• Tidak ada hasil yang ditemukan

implementasi pendidikan dan pelatihan dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "implementasi pendidikan dan pelatihan dalam"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Cara paling strategis dalam mewujudkan pembangunan nasional adalah pendidikan, yaitu dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Lemahnya pembangunan pendidikan tidak hanya menyebabkan kesenjangan kesempatan pendidikan masyarakat, namun juga rendahnya kualitas sumber daya manusia yang berasal dari pendidikan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Dalam Peningkatan Kompetensi Guru (UPT Kajian SMP Negeri 2 Duampanua Kabupaten Pinrang).

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bahan pertimbangan bagi pimpinan Dinas Pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui aspek pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru. Bagi peneliti, hal ini merupakan temuan awal untuk penelitian lebih lanjut mengenai peran pengembangan kompetensi guru melalui pendidikan dan pelatihan.

TINJUAN PUSTAKA

Pengertian Pendidikan dan Pelatihan

Rapat yang diadakan tanpa pimpinan akan lebih terbuka untuk menyadarkan mereka akan perlunya pelatihan. e) Sistem usulan. Dasar pengembangan tujuan pelatihan ini adalah hasil analisis kebutuhan pelatihan yang telah dilakukan.

Kompetensi Guru

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan poin a ayat 3 Pasal 28 menyatakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran siswa, yang meliputi pemahaman siswa, merancang dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi hasil pembelajaran, dan mengembangkan siswa untuk mencapai tujuan. aktualisasi. berbagai potensi yang dimilikinya. Dalam Standar Nasional Pendidikan pada penjelasan butir b ayat ketiga Pasal 28 disebutkan bahwa kompetensi pribadi adalah kemampuan pribadi yang mantap, mantap, matang, bijaksana dan berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. berkarakter.” Guru tidak hanya dituntut tahu bagaimana memaknai pembelajaran, namun yang terpenting adalah bagaimana menjadikan pembelajaran sebagai sarana pembentukan kompetensi dan peningkatan kualitas pribadi peserta didik.

Kompetensi kepribadian ditunjukkan dengan: 1) Kepribadian yang kokoh, stabil dan matang, 2) Disiplin yang bijaksana dan berwibawa, 3) Menjadi teladan bagi peserta didik, 4) Memiliki akhlak mulia. Dalam Standar Nasional Pendidikan, dalam penjelasan Pasal 28 ayat (3) huruf d disebutkan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, dan pendidik. pegawai, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Tinjauan Empiris

Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pimpinan dan guru PAUD dengan tujuan perbaikan.

Kerangka Konsep

Kompetensi yang dimiliki oleh guru harus mampu menunjang pelaksanaan strategi organisasi dan mampu mendukung setiap perubahan yang dilakukan untuk menciptakan strategi organisasi serta mampu mendukung setiap perubahan yang dilakukan untuk menjamin keberhasilan suatu organisasi untuk berkreasi.

Gambar 3. Kerangka Konsep  Pendidikan
Gambar 3. Kerangka Konsep Pendidikan

METODOLOGI PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Defenisi Operasional Variabel
  • Metode Analisis Data

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Ibu Yuliana selaku guru di UPT SMP Negeri 2 Duampanua se. Di UPT SMP Negeri 2 Duampanua, kurikulumnya sendiri disusun dalam bentuk modul yang berasal dari standar kompetensi guru. Berdasarkan penelitian di UPT SMP Negeri 2 Duampanua dalam pembagian tugas dan penanggung jawab setiap kegiatan pelatihan.

Proses evaluasi pelatihan di UPT SMP Negeri 2 Duampanua pada umumnya merupakan proses evaluasi pada saat pelatihan itu sendiri. Pengembangan kurikulum di UPT SMP Negeri 2 Duampanua meliputi pembuatan kurikulum yang disusun dalam bentuk modul yang berasal dari standar kompetensi guru.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah UPT SMP Negeri 2 Duampanua

UPT SMP Negeri 2 Duampanua atau dahulu lebih dikenal dengan SMP Negeri Bungi yang terletak pada Lintang -3.5835 Bujur 119.5389 dengan luas 19980 M2 yang berada di Desa Barugae Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang Negeri berjarak satu tingkat dari SMP. (Sekarang UPT SMPN 1 Duampanua ) yang pembangunannya dimulai pada tahun 1981 dengan gedung perkantoran, perpustakaan, ruang kelas (6 gedung), ruang keterampilan, ruang laboratorium, toilet dan kamar mandi dan mulai berfungsi pada tahun 1982, pada tahun 1984 berdasarkan data yang diterima terdapat 361 orang. (10 paralel) dengan jumlah guru sebanyak 11 orang. Seiring dengan perkembangannya, sekolah ini telah mengalami perubahan tata nama atau nomenklatur sekolah, yaitu dari SMA Negeri Bungi berubah menjadi SMA Negeri Duampanua Tingkat Pertama (SLTP) pada tahun ajaran 1994/1995, pada setelah tahun pelajaran 2004/2005. tahun ajaran. diubah menjadi Sekolah Menengah Negeri 2 Duampanua Selanjutnya pada tahun ajaran 2018/2019, berdasarkan Peraturan Bupati Pinrang Nomor 36 Tahun 2018 tentang pembentukan unit pelaksana teknis satuan pendidikan menengah formal negeri pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. , diubah menjadi UPT SMP Negeri 2 Duampanua.

Visi dan Misi

Lebih lanjut kepala sekolah menjelaskan bahwa pada setiap program pelatihan yang disusun dicantumkan nama penanggung jawab program dan koordinator masing-masing bagian. Program pelatihan yang dilaksanakan sekolah menggunakan dana BOS dan anggaran yang digunakan untuk pelatihan. “Materi pelatihan adalah materi atau bahan ajar yang akan diberikan kepada peserta pelatihan. Materi pelatihan dan bahan referensi harus disiapkan untuk membantu guru memahami materi. .

Berdasarkan hasil observasi di UPT SMP Negeri 2 Duampanua, persiapan tempat pelatihan internal dilaksanakan di lingkungan sekolah, karena UPT SMP Negeri 2 Duampanua merupakan induk dari kelompok kerja sekolah (KKS) dan juga mendapat dukungan. Untuk setiap program pelatihan yang disusun, dicantumkan nama pengelola program dan koordinator masing-masing divisi. Tahap pertama adalah membandingkan dokumentasi tertulis terkait pelatihan (ikhtisar kursus, rencana pembelajaran, kurikulum, dll.) dengan tujuan pelatihan. Untuk menentukan apakah pelatihan yang diberikan benar-benar sesuai dengan dokumentasi.

Bagaimana Anda dapat berpartisipasi dalam pendidikan dan pelatihan yang ditawarkan? keinginan sendiri, rekomendasi institusi atau lainnya) d.

Gambar 2. Struktur Organisasi
Gambar 2. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi

Kondisi Guru

Dari data tersebut terlihat jumlah guru yang mencukupi, hal ini terlihat dari jumlah guru yang seluruhnya berjumlah 30 orang. Sedangkan berkualifikasi Doktor sebanyak 1 orang, bergelar Magister sebanyak 4 orang, dan bergelar Sarjana sebanyak 25 orang, sedangkan status kepegawaian sebanyak 15 orang PNS dan 15 orang tenaga honorer di UPT SMP Negeri 2 Duampanua.

Deskripsi Temuan Penelitian

Hal ini diperkuat dengan pernyataan Ibu Nurni'ma selaku guru di UPT SMP Negeri 2 Duampanua sebagai berikut :. “Saat menyiapkan tempat pelatihan, kami sering melakukannya di sekolah sendiri karena UPT SMP Negeri 2 Duampanua merupakan sekolah induk dari Satuan Tugas Sekolah (KKS).” Wawancara tanggal 15 Juli 2019) Berdasarkan hasil observasi di UPT SMP Negeri 2 Duampanua Penyusunan jabatan kependidikan internal berlangsung di lingkungan sekolah, karena UPT SMP Negeri 2 Duampanua merupakan kelompok kerja sekolah (KKS) unggulan dan juga merupakan didukung oleh sarana, sumber daya, dan prasarana yang memadai seperti proyektor dan fasilitasnya. Berdasarkan wawancara dengan UPT SMP Negeri 2 Duampanua, penanggung jawab utama adalah kepala sekolah, namun terdapat juga pembagian tugas dan penanggung jawab pada setiap kegiatan pelatihan itu sendiri.

Berdasarkan observasi, di UPT SMP Negeri 2 Duampanua terdapat ruang pengembangan yang sering digunakan untuk pertemuan guru, aula dan ruang kelas yang cukup luas untuk digunakan dalam pelatihan serta peralatan yang menunjang proses pelatihan itu sendiri, seperti: LCD, In Fokus dan sarana prasarana yang dapat memberikan kemudahan bagi peserta dalam proses pelatihan. Evaluasi pelatihan yang dilakukan di UPT SMP Negeri 2 Duampanua tidak bersifat kontinyu dan hanya dilakukan di tempat pelatihan dan tidak disertai dengan tindak lanjut.

Analisis

Seperti yang ditunjukkan oleh sutradara, Bpk. diselesaikan oleh guru.” Dalam pemanggilan dan pemilihan peserta, pihak sekolah selalu mengupayakan agar seluruh guru dapat mengikuti pelatihan jika yang memberikan pelatihan adalah internal sekolah, namun jika pelatihan bersifat eksternal maka sekolah memberikan tugas. surat kepada seorang atau lebih guru yang dianggap sesuai dengan bidangnya.” Hasil wawancara dan observasi di UPT SMP Negeri 2 Duampanua dengan jelas menunjukkan bahwa pelatihan dilaksanakan dengan mengatur penanggung jawab program pelatihan.Selain itu, hasil observasi menunjukkan bahwa lokasi pelatihan UPT SMP Negeri 2 Duampanua telah fasilitas yang memadai untuk melaksanakan pelatihan.

Kepala sekolah melakukan beberapa langkah dalam menganalisis kebutuhan yaitu menetapkan tujuan dalam pelaksanaan program terutama anggaran dan fasilitas pendukung lainnya dan juga melibatkan seluruh guru untuk berbagi informasi tentang bentuk program pelatihan yang dibutuhkan oleh guru dan sekolah. juga memberikan angket untuk dapat mengukur apa yang telah dilaksanakan oleh guru. Dalam pemanggilan dan pemilihan peserta, pihak madrasah selalu berusaha memastikan seluruh guru dapat mengikuti pelatihan jika yang melaksanakan pelatihan adalah internal sekolah, namun jika pelatihan bersifat eksternal maka sekolah memberikan surat tugas kepada salah satunya. . atau beberapa guru yang dianggap cocok dengan bidangnya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dengan menetapkan tujuan pelatihan, sekolah bertujuan untuk mengubah kualitas kinerja guru dalam pembelajaran, selain meningkatkan kualitas kompetensi, juga mengubah mentalitas guru dalam mempersiapkan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Pengembangan kurikulum di UPT SMP Negeri 2 Duampanua meliputi penetapan kurikulum yang terstruktur dalam bentuk modul yang berasal dari standar kompetensi guru. Persiapan pelaksanaan pelatihan antara lain: menyusun silabus dan jadwal pelatihan berdasarkan tujuan dan program pelatihan, menghubungi peserta didik/pelatih, menyiapkan materi pelatihan dan memberikan bahan referensi, serta menyiapkan lokasi.

Dalam melaksanakan pendidikan dan pelatihan, sekolah membagi tugas dan tanggung jawab pada setiap kegiatan pelatihan berdasarkan pertemuan bersama, dan juga menyiapkan sarana dan prasarana yang dapat memudahkan peserta dalam proses pelatihan. Evaluasi pelatihan yang dilakukan UPT SMP Negeri 2 Duampanua melalui dua tahap evaluasi yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil tidak berkesinambungan dan hanya dilakukan di tempat pelatihan serta tidak disertai dengan tindakan tindak lanjut. tentang bagaimana menerapkan keterampilan yang diperoleh dalam upaya untuk menjadi benar-benar profesional dalam keterampilan tersebut.

Saran

14 tentang Guru dan Dosen dan PP No. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis: Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Rajawali Press. Dalam pertemuan dengan serikat guru disana akan disampaikan rekomendasi dari para guru mengenai bentuk program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan para guru, dan selain itu juga akan dilihat apa yang telah dilakukan dan apa yang telah dilakukan. belum dilakukan. guru dengan menawarkan mereka kuesioner untuk diisi. Tujuan pendidikan dan pelatihan selama ini sudah cukup baik, hal ini terlihat dari guru-guru yang melaksanakan hasil pelatihannya.

Jika kita sendiri yang mencari presenter, tentunya yang cocok dengan bidangnya dan pelatihannya apa, biasanya kita mendatangkan tim direktur dari departemen untuk menjadi presenter. Pendidikan dan pelatihan guru mencakup guru yang mempunyai kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan, tidak hanya internal Madrasah, namun juga eksternal pada tingkat pendidikan nasional kabupaten, provinsi, daerah bahkan pusat, program yang dilaksanakan sejauh ini. yaitu dari segi kompetensi pedagogi, seminar, pelatihan pembuatan media pendidikan.

Gambar

Tabel 1   Penelitian Terdahulu.....................................................................
Tabel 1. Penelitian Terdahulu
Gambar 3. Kerangka Konsep  Pendidikan
Gambar 2. Struktur Organisasi

Referensi

Dokumen terkait

Model pembelajaran Concept Sentence yang dimaksud dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran menelaah struktur, kebahasaan dan

Menurut Ambarita et al 2014: 233 komunikasi dalam organisasi merupakan suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau lebih, dalam rangka mensosialisasikan