SMKN 5 Bandung
Kebutuhan Alat dan Bahan dalam
Analisis
INFORMATION SHEET NO : 1
PROGRAM : Teknik Kimia MATA PELAJARAN : Kimia Terpadu
KOMP. KEAHLIAN : Kimia Analisis
Nama/Tanggal : Aas Harismawati S.Si
Fathnisa Ihsannurika Hasnah S.Si
A.
Tujuan
3.6.1 Membandingkan beberapa model perangkat alat untuk analisis bahan multi komponen 3.6.2 Memprediksi kekurangan dan kelebihan dari beberapa alat yang digunakan untuk analisis
bahan multi komponen
3.6.3 Memilih alat yang tepat untuk analisis bahan multi komponen
B. Indikator Keberhasilan
3.6.1 Mengamati untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah tentang kebutuhan alat untuk analisis bahan multi komponen
3.6.2 Mengumpulkan data tentang kebutuhan alat untuk analisis bahan multi komponen 3.6.3 Menentukan alat yang tepat untuk analisis bahan multi komponen
C. Materi
Langkah-langkah dalam menentukan kebutuhan alat untuk analisis bahan multi komponen 1. Identifikasi kebutuhan alat
Tahapan ini adalah langkah awal untuk mencoba mengidentifikasi alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan pada kegiatan Analisis. Tentukan terlebih dahulu topik-topik praktek ( analisis) yang akan dilakukan. Berdasarkan hasil identifikasi peralatan dan bahan untuk kegiatan Analisis maka dapat ditentukan mengenai jenis alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan, tetapi karakteristik alat dan bahan yang dimaksud belum dapat ditentukan secara tepat
Tabel 2. Contoh Identifikasi Kebutuhan Alat untuk menentukan massa jenis minyak.
KD KEGIATAN ANALISIS ALAT YANG
DIGUNAKAN Menerapkan
pengukuran berat jenis dengan piknometer dan aerometer
1. massa piknometer kosong diukur dengan neraca Ohaus digital .
2. air suling dan minyak masing-masing dimasukkan ke dalam piknometer kemudian massanya diukur
3. tentukan massa jenis air dan minyak
Piknometer
Neraca Ohaus digital Beaker glass
Kaca Arloji
2. menentukan spesifikasi alat yang tepat untuk kegiatan
Spesifikasi alat umumnya berhubungan dengan: bentuk, ukuran (dimensi), akurasi, batas-batas kemampuan, sumber daya (untuk peralatan fisika/listrik) dan bahan yang digunakan. Untuk dapat menentukan secara tepat perlu dipelajari berbagai keterangan mengenai alat-alat .
Jenis-jenis alat yang ada di laboratorium : 1. Alat-alat Titrasi
2. Alat-alat mikrobiologi 3. Alat-alat instrumen
D. Tugas/Latihan
Tentukan kebutuhan alat untuk analisis limbah Cair. Dan jelaskan alasan menggunakan alat tersebut
SMKN 5 Bandung ANALISIS BAHAN
MULTI KOMPONEN
INFORMATION SHEET NO : 2
PROGRAM : Teknik Kimia MATA PELAJARAN :
Kimia Terpadu KOMP. KEAHLIAN :
Kimia Analisis
Nama/Tanggal : Aas Harismawati S.Si
Fathnisa Ihsannurika Hasnah S.Si
A.Tujuan
3.6.1 Setelah menggali informasi, peserta didik dapat menentukan metode dan tahapan analisis bahan multi komponen.
B. Indikator Keberhasilan
3.6.1.1 Menyusun rencana kerja analisis bahan multi komponen 3.6.1.2 Menentukan metode Analisis bahan multi komponen
3.6.1.3 Menentukan tahapan analisis kualitatif dan kuantitatif bahan multi komponen
C. Materi
Jenis-jenis Analisis :
1. Analisis Kualitatif, identifikasi unsur-unsur yang ada dalam suatu sample 2. Analisis Kuantitatif , menentukan konsentrasi unsur tersebut
sebelum suatu bahan dianalisis secara kuantitatif, perlu dilakukan terlebih dahulu analisis kualitatif.
Baik dalam analisis kualitatif maupun analisis kuantitatif, reaksi-reaksi kimia memegang peranan penting. Banyak reaksi-reaksi kimia yang berguna dalam analisis kualitatif dapat digunakan untuk keperluan analisis kuantitatif, tetapi ada pula reaksireaksi kimia yang penting dalam analisis kuantitatif namun tidak dapat digunakan untuk keperluan analisis kualitatif.
Penentuan kadar suatu komponen dalam cuplikan dapat dilakukan dengan berbagai metode/teknik.
Teknik-teknik tersebut pada dasarnya berbeda dalam hal sensitivitas, selektivitas, biaya, kehandalan dan juga waktu yang diperlukan. Pada Tabel 1.1. dapat dilihat ikhtisar dari beberapa metode dan spesifikasinya.
Tabel 1.1. Beberapa metode analisis beserta spesifikasinya
Metode Jenis/Teknik Kecepatan Biaya relatif Daerah konsentrasi*) Ketelitian Gravimetri Klasik L R 1 – 2 T Titrimetri S R 1 – 4 T Coulometri Instrumen L – S R – R 1 – 4 T Voltametri S S 3 – 10 S Potensiometri S – C R – S 1 – 7 S Spektrofotometri S – C R – S 3 – 6 S
SSA C S – T 3 – 9 S
SEA C T 5 – 9 S
Kromatografi C S – T 3 – 9 S
(GLC, HPLC)
Aktivitas Netron Non-destruktif L T Sangat kecil S x-ray fluoresensi C T T
*) Konsentrasi dalam –log C; C = mol/L
L = Lambat C = Cepat R = Rendah
T = Tinggi S = Sedang
Disadur dari: Vogel’s Textbook of Quantitative Inorganic Anal. (19
Dalam memilih teknik/metode yang akan digunakan dalam suatu pekerjaan analisis, hendaknya diperhatikan hal-hal berikut:
1. Tipe analisis yang diperlukan; menyangkut bentuk komponen yang akan dianalisis, molekuler atau unsur. Perlu diketahui apakah untuk keperluan analisis rutin atau sewaktu-waktu.
2. Sifat material yang akan diselidiki, misalnya apakah termasuk zat radioaktif, korosif, dipengaruhi oleh air, dan sebagainya.
3. Kemungkinan adanya gangguan dari komponen lain yang terdapat bersama-sama dalam cuplikan. 4. Daerah konsentrasi yang diperlukan dalam penyelidikan.
5. Ketepatan yang diperlukan.
6. Fasilitas laboratorium.
7. Waktu yang diperlukan.
8. Pemilihan cara destruksi cuplikan yang tepat. Bila cuplikan tidak perlu didestruksi, teknik apa yang akan dipilih.
dalam memilih metode analisis perlu diperhatikan antara lain mengenai sifat keterangan yang diperlukan, ukuran cuplikan dan maksud pengambilan data. Perlu diingat bahwa metode apapun
yang dipilih, idealnya haruslah merupakan suatu metode yang khas, artinya metode tersebut harus dapat mengukur banyaknya zat yang diinginkan dengan tepat baik ada pengganggu atau tidak.
Dalam prakteknya, prosedur seperti ini jarang ditemukan, tetapi banyak metode yang selektif dengan pengendalian kondisi percobaan. Selain itu dalam contoh pun sering terdapat zat-zat yang mengganggu sehingga perlu dipisahkan. Macam-macam metode pemisahan yang dapat dipilih antara lain: ekstraksi pelarut dan kromatografi.
D. Tugas/Latihan
Buatlah sebuah rancangan metode analisis pemanfaatan limbah cair kemudian buatlah proposal penelitian dari rancangan metode tersebut!
SMKN 5 Bandung Verifikasi dan INFORMATION SHEET NO :
Analisis
PROGRAM : Teknik Kimia MATA PELAJARAN :
Kimia Terpadu KOMP. KEAHLIAN :
Kimia Analisis
Nama/Tanggal : Aas Harismawati S.Si
Fathnisa Ihsannurika Hasnah S.Si
A. Tujuan
3.8.1 Membandingkan beberapa metode analisis
3.8.2 Memprediksi kelebihan dan kekurangan dari metode analisis 3.8.3 Memverifikasi metode analisis
3.8.4 Memilih metode analisis yang tepat
B. Indikator Keberhasilan
1. Mengamati untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah tentang verifikasi metode analisis
2. Mengumpulkan data tentang verifikasi metode analisis 3. Mengolah data tentang verifikasi metode analisis 4. Mengomunikasikan tentang verifikasi metode analisis
C. Materi
Suatu analisis yang baik akan menunjukkan ketepatan dan kecermatan yang tinggi. Ketepatan (accuracy) didefinisikan sebagai kesesuaian antara hasil penetapan tersebut dengan nilai yang sebenarnya, sedangkan kecermatan atau ketelitian (precision) menyangkut keberulangan pengukuran.
Validasi dan verifikasi metode merupakan langkah pertama yang memastikan bahwa metode pengujian bisa menghasilkan hasil yang valid atau tidak, sehingga jika sudah dilakukan validasi dan verifikasi metode sudah dilakukan dan menghasilkan hasil yang valid maka metode tersebut dapat digunakan untuk pengujian harian di laboratorium. Oleh karena itu, idealnya validasi dan verifikasi metode pengujian hanya dilakukan sekali saja selama metode tersebut tidak mengalami perubahan.
Validasi dan verifikasi metode bisa dilakukan kembali (revalidasi atau reverifikasi) jika terjadi hal berikut :
1. Hasil quality control (jaminan mutu) laboratorium berubah. Maksudnya adalah jika suatu hari terdapat beberapa sampel yang dilakukan pengujian kemudian keluar dari batas bagan kendali (control chart) laboratorium, maka salah satu tindakan perbaikannya adalah melakukan
revalidasi atau reverifikasi terhadap metode tersebut.
2. Terdapat perubahan metode standar yang digunakan. Misalnya jika kita menggunakan metode SNI dalam pengujian laboratorium dan SNI tersebut mengalami pembaharuan maka perlu dilakukan verifikasi ulang dengan menggunakan metode terbaru.
3. Laboratorium di renovasi dan mengalami perubahan.
4. Penggantian instrumen. Misal, penggunaan metode pengujian awalnya menggunakan metode dari manual book alat dan sudah divalidasi kemudian laboratorium membeli instrument yang baru dengan merk tertentu. Maka metode dari manual book alat sebelumnya harus divalidasi terlebih dahulu karena setiap metode dari alat belum tentu bisa digunakan untuk alat lainnya.
Oleh karena itu, validasi dan verifikasi metode pengujian tidak perlu dilakukan selama satu tahun sekali. Tetapi perlu dilakukan saat terjadi suatu perubahan yang terkait dengan metode tersebut
D. Tugas/Latihan
1. Apa perbedaan antara validasi metode dengan verifikasi metode, jelaskan beserta contohnya 2. berapa kali dilakukannya validasi dan verifikasi metode pengujian ? jelaskan
3. Pelajari file materi mengenai verifikasi dan validasi metode kemudian kerjakan latihan berikut:
3.