BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Bahasa merupakan satu wujud yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa bahasa itu adalah milik manusia yang telah menyatu dengan pemiliknya. Sebagai salah satu milik manusia, bahasa selalu muncul dalam segala aspek kegiatan manusia sebab tidak ada satupun kegiatan manusia yang tidak disertai dengan kehadiran bahasa.
Adanya bahasa membuat kita menjadi makhluk yang bermasyarakat (makhluk sosial). Kemasyarakatan kita tercipta dengan bahasa, dibina dan dikembangkan dengan bahasa. Bahasa biasa digunakan oleh siapa saja dan dimana saja, baik dalam situasi formal maupun nonformal, dari tempat menuntut ilmu hingga tempat mencari nafkah. Sebagai contoh, Baha sering digunakan di sekolah, pasr, kantor dan lain-lain.
Setiap individu memiliki cara berkomunikasi dan berbahasa yang berbeda- beda atau beragam yang berfungsi untuk mempertahankan ciri kepribadiannya.
Bentuknya dapat berupa diksi dan dapat pula berupa cara berekspresi. Dalam konteks itu, bahasa merupakan cermin penuturnya.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih pasar sebagai subjek penelitian, Pasar merupakan tempat berkumpulnya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi.
Adapun sarana yang digunakan dalam proses transaksi tersebut adalah bahasa,
sehingga dalam proses transaksi yang berlangsung dapat berupa proses tawar menawar.
Peristiwa tindak tutur dalam wacana jual beli di pasar mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu menyampaikan maksud dan tujuan berbagai pihak. Penjual dan pembeli menggunakan bahasa sebagai sarana dalam melakukan transaksi tawar menawar demi mencapai kesepakatan bersama. Proses transaksi antara penjual dan pembeli di pasar dengan menggunakan bahasa inilah yang dimaksud sebagai peristiwa tutur.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti akan mengkaji tindak tutur yang digunakan oleh penjual dan pembeli di pasar sentral Pangkep Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dengan menggunakan pendekatan sosiopragmatik, yaitu telaah mengenai kondisi yang lebih khusus tentang prinsip kerja sama dengan prinsip kesopanan yang berlangsung secara berubah-ubah dalam situasi sosial yang berbeda-beda serta hubungan lambang dan makna dengan penafsiran. Hal yang dimaksud dengan lambang adalah suatu ujaran baik berupa satu kalimat atau lebih yang membawa makna tertentu, yang didalam pragmatik ditentukan atas hasil penafsiran si pendengar atau mitra tutur.
Peneliti memilih tindak tutur penjual dan pembeli di pasar sentral Pangkep Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebagai subjek penelitian karena pembeli di pasar sentral Pangkep memiliki ragam latar belakang sosial, ekonomi, budaya dan
sebagainya. Perbedaan latar belakang pengunjung tersebut dapat memengaruhi bentuk tuturan misalnya, intonasi pengucapan dari penutur yang satu dengan yang lain bisa membedakan maksud dari tuturan. Pasar sentral pangkep yang terletak di jantung kota pangkep yang merupakan pasar terbesar yang terdapat di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sehingga banyak pengunjung yang berbelanja kebutuhan hidup sehari-hari di pasar ini. Hal ini juga memicu banyaknya ragam bahasa dan situasi atau tindak tutur yang terjadi dan menarik untuk diteliti.
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca maupun masyarakat terkait makna tuturan yang sering terjadi pada transaksi jual beli di pasar sentral Pangkep kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Karena tanpa disadari tindak tutur penjual dan pembeli sering memiliki makna yang berbeda dari apa yang diucapkannya. Penyampaian pesan secara implisit dalam tindak tutur para penjual dan pembeli juga dapat menyebabkan salah pengertian atau dalam transaksi jual beli (antara penjual dan pembeli) terkadang muncul komunikasi yang tidak disadari sehingga mengakibatkan batalnya proses transaksi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti beranggapan bahwa penelitian tentang analisis tindak tutur penjual dan pembeli dalam transaksi jual beli di pasar sentral Pangkep kabupaten Pangkajene dan Kepulauan menarik untuk diteliti secara mendalam sehingga lebih komprehensif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah bentuk tindak tutur yang terdapat dalam komunikasi penjual dan pembeli pakaian di Pasar Sentral Pangkep Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan?
2. Bagaimanakah makna tindak tutur yang terdapat dalam komunikasi penjual dan pembeli pakaian di Pasar Sentral Pangkep Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk tindak tutur dan makna tindak tutur yang terdapat dalam komunikasi penjual dan pembeli di pasar sentral Pangkep kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan yang berhubungan dengan pragmatik dan sosiopragmatik. Selain itu, penelitian ini mempunyai manfaat mengetahui secara konkrit mengenai bentuk tindak tutur dan makna tindak tutur dalam komunikasi penjual dan pembeli di pasar sentral Pangkep Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini mempunyai manfaat untuk mengetahui kekhasan tuturan komunikasi yang terjadi antara penjual dan pembeli di pasar sentral Pangkep kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.