• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLIKASI DOA TERHADAP KESEHATAN JIWA (Analisis Penafsiran Ayat-Ayat Doa Dalam Tafsir Al-Sya’râwî)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "IMPLIKASI DOA TERHADAP KESEHATAN JIWA (Analisis Penafsiran Ayat-Ayat Doa Dalam Tafsir Al-Sya’râwî)"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Agama (M.Ag) bidang Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir. Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Implikasi Doa Bagi Kesehatan Jiwa (Analisis Tafsir Ayat Doa dalam Tafsir Al-Sya’râwî)” benar-benar karya saya kecuali kutipan-kutipan yang telah disebutkan. Skripsi ini disetujui sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Agama (M.Ag) Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir.

Seluruh dosen program pascasarjana Institut Sains Al-Qur'an Jakarta yang telah memberikan ilmu dan keahliannya kepada penulis. Pengelola dan Staf Perpustakaan Lembaga Sains Al-Qur'an dan Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Analisis Kritis Tafsir Sholat Al-Sya'râwî dan Kaitannya dengan Kesehatan Jiwa…..147 BAB V : KESIMPULAN.

Penelitian bertajuk Implikasi Doa Bagi Kesehatan Jiwa (Analisis Tafsir Ayat Doa dalam Tafsir Al-Sya'râwî), menegaskan bahwa spiritualitas mempunyai pengaruh yang besar terhadap kondisi mental seseorang. Pendapat Zakiah ini sejalan dengan pembahasan tafsir ayat doa dalam kitab Tafsir Al-Sya'râwî.

ءار

يوارعشلاُُ -

يُو ار

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah

Agama memerlukan penjelasan sumber hukumnya yaitu Al-Qur'an dan hadis, termasuk tafsir Al-Qur'an yang dikembangkan oleh para ulama. 1Nurussakinah Daulay, Pengantar Psikologi dan Pandangan Al-Qur'an Tentang Psikologi, (Jakarta: Prenamedia Group, Cet; I, 2014), hal. Agama dapat digolongkan ke dalam nilai-nilai penghayatan, salah satu nilai yang juga dapat menjadi sumber makna hidup dan menjadikan hidup bermakna.3 Sedangkan agama ini mempunyai sumber hukum utama, tepatnya Al-Qur'an. sebuah Al-Kerim.

Kebahagiaan mereka tergantung pada kemampuan mereka memahami maknanya, mengetahui rahasia-rahasianya dan mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya.4 Salah satu alat untuk membantu memahami isi Al-Qur'an adalah tafsir Al-Qur'an. . Mencermati definisi di atas, maka tafsir Al-Qur'an sangat bermanfaat bagi umat manusia untuk dijadikan acuan dalam menyikapi tantangan dan permasalahan hidup setiap saat. Mereka yang berpangkat tinggi, berilmu dan harta berlimpah, namun mengalami kekosongan batin, kekosongan rohani. Itulah sebabnya banyak orang yang mengalami penyakit. 9.

Penulis memaparkan tema-tema terkait shalat sebagai mediasi antara dua sisi pendekatan di atas, tafsir Al-Qur'an dan psikologi. Namun ayat-ayat doa dalam Al-Qur'an dengan urgensi doa terkait dengan kondisi dan manfaatnya bagi kesehatan jiwa belum dapat dijelaskan secara ilmiah, terutama dari sudut pandang tafsir Al-Qur'an. Selain itu, permasalahan terkait kesehatan jiwa memerlukan penjelasan yang detail dari sudut pandang psikologi Islam dan pemaparan agama, dalam hal ini doa, sebagai solusinya.

Mengamalkan agama dalam kehidupan sehari-hari dapat melindungi agar tidak terjerumus ke dalam gangguan jiwa dan juga dapat memulihkan kesehatan jiwa bagi orang yang sedang cemas, sedih, susah, dll. 15Dadang Hawari, Al-Qur'an, Pengobatan Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yoyakarta: Dana Bakti Prima Yasa, 1997), hal. 16Muhammad Utsman Najati, Psikologi dalam Al-Qur'an, Terapi Al-Qur'an dalam pengobatan gangguan jiwa, (Bandung: Pustaka Setia, Cet; I, 2005), hal.

Para peneliti percaya bahwa orang yang menganut praktik keagamaan cenderung tidak menderita penyakit, baik penyakit mental maupun penyakit fisik.

Sedangkan pada kalimat ي ن س ح م لا ن م ب ر ي ق للا ة ح ر إ ن (Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. Padahal Allah SWT telah memberikan petunjuk untuk bertawakal kepada-Nya sebagai salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan hidup, namun tidak sedikit masyarakat yang tidak mengindahkan anjuran ini.Selain itu, tidak semua umat Islam memahami kesadaran masyarakat bahwa Allah SWT mengenal hamba-hamba-Nya.

Inilah fenomena yang kita tahu dalam ramai orang yang berputus asa dalam doa dan ikhtiar, jiwanya kerdil, walaupun gagal mencapai jangkaan hidup atau memenuhi harapan hidup, maka mereka menerima standard kualiti di bawah jangkaan dan tidak sedikit. malah terjerumus ke alam jenayah kerana tidak sabar untuk mengharungi kehidupan dengan tawakal. Maksudnya: Katakanlah: "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap dirimu sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni segala dosa. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Seorang mukmin tidak layak berputus asa dalam kehidupan dunia ini apabila dia diuji dengan kesukaran dan kepayahan, malah seorang mukmin tidak mencari tempat yang akan membawa kepada kemarahan. Tetapi jika seorang hamba sentiasa berdoa dan hanya memohon perlindungan kepada Allah daripada pelbagai keburukan, hatinya akan tenang.26 Putus asa tiada dalam kamus orang mukmin, manakala putus asa dalam hidup adalah pencetus kuat gangguan jiwa. Pergilah cari berita tentang Yusuf dan saudaranya dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.

Ayat di atas merupakan permintaan Ya'qub agar anak-anaknya melakukan "tabassus" (pemeriksaan) dan tidak mudah berputus asa apabila mengalami masalah atau rintangan, merupakan pengajaran yang berharga untuk mengundang pengharapan kepada Allah swt. Al-Quran benar-benar mengajar perkara ini melalui orang-orang hebat dalam kisah-kisah yang menyejukkan hati. Sesungguhnya orang yang sombong dan tidak mahu menyembahku akan masuk neraka dalam keadaan hina.

27 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kesehatan Dalam Perspektif Al-Qur'an, (Jakarta: Lajnah Pentashihhan Mushaf Al-Qur'an, Cet p.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Kajian Pustaka

Mengetahui keharusan dan hakikat shalat menurut Al-Qur'an dari berbagai sumber kitab tafsir, khususnya tafsir al-Sya'râwî karya M. Yunus, Tafsir al-Sya'râwî; Tinjauan Sumber, Metode dan Ittijâh, (Disertasi, Ilmu Keagamaan Islam, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009) 43 Tesis ini menjelaskan secara relatif lebih rinci mengenai metode khusus dan umum yang digunakan oleh para mufassir, dalam hal ini M. Mutawallî al-Sya Metode 'râwî yang relatif luas memadukan metode ma'tsur dan ra'yi, meskipun metode bir-ro'yi lebih dominan.

Disertasi ini menjadi sumber rujukan penting karena ittijâh tafsir al-Sya'râwî sendiri dapat dirasakan dalam beberapa dimensi, lughawi, manhaji dan kaun. Ahmad Rusydi, Religiositas dan Kesehatan Mental, (Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2012) 44 Penelitian ini menjelaskan bahwa masyarakat sangat membutuhkan agama kapanpun dan dimanapun, agama dengan segala aktivitas yang diperlukan dan segala prinsip yang harus ditaati. . Psikologi menunjukkan perkembangan yang semakin canggih, namun fakta menunjukkan sebaliknya, tesis ini menggambarkan perdebatan ilmiah tentang religiusitas dan kesehatan mental, tesis ini tidak.

Yunus, Tafsir al-Sya'râwî; Tinjauan Sumber, Metode dan Ittijâh, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2009), Disertasi (tidak dipublikasikan). Malkan, Dimensi Keilmuan dalam Tafsir al-Sya'râwî, (Disertasi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2016) 45 Disertasi ini secara lengkap menggambarkan sifat keilmuan tafsir al-Sya'râwî, apalagi yang menjadi objek kajiannya adalah ayat. tentang penciptaan manusia, atau upaya untuk membuktikan bahwa ilmu pengetahuan modern tidak bertentangan dengan Alquran. Penulis mendapat gambaran mengenai keutamaan tafsir al-Sya'râwî, dan menurut penulis sangat tepat digunakan sebagai gambaran ayat-ayat doa dan pengaruhnya terhadap kesehatan jiwa.

Penelitian ini merupakan penelitian interpretatif ibadah (sholat) yang dikaitkan dengan psikologi Islam dengan pendekatan kualitatif sehingga metode yang diterapkan adalah metode kualitatif. Sumber primer yang berkaitan dengan kajian dalam skripsi ini yang membahas tentang implikasi shalat bagi kesehatan jiwa diperoleh dari kitab Tafsir al-Sya'râwî karya Muhammad Mutawallî al-Sya'râwî, kitab al-Du'â al-Mustajâb karya Muhammad Narator Mutawalli al-Sya'. Sedangkan buku-buku penting yang menjadi referensi sekunder dalam penelitian ini adalah buku berjudul Ilmu Jiwa Agama karya Zakiah Darajat, Tafsir dan Makna Sholat dalam Al-Qur'an karya Syaikh Bakar Abdul Hafidz al-Khulaifat, Buku al-Adzkar karya Syaikh Bakar Abdul Hafidz al-Khulaifat, Buku al-Adzkar karya Imam an - Nawawi, kitab Tazkiyatun nafs karya Ibnu Taymiyah, Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa karya Dadang Hawari, Psikologi Agama dan Kesehatan Jiwa karya MA Subandi, Psikologi Al-Qur'an dari Jiwa hingga Ilmu Laduni karya Muhammad Ustman Najati dan Integrasi Psikologi dengan Islam, karya Hanna Djumhana Bastaman.

Penulis memperoleh sumber referensi yang sangat mendukung penelitian ini dari beberapa sumber buku dan jurnal pendukung terkait pembahasan doa dan kesehatan mental.

Sistematika Penulisan

Data yang dikumpulkan dari literatur, baik primer maupun sekunder, akan digunakan sebagai bahan analisis masalah ini. Artinya, setelah mengumpulkan data yang bersifat umum, kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan pendekatan yang berbeda-beda terhadap permasalahan yang spesifik.51. Metodologi penelitian dan sistematika penulisan bertujuan untuk menjelaskan serangkaian langkah dan prosedur penelitian yang konsisten dengan penyelidikan ilmiah.

Poin kedua tentang kesehatan jiwa, indikator jiwa sehat, prinsip kesehatan jiwa, permasalahan jiwa tidak sehat dan solusinya. Bab ketiga menguraikan biografi al-Sya'râwî: kelahiran dan keturunannya, pendidikan dan pekerjaannya, profil penafsirannya dan pandangan para ahli. Bab keempat membahas analisis kritis terhadap tafsir shalat as-Sya'râwî, hubungan shalat dengan kesehatan jiwa dari sudut pandang para psikolog, pendapat para ulama mengenai implikasi shalat bagi kesehatan jiwa.

Bab kelima menyimpulkan dan memuat kesimpulan dan saran penulis mengenai penelitian ini, dari seluruh pembahasan dari bab pertama hingga bab terakhir.

Kesimpulan

Saran-Saran

Andi Muhammad Syahril, Tafsir dan Arti Doa dalam Al-Qur'an, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, Cet; I, 2016. Darajat, Dzakiah, Perkembangan Psikologi Agama dan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, Cet; I, 1999. Daulay, Nurussakinah, Pengantar Psikologi dan Pandangan Al-Qur'an Tentang Psikologi, Jakarta: Prenamedia Group, Cet; saya, 2014.

Gazi in Faozah, Psychology of Religion Understanding the Influence of Religion on Human Behavior, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Research Institute, Cet; I, 2010. Hidayat, Komaruddin, Razvoj psihologije vere in islamskega izobraževanja v Indoneziji, Džakarta: Logos Wacana Ilmu, Cet; I, 1999. Svet Majma' al-Lughah al-'Arabiyah, Mu'jam Alfazh Al-Qur'an al-Karîm, Kairo: Dâr al-Syuruq, t.th.

Mubarok, Achmad, Solusi Krisis Spiritual Jiwa Manusia Modern dalam Al-Quran, Jakarta: Paramadina, Cet; I, 2000. Najati, Muhammad Utsman, Psikologi dalam Al-Qur'an, Terapi Al-Qur'an dalam Penyembuhan Gangguan Jiwa, Bandung: Pustaka Setia, Cet; I, 2005. Hedi Fajar dan Abdullah, Psikologi Al-Quran dari Jiwa ke Ilmu Laduni, Jakarta: Penerbit Marja, Cet; Saya, 2010.

Jawaban dan Penolakan Doa Berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah, Jakarta: Darul Haq, Cet; V, 2014. Al-Sya'râwî, Muhammad Mutawalli, Bagaimana Nabi dan Orang Shaleh Berdoa, Jakarta: Khatulistiwa Press, Cet; I, 2010. Al-Sya'râwî, Muhammad Mutawallî, Tafsir al-Sya'râwî: Khawatir al-Sya'râwî Hawl Al-Qur'an al-Karim, Juz 1, Kairo: Akhbar al-Yawm, 1991.

Al-Sya'râwî, Muhammad Mutawallî al-Sya'râwî, Al-Mukhtar min Tafsir Al-Qur'an al-Azim, Kairo: Maktabah al-Turath al-Islami.

Referensi

Dokumen terkait

Pertanyaan penelitian tersebut dapat dirinci sbb: Berapakah jumlah ayat kinâyah dalam al-Quran?; Bagaimana perkembangan makna kinâyah dalam kitab-kitab tafsir?; Ayat

Pada bab ini akan berisikan analisis dari kitab tafsir ilmi Kementrian Agama RI dan LIPI yang bertema kiamat dalam perspektif al-Qur’an dan sains, yang terdiri dari tiga sub bab

Cara mengendalikan marah dalam al-Qur‟an yang terfokus pada tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka yaitu dengan cara adalah dhikir kepada Allah, sabar, dan memaafkan orang

Penelitian ini bertujuan supaya peneliti dan pembaca mengetahui penafsiran Alquran Surah Al-Qiyamah ayat 4 dalam kitab Tafsir Ilmi Kementrian Agama RI yang dibantu oleh

Apabila kita baca dan kaji kitab tafsir beliau, maka akan kita lihat metode tafsir beliau, yaitu bahwa jika menafsirkan suatu ayat dalam kitabullah,

BAB IV ANALISIS PENAFSIRAN AYAT-AYAT BERTEMA MANUSIA DAN SIFAT-SIFATNYA DALAM KITAB TAFSIR AL-QUR’AN TEMATIK (EDISI REVISI) KARYA KEMENTERIAN AGAMA RI .... Analisis

Berdasarkan uraian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa belum ada penelitian yang membahas secara khusus tentang tafsir al-Zamakhsyari mengenai penafsiran ayat yang

dengan menggunakan metode pengumpulan data yang sesuai.. Sumber primer tersebut berupa Al- Qur‟an dan terjemah, kitab -kitab tafsir, dan buku-buku terjemah lainnya