• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE INTELLIGENCES PADA ANAK USIA DINI (Studi Kasus di RA Mumtaza Islamic School Pisangan Ciputat)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE INTELLIGENCES PADA ANAK USIA DINI (Studi Kasus di RA Mumtaza Islamic School Pisangan Ciputat)"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

AGAMA DAN MORALITAS DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE INTELLIGENCE PADA ANAK AWAL. Studi kasus di Pesantren RA Mumtaza Pisangan Ciputat). Saya meminta kepada ibu saya untuk menyediakan dosen pembimbing yang akan membimbing saya dalam menulis disertasi saya yang berjudul “Penerapan Pengembangan Nilai Keagamaan dan Akhlak dengan Pendekatan Multiple Intelligences pada Anak Usia Dini (Studi Kasus di Pesantren RA Mumtaza Pisangan Ciputat)”. Tesis ini merupakan syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana pada program strata I fakultas Tarbiyah IIQ Jakarta.

Rektor Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta yang telah memberikan fasilitas dan dukungan selama penulis kuliah di kampus IIQ Jakarta. Seluruh dosen Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta yang telah bersabar dan ikhlas dalam memberikan ilmunya kepada penulis selama penulis menempuh pendidikan di IIQ Jakarta. Seluruh pimpinan, staf dan pegawai IIQ Jakarta khususnya staf pengajar Tarbiyah yang membantu dan membimbing penulis selama menempuh studi di IIQ Jakarta.

Manajemen BAZNAS telah memberikan beasiswa kepada penulis agar penulis dapat berhasil menyelesaikan studinya di IIQ Jakarta. Judul Disertasi: Implementasi Pengembangan Nilai Keagamaan dan Moral dengan Pendekatan Multiple Intelligences pada Anak Usia Dini (Studi Kasus di Madrasah Ibtidaiyah RA Mumtaza Pisangan Ciputat). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan nilai-nilai agama dan moral dengan menggunakan pendekatan multiple intelijen pada anak usia dini.

Kata Kunci: Implementasi pengembangan nilai-nilai agama dan moral melalui pendekatan kecerdasan majemuk pada anak usia dini.

Konsonan

Vokal

Kata Sandang

Salah satu tanda seseorang telah mengalami proses belajar adalah ketika orang tersebut mengalami perubahan perilaku yang konstruktif dan membaik ke arah yang lebih baik. Masa pembelajaran yang efektif dimulai pada anak usia dini (golden age), dimana pada fase ini tumbuh kembang anak berlangsung secara optimal, setiap organ, potensi dan kecerdasan siap menyerap materi dengan baik. Melalui proses pembelajaran, teladan orang tua yang baik, sesuai dengan potensi dan kecerdasan yang dimiliki siswa akan membantu membentuk individu yang baik.

Pendidikan prasekolah merupakan suatu bentuk pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan landasan pertumbuhan sesuai dengan keunikan dan tahapan perkembangan menurut kelompok umur yang dilalui anak pada usia dini, sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. . 137 Tahun 2014 Pasal 1 ayat (2), Standar tingkat pencapaian perkembangan anak usia dini yang selanjutnya disebut STPPA adalah kriteria yang didasarkan pada kemampuan yang dicapai anak dalam seluruh aspek perkembangan dan. Salah satu aspek perkembangan dan pertumbuhan yang penting dicapai dalam pendidikan prasekolah adalah aspek nilai agama dan moral. Harapan kami dengan nilai-nilai tersebut, anak-anak akan terampil dalam beribadah, berakhlak mulia, berkepribadian religius, serta mampu menerapkan nilai-nilai agama dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tercipta peserta didik yang memiliki landasan keagamaan yang kuat dan siap menerima. .

Maka yang perlu diperhatikan saat ini adalah proses di bidang pendidikan karena pendidikan sebagai salah satu sektor terpenting dalam pembangunan nasional dijadikan sebagai pilar utama untuk berfungsi sebaik-baiknya dalam upaya peningkatan mutu. kehidupan bangsa Indonesia.3. Banyaknya bentuk-bentuk kecerdasan (multiple intellegences) yang menjadi potensi siswa tentunya memberikan peluang yang lebih besar untuk mengembangkan kemampuan kecerdasannya.5 Semua kecerdasan majemuk tersebut dapat berfungsi secara maksimal, untuk mengidentifikasi dan mengembangkan potensi luas yang ada dalam diri setiap siswa guna memberikan pembelajaran yang efektif. dan mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, pembelajaran pendidikan agama Islam berkaitan dengan bagaimana (how) agar siswa dapat belajar dengan mudah dan didorong oleh kemampuannya sendiri untuk mempelajari apa yang diaktualisasikan dalam kurikulum sebagai kebutuhan siswa dan diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai. hasil belajar yang maksimal.

Pandangan ini apabila diterapkan dalam proses pembelajaran maka akan tercipta pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, kecerdasan dan potensi peserta didik. RA Mumtaza Islamic School Pisangan Ciputat mengenai kurikulum seperti yang dijelaskan oleh Kepala Sekolah yaitu “Penerapan kurikulum dilengkapi dengan “program pembelajaran aktif” yang memotivasi dan mendorong siswa untuk lebih mandiri, berpikiran terbuka, kreatif dan inovatif. , kurikulum diadaptasi dengan pendekatan multiple intelijen Islami yang akan membantu siswa untuk meningkatkan potensi individunya.”

Dari keterangan di atas terlihat jelas bahwa salah satu kurikulum yang digunakan dalam pengajaran di Madrasah Ibtidaiyah RA Mumtaza Pisangan Ciputat adalah pendekatan Multiple Intelligences. Hal ini sejalan dengan visi dan misi yang disampaikan oleh Kepala Sekolah Islam RA Mumtaza Pisangan Ciputat yaitu Ibu Pungki Nahyu Widyawati, Psi. menjelaskan bahwa, “Visi dari yayasan ini adalah :. Berkenaan dengan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Implementasi Pengembangan Nilai-Nilai Keagamaan dan Akhlak dengan Pendekatan Multiple Intelegence pada Anak Usia Dini di Sekolah Pesantren RA Mumtaza Pisangan Ciputat.

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Konsep Multiple Intelligences untuk Menunjang Proses Pembelajaran dan Mewujudkan Nilai Keagamaan dan Akhlak Siswa di Madrasah Ibtidaiyah RA Mumtaza Pisangan Ciputat. Penerapan konsep kecerdasan majemuk dalam proses pembelajaran nilai-nilai agama dan moral (Ilmu Islam) di Madrasah Ibtidaiyah RA Mumtaza Pisangan Ciputat. Hambatan penerapan konsep kecerdasan majemuk dalam proses pembelajaran nilai-nilai agama dan moral (Ilmu Islam) di Madrasah Ibtidaiyah RA Mumtaza Pisangan Ciputat.

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui implementasi pengembangan nilai agama dan moral menggunakan pendekatan multiple intelijen pada anak usia dini di Madrasah Ibtidaiyah RA Mumtaza Pisangan Ciputat.

Manfaat Penelitian

Tinjauan Pustaka

Sistematika Penulisan

Penulisan sistematis adalah penjelasan terhadap bagian-bagian yang akan ditulis secara sistematis dalam penelitian.12. Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Penggambaran Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan. 11 Tesis Siti Kamilah, Implementasi Pendekatan Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Anak Usia Dini di Playgroup dan TK Ananda Mentari Condongcatur Yogyakarta, (S2 Program Studi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2015.).

Anak usia dini, meliputi: pengertian anak usia dini, ciri-ciri dan konsep dasar perkembangan anak usia dini, aspek-aspek perkembangan dan pertumbuhan pada anak usia dini, konsep-konsep pembelajaran bagi anak usia dini. Pengertian metode, waktu dan tempat penelitian, jenis dan pendekatan penelitian, teknik pengumpulan data dan metode analisis data. Gambaran Umum Pesantren RA Mumtaza Pisangan Ciputat, Penyajian data dan analisis implementasi nilai dengan pendekatan multiple intelegence pada anak usia dini di Pesantren RA Mumtaza Pisangan Ciputat.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai implementasi pengembangan nilai-nilai agama dan moral menggunakan pendekatan multiple intelijen pada anak usia dini di Madrasah Ibtidaiyah RA Mumtaza Pisangan Ciputat, peneliti menyimpulkan bahwa, dalam proses pembelajaran nilai-nilai agama dan moral dengan menggunakan pendekatan kecerdasan majemuk, setidaknya guru harus melakukan langkah awal, mengetahui jenis kecerdasan yang dimiliki siswa, yaitu: (1) kecerdasan verbal-linguistik; (2) logis-matematis; (3) visual-spasial (4) ritmik-musikal; (5) fisik-kinestetik; (6) antarpribadi; (7) intrapribadi;. Caranya dengan mengamati secara cermat setiap aktivitas yang dilakukan peserta di sekolah, seperti saat belajar di kelas, saat bermain dengan teman, dan saat melindungi diri. Setelah mengetahui kecenderungan jenis kecerdasannya, guru tinggal menyesuaikan media dan metode pembelajaran yang akan digunakan.

Selain itu juga perlu adanya pembiasaan, karena dalam pengembangan nilai agama dan akhlak ada beberapa hal yang perlu dipelajari dan dibiasakan seperti: Sholat Dhuha, tahfidz, pengenalan huruf hijaiyah, cerita sejarah, akidah, adab dalam kehidupan sehari-hari (tersenyum, memberi salam, memberi salam, makan dan minum, keluar masuk kamar mandi, saling memaafkan, saling membantu, budaya antri, kemandirian dan lain-lain).

Saran

Analisis Konsep Multiple Intelligences Howard Gardner dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sesuai Perkembangan di TK Alam Alfa Kids Tahun Pelajaran 2014/2015. Optimalisasi Perkembangan Multiple Intelligences pada Anak Usia Dini di Ra Al Rosyid Kendal Dander Bojonegoro. Implementasi Pendekatan Multiple Intelligences dalam pembelajaran anak usia dini di kelompok bermain dan TK Ananda Mentari Condongcatur Yogyakarta, (Prodi Pascasarjana Pendidikan Guru Raudhatul Athfal UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Optimalisasi Potensi Multiple Intelligences pada Anak Usia Dini di TK Islam Tunas Melati Yogyakarta Tahun Ajaran Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Teori kecerdasan majemuk Howard Gardner dan Perkembangannya dalam metode pengajaran pendidikan agama Islam untuk anak sekolah dasar.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai moral dan agama pada anak yang terdapat dalam dongeng, untuk mengetahui implementasi penanaman nilai moral dan agama pada anak

Langkah-langkah metode tanya jawab yang telah diterapkan oleh guru dalam mengembangkan nilai-nilai agama anak usia dini di Raudhatul Athfal Ismaria Rajabasa Bandar Lampung

11 (sebelas) strategi pengembangan nilai-nilai agama dan moral pada anak usia dini yang benar dan tepat sesuai dengan ajaran Islam adalah (1) Menanamkan rasa cinta kepada Allah

Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perkembangan nilai agama dan moral dengan perilaku sosial anak usia dini

Judul : Implementasi Pendekatan Multiple Intelligences dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di LP3I Course Center (LCC) Cendekia Ngaliyan Tahun 2013.. Nama :

Pembelajaran agama moral dan disiplin pada anak usia dini adalah proses penanaman nilai ajaran agama yang diwujudkan dalam amal perilaku para pemeluknya,

Kata Kunci: Penanaman Nilai Agama dan Moral, Istighosah, Anak Usia Dini Menanamkan nilai agama dan moral pada anak usia dini bukanlah perihal yang mudah, karena itu perlunya

Pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran nilai agama dan budi pekerti pada anak usia dini memberikan landasan yang kuat dalam membentuk karakter dan moral yang baik.. Dengan