• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Akad Wakalah Bil Ujrah Pada Layanan Mobile UGT Ditinjau Dari Fatwa DSN MUI NO. 113/DSN-MUI/IX/2017 (Studi Kasus BMT UGT Nusantara Capem Mojo) - Etheses IAIN Kediri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Implementasi Akad Wakalah Bil Ujrah Pada Layanan Mobile UGT Ditinjau Dari Fatwa DSN MUI NO. 113/DSN-MUI/IX/2017 (Studi Kasus BMT UGT Nusantara Capem Mojo) - Etheses IAIN Kediri"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan telah ditentukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam praktiknya implementasi akad Wakalah Bil Ujrah pada layanan Mobile UGT di BMT UGT Nusantara Capem Mojo sesuai dengan praktik transaksi transfer. Transfer merupakan proses pemindahan uang dari suatu rekening kepada rekening lainnya.

Konsep Wakalah Bil Ujrah pada transaksi transfer yakni adanya permintaan dari anggota selaku muwakkil kepada pihak BMT melalui Mobile UGT selaku wakil untuk melakukan perintah transfer sejumlah uang yang ditujukan pada rekening orang lain kemudian sebagai balas jasa anggota kepada pihak BMT, anggota sebagai muwakkil akan memberikan imbalan berupa ujrah/biaya admin kepada BMT sebagai bentuk balas jasa.

2. Implementasi akad Wakalah Bil Ujrah pada menu transaksi transfer melalui layanan Mobile UGT dikatakan sah karena telah memenuhi rukun dan syarat yang berlaku pada

Fatwa DSN MUI No. 113/DSN-MUI/IX/2017 tentang Wakalah Bil Ujrah. Rukun dan syarat menurut Fatwa DSN MUI No. 113/DSN-MUI/IX/2017 tentang Wakalah Bil Ujrah yakni Ijab dan qabul pada transaksi transfer menggunakan layanan Mobile UGT dilakukan secara elektronik. Pelaku akad dalam transaksi tersebut yakni anggota yang memiliki kekuasaan penuh atas rekening miliknya sebagai muwakkil dan BMT UGT Nusantara yang merupakan pengelola utama layanan Mobile UGT sebagai wakil. Objek akad dalam transaksi tersebut merupakan saldo yang berada pada rekening tabungan anggota. Selain itu, ujrah berupa uang yang akan dipotong dari saldo rekening anggota.

Terpenuhinya rukun dan syarat pada transaksi transfer menggunakan layanan Mobile

(2)

UGT menunjukkan ketaatan serta kepatuhan BMT UGT Nusantara terhadap landasan syariah yang berlaku. Dengan hasil tersebut sehingga dapat digunakan anggota atau calon anggota sebagai patokan untuk menggunakan layanan Mobile UGT. Sehingga anggota yakin bahwasannya layanan Mobile UGT telah sesuai dengan Fatwa DSN MUI No.

113/DSN-MUI/IX/2017 tentang Wakalah Bil Ujrah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, terdapat beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan antara lain:

1. Kepada BMT UGT Nusantara diharapkan dapat terus mengembangkan layanan Mobile UGT agar tujuan diluncurkannya layanan tersebut benar-benar dapat terealisasikan dengan baik, sehingga menu-menu yang saat ini masih dalam tahap pengembangan dapat segera dimanfaatkan oleh anggota BMT UGT Nusantara.

2. Kepada pihak BMT UGT Nusantara diharapkan dapat terus mengembangkan layanan Mobile UGT sehingga tidak hanya anggota yang menggunakan ponsel berbasis Android

saja yang dapat mengakses serta mengoperasikan layanan Mobile UGT melainkan semua anggota pengguna ponsel berbasis apapun dapat menikmati fasilitas layanan Mobile UGT.

3. Kepada pihak BMT UGT Nusantara diharapkan dapat mempertimbangkan kembali terkait cut off layanan Mobile UGT pada pukul 23.00-02.00 WIB. Sehingga anggota tetap dapat melakukan transaksi menggunakan layanan Mobile UGT kapan saja tanpa ada batas waktu tertentu, karena tidak menutup kemungkinan pada waktu cut off layanan Mobile UGT anggota ingin melakukan transaksi untuk keperluan darurat atau yang lainnya.

4. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dengan topik serupa selain itu peneliti selanjutnya diharapkan dapat

(3)

mengembangkan penelitian ini khususnya terkait implementasi akad pada transaksi- transaksi lain yang terdapat pada layanan Mobile UGT sehingga penelitian ini dapat berkembang.

Referensi

Dokumen terkait

pembiayaan take over yang dilakukan oleh BMT UGT Sidogiri Capem Sukorejo Kota Blitar tidak sesuai dengan ketentuan Fatwa DSN MUI N0.31/DSN- MUI/VI/2002 tentang

wakalah bil ujrah pada produk pendidikan adalah untuk mengetahui apakah dalam prakteknya yang dilakukan oleh PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Semarang telah sesuai dengan

Teknik yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh yaitu dengan teknik deskriptif yakni menguraikan dan menjelaskan mengenai praktik akad kafa>lah

yang ditentukan oleh Kementrian Agama untuk mendapatkan nomor seat porsi haji. Pembiayaan konsumtif merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada nasabah untuk

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang sesuai dengan rumusan masalah, yaitu yang berhubungan dengan teknik aplikasi akad wakalah pada BSM

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa bentuk transaksi uang elektronik yang dibuat oleh BMT Bahtera Pekalongan yaitu aplikasi Bahtera Mobile, akad yang digunakan

Apabila dilihat secara lebih spesifik asuransi syariah menggunakan salah satu akad yaitu akad Wakalah bil Ujrah menurut Fatwa Nomor 52/DSN MUI/III/2006 Tentang

berdasarkan akad Wakalah bil Ujrah pada PT. BNI Life Insurance terdapat beberapa unsur yang terkait didalamnya yaitu formulir permohonan peserta asuransi, ikhtisar