• Tidak ada hasil yang ditemukan

INOVASI PELAYANAN PUBLIK BERBASIS WEBSITE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "INOVASI PELAYANAN PUBLIK BERBASIS WEBSITE"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

Salah satu bentuk inovasinya adalah pemanfaatan e-Government dalam pelayanan publik, seperti yang diterapkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Mojokerto dengan inovasi pelayanan Sistem Informasi Perencanaan Tata Ruang (SIPR) berbasis website “GIS Majapahit”. yang dimulai pada akhir tahun 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pemanfaatan inovasi layanan berbasis web (e-Government) pada layanan Sistem Informasi Penataan Ruang (SIPR) “GIS Majapahit” di BAPPEDA Kabupaten Mojokerto. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi inovasi layanan berbasis web (e-Government) pada layanan sistem informasi geospasial “GIS Majapahit” di BAPPEDA Pemerintah Daerah Mojokerto.

Salah satu bentuk inovasi pelayanan publik melalui e-Government pada birokrasi pemerintahan adalah inovasi pelayanan Sistem Informasi Perencanaan Tata Ruang (SIPR) “GIS Majapahit” yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mojokerto. Pengguna jasa Sistem Informasi Penataan Ruang (SIPR) “GIS Majapahit” sebagian besar adalah masyarakat yang mempunyai kepentingan atau rencana pemanfaatan tanah di wilayah Kabupaten Mojokerto. Majapahit GIS” mendapat informasi bahwa pada era sebelum tahun 2017, telah dilaksanakannya pelayanan informasi penataan ruang di Badan.

Bahkan untuk inovasi “GIS Majapahit” katanya sesuai informasi pertama yang disampaikan Kepala BAPPEDA Kabupaten Mojokerto dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal 3 Juli 2020. “GIS Majapahit” juga terlihat dari hasil rumusan masalah yang dilakukan. oleh tim Kelompok Budaya Kerja " Majapahit GIS" Hal ini menunjukkan hasil inventarisasi permasalahan yang dilakukan oleh tim Kelompok Budaya Kerja " Majapahit GIS" selama periode Oktober - Desember 2019 yang masih banyak.

Sebagai sebuah inovasi berbasis website, untuk mencapai keberhasilan penerapan e-Government maka diperlukan layanan “GIS Majapahit”.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis unsur efektivitas inovasi dilihat dari 3 (tiga) kunci utama strategi kewirausahaan, struktur organisasi dan iklim organisasi menurut Saleh dan Wang (dalam Ellitan dan Anatan, 2009: 6), layanan “GIS Majapahit”. selama ini telah berjalan efektif namun belum maksimal dalam mencapai tujuan. Dari segi engagement, struktur organisasi dan iklim organisasi berjalan dengan sangat baik, namun penerapan ini belum mencapai tujuan untuk menciptakan “one database system” atau sistem pelayanan terpadu yang menyediakan seluruh data yang diperlukan untuk perencanaan wilayah di Mojokerto. Daerah. Berdasarkan analisis terhadap 4 (empat) indikator keberhasilan penerapan electronic Government menurut Budi Rianto, dkk, yang meliputi: 1) ketersediaan data dan informasi di pusat data; 2) ketersediaan data dan informasi untuk kebutuhan promosi daerah; 3) ketersediaan aplikasi e-Government yang mendukung pekerjaan perkantoran dan pelayanan publik; dan 4) ketersediaan aplikasi dialog publik belum berfungsi maksimal; dapat disimpulkan bahwa penerapan e-Government.

Hal ini ditunjukkan dari empat indikator yang digunakan, hanya 1 (satu) indikator yang optimal yaitu indikator ketersediaan aplikasi e-Government yang mendukung pekerjaan perkantoran dan pelayanan publik, namun untuk 3 (tiga) indikator lainnya yaitu ketersediaan data dan informasi pada pusat data; ketersediaan data dan informasi untuk kebutuhan promosi daerah; dan ketersediaan aplikasi dialog publik belum berjalan maksimal. Pelayanan “SIG Majapahit” telah memenuhi atau menerapkan prinsip-prinsip pelayanan publik seperti yang dikemukakan oleh Islamy (1999), yang meliputi: prinsip ketersediaan, kontinuitas, teknis, profitabilitas dan akuntabilitas. Faktor eksternal yaitu: 1) adanya kebijakan pemerintah pusat yang mengamanatkan pembentukan “sistem database” dan kebijakan peta; 2) dukungan pemerintah daerah berupa anggaran untuk pengembangan aplikasi Sistem Informasi Perencanaan Tata Ruang (SIPR) “GIS Majapahit”.

Faktor internal yaitu: 1) Belum adanya tenaga ahli IT di kantor BAPPEDA Kabupaten Mojokerto sehingga menyulitkan jika sistem mengalami kendala; Strategi BAPPEDA Kabupaten Mojokerto sudah cukup baik dan sejalan dengan pernyataan United Nation World Public Sector Report (UNWPSR) tahun 2004 di Sangkala (2013), namun saat ini strategi tersebut belum optimal dalam mencapai tujuan integrasi pelayanan. dan menyediakan data yang komprehensif, akurat dan terkini untuk kebutuhan perencanaan wilayah di Kabupaten Mojokerto.

SARAN

Saran Praktis

Langkah strategis tersebut dapat dilakukan dengan mengajukan rancangan kebijakan daerah mengenai petunjuk teknis atau petunjuk pelaksanaan kebijakan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mojokerto dapat mengusulkan penambahan pegawai di bidang teknologi informasi untuk mengatasi permasalahan kekurangan tenaga di bidang TI kepada kepala daerah melalui instansi yang menangani kepegawaian daerah, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto. dan Badan Kepegawaian Pelatihan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mojokerto hendaknya meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan perangkat daerah terkait untuk meningkatkan kualitas data yang tersedia pada aplikasi Sistem Informasi Perencanaan Tata Ruang (SIPR) “GIS Majapahit”. Salah satunya adalah dengan meningkatkan keterlibatan perangkat daerah dalam berbagai program/kegiatan BAPPEDA Kabupaten Mojokerto.

Optimalisasi pembangunan jaringan fiber optik di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Mojokerto guna meningkatkan kecepatan akses aplikasi SIPR "Majapahit GIS". Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mojokerto dapat berinisiatif memberikan sistem reward dan punishment bagi pelaku usaha yang teratur dan patuh terhadap peraturan tata ruang di Kabupaten Mojokerto. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mojokerto harus terus mengembangkan kemampuan sistem aplikasi agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna layanan, khususnya pengembangan media komunikasi dua arah yang dapat mengakomodasi kebutuhan layanan konsultasi.

Agar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mojokerto dapat memantau dan mengevaluasi kinerja pelayanan Sistem Informasi Penataan Ruang “SIPR” secara berkala dan terus menerus guna meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Mojokerto. Sebagaimana dikemukakan dalam teori stewardship, manajemen pemerintahan dituntut untuk memberikan pelayanan (bertindak sebagai steward/servant) terhadap kepentingan rakyat atau prinsipal.

Saran Teoritis

Inovasi Pelayanan Publik (Studi Deskriptif Nilai Tambah) Inovasi Pelayanan Perizinan Masyarakat di Kota Kediri. Efektivitas Website Sebagai Media E-Government Dalam Meningkatkan Pelayanan Elektronik Pemerintah Daerah (Studi Website Pemda Kabupaten Jombang). Berdasarkan Inovasi Pelayanan Publik E-Government: Studi Kasus Aplikasi Komunikasi dan Informatika OGAN LOPIAN di Kabupaten Purwakarta.”

“Inovasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Studi Pada Jasa Cetak Tiket Mandiri di Stasiun Pusat Malang)”. Pengembangan E-Government Pada Pemerintahan Daerah Dalam Rangka Mewujudkan Smart City (Studi Pada Pemerintah Daerah Kota Malang)”.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka melaksanakan gerakan Satu Instansi, Satu Inovasi (One Agency, One Innovation) guna mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik melalui pembangunan dan

Berdasarkan beberapa konsep dari kerangka teori yang telah dipaparkan dalam penelitian terkait Inovasi Pelayanan Publik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Di Kabupaten

Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Inovasi Pelayanan Publik Jemput Bola Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (Jempol Paten) di Kecamatan

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa inovasi pelayanan publik di Kantor Desa Landungsari belum dilaksanakan sepenuhnya hal ini dikarenakan sumber daya

Inovasi  pelayanan  publik  di  Bali  dengan  mengelaborasi  perkembangan  Teknologi  Informasi  dan  Kemunikasi  dengan  nilai‐nilai  kearifan  lokal  akan 

Berdasarkan hasil pengolahan data dari 25 responden terhadap penerapan inovasi pelayanan publik SAMSAT Kelilig Di Kota Tasikmalaya berdampak positif atau memberikan

Daerah yang merupakan inovasi birokrasi ini menjadi rujukan banyak pihak, terutama berkaitan dengan penataan birokrasi sebagai kekuatan inti pelayanan dan pemberdayaan

i INOVASI PELAYANAN PUBLIK MELALUI APLIKASI “SI PANDU CAPIL” DALAM MENINGKATKAN LAYANAN DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BINTAN