• Tidak ada hasil yang ditemukan

implementasi pendidikan karakter dan budaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "implementasi pendidikan karakter dan budaya"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Penyelenggaraan pendidikan yang berkarakter kebangsaan dan budaya di sekolah dapat dilaksanakan dalam lingkup pembelajaran (kegiatan mengajar). Implementasi Pendidikan Karakter dan Kebudayaan Nasional dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar 115 Seluma.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bahwa pihak sekolah memberikan penjelasan mengenai upaya-upaya yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan pendidikan karakter siswa dalam kehidupan sehari-hari di kelas, di sekolah bahkan di masyarakat.

LANDASAN TEORI

Pengertian Karakter

Sedangkan kamus gratis di situs online-nya yang dapat diunduh secara bebas mengartikan karakter sebagai gabungan sifat-sifat atau ciri-ciri yang membedakan. Di sini karakter dipahami sebagai seperangkat keadaan mental dalam diri kita yang dikaruniai atau ada dari alam (given). Sifat seseoranglah yang bersifat permanen, suatu tanda khusus yang membedakan seseorang dengan orang lain.

Di sini karakter dipahami sebagai tingkat kekuatan atau ketangguhan seseorang dalam upaya mengatasi keadaan mental yang diberikan.

Pendidikan karakter dan Budaya Bangsa

  • Pengertian Pendidikan Karakter
  • Tujuan Pendidikan Karakter
  • Implementasi

19 Amirullah Syarbini, Buku Pintar Pendidikan Karakter; Panduan lengkap pendidikan karakter anak di sekolah, madrasah dan rumah, (Jakarta: As-Prima Pustaka, 2012), h. Dari konsep pendidikan dan karakter yang telah dijelaskan di atas muncullah istilah pendidikan karakter yang banyak diperbincangkan oleh kalangan. Di Indonesia sendiri, istilah pendidikan karakter mulai diperkenalkan pada saat bangsa Indonesia sedang mengalami krisis multidimensi, pendidikan dituding tidak menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.

22 Amirullah Syarbini, Buku Pintar Pendidikan Karakter; Panduan lengkap pendidikan karakter anak di sekolah, madrasah dan rumah, (Jakarta: As-Prima Pustaka, 2012), h. Pendidikan karakter merupakan salah satu wacana pendidikan yang dinilai mampu memberikan jawaban atas kemacetan dalam sistem pendidikan. Donie Koesoema menemukan bahwa pendidikan karakter merupakan upaya yang dilakukan secara individu dan sosial dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya kebebasan individu itu sendiri.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan karakter sangat perlu diterapkan di lembaga pendidikan negara Indonesia. Maksudnya tujuan pendidikan karakter adalah untuk mengimbangi berbagai perilaku negatif anak menjadi positif. Tujuan pendidikan karakter adalah membentuk bangsa yang kokoh, berdaya saing, berakhlak mulia, bermoral, toleran, gotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi pada ilmu pengetahuan.

26Novan Ardy Wiyani, Pendidikan karakter dasar di sekolah dasar; Konsep, Praktek dan Strategi, (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hal. 27 Fakrur Rozi, Model pendidikan karakter dan moral peserta didik di sekolah Islam modern; Studi di Pondok Pesantren Selamat Kendal, (Semarang, IAIN Walisongo, 2012), hal.

Pelajaran PKn

  • Pengertian
  • Tujuan Pembelajaran PKn

Berkenaan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan suatu program kebijakan, Subarsono dalam bukunya yang berjudul Analisis Kebijakan Publik (Konsep, Teori, dan Aplikasi) mengutip pendapat G. Rondinelli mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengaruh tersebut. implementasi program desentralisasi. kebijakan program pemerintah. Siswa dapat secara cerdas dan bertanggung jawab berpartisipasi dalam kegiatan sosial, berbangsa, dan bernegara.

Sebagaimana lazimnya pada semua mata pelajaran, mata pelajaran kewarganegaraan mempunyai visi, misi, tujuan dan ruang lingkup isi, visi mata pelajaran kewarganegaraan adalah mewujudkan pembelajaran yang berfungsi sebagai alat untuk membangun karakter bangsa (Nation and Character Building) dan memberdayakan warga negara. . Misi pendidikan kewarganegaraan adalah membentuk warga negara yang baik, yaitu warga negara yang mampu memenuhi hak dan kewajibannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan UUD 1945, adapun tujuan kewarganegaraan adalah (1), peserta didik mempunyai kemampuan berpikir rasional, kritis dan kreatif sehingga mampu memahami berbagai wacana kewarganegaraan, (2), peserta didik mempunyai keterampilan intelektual dan kemampuan berpartisipasi secara demokratis dan bertanggung jawab, (3), partisipan. Sejalan dengan tujuan PKn maka aspek kompetensi yang akan dikembangkan dalam Pembelajaran PKn meliputi Pengetahuan PKn yang berkaitan dengan berbagai teori dan konsep politik, hukum dan moral, Keterampilan Kewarganegaraan (civic skill), termasuk keterampilan intelektual, Keterampilan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat. bangsa dan negara.

Karakter kewarganegaraan (civic disposition) merupakan dimensi yang paling substansial dan esensial dalam pembelajaran IPS, karena penguasaan pengetahuan sosial dan keterampilan sosial akan membentuk watak atau watak, sikap dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari yang mencerminkan warga negara yang baik. Dari ciri-ciri pembelajaran PKn di atas, implikasinya lebih pada pengetahuan kewarganegaraan, yang mencakup lebih banyak pengetahuan tentang hak dan kewajiban warga negara, hak asasi manusia, prinsip dan proses demokrasi, lembaga negara, dan keterampilan intelektual untuk merespons berbagai permasalahan. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab serta bertindak cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Mengembangkan diri secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan ciri-ciri bangsa Indonesia agar dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain. Berinteraksi dengan bangsa lain di kancah dunia secara langsung menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

Pendidikan Karakter Budaya Bangsa

Setelah mengetahui hakikat pendidikan secara umum, selanjutnya harus diketahui hakikat karakter, sehingga dapat ditemukan pemahaman yang komprehensif tentang pembentukan karakter. Dengan merujuk secara sederhana pada berbagai pandangan dan definisi tentang pendidikan dan karakter, maka dapat diartikan bahwa pendidikan karakter adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang (pendidik) untuk menginternalisasikan nilai-nilai karakter pada diri orang lain (peserta didik). sebagai pencerahan agar siswa secara moral mengetahui, berpikir dan bertindak dalam menghadapi situasi apapun. Banyak ahli yang mengemukakan pandangannya mengenai pendidikan karakter, termasuk Lickona yang mengartikan pendidikan karakter sebagai upaya sungguh-sungguh untuk membantu seseorang memahami, peduli, dan bertindak berdasarkan nilai-nilai etika.

Pembentukan karakter menurut Lickona mengandung tiga unsur pokok, yaitu mengetahui yang baik (knowing the good), mencintai yang baik (desire the good) dan berbuat baik (doing the good). Menurutnya keberhasilan pendidikan karakter dimulai dari memahami karakter yang baik, mencintainya, dan menerapkan atau menggambarkan karakter yang baik itu. Menurut Khan, pendidikan karakter merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan dengan segenap sumber daya dan upaya sadar dan terencana untuk mengarahkan peserta didik.

Menurut Ramli, pendidikan karakter mempunyai hakikat dan makna yang sama dengan pendidikan akhlak dan pendidikan akhlak. Oleh karena itu hakikat pendidikan karakter dalam konteks pendidikan Indonesia adalah pendidikan nilai, yaitu pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, guna menumbuhkan kepribadian generasi baru. Pendidikan karakter juga dapat diartikan sebagai upaya terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli dan menyerap nilai-nilai sehingga peserta didik menjadi manusia yang baik.

Pendidikan karakter juga dapat diartikan sebagai suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, orang lain, lingkungan dan kebangsaan. agar umat mereka menjadi Sempurna. Pendidikan karakter merupakan proses pembentukan karakter tertentu sekaligus memberikan bibit agar peserta didik mampu menumbuhkan karakter khasnya dalam menjalani kehidupan.

Penelitian Yang Relevan

Muhammad Anwar Rubei dengan judul “Integrasi Pengajaran Karakter dalam Pembelajaran Pkn untuk Mengembangkan Kemandirian Siswa di MTS Mathlaul Anwar Kota Pontianak”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana integrasi pendidikan karakter ke dalam IPS akan mengembangkan kemandirian siswa di MTs. 39 Erina Mayasita, Implementasi Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa dalam Pembelajaran PKN (Studi Kasus di Kelas V SD N Wirun).

Sulis Sutiyono dengan judul “Implementasi Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV MI Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014”. Rencana ini digunakan guru sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran beserta penanaman nilai-nilai karakter yang sesuai dalam kegiatan pembelajaran. 40 Muhammad Anwar Rubei, “Mengintegrasikan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Pkn untuk Mengembangkan Kemandirian Siswa di MTS Mathlaul Anwar Kota Pontianak”, SOCIAL HORIZON : Jurnal Pendidikan Sosial, Vol. 2 Desember 2015, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial, IKIP-PGRI Pontianak.

Kewarganegaraan kelas IV di MI Darul Ulum cukup baik, meskipun dalam praktiknya guru kurang begitu memahami teknik pengenalan nilai-nilai karakter. Hal ini terlihat dari cara yang digunakan guru dalam mengenalkan nilai-nilai karakter yang sangat minim dan monoton. Kepala sekolah dan guru sekolah yang menjadi subjek penelitian diterima bahwa penilaian atau evaluasi pendidikan karakter yang berkaitan dengan pengembangan karakter anak belum pernah dilakukan.

Oleh karena itu, dalam hal ini pemerintah harus melakukan kontrol terhadap pelaksanaan pendidikan karakter di setiap sekolah, apakah sudah dilaksanakan dengan baik atau belum. Implementasi pendidikan karakter sangat dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut, karena karakter anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan, adat istiadat dan tradisi.

Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu

Subyek dan Instrumen

Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Penyelenggaraan pendidikan karakter dan budaya bangsa tidak hanya sekedar pendidikan yang benar dan salah, tetapi juga mencakup proses pembiasaan berperilaku baik. Penyelenggaraan pendidikan kebudayaan nasional di sekolah dasar merupakan salah satu awal dari pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik, karena masih dalam masa perkembangan. Para siswa tentu saja puas, pendidikan karakter budaya bangsa ini diawali dengan pengenalan pemahaman nilai-nilai yang berkembang, sehingga guru mengarahkan siswa dalam beraktivitas.

Penyelenggaraan pendidikan karakter budaya bangsa yaitu pemberian bahan ajar pendidikan kewarganegaraan untuk pembentukan karakter dan budaya bangsa peserta didik, pendidikan kewarganegaraan hendaknya menjadi mata pelajaran yang mampu membentuk kebiasaan yang baik agar selalu berperilaku baik. Pendidikan yang bermakna berusaha menanamkan berbagai kebiasaan baik pada peserta didik agar berperilaku dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Sehingga peserta didik dapat mengembangkan sikap toleransi dan keterhubungan dalam kehidupan bermasyarakat, yaitu pendidikan karakter.

Pendidikan karakter tidak hanya diajarkan di sekolah dasar dengan mengajarkan mata pelajaran PKn saja, namun guru dapat menanamkan karakter pada semua mata pelajaran. Guru dapat menegakkan pendidikan karakter dan budaya bangsa dalam pembelajaran melalui mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Berdasarkan penelitian mengenai implementasi pendidikan karakter dan budaya bangsa, pembelajaran Pkn di SDN 115 Seluma secara umum telah terlaksana dengan cukup baik, walaupun masih terdapat beberapa kekurangan, namun kelemahan utama dari evaluasi pendidikan karakter adalah pembelajaran, yaitu bagian penting dari sistem pembelajaran.

Pendidikan yang bermakna berusaha menanamkan berbagai kebiasaan baik pada peserta didik agar berperilaku dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Peneliti menyarankan agar guru menghargai pendidikan karakter pada setiap jenjang pendidikan yang dilalui siswa. Sebab dengan adanya evaluasi pendidikan maka pelaksanaan pendidikan karakter di SD Negeri 155 Seluma akan lebih terarah.

Guru kelas agar lebih kreatif dalam melaksanakan pendidikan karakter di kelas dengan menggunakan metode yang lebih menarik.

Gambar 1. Wawancara Dengan Ibu Dahniar, SPd, Kepala Sekolah SDN 115  Seluma
Gambar 1. Wawancara Dengan Ibu Dahniar, SPd, Kepala Sekolah SDN 115 Seluma

Ujian Keabsahan Data

Gambar

Gambar 1: Kerangka berpikir
Gambar 1. Wawancara Dengan Ibu Dahniar, SPd, Kepala Sekolah SDN 115  Seluma
Gambar 2. Dokumentasi Dengan Ibu Nopiartini, S.Pd guru PKn SDN 115 Seluma
Gambar 3. Struktur SDN 115 Seluma
+7

Referensi

Dokumen terkait

Nugroho, et al., 2020 Transmisi COVID-19 dari manusia ke manusi di Asia Transmisi COVID-19 dari manusia ke manusia dapat terjadi melalui kontak langsung dengan