Journal ofBusiness and Banking Volume 2, No. l, May 2012, pages I
-
8INEFISIENSI BIAYA PRODUKSI DITINJAU DARI KUALITAS BAHAN BAKU DAN KUANTITASPRODUK CACAT PADA
PToPANCARAN SEMANGAT JAYA DISURABAYA
Dwi Widajati
UPN "Veteran" Jawa Timur E-mail : dwiwida2Tl [email protected]
Jalan Medokan Ayu Rungkut Surabaya 60295,lndonesia
ABSTRACT
PT. Pancaran Semangat Jaya,
a
manufacturing company, produces magazines named Pan-jebar
Semangat (Java magazine, there areproduct
defectsat a
maximumof
36,117in
2003 -andthe lowest 31,229
in
2005). Product defects are often caused by raw material quality that is not good. To attoid any mistakes, the company had to choose a goodraw
materialprior
toproceising.
The purposeof this
research wasto
test andprove empirically
the inJluenceof
'raw
mateiial
quality towards the quantity of product defect toproduction
cost inefficiency.In this
study,thi
analysis was doneby collecting
thedata
exploitsquantity of raw
material quality, ihe quantity ofproduct
defects and production costs. Simple regression analysis andmultiple liniar
regressionswere
userJto
tleterminethe ffict of raw material quality
andqurittty
ofprotluct
de.fect to procluction cost inefficiency. The result sfutwed that when the variable raw material quality was removed, the variable quantity of product defect would not influence the production cost inqfficiencies. When the variable quantity of product defect wasrimot
ed, theraw material quality
would not either inJluence theproduction
costineficien-
cies.
Also the
test results showedthat
theraw material quality
and the quantity of product defect had no in/luence towards production cost inefficiencies.Key words: Row
Material
Quatity, Quantity cf Product Defect, Production costsinfficiency.
PENDAHULUAN Salah satu tujuan
perusahaan adalah Seiring dengan berkembangnyaiklim bisnis memperoleh laba terutama dari
kegiatanyung ir*ukin brbur,
perusahaandituntut operasinya. Oleh karena itu,
manajer,rntuk
mempertajam strategi bisnisnyaagar
perusahaandalam mengambil
keputusan-dapat bertahan dalam dunia persaingan
yang
keputusannya ditujukan untuk meningkatkansemakin ketat. Strategi yang tepat adalah laba. Upaya untuk mengukur
efisiendengan menghasilkan produk yang dapat
tidaknya suatu proses produksi salah satunya memberikannilai tambah bagi konsumen adalah dengan membandingkan
antarabaik dari segi manfaat maupun dari segi
rencana biaya produksi dengan realisasinya.kualitas. Penlediaan
produk yang berkuali-
Perencanaanbiaya produksi
dituangkan ketas memang telah menjadi tuntutan bagi
dalam bentuk pedomanbiaya yang
disebut suatu perusuhuun. Setiap usaha dalampersa-
biaya standar.PT.
Pancaran Semangat Jaya inganiinggi
selalu berkompetisi denganin- sebagai objek penelitian,
perusahaanini
du-stri yang sejenis. Produk yang
berkualitas tidak
efisien atau inefisien dalam pemakaian burukj6t*
ukunrn.*bebani
biayadengan biaya produksi, Penyebabnya
karenabanyaknya produk cacat yang dihasilkan kesalahan dalam proses produksi
yangmaka semakin tinggi biaya yang akan akhirnya
menghasilkanproduk yang
tidak dikeluarkanuntuk
memperbaikinya.Hal ini
sempurna(cacat). Hal ini
mengakibatkanyang menyebabkan uiunyu pemborosan proses pengerjaan ulang .dan
diperlukantiay-a atau inefisiensi terhadap biaya
operasi. biaya kembali untuk perbaikan
tersebut.Biaya yang terealisasi selalu
melebihi
yang telah dianggarkan.Untuk
mengadakanefisiensi
biaya pro- duksi, maka perusahaan harus mampu meng- upayakanagar kualitas bahan baku
yang akan diproseslebih lanjut menjadi
produkjadi tidak
terjadi pemborosan dan kelebihanbiaya produksi dari
bahanbaku.
sehingga tujuan perusahaan untuk memperbaiki kiner-janya dari waktu ke waktu
dan mengurangi atau menghilangkan pemborosan dan inefisi- ensi dapat tercapai.Berdasarkan
latar
belakang masalah di atas maka permasalahanyang diajukan
da-lam penelitian ini
adalah pengaruh inefisi-ensi biaya produksi ditinjau dari
kualitas bahan baku dan kuantitas produk cacat padaPT.
Pancaran Semangat Jaya(Majalah
Pa- njebar Semangat Surabaya).Hasil
penelitianini
diharapkan dapat bermanfaatbagi
peru- sahaan sebagai bahan pertimbangan dalammembuat keputusan dan strategi
dalam bersaing.RERANGKA TEORITIS DAN HIPO.
TESIS
Pengertian
Akuntansi Biaya
Menurut
Mulyadi (2007:7),
Akuntansi biayaadalah proses pencatatan.
penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk dan jasa, dengan cara-cara tertenfu, serta penafsiran
terhadap hasilnya.Akuntansi biaya mempunyai
perananyang penting dalam
memberikan informasiyang akurat mengenai biaya
yangdikeluarkan sebagai dasar perencanaan dan pengendalian bidang produksi
dari
aktivitas usahajuga untuk pengambilan
keputusanbaikjangka
pendek maupun jangka panjangserta untuk kepentingan
pengendalian manajemen.Pengertian
Inefisiensi Biaya Produksi Inefisiensi merupakan suatu
pemborosan biaya antara bahan baku. tenaga kerja tidaklangsung. dan produksi tidak
langsung, karena realisasi biaya yang dikeluarkan lebihbesar dari yang dianggarkan.
Sedangkanbiaya
adalahkas atau nilai ekuivalen
kasyang dikorbankan untuk
mendapatkan barang ataujasa yang
diharapkan memberimanfaat saat ini atau
dimasa datang bagi organisasi (Hansen danMowen,2004:
40).Menurut Mulyadi (2007: l4),
Biayaproduksi merupakan biaya-biaya
yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produkjadi
yang siap untukdijual.
Menurut Supriyono (1999:l9),
Biaya produksi adalahsemua biaya yang berhubungan
denganfungsi produksi atau kegiatan
pengolahan bahan baku menjadi produkjadi.
Inefisiensi merupakan ukuran
dalammembandingkan antara keluaran
(output)yang
direncanakandengan hasil
masukan(input)
yang dicapai.Jika
keluaran (output) yang digunakan semakin besar. maka tingkatefisiensinya akan semakin rendah
dan sebaliknya.Jadi inefisiensi biaya
produksi merupakan kegiatan pemborosan biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produkjadi.
Pengertian
Biaya Standar
Menurut Matz dan Usry (1993:
95), Biayastandar adalah biaya yang
ditetapkan terlebih dahulu untuk memproduksi satu unitatau
sejumlahunit produk
selama periode tertentudi
masa mendatang.Biaya
standaryang ditetapkan akan terus
digunakan apabilatidak
ada perubahan harga maupun metode produksi (Baridwan, 1992: 174).Biaya standar
merupakanbiaya
yang seharusnyaterjadi untuk membuat
suatu produk. Jadi Biaya standar merupakan terget yangdituju
dan sekaligus sebagai pedomanbagi perusahaan mencapai tujuan
yaitumemperoleh laba sesuai dengan
yang diharapkan.Manfaat
biaya
standar menurut Samryn(2002: 224) :
Dengan menggunakan biayastandar maka memungkinkan pula
bagi manajemenuntuk
penggunaan konsepza-
nagement
bv
exeption, memudahkan peren- canaankas dan
persediaan, meningkatkan penghematan dan efi sien.Kelemahan biaya standar
menurutSamryn (2002: 225) : Dengan
adanyaJournal ofBusiness and Banking
standar
informasi selain varians
cenderungkur4ng mendapat perhatian yang
segera, Penggunanaanprinsip
pengecualian untukpenelian kinerja di satu sisi
dapatmendorong bawahan untuk
berusaha menutupi penyimpangan-penyimpangan dari standar yang sifatnya negatif.Biaya standar biasa digunakan
untuk membantu manajemen dalam melaksanakan kegiatannya termasukdalam
melaksanakanfungsi-fungsinya. Menurut Matz,
biayastandar digunakan untuk:
Menetapakananggaran, Mengendalikan biaya
danmemotivasi serta mengukur
efisiensi, Menyederhanakan prosedur penetapan biaya dan mempercepat laporan penyajian biaya.Pengertian
Kualitas
danStandar Kualitas
PengertianKualitas
Menurut
Hansendan Mowen (2001:
963), Pengertiankualitas
merupakantolok
ukurrelatif terhadap kebaikan. Kualitas
dapatpula didefinisikan
sebagai kesesuaian suatuproduk
dengan persyaratanyang
diajukan pelanggan (Adnan, 2000: 13).Dapat disimpulkan bahwa
kualitas adalah ukuranrelatif
kebaikan atau sesuatuhal yang memenuhi berbagai
harapan pelanggan.Pengertian
Standar Kualitas
Menurut Adnan (2000: 142). ada
duapendekatan dalam standar kualitas. yaitu:
Pendekatan Tradisional
Standar
mutu yang
digunakan adalah yangdisebut tingkat mutu yang dapat
diterimalAcceptable Quality Level: AOL). AQL merupakan suatu pengakuan
bahwasejumlah tertentu
produk yang rusak
akan dihasil dan dijual.Pendekatan Kerusakan
Nol
(zero defect)Standar ini mencerminkan suatu filosofi tentang pengendalian mutu terpadu
dandikirimkan
menurut persyaratan-persyaratan yang diajukan pelanggan.Pengertian Bahan
Baku
Menurut Nafarin (2004: 82). Bahan
baku merupakan bahan langsung yaitu bahan yangVolume 2, No. l, May 2012, pages I
-
8membentuk suatu kesatuan yang
tidak terpisahkandari produk jadi. Bahan
baku merupakan bahanyang
membentuk bagianintegral produk jadi. Bahan baku
yangdiolah
dalam perusahaan manufaktur dapatdiperoleh dari pembelian lokal,
pembelian import atau dari pengolahan sendiri.Disimpulkan
bahanbaku
adalah bahanatau
unsur-unsuryang belum diolah
danakan digunakan dalam proses
pabrikasi untuk diproses menjadi barangjadi.
Prosedur Perolehan dan
PemakaianBahan
Baku
Menurut Matz
(1990:
162), siklus perolehandan pemakaian bahan baku
biasanya meliputi:Penyusunan, pemcanaan dan penetapan cara pengerjaan
(routing)
menentukan rancanganproduk, spesifikasi bahan. dan
berbagaipersyaratan pada setiap tahap operasi.
Anggaran produksi merupakan
rencanainduk,dari rencana inilah
dikembangkan rincian permintaan bahan.Surat permintaan pembelian
memberiinformasi kepada bagian
pembelianmengenai
kuantitas
danjenis
bahan-bahan yang dibutuhkan.Pesanan pembelian merupakan
kontrakberkenan dengan kuantitas dan
tanggalpenyerahan bahan yang diperlukan
agarkesinambungan operasi terjamin.
Laporan
penerimaan menerangkan jumlahyang diterima dan bisa juga
melaporkanhasil penelitian dan pengujian atas
mutu bahan.Surat permintaan bahan memberitahu bagian gudang agar menyerahkan sejumlah bahan tertentu
ke
departemen tertentu pada waktu terntentu.Kartu buku besar bahan yang
untuk singkatnyasering kita
sebut sebagai kartubahan saja, mencatat penerimaan
danpengeluaran setiap jenis bahan
danpenyelenggarakan pencatatan
persediaan secara berkelanjutan atau perpectual.Pengelolaan Bahan
Baku
yangEfektif
Pengelolaan bahan yang efektif
sangatpenting artiny a, untuk:
Memberikan pelayanan
terbaik
kepada para pelangganBerproduksi dengan efisiensi
semaksimal mungkinMengatur
jumlah
dana yang tertanam dalam persediaan stabil(Matz,
1990: 161).Tahap pertama,
divisi teknik
melakukanstudi untuk mempelajari usul.
rancangan gambaranbaru
danperincian lainnya
yangada dan
memeriksaproduksi dalam
batas yang ada dan direncanakan.Pengertian Biaya Bahan
Baku
Biaya bahan baku adalah biaya bahan baku
yang
dikeluarkanuntuk
memproduksi satuunit produk. terdiri dari kuantitas
yaitumasukan fisik yang dikeluarkan
untuk memproduksisatu unit keluaran fisik
dan harga bahanbaku yaitu harga
satuanfisik
tersebut
(Munawir.
2002: 365).Disimpulkan biaya
bahanbaku
adalah biaya bahan bakuyang
harusterjadi
untuk membuat satu-satuan produk tertentu.Pengertian
Produk
Menurut
Hansendan Mowen (2000:
46).Produk adalah barang yang di
produksidengan mengubah bahan baku
melaluipenggunaan tenaga kerja dan
masukan modal seperti pabrik. tanah, dan mesin.Produk adalah hasil yang
diperolehsuatu
perusahaandalam aktivitas
proses produksinya.Hal ini
dapat berupa barang- barang ataujasa
yang dapatdinikmati
oleh konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.Pengertian
Produk
CacatMenurut Usry (2004: 206), barang
cacat adalahunit
yang selesai atau separuh selesainamun cacat dalam hal tertentu.
Produk cacatmenurut
Hansendan Mowen
(2001:964)
adalahproduk yng tidak
memenuhi spesifikasinya.Pada manufaktur.
ketidaksempurnaanproduk mungkin disebabkan
kesalahan dalam bahan baku. tenaga kerja atau mesin.Jiks produk cacat tersebut diproses kembali dalam satu tahapan atau
lebih
dibuat dalamstandar produk yang dapat
dijual,
maka halini akan lebih menguntungkan
untuk dilakukan.Pengaruh
Kualitas
BahanBaku Terhadap Inefisiensi
BiayaProduksi
Bahan baku merupakan salah satu
inputyang tidak kalah penting
dibandingkan dengan tenagakerja
dan modal. Pengadaan dan pengawasan kualitas bahan baku sangat pentingdilakukan
agar kualitas bahan bakuyang diterima
perusahaansesuai
denganpersyaratan yang telah
ditetapkan perusahaan.Penentuan
kualitas
bahanbaku
sangat penting. karena dengan kualitas bahan bakuyang tidak sesuai maka bahan
pembantuyang diperlukan lebih banyak
sehingga biaya produksi yang dikeluarkan lebih besar.Hl : Diduga biaya kualitas bahan
bakuberpengaruh positif terhadap
inefisiensi biaya produksiPengaruh Kuantitas Produk
CacatTerhadap Inefisiensi
BiayaProduksi
Produk sering didefinisikan
sebagaipenciptaan guna, dimana guna
berartikemampuan barang atau jasa
untukmemenuhi kebutuhan dan diharapkan dalam proses produksi dapat meminimalkan jumlah produk cacat.
Dengan mengurangi
produk
cacat yang dihasilkan berarti menghemat biaya produksisecara efisien karena tidak
melakukan rework atau pengerjaan ulang.H2: Diduga kuantitas produk
cacatberpengaruh positif terhadap
inefisiensi biaya produksiMETODE PENELITIAN
Definisi Operasional dan Pengukuran
Variabel
Data yang
digunakandalam penelitian ini
merupakandata sekunder dan primer,
di manadata primer diperoleh
langsung dariperusahaan, khususnya yang
adahubungannya dengan laporan
biayaproduksi. kualitas
bahan baku dan kuantits produk cacat. Sedangkan data sekunder yaituJournal ofBusiness and Banking
Coefficientsu
Volume 2, No. l, May 2012, pages I
-
8Tabel l Hasil Regresi
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients C∝dttb
Cま 糖:ly
Ⅳlodel Sig.
B ttr
BetaPartial
Tolerance VIF (Constant)Kualitas Bahan
Baku-(Xl)
Kuantitas Produk Cacat-(X2)
‐.625 6.772
…,145 1.151 1.433 2.452
….092 .927
‐.058 ‐.126 .901 .269 .584 564
‐.024 112
.156 6.403 .156 6.403 a Dependent Variable:ineflsiensi Biaya Produksi(Y)
堕 奎lpummaryb
Model R Square Adjusted R Square
Std'€rror of
the
Durbin-watson trsilmate.323a 105 .038 ,34516 .786
a Predictors: (Constant), Kuantitas Produk Cacat-(X2), b Dependent Variable: Inefisiensi Biaya Produksi (Y) ANOVAb
Kualitas Bahan Baku-(Xl )
Modcl Sum of Squares df Mean Square Sig。
Regression Residual Total
.376 3.217 3.592
つん 7
︐ 0
´ つ4 つ4
8 9 8 1
1.577 .225a
a Predictors: (Constant), Kuantitas Produk Cacat-(X2). Kualitas Bahan Baku-(Xl)
data yang sudah ada dan disusun
olehpemsahaan seperti. struktur
organisasi, sejarah perusahaan,aliran
proses produksi, laporan biaya produksi, kualitas bahan baku,dan kuantitas produk cacat. Penelitian ini menggunakan satu variabel (4
yaituinefisiensi
biaya produksi
dan dua variabel bebas(X7) yaitu kualitas
bahanbaku
dan (X2)yaitu
kuantitasproduk
cacat. Dimana variabelini diukur
dalam satuan prosentase(%) dan skala data rasio. Kualitas
bahan baku dirumuskan dengan :χ l=
Biayare al
-
Biayaanggaran BiayaanggaranTeknik Analisis
danUji
HipotesisTeknik Analisis
Model analisis Regresi Linier
Berganda dapatdituliskan
dengan persamaan sebagai bcrikut:y=α
+わl Xl+b2」 狗 +θ,di rnana:
(3)
y
α
わノわ2
為 為
θ
inefi siensi biaya produksi konstanta
koefisien regresi bebas kualitas bahan baku kuantitas produk cacat variabel pengganggu
×1000/0
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Teknik
analisis pada penelitianini
menggu- nakan regresilinier
berganda, teknik analisislinier
bergandadilakukan untuk
mengana-lisis dan menguji
secaraempiris ada
atau tidaknya pengaruhyang signifikan
Kualitas BahanBaku dan
KuantiatasProduk
Cacat(1)
為 = 対∞ %
(2)
terhadap Inefisiensi Biaya Produksi pada PT.
Pancaran Semangat Jaya. Pengolahan data dilakukan dengan program SPSS 16.
Hasil
regresilinier
dengan SPSS16
dapatdilihat
padaTabel l. Dari Tabel I didapar
kan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = - 0,625 - 0,145
Xt +
1,433Xz g)
Konstanta (a) : - 0.625
menyatakan apabila semuavariabel
bebas sama dengannol
dan dianggap konstan, maka inefisiensi biaya produksi(I)
sebesar -0,625.Koefisien regresi untuk kualitas
bahanbaku (Xr) : - 0.145
menyatakan apabilakualitas bahan baku mengalami
kenaikansebesar satu satuan dan variabel
bebaslainnya konstan, maka akan
menurunkan inefisiensi biaya produksi sebesar 0,145.Koefisien regresi untuk kuantitas produk
cacat (X) : 1,433 menyatakan
apabila kuantitas produk cacat mengalami kenaikansebesar satu satuan dan variabel
bebaslainnya
konstan,maka akan
meningkatkan inefisiensi biaya produksi sebesar 1,433.Koefisien Determinasi
Dari Tabel I diketahui nilai dari
R2koefisien determinasi
yang
diperoleh 0,105 yang berarti bahwa kualitas bahan baku dan kuantitasproduk
cacat mampu menjelaskan perubahanpada inefisiensi biaya
produksi sebesar 10,506 dan sisanya 89,5yo dijelaskanoleh variabel lain yang tidak
dibahas pada penelitianini.
Sedangkan koefisien korelasi berganda(R)
sebesar0,323
menunjukkankorelasi yang cukup kuat antara
variabelkualitas
bahanbaku dan
kuantitas produk cacat dengan inefisiensi biaya produksi.uji
FUntuk
memprediksi keakuratan model yang digunakan dalam penelitianini
dapat dilaku- kan dengan menggunakanuji F
yang dapat dilihat pada Tabel 1 bagianANOVA.
Dasar pengambilan keputusan untuk pengu-
jian hipotesis digunakan nilai
probabilitas dengan kriteria sebagai berikut:Hs diterima
jika
F6i1u,,g> F106.1Hs ditolak
jika
Fhxung(
Ftob.rBerdasarkan tabel
di
atas.di
dapat Fhirune1,577 lebih kecil dari
F1u6.13.354
dengantingkat probabilitas (sig) :
0,225> 0,05
:Menunjukkan bahwa nilai
Fhituns tidak signifikanpositif,
karena tingkat probabilitas (sig)>
0.05 maka Hs diterima dan Hu ditolak yang artinya secara simultan variabel X1 danXt
tidak terdapat pengaruh terhadap variabelIatau
model tidak cocok.uji t
Berdasarkan
Tabel 1 bagian
coefficientsu hasiluji t
dapatdilihat
bahwanilai
r hitung yang dihasilkanvariabel (X,) yaitu
sebesar thituns- 0,13 <
t1u6.11.703
dengan tingkat probibalitas(sig) :
0.901>
0,05. maka Hs diterima dan Ho ditolak, yang artinya bahwa kualitas bahan baku (X7) secara parsial tidakterdapat pengaruh dengan
variabel inefisiensi biaya produksi(I).
Nilai r hitung yang
dihasilkan variabelkuantitas produk cacat (X2) yaitu
sebesar thituns0.584< ttob.t 1.703 dengan
tingkat probabilitas(sig) :
0.564>
0,05. maka He diterima dan Hu ditolak, yang artinya bahwa kuantitasproduk
cacat(X2)
secara parsialtidak
terdapat pengaruhsignifikan
terhadap inefisiensi biaya produksi(I).
Dengan nilai koefisien
determinasiparsial (r)' - (0,1i2)2 :
0,072544 dalamhubungannya dengan inefisiensi
biayaproduksi. berarti bahwa variabel
kuantitasproduk
cacat dapat menjelaskan inefisiensi biaya produksi sebesar 1,2544Yo.Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis regresi linier
bergandadiperoleh bahwa model
regresi yang dihasilkantidak
cocokuntuk
mengujiinefisiensi biaya produksi, kualitas
bahan baku, dan kuantitasproduk
cacat pada PT.Pancaran Semangat Jaya.
Berdasarkan
pada hasil analisis
diatas menunjukkan bahwaKualitas
Bahan Baku dan Kuantitas Produk Cacat'secara simultantidak mempengaruhi inefisiensi
biaya produksi.Hal ini
disebabkan karena modelyang
digunakantidak cocok
masih banyakvariabel lain yang bisa
mempengaruhi inefisiensi biaya produksi seperti kelancaran mesin, tenagakerja.
volume produksi. hasilJournal ofBusiness and Banking
analisis secara parsial kedua
variabelkualitas bahan baku (X1) dan
kuantitasproduk
cacat(X2) tidak
terdapat pengaruhsignifikan terhadap inefisiensi
biaya produksi.Berdasarkan hasil analisis
bahwa variabelkualitas
bahanbaku
dan kuantitasproduk cacat tidak
berpengaruh terhadapinefisiensi biaya produksi. hipotesis
tidakdapat diterima. Karena tingkat
signifikan lebih dari 0,05.Kualitas bahan baku (Xr)
tidakberpengaruh terhadap inefisiensi
biaya produksi(Y)
bisa disebabkan karena bahanbaku yang diproduksi sudah
hampirmendekati standar yang sudah
ditetapkanoleh
perusahaanyaitu
secara keseluruhan kerusakanproduk tidak melebihi dari
3%atau bisa
juga
dengan adanya penambahan bahan pembantu seperti chemical (fountain, spare gum).Kuantitas produk cacat (X2) tidak berpe- ngaruh terhadap
inefisiensi biaya
produksi(Y)
disebabkan karenaunsur mesin,
kesa- lahan bahan baku yang kurang baik atau dari barang dalam prosesyang
pada saat pem- rosesanterjadi
kesalahan. Sehingga bahan baku yang pada saatdiproduksi hampir
se-suai dengan standar
yang telah di
tentukan serta prosesproduksi yang hampir
mende-kati
sempurna menyebabkan kuantitas pro-duk
cacatrelatif kecil
dibandingkan dengan kuantitas produk yang dihasilkan.Dari hasil
penelitianjuga dilihat
tidak terdapat pengaruhdari
variabel kualitas ba- han baku dan kuantitasproduk
cacat terha-dap inefisiensi biaya produksi. Jadi
masih terdapatabanyak variabel lain yang
bisa mempengaruhiinefisiensi biaya
produksi, sehingga dalam penelitian yang akan datang hendaknya diperhitungkan variabel-variabellain
yang memungkinkanjuga
berpengaruh terhadap inefi siensi produksi.SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN DAN KETERBATASAN
Setelah mengetahui
permasalahan, maka dilakukan penelitian dan pembahsan tentang pengaruh kualitas bahan baku dan kuantitasVolume 2, No. l, May 2012, pages I
-
8produk cacat terhadap inefisiensi
biayaproduksi, sehingga dapat
diambilkesimpulan sebagai berikut :
Kualitas bahan baku tidak
berpengaruhsignihkan terhadap inefisiensi
biaya produksi.Kuantitas produk cacat tidak
berpengaruhsignifikan terhadap inefisiensi
biaya produksi.Karena kualitas bahan baku
hanyamampu menjelaskan inefisiensi
biayaproduksi
5,760A dan kuantitas produk cacat hanya mampu menjelaskan inefisiensi biayaproduksi
1,25440. maka bagi
penelitiselanjutnya agar menambahkan variabel lain yang berpengaruh terhadap inefisiensi biaya produksi misalnya: kelancaran mesin, tenaga kerja dan volume produksi
DAFTAR RUJUKAN
Akhyar, Muhammad Adnan,
2000, AkuntansiMutu
Terpadu, AMPYKPN
Yogyakarta.Anonim, 2010. Pedoman
Penyusunan Usulan Penelitian dan Skripsi Jurusan Akuntansi, UPN "Veteran" Jatim.Baridwan, 1992, Intermadate
Accounting,Edisi ketujuh, Cetakan
pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.Ghozali. Imam. 2005. Aplikasi
AnalisisMultivariate Dengan Program
SPSEEdisi ketiga. Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.Gujarati. Damodar, 1995,
EkonometrikaDasar, Terjemahan Sumarno
Zain, Penerbit Erlangga, Jakarta.Hansen. Don R. dan Mowen, 2000, Akuntan-
si Manajemen. Edisi ketujuh,
Bukukesatu, Terjemahan Dewi
Fitriasari, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.Hansen, Don R. dan Mowen,
2001,Manajemen Bioya: Akuntansi
dan Pengendalictn,Buku kedua,
Penerbit Salemba Empat. Jakarta.Matz,
Adolp, Milton F. Usry
dan LawrenceH. Hammer,
1992,Akuntansi
Biaya:P ere ncanaan dan P engendalian,
Edisi
kesembilan.Jilid I dan 2,
Penerbit Erlangga. Jakarta.7
Mulyadi, 2007, Akuntansi Biaya,
Edisikelima, Cetakan
kedelapan, PenerbitSekolah Tinggi Ilmu
ManajemenYKPN,
Yogyakarta._, 2003, Activity Based
CostSystem, Edisi keenam. Cetakan kesatu,
PCNETbit UPP AMP YKPN,
Yogyakarta.
_,
1981. Akuntansi Biaya: PenentuanHarga Pokok dan
PengendalianBiaya, Edisi ketiga,
Cetakan kedua, Penerbitan BPFE, Yogyakarta.Munawir. 2002, Akuntansi Keuangan
danManajemen, Edisi pertama,
Cetakan pertama, Penerbit BPFE. Yogyakarta.Nafarin, M, 2004. Pengantar
Akuntansi:Konsep
Dasar Akuntansi
PerusahaanIndustri, Edisi revisi,
PenerbitSalemba Empat, Jakarta.
Nazir, Mohammad, 2005,
MetodologiPenelitian,
Cetakan keenam, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.Sumarsono, 2004, Metode
PenelitianAkuntansi,
Edisi revisi,
Penerbit UPN"Veteran" Jawa
Timur,
Surabaya.Supriyono, 2000, Akuntansi
Biaya, Buku I,
Edisi kedua, Cetakan kedua
belas Penerbit BPFE, Yogyakarta.Samryn. 2002. Akuntansi