• Tidak ada hasil yang ditemukan

implementasi akad musyarakah pada asosiasi

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "implementasi akad musyarakah pada asosiasi"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

PENDUHULUAN

Latar Belakang

Mirip dengan jual beli, tujuannya adalah untuk mentransfer properti dari penjual ke pembeli sebagai imbalannya. Asosiasi pedagang syariah di Desa Pagutan selalu menggunakan akad jual beli dalam transaksinya, baik untuk transaksi kecil maupun terutama untuk transaksi yang melibatkan jumlah besar.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Oleh karena itu peneliti mengangkat judul “Review Hukum Islam Terhadap Akad Musyarakah Pada Asosiasi Pedagang Berbasis Syariah Desa Pagutan Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah”.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Telaah Pustaka

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama membahas akad musyarakah dari segi rukun dan syaratnya, sedangkan perbedaan penelitian saya membahas tentang tinjauan hukum Islam tentang akad musyarakah, sedangkan penelitian Aida Fauziyah Fitriani juga membahas tentang pelaksanaan akad musyarakah dari suatu negara. perspektif ekonomi. Persamaan penelitian ini adalah sama-sama membahas revisi hukum Islam tentang akad musyarakah, sedangkan perbedaannya penelitian saya membahas akad musyarakah antara pedagang dan asosiasi.

Kerangka Teori

Pengertian syirkah menurut mazhab Maliki adalah izin tasharruf bagi masing-masing pihak yang sah. Jika modalnya berupa aset, maka aset tersebut harus dinilai dan disepakati oleh masing-masing sekutu sebelum akad. Jika terjadi kerugian, maka kerugian ditanggung oleh masing-masing sekutu berdasarkan porsi modal yang disetorkan.

Bahwa syariah memberikan izin untuk meningkatkan keuntungan pada kontrak kontribusi pihak manapun dalam aset ini. Para ulama telah sepakat bahwa pembagian keuntungan harus sesuai dengan persentase modal yang disetor oleh masing-masing anggota sebesar 50%, sehingga keuntungan yang diperoleh juga 50%. Kemudian mereka berselisih tentang modal lain tetapi bagi hasil sama seperti harta yang disetor ke syirkah adalah 30% sedangkan yang lain 70% sedangkan bagi hasil setiap anggota syirkah adalah 50%.

Dari beberapa pengertian di atas, pada dasarnya pengertian syirkah adalah suatu perjanjian kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu hal tertentu dimana masing-masing pihak menyumbangkan dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan dibagi sesuai dengan kesepakatan. Bagian kerugian yang harus ditanggung oleh masing-masing sekutu adalah sesuai dengan jumlah modal yang ditanamkan oleh masing-masing sekutu. Menurut kaidah fiqih yang berlaku yaitu: keuntungan dibagi menurut kesepakatan dan kerugian ditanggung menurut modal masing-masing.

Perusahaan non model ini dibangun berdasarkan prinsip keagenan (wakalah) dan kepercayaan (amanah), dengan masing-masing klien mewakili perusahaannya masing-masing. 33 Untuk syirkah ini dibolehkan memiliki harta pada sesuatu yang dibeli, menurut bagiannya masing-masing (tanggung jawab masing-masing).

Metodologi Penelitian

Dalam melakukan penelitian, kehadiran peneliti sangat dibutuhkan untuk mendapatkan data yang lengkap, akurat, nyata dan masuk akal dimana kehadiran peneliti berperan sebagai instrumen kunci bagi kehidupan subjek sesuai dengan timeline. Situs ini dipilih karena: adanya pembatasan mobilitas masyarakat akibat pandemi Covid-19 yang membuat peneliti mencari lokasi penelitian yang dekat dengan rumah, serta adanya praktik ekonomi syariah yang dijadikan fasilitas, dan adanya data yang dapat diperoleh. diperoleh dengan mudah. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh pihak lain.

Observasi adalah pengamatan terhadap objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang dikumpulkan dalam penelitian. Observasi ini juga dilakukan untuk mengumpulkan data yang akan mendekatkan peneliti dengan lokasi penelitian serta untuk memberikan gambaran lengkap tentang kegiatan Ikatan Pedagang Syariah Desa Pagutan. Metode wawancara adalah cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi dari narasumber.32.

Informasi yang dikumpulkan terkait dengan pelaksanaan akad musyarakah (kerja sama permodalan) yang nantinya akan diajukan atau direvisi menurut hukum Islam. Dalam hal ini yang diwawancarai adalah anggota, pengurus dan masyarakat yang pernah meminjam modal dari asosiasi untuk mendapatkan data yang lengkap. Mengingat penelitian yang dilakukan hanya menyajikan data kualitatif, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data induktif sehingga dapat memberikan gambaran yang akurat mengenai apa yang sebenarnya terjadi.

Sistematika Pembahasan

Sejarah Terbentuknya Asosiasi Pedagang Pagutan Bersyariah.43

45 Untuk mencapai tujuan usaha ini, anggota asosiasi menerapkan 3S (senyum, sapa dan sapa) anggota asosiasi baru berinteraksi, menawarkan barang dagangan dan sebagainya, setelah selesai transaksi juga diakhiri dengan 3S (senyum, sapa dan sapa). Memperhatikan kewajiban zakat untuk membantu sesama anggota perkumpulan lain sehingga anggota perkumpulan juga dapat membangun usaha seperti anggota perkumpulan yang sukses. Oleh karena itu, zakat yang dikeluarkan untuk anggota asosiasi nantinya akan dikelola secara profesional dan tidak tersalurkan secara tuntas sehingga zakat tersebut dapat menjadi modal kerja dan sebagainya.

Menentukan pola/cara agar harga barang yang dijual oleh anggota asosiasi di masyarakat tetap terkesan lebih murah dari tempat lain. Mengingat akan datangnya bulan ramadhan, seluruh pemilik toko wajib mendekorasi tokonya masing-masing semenarik mungkin, dan para anggota paguyuban menghidupkan kembali tradisi laki-laki sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang datang berbelanja. Tempat penjualan yang dihias dengan apik, terutama bagi pedagang yang tidak memiliki toko dan lapak tetap seperti tempat kuliner dan anggota asosiasi yang berdagang di pasar.

Wajib bagi seluruh pedagang di Pagutan, baik yang telah bergabung maupun yang belum bergabung sebagai anggota paguyuban, untuk ikut berdagang demi suksesnya tujuan tersebut. Publikasi terus-menerus Asosiasi Pedagang Pagutan Syariah melalui Facebook untuk menanamkan pola pikir ini di masyarakat luas dan jika ada pedagang, kami memposting dagangannya agar anggota asosiasi saling membantu untuk membagikan postingan ini. Susunan anggota Perkumpulan Pedagang Syariah Pagutan Desa Pagutan terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Pengurus, Dewan Penasehat, Divisi dan Koordinator.

Gambar 3: Struktur organisasi Asosiasi Pedagang Pagutan Bersyariah
Gambar 3: Struktur organisasi Asosiasi Pedagang Pagutan Bersyariah

Program Kerja Asosiasi

Fungsi badan penasehat adalah untuk memberikan arah politik, saran, nasihat dan pertimbangan dalam gagasan atau program yang dilaksanakan oleh asosiasi. Tugas koordinator dalam paguyuban adalah memberikan arahan kepada setiap pedagang yang tergabung dalam paguyuban sesuai dengan wilayahnya masing-masing.

Syarat Pengajuan Pinjaman Kepada Asosiasi

Asuransi pembiayaan atau pada saat anggota meminjam dana kepada perkumpulan yaitu dalam bentuk KTP, setelah mengisi formulir, formulir tersebut diserahkan kepada pengurus nasabah atau perkumpulan atau kepada pengurus yang memprosesnya bersama pengurus kondisi untuk pertimbangan lebih lanjut. Dana tersebut kemudian dicairkan oleh asosiasi jika, dengan persetujuan presiden dan sekretaris asosiasi, dinyatakan layak untuk pinjaman modal.

Pinjaman Kepada Asosiasi

Ibu Fatimah meminjam dari paguyuban untuk kebutuhan usaha pakaiannya sebesar Rp 1.800.000. dengan jangka waktu pengembalian 6 (enam) bulan. Pada bulan pertama dan kedua, Ibu Fatimah mengembalikan dana ke asosiasi sebesar Rp 300.000. (bulan pertama) dan Ibu Fatimah memberikan uang sukarela sebesar Rp 30.000. dan Rp 300.000 di bulan kedua dengan uang sukarela yang sama. Dari permasalahan di atas dapat dianalisis pengembalian modal Ibu Fatimah dari menjual pakaian kepada asosiasi selama enam bulan sebesar Rp 1.800.000 dan uang sukarela sebesar Rp 160.000.

Ibu Rukiyah meminjam dari paguyuban selama 5 (lima) bulan sebesar Rp. 300.000 pada angsuran bulan pertama, dan Ibu Rukiyah menyumbangkan uang sebesar Rp. 20.000. Pada bulan kedua, Ibu Rukyah membayar uang jaminan atau cicilan kepada asosiasi sebesar Rp300.000 dan uang sukarela sebesar Rp25.000. Pada bulan ketiga, Ibu Rukyah memberikan setoran atau cicilan kepada asosiasi hanya sebesar Rp 250.000, dan tidak ada uang sukarela yang diberikan kepada asosiasi.

57 Dari soal-soal di atas kita dapat menghitung pengembalian modal mrs. Rukiyah menganalisis hasil penjualan pakaian kepada asosiasi selama enam bulan sebesar Rp 1.500.000 dan uang sukarelanya sebesar Rp 45.000. Abdul Hamid meminjam uang dari asosiasi sebesar Rp 1.250.000 untuk memulai usaha, namun uang yang dipinjam Abdul Hamid untuk keperluan lain tujuan dan untuk memulai usaha, maka Rp. Wajdi Anwar meminjam kepada asosiasi selama 3 (tiga) bulan dalam akad sebesar Rp 1.200.000 tetapi dilunasi (dilunasi) setelah 4 (empat) bulan.

IMPLEMENTASI AKAD MUSYARAKAH PADA ASOSIASI

Praktek (keterangan hasil wawancara dan observasi) pinjaman di perkumpulan oleh Ibu Fatimah sudah sesuai dengan syariat Islam dimana memenuhi syarat rukun musyarakah yaitu ada obyek akad, ada orang yang memiliki akad (asosiasi dan Bu Fatimah), ada tujuan akad (meningkatkan pendapatan melalui modal kerja lebih banyak), dan dalam hal ini ada pernyataan persetujuan berupa kesepakatan atau rincian pinjaman. Adapun penerapan akad musyarakah dalam hal cara peminjaman, Ibu Fatimah meminjam modal dari asosiasi untuk menjalankan atau meningkatkan usaha bersalinnya, Ibu Fatimah mengajukan pinjaman modal dari asosiasi kemudian modal tersebut digunakan untuk usaha (tidak digunakan untuk tujuan lain) sesuai dengan akad musyarakah. Untuk aspek bisnis, Ibu Fatimah telah menerapkan akad musyarakah karena Ibu Fatimah adalah pemilik usaha yang meminjam dan asosiasi adalah orang yang memberikan pinjaman. Dalam hal ini ada kerjasama (musyarakah) antara Ibu Fatimah dengan paguyuban.

Dalam kasus Ibu Rukiyah, tinjauan hukum Islam hampir sama dengan apa yang terjadi pada Ibu Rukiyah. Fatimah dimana perkumpulan tersebut menjadi pemberi modal dan Ny. Rukyah sebagai peminjam dan kedua belah pihak mengadakan perjanjian kerjasama permodalan (akad musyarakah) untuk menambah pendapatan. 61 Demikian pula dalam kasus Tn. Supyan Hadi, asosiasi mengadakan perjanjian kerjasama (akad musyarakah) ketika Bpk. Supyan Hadi meminjam modal untuk keperluan bisnis dan uang itu benar-benar digunakan untuk bisnis. Wajdi Anwar dimana dia tidak membayar tepat waktu dalam kasus ini karena ada alasan tepatnya Covid-19, asosiasi tidak mempermasalahkan ini karena kecelakaan peminjam modal, tetapi ini adalah bencana yang tidak pernah direncanakan dan waktu pembayaran. Hanya selisih 1 (satu) bulan, revisi hukum Islam telah memenuhi syarat rukun musyarakah.

Dapat disimpulkan dari berbagai dalil di atas bahwa penerapan kerjasama permodalan (musyarakah) diperbolehkan dalam hal perhimpunan modal sepanjang kerjasama tersebut tidak merugikan salah satu pihak, seperti yang berlaku pada perhimpunan dagang syariah yang meminjamkan modal. kepada anggota asosiasi lainnya. Musyarakah dalam pengertian usaha tidak hanya untuk menguntungkan satu pihak saja, tetapi bertujuan untuk saling membantu baik dalam bentuk materi (modal berupa uang) maupun muril (modal berupa pemikiran). 1. Pelaksanaan akad musyarokah untuk pelaksanaan kerjasama permodalan (musyarakah) dalam hal perhimpunan permodalan diperbolehkan sepanjang kerjasama tersebut tidak merugikan salah satu pihak, seperti yang berlaku pada perhimpunan dagang syariah yang meminjamkan modal kepada anggotanya. dari asosiasi lainnya.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran-Saran

Jenis akad yang digunakan adalah akad musyarakah, yang dibuktikan dengan adanya persekutuan yang didirikan pada saat anggota meminjam kepada perkumpulan, tertulis dengan jelas dan jelas dinyatakan dalam adanya ikatan koperasi. Aida Fauziyah Fitriyani, Praktik Akad Musyarakah dan Pembiayaan Modal Kerja Pada BRI Syariah Cabang DSN-MUI Malang Perspektif Fatwa No: 08/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Akad Musyarakah, Skripsi, FSUIN MMI Malang, Malang, 2018, hal.

Gambar

Tabel 1 Pinjaman modal asosiasi tahun 2020 ............................................
Gambar 3: Struktur organisasi Asosiasi Pedagang Pagutan Bersyariah ..... 49  Gambar 4: Alur peminjaman modal kepada asosiasi .................................
Gambar 3: Struktur organisasi Asosiasi Pedagang Pagutan Bersyariah
Gambar 4: Alur peminjaman modal kepada asosiasi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada hasil penelitian serta pengujian hipotesis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Penerapan pengendalian internal pada Direktorat Jenderal

«Optimization of preparation technology of stowing mixtures with ultrafine grinding based on the production of waste», стр.. «Alternative replacement constitutes the filling mixture and