleh karena itu, pemeriksaan pajak tidak lain hanyalah upaya pengamanan untuk memastikan wajib pajak tetap berada dalam koridor peraturan perpajakan. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik “Melakukan Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di Era Ekonomi Digital”.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada pemerintah sejauh mana tindakan pemeriksaan pajak telah meningkatkan kepatuhan wajib pajak di era ekonomi digital di setiap kantor pelayanan pajak. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam penelitian selanjutnya terkait pelaksanaan pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak di era ekonomi digital.

TINJAUAN TEORI

Landasan Teori

  • Pengertian Pajak
  • Fungsi Pajak
  • Pemeriksaan Pajak
  • Ekonomi Digital
  • Implementasi
  • Kepatuhan Wajib Pajak

Pajak merupakan sumber penerimaan keuangan negara dengan cara menghimpun dana atau uang dari wajib pajak ke kas negara untuk membiayai pembangunan nasional atau pengeluaran negara lainnya. Pada awal berlakunya Undang-Undang KUP, cek diartikan sebagai tindakan yang dilakukan petugas pajak untuk melakukan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak (WP), meminta bahan penghitungan jumlah pajak yang terutang dan besarnya pajak. jadi kamu dibayar. Perubahan kedua Undang-Undang KUP (berlaku pada tanggal 1 Januari 2001), pengertian pengendalian adalah serangkaian kegiatan meminta, mengumpulkan, mengolah data dan/atau keterangan lain untuk menguji kepatuhan terhadap kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka memenuhi kewajiban perpajakan. rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Perubahan terakhir Undang-Undang KUP yang mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2008, pengertian audit adalah serangkaian kegiatan pengumpulan dan pengolahan data, informasi dan/atau bukti yang dilakukan secara obyektif dan profesional. berdasarkan standar audit untuk menguji kompatibilitas. dengan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (Arman, 2017). Tujuan pengendalian sebelumnya hanya mengalami perubahan pada penghitungan jumlah pajak yang terutang dan jumlah pajak yang terutang untuk menguji kepatuhan terhadap pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau. Pengendalian adalah kewenangan yang dimiliki oleh Direktur Jenderal Pajak untuk menguji kepatuhan terhadap kewajiban perpajakan dan tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Ruang lingkup pemeriksaan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dapat mencakup penentuan, pencocokan atau pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan tujuan pemeriksaan. Perbedaannya hanya pada tempat dilakukannya pemeriksaan, namun kewajiban wajib pajak dalam melaksanakan pemeriksaan tetap sama (Anggraini, 2016). Selain itu, ekonomi digital diyakini dapat mendorong perkembangan ekonomi global, meningkatkan produktivitas industri yang ada, dan membuka pasar industri baru untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pemeriksaan pajak merupakan suatu tindakan aparat pajak terhadap wajib pajak untuk melihat kepatuhan terhadap kewajiban perpajakannya. Sedangkan menurut Nurmantu dalam Rahayu, pengertian kepatuhan wajib pajak adalah “kepatuhan wajib pajak dapat diartikan sebagai keadaan dimana wajib pajak memenuhi seluruh kewajiban perpajakannya dan melaksanakan hak perpajakannya. Sedangkan menurut Sidik dalam Rahayu, “kepatuhan adalah pemenuhan sukarela kewajiban perpajakan (kepatuhan sukarela) merupakan tulang punggung sistem self-assessment, dimana wajib pajak bertanggung jawab untuk menentukan sendiri kewajiban perpajakannya kemudian membayar dan melaporkan pajaknya secara akurat dan tepat waktu.

Kerangka Konseptual

Dari gambar di atas terlihat bahwa perpajakan di Indonesia menganut Self-Assessment yang memberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk menghitung/menghitung, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang terutang. Sistem ini hanya akan berjalan apabila wajib pajak mempunyai pengetahuan dan kepatuhan yang tinggi dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Dari hal tersebut DJP telah melakukan upaya untuk menguji kepatuhan wajib pajak yaitu pemeriksaan pajak, namun melihat semakin berkembangnya teknologi juga mempengaruhi perekonomian di Indonesia, hal ini menjadi tantangan baru bagi DJP dalam melakukan pengendalian tersebut.

Dari pelaksanaan yang dilakukan oleh fiskus akan terlihat sejauh mana wajib pajak memenuhi kewajiban perpajakannya.

Metode Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Tempat dan Waktu
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Metode Analisis Data

Survei ini akan dilakukan di Kota Makassar, khususnya Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar Barat. Untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini untuk dijadikan bahan atau bahan pembahasan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain: Pengumpulan data primer seperti wawancara, yaitu suatu proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi melalui pertanyaan dan tanggapan antar pihak. peneliti dan informan atau subjek penelitian.

Penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan melalui kajian dan pengumpulan bahan pustaka dan literatur yang berkaitan dengan penulisan CTI ini. Observasi lapangan yaitu suatu teknik penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung di dalam perusahaan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan pembahasan penelitian yang dilakukan. Penelitian ini mendeskripsikan dan mendeskripsikan secara deskriptif pelaksanaan pemeriksaan pajak di era ekonomi digital, kemudian mengukur efektivitas pelaksanaannya dan menganalisis faktor pendukung dan penghambatnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil KPP Pratama Makassar Barat

  • Sejarah Ringkas KPP Pratama Makassar Barat
  • Struktur Organisasi dan Uraian Tugas (Job Description) . 25
  • Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak di KPP Pratama
  • Pelaksanaan Pemeriksaan Berbasis Digital
  • Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
  • Faktor pendukung pemeriksaan pajak KPP Pratama
  • Faktor penghambat pemeriksaan pajak KPP Pratama

Penerbitan surat perintah pemeriksaan dari kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak atau surat perintah dari Kantor Wilayah untuk melaksanakan pemeriksaan pajak terhadap Wajib Pajak. Dalam hal pemeriksaan kantor, Wajib Pajak yang akan diperiksa diundang untuk datang ke KPP Pratama Makassar Barat dengan membawa surat panggilan pemeriksaan kantor, dengan membawa buku, dokumen dan data yang diperlukan untuk keperluan pemeriksaan pajak. Sedangkan jangka waktu pembahasan akhir hasil pemeriksaan dan pelaporan paling lama 2 bulan dihitung sejak SPHP disampaikan kepada Wajib Pajak.

Dalam hal pemeriksaan di tempat, petugas pemeriksa pajak segera datang ke lokasi atau tempat usaha Wajib Pajak untuk melakukan pemeriksaan pajak, dimana pemeriksa sebelumnya telah menyampaikan kepada Wajib Pajak surat pemberitahuan pemeriksaan di tempat. mengaudit. Wajib Pajak wajib siap meminjamkan buku, dokumen, dan data yang diminta petugas pemeriksa pada saat pemeriksaan pajak. Tanggapan wajib pajak dapat berupa penerimaan, penolakan sebagian, atau penolakan seluruhnya terhadap hasil pemeriksaan.

Di KPP Pratama Makassar sendiri khususnya di bagian pemeriksaan, hampir setiap hari wajib pajak datang. Hal ini menggambarkan bahwa masih banyak wajib pajak yang tidak melaporkan penghasilan pajaknya dengan benar. Namun jika melihat realisasi BAT tahunan seperti tabel di atas, pemeriksaan pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan pajak yang terutang.

Selain upaya KPP Pratama Makassar Barat dalam melakukan pemeriksaan pajak untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak, diperlukan juga kesadaran di kalangan wajib pajak yang terlibat. Wajib Pajak yang enggan sangat menghambat pelaksanaan pemeriksaan pajak, karena akuntan tidak memperoleh data, dokumen dan bukti-bukti lain yang dimiliki Wajib Pajak sebagai dasar pertimbangan pelaksanaan pemeriksaan pajak. Pemeriksaan pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam hal meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam melaporkan kewajiban perpajakannya.

Daftar pertanyaan wawancara ini berfungsi untuk menjawab rumusan masalah pada penelitian yang berjudul “Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di Era Ekonomi Digital”. Berikut daftar pertanyaan wawancara untuk menjawab rumusan masalah bagaimana pelaksanaan pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak di era ekonomi digital.

PENUTUP

Kesimpulan

Pemeriksaan yang dilakukan tim pemeriksaan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Barat ini dilaksanakan berdasarkan pedoman Peraturan (PMK) Nomor 184/PMK.03/2015 Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak. Derajat efektivitas pelaksanaan pemeriksaan pajak berdasarkan selesainya SP2 di KPP Pratama Makassar Barat dari tahun berdasarkan data yang diberikan dinilai efektif karena hampir semua SP2 yang diterbitkan dapat diselesaikan, karena sebenarnya sertifikat pemeriksaan tidak pernah mencapai target dan selalu tepat sasaran. rasio kurang dari 50%. Kurangnya efektivitas pelaksanaan pemeriksaan pajak antara tahun 2014 hingga tahun 2018 menunjukkan bahwa pelaksanaan pemeriksaan pajak berperan dalam meningkatkan penerimaan pajak pada KPP Pratama Makassar Barat.

Saran

Selain pemeriksaan pajak, diperlukan upaya lain seperti melakukan sosialisasi kepada wajib pajak atau masyarakat agar lebih dekat dan mengenal dunia perpajakan dalam pembangunan negara sehingga timbul kesadaran di kalangan wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. kewajiban. Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak Perpajakan dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan. Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan No. 74/PMK.03/2012 tentang tata cara penetapan dan pembatalan keputusan wajib. Pada tahun yang sama peneliti melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Pangkajene dan lulus pada tahun 2012, kemudian melanjutkan SMA di SMA Negeri 2 Pangkajene yang kemudian berubah menjadi SMA Negeri 11 Pangkajene dan lulus pada tahun 2015.

Kemudian pada tahun 2016 peneliti melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi swasta pada Program Studi D3 Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar dan lulus pada tahun 2019. Jumlah pegawai pajak di KPP Pratama Makassar Barat sebanyak 22 orang, audit fungsinya 17, departemen audit dan 5 orang. Namun jika wajib pajak mempunyai pembukuan digital yang tidak begitu rumit, maka tetap dilakukan secara klasikal/manual, namun data yang dipinjam adalah data digital.

Namun jika wajib pajak sudah masuk dalam skala besar atau pembukuannya sudah rumit, misalnya terhubung antara pusat perbelanjaan, rumah sakit besar, atau perusahaan yang cabangnya ada di Makassar, namun ternyata pusatnya ada di Jakarta atau daerah lain. koneksinya melalui jaringan internet, ini tidak bisa dilakukan secara manual, disini ada tes forensik yang bisa dilakukan oleh ahli dari kantor (kalau ada), jika tidak ada minta bantuan ke kantor wilayah. Faktor penghambatnya adalah jika wajib pajak yang ingin diperiksa sedang sibuk atau berada di luar kota dan wajib pajak tidak meminjamkan datanya, sedangkan faktor pendukungnya adalah jika wajib pajak mau bekerjasama dalam pemeriksaan maka data yang dimilikinya sudah lengkap/cukup. Di KPP Pratama Makassar Barat, tidak ada satupun pegawai yang memiliki keahlian di bidang digital forensik.

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini mengkaji tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang dilihat dari seberapa besar sanksi perpajakan yang pernah diberikan dan kesadaran Wajib

Fenomena yang terjadi yaitu tingginya biaya kepatuhan begitu memberatkan wajib pajak yang menyebabkan orang malas untuk membayar pajak, setiap orang tentu saja

Permasalahan pada penelitian ini adalah apakah bahwa jumlah wajib pajak, jumlah kepatuhan wajib pajak dan jumlah pemeriksaan pajak, secara simultan berpengaruh

Tingkat kepatuhan tertinggi pada kelompok responden yang akan mendapat denda pajak rendah dan mempunyai etika tinggi menunjukkan bahwa wajib pajak yang sudah mempunyai etika

Penelitian lain dilakukan oleh Alfian Rahmat (2012) yang menyimpulkan bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan kewajiban perpajakannya tidak berpengaruh

Hipotesis pertama yang akan diuji adalah pengaruh variabel penerapan self assessment dan pengetahuan Wajib Pajak terhadap pemeriksaan pajak pada Wajib Pajak

Tingkat kepatuhan tertinggi pada kelompok responden yang akan mendapat denda pajak rendah dan mempunyai etika tinggi menunjukkan bahwa wajib pajak yang sudah mempunyai etika

Skripsi ini berjudul “ Pengaruh Pemeriksaan Pajak, Kesadaran Wajib Pajak dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Sungailiat ” dengan