• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFEKSI MENULAR SEKSUAL DALAM KEHAMILAN

N/A
N/A
Annabel Pinem

Academic year: 2023

Membagikan "INFEKSI MENULAR SEKSUAL DALAM KEHAMILAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

INFEKSI MENULAR SEKSUAL DALAM KEHAMILAN

Dosen Pengampu : Bd. Mutiara Dwi Yanti, SST,M.Keb Disusun oleh :

KELOMPOK 2

ELSA DAMAYANTI (20.22.026) RETI LUMBAN RAJA (20.22.122) WIRA SARADILLA (20.22.118) MELDY NOVA SIHOMBING (20.22.039) MAHARANI SYAPUTRI HARAHAP (20.22.036)

SARJANA KEBIDANAN TK IV

INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA T.A 2023/2024

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Komplikasi Dalam Kehamilan, Persalinan, Nifas Dan BBL. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pengampu Ibu Bd. Mutiara Dwi Yanti, SST,M.Keb serta bertujuan guna menambah wawasan tentang “Infeksi Menular Seksual Pada Kehamilan ”.

Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Bd. Mutiara Dwi Yanti, SST,M.Keb selaku dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang sesuai dengan bidang studi yang telah kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 10 September 2023

Kelompok 3

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...i Daftar Isi ...ii Bab I Pendahuluan ...

A. Latar Belakang...

B. Rumusan Masalah...

C. Tujuan...

D. Manfaat...

Bab II Pembahasan ...

A. Pengertian Infeksi Menular Seksual Dalam Kehamilan...

B. Penyebab terjadinya Infeksi Menular Seksual Dalam Kehamilan ...

C. Jenis-jenis Infeksi Menular Seksual Dalam Kehamilan...

D. Gejala terjadinya Infeksi Seksual Menular Dalam Kehamilan...

E. Cara Pencegahan Infeksi Seksual Menular Dalam Kehamilan...

Bab III Penutup...

A. Kesimpulan ...

B. Saran ...

Daftar Pustaka ...

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Infeksi menular seksual (IMS) adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Menurut The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) terdapat sekitar 20 juta kasus baru IMS dilaporkan per-tahun. Pada wanita hamil terjadi perubahan anatomi, penurunan reaksi imunologis dan perubahan flora serviko-vaginal. Perubahan fisiologis pada wanita hamil akan berdampak pada perjalanan dan manifestasi klinis IMS.

Beberapa infeksi menular seksual tersering adalah sifilis, gonore, chlamydia trachomatis, vaginosis bakterial, trikomoniasis, kondiloma, dan kandidiasis. IMS dan kehamilan dihubungkan dengan kehamilan ektopik, abortus spontan, kematian janin dalam kandungan, infeksi perinatal, intrauterine growth restriction, kelainan kongenital, ketuban pecah dini, prematuritas, chorioamnionitis, infeksi puerperalis, bayi berat badan lahir rendah, dan infeksi neonatal.

Kehamilan dapat mengubah penampampakan klinik IMS dan akan mempersulit diagnosis dan terapi. Pada wanita hamil terjadi perubahan anatomi, penurunan reaksi imunologis, perubahan flora serviko-vaginal, yang semuanya akan berpengaruh pada perjalanan dan manifestasi klinis IMS itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Apa yang di maksud dengan Infeksi Menular Seksual Dalam Kehamilan ? 2. Apa Penyebab terjadinya Infeksi Menular Seksual Dalam Kehamilan ? 3. Apa Saja Jenis-jenis Infeksi Menular Seksual Dalam Kehamilan ?

4. Bagaimana Gejala terjadinya Infeksi Menular Seksual Dalam Kehamilan ? 5. Bagaimana Cara Pencegahan Infeksi Menular Seksual Dalam Kehamilan ?

1.3 Manfaat Penulisan

Manfaat dibuat makalah ini adalah:

1. Mahasiswa dapat mengerti apa yang dimaksud Infeksi Menular Seksual Dalam Kehamilan.

(5)

2. Dapat mengetahui apa penyebab dari terjadinya Infeksi Menular Seksual Dalam Kehamilan.

3. Mengetahui Jenis-jenis Infeksi Menular Seksual Dalam Kehamilan.

4. Mengetahui bagaimana gejala dari Infeksi Menular Seksual Dalam Kehamilan.

5. Mengetahui Pengobatan dan Pencegahan dari Infeksi Menular Seksual Dalam Kehamilan.

1.4 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk membahas lebih lanjut dan menambah wawasan pembaca mengenai Infeksi Menular Seksual Dalam Kehamilan populasi secara umum, deteksi dini, manifestasi klinis dan cara penatalaksanaannya secara tepat.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Infeksi menular seksual (IMS) adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. IMS merupakan satu diantara penyebab penyakit utama di dunia dan telah memberikan dampak luas pada masalah kesehatan, sosial, dan ekonomi di banyak negara. Menurut The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) terdapat sekitar 20 juta kasus baru IMS dilaporkan per-tahun. Infeksi menular seksual merupakan masalah utama kesehatan wanita. Lebih dari 50% wanita yang terkena IMS tidak memperlihatkan tanda-tanda. Perempuan hamil lebih rentanmenderita IMS akibat perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilannya, baik perubahan dalam responimun hormonal maupun anatomis. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular IMS, dimana 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini. (CDC, 2010) Diperkirakan angka kejadian sesungguhnya jauh lebih besar dari angka yang ada, hal ini akibat banyaknya kasus yang tidak dilaporkan.

Selain itu, masih belum meratanya jumlah pelaporan, fasilitas diagnostik yang masih kurang, kasus-kasus yang asimptomatik, dan kontrol penyakit yang tidak berjalan menyebabkan sulitnya mendapatkan angka pasti penderita penyakit menular seksual. (Daili, 2002) Insiden IMS yang semakin meningkat di masyarakat yang mengenai pasangan seksual aktif, maka tinggal persoalan waktu bahwa suatu saat akan berdampak pada kesehatan ibu hamil. Diperkirakan 2 (dua) juta wanita hamil terkena IMS setiap tahunnya di Amerika Serikat. (Aziz et al, 2007) Meskipun ada peningkatan umur wanita kawin dan umur pertama kali hamil, akan tetapi sebaliknya umur wanita untuk memulai kegiatan seksualnya cenderung semakin muda dan semakin liberal. Dan hal ini akan mengundang IMS dengan segala dampak ikutannya (Kornia dkk, 2006) Kehamilan sendiri dapat mengubah penampampakan klinik IMS dan akan mempersulit diagnosis dan terapi. Pada wanita hamil terjadi perubahan anatomi, penurunan reaksi imunologis, perubahan flora serviko-vaginal, yang semuanya akan berpengaruh pada perjalanan dan manifestasi klinis IMS itu sendiri.

Pada kehamilan, dapat terjadi penularan infeksi dari ibu ke janin dengan cara kontak langsung saat persalinan, infeksi yang menjalar secara ascenden, dan agen penyebab yang masuk ke sirkulasi janin menembus barier plasenta. Mengingat berbahayanya IMS pada kehamilan, maka diperlukan

(7)

adanya usaha pencegahan. Penanganan penyakit menular seksual pada kehamilan adalah dengan penanganan umum, konservatif, termasuk konseling dan pengobatan pada mitra seksual.

2.2 Penyebab terjadinya infeksi menular seksual dalam kehamilan

Beberapa faktor penyebab terjadinya IMS meliputi ditularkan melalui hubungan seksual secara vaginal, anal/ lewat anus dan oral/ dengan mulut penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, atau jamur yang ditularkan satu orang keorang lain melalui kontak atau hubungan seksual.

2.3 Jenis-jenis Infeksi Menular Seksual Dalam Kehamilan Jenis - jenis infeksi menular seksual dalam kehamilan yaitu :

 HIV/AIDS

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah jenis virus yang dapat menular melalui hubungan seksual aau bertukar jarum suntik dengan penderita HIV.

Selain itu, jika kita memiliki luka dikulit dan luka tersebut terpapar cairan tubuh penderita HIV, maka kita juga berisiko untuk menularkan penyakit tersebut.

Calon bayi dari ibu penderita HIV juga beresiko mengalami penyakit yang sama. Ini karna HIV yang dapat menularkan melalui plasenta (semasa hamil), proses persalinan, juga melalui asi.

 GONORE

Gonore adalah infeksi menular seksual yang terjadi akibat paparan bakteri Neisseria Gonorrhoa.

Jika penyakit ini terjadi pada ibu hamil, terjadinya keputihan nya berbau, rasa terbakar sewaktu berkemih, atau nyeri perut tak bia di hindari. Tak hanya itu, bahaya IMS gonore yang tak ditangani dengan baik adalah reiko keguguran, kelahiran prematur, kehamilan diluar kandungan, dan gangguan kesuburan dimasa mendatang. Sementara itu, bayi yang lahir dari ibu yang gonore sangat beresiko untuk mengalami kebutaan, infeksi sendi, dan infeksi darah. Semua kondisi tersebut sangat mungkin mengancam nyawa.

 KLAMIDIA

(8)

Infeksi klamidia (chlamydia) yang disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis sangat berbahaya jika dialami oleh ibu hamil. Penyakit ini bisa menyebabkan keputihan abnormal, sering buang air kecil dan terasa nyeri, sakit perut, hingga pendarahan. Bila tidak segera diobati, klamidia dapat memicu terjadinya komplikasi berat, seperti:

1. Peradangan rongga panggul.

2. Kecacatan pada bayi.

3. Gangguan kesuburan.

4. Kehamilan diluar kandungan.

5. Kelahiran prematur.

6. Pecah ketuban dini

7. Berat badan bayi lahir rendah.

8. pneumonia 9. kematian bayi

 SIFILIS

Sifilis adalah jenis infeksi menular seksual yang disebakan oleh bakteri Troponema Pallidum. Penyakit ini dapat dengan mudah menular pada caloon bayi jika dialami oleh ibu hamil. Infeksi sifilis pada janin dapat dimulai sejak usia kehamilan 14 minggu, dan resiko semakin meninggkat seiring bertambahnyaa usia kehamilan.

Bahaya IMS pada ibu hamil membuat bayi berisiko tinggi untuk lahir secara prematur dan menalami masalah organ tubuh. Bahkan, sekitar 40% wanita hamil yang mengalami sifilis dan tidak diobati dapat berakhir pada kematian bayi.

 BAKTERIAL VAGINOSIS

Bakterial vaginosis adalah jenis infeksi vagina yang paling sering terjadi pada wanita yang sudah aktif seksual. Penyebabnya, yaitu paparan bakteri Gardnerlla Vaginalis, Mobiluncus, Mycoplasma Hominis, dan Bacteroides. Jika IMS ini terjadi pada ibu hamil, resiko berbagai kondisi berikut bisa meningkat :

1. Infeksi cairan kutuban.

2. Infeksi pada masa nifas.

3. Radang panggul

(9)

4. Kelahiran prematur 5. Kontraksi prematur

 HERPES GENETALIS

Herpes genetalis adalah infeksi pada area genetel yang disebabkan oleh virus herpes simplex. Gehjalanya berupa timbulnya lenting pada area genital, yang diumumnya didahului rasa terbakar dan gatal. Bila dialami oleh ibu hamil, herpes genetalis perlu segera diatasi.

Pasalnya, virus penyebab penyakit ini dapat masuk ke sirkulasi janin melaui plasenta. Jika hal tersebut terjadi, kerusakan organ hingga kematian pada janin tidak bisa dihindari.

Faktanya, angka kematian janin akibat herpes genetalis mencapai 60%. Sementara itu, bayi yang mampu bertahan hidup setelah terinfeksi penyakit tersebut menderita cacat neurologis atau memiliki kelainan berupa :

1. Mikrosefali 2. Hidrosefali 3. Hapatitis

4. Infeksi pada mata

 TRIKOMONIASIS

Salah satu IMS yang bisa terjadi pada ibu hamil adalah trikomoniasis. Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas Vaginalis, dan dapat tidak bergejala. Bahaya IMS trikomoniasis bagi janin adalah resiko ketuban pecah dini, persalinan prematur, an juga berat badan rendah.

 HEPATITIS B

Hepatitis B ini adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B. jika seorang ibu hamil terinfeksi hepapitis B, ia dapat menularkan infeksi tersbut kejaninnya melaui plasenta.

Selain itu, wanita dengan hepatitis B lebih mungkin mengalami kelahiran prematur. Namun, pemeriksaan dini ddan vaksinasi dapat mencegah dampak terburuk dari infeksi ini.

 HPV/KUTIL KELAMIN

(10)

HPV adalah IMS umum yang dapat muncul dengan lesi atau mungkin tiak menunjukan sama sekali.

2.4 Gejala Terjadinya Infeksi Seksual Menular Dalam Kehamilan

 Benjolan, luka, kutil, didekat mulut, anus, atau vagina

 Bengkak atau kemerrahan dekat vagina

 Ruam kulit

 Buang air kecil yang menyakitkan

 Penurunan erat badan, mencret, berkeringat dimalam hari

 Sakit, nyeri, demam dan menggigil

 Keluarnya cairan dari vagina (keputihan yang berbau)

 Seks yang menyakitkan

 Gatal parah pada vagina

2.5 Cara Pencegahan Infeksi Seksual Menular Dalam Kehamilan Tidak Melakukan Seks Bebas

Pelaku seks bebas harus siap berhadapan dengan berbagai risiko penyakit seksual. Mulai dari HIV, sifilis, gonore (kencing nanah), hingga herpes genital. Hal yang bikin khawatir, pelaku seks bebas yang telah terinfeksi ini bisa menjadi orang yang menularkan penyakit kelamin pada orang lain. Seks bebas punya beragam definisi yang sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di masyarakat. Salah satu definisinya, melakukan hubungan seksual tanpa ikatan pernikahan dan dilakukan dengan banyak orang. Ingat, berbagai penelitian telah membuktikan bahwa berhubungan seks dengan beberapa orang, bisa meningkatkan risiko tertular penyakit menular seksual.

Jangan Berhubungan Dengan Pasangan Yang Terinfeksi

Saat pasanganmu terinfeksi penyakit menular seksual, seperti sifilis atau gonore, hindarilah untuk melakukan hubungan seksual dengannya. Sebaiknya lakukan pengobatan dahulu ke dokter sampai penyakit tersebut benar-benar sembuh. Biasanya dokter nanti akan menyarankan dirimu kapan dapat kembali berhubungan intim dengan pasangan, bila keadaannya sudah aman. Dengan

(11)

kata lain, secinta apa pun dirimu dengan pasangan, sebaiknya tunda dulu aktivitas yang satu ini sampai benar-benar pulih.

Gunakan Kondom Saat berhubungan intim

Ini mampu mencegah terjadiny IMS, bila digunakan dengan benar dan konsisten, alat kontrasepsi tersebut mampu mencegah penyakit menular seksual tersebut secara efektif.

jika ragu akan kesehatan seksual pasangannya

periksa terlebih dahulu diri sendiri dan diri pasangan agar dapat mencegah terjadinya infeksi Lakukan skerining IMS saat hamil sehingga jika tertular dapat cepat diobati

Skrining IMS pada ibu hamil penting dilakuka, terutama bila kehamlan terjadi tanpa direncanakan dan dilakukan tidak aman seperti berikut :

1. Perempuan yang sudah aktif seksual secara aktif sebelum menikah.

2. Kehamilan yang dialami remaja diluar pernikhan.

3. Perempuan yang melakukan monogami serial, yaitu ada ikatan pernikahan dengan suatu pasangan pada satu waktu tertentu namun sudah berganti pasangan sah beberapa kali

4. Perempuan berganti ganti pasangan

Jangan menggunakan alkohol atau obat obatan sebelum behubungan seks terutama saat hamil.

(12)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dapat di simpulkan bahwa Penyakit Menular Seksual adalah infeksi yang penularannya terjadi melalui kontak seksual baik dalam bentuk kontak seksual genital, oral atau anal. Jenis dari penyakit IMS pada ibu hamil diantaranya adalah Sifilis yang disebabkan virus Troponemma Pallidum, Gonorhoe disebabkan virus Neiseria gonorea dan HIV/AIDS di sebabkan virus Humman Immuno-deficiency Virus. Dampak dari IMS ini sangat membahyakan janin karena dapat menjadikan janin cacat kongenital, maupun kematian..Sehingga disini perlu penatalaksanaan yang benar-benar diperhatikan atau serius.

3.2 Saran

Sebaiknya kehamilan dengan IMS perlu perhatian dan pengawasan yang serius.

Tenaga kesehatan juga harus lebih waspada lagi terhadap IMS karena penyakin ini dapat menular dan sangat berbahaya. Persalinan dengan IMS juga sebaiknya dilakukan di RS agar mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Christopher,J. 2000. Obstetric dan Ginekologi.Jakarta : Widya Medika .

Fadlun, Feryanto Achmad. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika Nugraheny, Esti. 2010. Asuhan Kebidanan Pathologi. Yogyakarta : Pustaka Rihama Nugroho,Taufan.2012. Patologi Kebidanan. Yogyakarta : Niha Medika.

Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Rukiyah, Ai Yeyeh; dkk. 2010. Asuhan Kebidanan IV ( Patologi Kebidanan ). Jakarta : Trans Info Media

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Mengacu pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan deskripsi mengenai bentuk-bentuk kekerasan dalam berpacaran

Hasil penelitian pada aspek penyakit menular seksual termasuk pada kategori sedang, yang artinya generasi Z cukup memahami tentang penyakit menular seksual, penyebab timbulnya penyakit