PENDAHULUAN
Latar Belakang
Permainan blind outgoing dipilih untuk membantu guru meningkatkan kecerdasan sosial emosional pada anak usia dini. Peneliti menyimpulkan bahwa keterampilan sosial emosional anak usia dini melalui outgoing blind head games adalah salah satunya.
Identifikasi Masalah
Sebagaimana diketahui, perkembangan sosial emosional sangat penting bagi anak usia dini, karena jika perkembangan sosial emosional anak baik maka anak akan mampu berperilaku sesuai norma, emosi, nilai atau harapan sosial emosional. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “Penerapan Permainan Blind Lead Outbound Dalam Merangsang Perkembangan Sosial Emosi Anak Usia 5-6 Tahun di TK Pertiwi Kabupaten Empat Lawang”.
Batasan Masalah
Penerapan permainan blind bullet yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pelaksanaan permainan blind bullet di luar ruangan yang diterapkan untuk merangsang sosial emosional anak usia 5-6 tahun. Kompetensi sosial emosional merupakan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sekitar, memiliki rasa persahabatan yang mencakup emosi, pikiran, dan perilaku.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan, selain memberikan pemahaman sosio-emosional guru dalam pemanfaatan permainan blind bullet di luar ruangan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pihak sekolah, yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menanamkan karakter kejujuran pada anak.
LANDASAN TEORI
Kajian Teori
- Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini
- Pengertian Permainan Outbond Blind Lead
- Pengertian Perkembangan Sosial Emosional
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan prasekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi tumbuh kembang anak secara menyeluruh atau menekankan pada perkembangan seluruh aspek kepribadian anak. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018), h.23 Hermawati Dwi Susari, Penerapan Kegiatan Outbound Blind Lead dalam Upaya Membentuk Perilaku Sosial dan Emosional pada Anak Usia Dini. Perkembangan sosial emosional sangat penting bagi anak usia dini karena aspek ini juga mempunyai dampak yang besar terhadap perkembangan anak selanjutnya, kegagalan dalam pembinaan, pendidikan, pengasuhan dan perlakuan terhadap anak akan berdampak buruk pada kehidupan anak sehari-hari.
Malik Dachlan dkk, Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini. mengkomunikasikan perasaan atau emosi, kemampuan mengelola emosi yang kuat secara konstruktif. Perkembangan sosial emosional anak usia dini ditandai dengan berkembangnya kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, dengan rasa persahabatan yang meliputi perasaan, pikiran, dan perilakunya. Namun perkembangan sosial emosional anak usia dini juga bergantung pada orang tua atau lingkungan sekitarnya.
Masa kanak-kanak dapat dengan mudah dilalui ketika orang tua mengenalkan dan membimbingnya terhadap lingkungan sekitar. Pada anak usia dini, rasa tanggung jawab dapat ditanamkan pada diri anak baik di sekolah maupun di rumah.
Penelitian Terdahulu
Penelitian Nur Shintitya Isbayani, Penggunaan Metode Outbound Blind Lead untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Emosional Anak. 38. Penelitian ini berjudul Pengembangan Emosi Sosial Anak Menggunakan Metode Outgoing Play Pada Kelompok B.1 RA AL-ULYA Bandar Lampung. Implementasi blind-led exit games dalam meningkatkan perkembangan sosial emosional anak usia 5-6 tahun di TK Pertiwi Kecamatan Empat Lawang.
Dengan adanya permainan outgoing kepemimpinan tunanetra, anak diharapkan mampu menstimulasi perkembangan sosial emosional anak. Tujuan penelitian ini adalah penerapan blind outgoing games dalam meningkatkan sosial emosional anak usia 5-6 tahun di TK Pertiwi Kabupaten Empat Lawang. Mengembangkan emosi sosial anak melalui metode blind outgoing game pada kelompok B.1 RA Al-Ulya Bandar Lampung.
Kerangka Berfikir
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Metode kualitatif adalah suatu proses penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan orang dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif adalah sebuah tradisi khusus dalam ilmu-ilmu sosial yang secara mendasar mengandalkan observasi terhadap orang-orang dalam wilayahnya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam konteks tersebut. Penulis menggunakan metode kualitatif karena (1) lebih mudah beradaptasi dengan kenyataan yang lebih berdimensi, (2) lebih mudah menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan subjek penelitian, (3) mempunyai kepekaan dan kemampuan beradaptasi. terhadap banyaknya pengaruh yang timbul dari pola – pola nilai bahagia.43.
Lokasi Penelitian
Subjek dan Objek Penelitian
Sumber Data Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara disebut juga dengan metode wawancara, yaitu mengumpulkan informasi dengan cara mengajukan serangkaian pertanyaan secara lisan, yang juga harus dijawab secara lisan. Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai keadaan umum TK Pertiwi Kabupaten Empat Lawang. Dengan metode ini diharapkan juga dapat diperoleh data mengenai tanggapan/pernyataan mengenai pembelajaran dasar-dasar pendidikan agama Islam dalam meningkatkan karakter religius siswa, serta untuk mengetahui bagaimana pembelajaran dasar-dasar pendidikan agama Islam dalam meningkatkan karakter religius. karakter religius siswa di TK Pertiwi Kabupaten Empat Lawang.
Uji Keabsahan Data
Untuk menstimulasi perkembangan sosial emosional pada anak usia dini di TK Pertiwi Empat Lawang dilakukan kegiatan outgoing play tunanetra di luar kelas. Dengan demikian, penerapan metode outbound blind lead dapat meningkatkan keterampilan sosial emosional anak kelompok A PAUD ABC Singaraja semester II tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini dilakukan oleh Rizki Ayudia, Pengembangan Sosio-Emosional Anak Melalui Metode Outgoing Play Tunanetra Leading di Kelompok B.1 RA AL-ULYA Bandar Lampung.54.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan sosial emosional anak di RA AL-ULYA Bandar Lampung. Metode permainan Outbound Blind Lead merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mendorong perkembangan sosial emosional anak. 54 Rizki Ayudia, pengembangan sosial emosional anak melalui tunanetra memimpin metode outgoing play di kelompok B.1 RA AL-ULYA BANDAR LAMPUNG.
59. sederhana, namun penelitian ini juga mempunyai persamaan dengan penelitian sebelumnya yaitu sama-sama menggunakan metode outbound blind lead sebagai alat ukur untuk mengetahui tingkat perkembangan sosial emosional anak, sehingga disimpulkan terdapat pengaruh Penerapan Outbound Blind Lead Games untuk meningkatkan perkembangan sosial emosional anak usia 5-6 tahun di TK Pertiwi Kabupaten Empat Lawang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa penerapan permainan bimbingan blind exit dilakukan dalam meningkatkan perkembangan sosial emosional anak usia 5-6 tahun di TK Pertiwi Empat Lawang yaitu.
Teknik Analasis Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Wilayah Penelitian
Hasil Penelitian
Emosionalitas sosial merupakan proses berkembangnya kemampuan anak dalam beradaptasi dengan dunia sosial yang lebih luas. Perkembangan sosial emosional merupakan landasan bagi perkembangan kepribadian individu di masa depan dan berkaitan positif dengan aspek lainnya. Perkembangan sosial-emosional yang sehat meliputi rasa percaya diri dan kompetensi, kemampuan menjalin hubungan baik dengan teman sebaya dan orang dewasa, kemampuan tetap mengerjakan tugas, memiliki arah/tujuan, kemampuan mengenali, memahami dan mengomunikasikan perasaan atau emosi, kemampuan mengelola emosi yang kuat secara konstruktif.
Dari aktivitas yang dilakukan anak, khususnya dalam stimulasi perkembangan sosial emosional melalui penggunaan outgoing blind lead games, banyak sekali yang diperoleh anak, tidak hanya perkembangan sosial emosional anak saja. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober sampai dengan 29 November 2020 di TK Pertiwi Empat Lawang, terlihat jumlahnya. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan emosi sosial, peningkatan emosi sosial terlihat dari pedoman wawancara yang telah dilakukan sebelumnya dan observasi terhadap 15 anak yang sebelumnya mengalami perkembangan sosial emosional, setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan outbound blind lead games. berpengalaman. peningkatan yang signifikan yaitu hanya terdapat 6 orang anak yang tidak mengalami perkembangan sosial emosional anak berdasarkan observasi anak terhadap keaktifan dan partisipasi anak selama pelaksanaan penelitian ini, sehingga peneliti menyimpulkan bahwa Implementasi Outgoing Blind Lead Games di Menstimulasi Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 5-6 Tahun di TK Pertiwi Empat Lawang mempunyai pengaruh terhadap perkembangan sosial emosional anak.
Pembahasan
Perbedaan penelitian ini dengan peneliti terdahulu adalah peneliti terdahulu menggunakan perbandingan persentase untuk mengetahui tingkat perkembangan keterampilan sosial emosional anak, sedangkan hasil penelitian ini menggunakan metode observasional dengan melihat langsung tingkat perkembangan keterampilan sosial emosional anak. anak-anak. signifikan, namun penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya. Mereka juga mempunyai satu persamaan yaitu Dengan menggunakan metode outbound blind lead sebagai alat ukur untuk mengetahui tingkat perkembangan sosial emosional anak, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pelaksanaan permainan outbound blind lead terhadap stimulasi. perkembangan sosial-emosional anak usia 5 tahun ke atas. 6 tahun di TK Pertiwi Kabupaten Empat Lawang. Keterampilan sosial emosional anak di RA AL-ULYA Bandar Lampung masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain siswa kurang aktif dan kurang antusias mengikuti kegiatan perkembangan khususnya dalam bidang perkembangan sosial emosional. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada siklus I dan siklus II, penulis dapat menyimpulkan bahwa metode bermain blind lead-outbound dapat mengembangkan emosi sosial anak kelompok B.1 RA AL-ULYA Bandar Lampung.
Hal ini terlihat dari peningkatan kemampuan sosial emosional anak, siswa yang berkembang sangat baik/BSB pada siklus I pertemuan I mencapai 0%, pertemuan II mencapai 5%, pertemuan III mencapai 5%, sedangkan pada pertemuan I pertemuan keempat mencapai 5. Perbedaan penelitian ini dengan peneliti sebelumnya adalah peneliti sebelumnya menggunakan pemilihan sampel berdasarkan tindakan kelas yang dibagi menjadi beberapa kelompok di setiap kelas, namun peneliti menggunakan sampel satu kelompok karena populasinya memang banyak. tidak terlalu besar dan hanya menggunakan 1 kelas saja, namun penelitian ini dengan penelitian sebelumnya mempunyai persamaan yaitu sama. menggunakan metode blind lead at exit sebagai alat ukur untuk mengetahui tingkat perkembangan sosial emosional anak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan Blind Lead Games dalam Merangsang Perkembangan Sosial Emosi anak usia 5 tahun. tahun. 6 tahun di TK Pertiwi Kabupaten Empat Lawang. Pada penelitian ini terdapat perbedaan yaitu peneliti tidak melakukan pembekalan dan pembekalan, sedangkan persamaannya pada penelitian ini peneliti dan penelitian ini sama-sama menggunakan metode external blind bullet sebagai alat ukur perkembangan sosial emosional pada anak. Perbedaan penelitian ini dengan peneliti terdahulu adalah peneliti terdahulu menggunakan perbandingan persentase untuk mengetahui tingkat perkembangan sosial emosional anak dengan melalui beberapa tahapan dalam permainan dan melakukan pembekalan dan pembekalan, sedangkan hasil penelitian ini menggunakan metode observasi dengan cara dilihat secara langsung. didalamnya untuk mengetahui tingkat perkembangan sosial, kepentingan emosional anak dan tidak menggunakan beberapa tahapan dalam permainan serta tidak melakukan penyuluhan dan pembekalan agar permainan lebih banyak.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Jelas bahwa hampir semua anak ingin berpartisipasi dalam proses permainan, meskipun ada pembagian tim atau kelompok.
Saran
Untuk menjadi guru yang kreatif, seorang guru tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk mendorong perkembangan sosial emosional pada anak, karena guru dapat memanfaatkan ruang dan sarana prasarana yang ada agar seluruh aspek perkembangan anak dapat berkembang dengan baik dan seimbang. .